Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL MADIRI 2

NAMA : LUKMAN
NIM : 857307254
SEMESTER : 6 AKPMM
MATKUL : Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
TUTOR : LUKMAN HAKIM, M.Pd

PETUNJUK : 1)Baca dengan baik setiap soal dan pahami permasalahannya, 2) Jawablah dengan
tepat dan holistik/menyeluruh, 3) Kerjakan semua soal dengan baik secara individual.
1. Secara harfiah Anak Berkebutuhan Khusus mengambarkan sebuah keadaan fisik atau fsikis yang
luar biasa, keluarbiasaan tersebut bisa positif ataupun negatif.
a. Kapankah anak tersebut dikatakan mengalami hambatan penglihatan atau tunanetra menurut
ilmu pendidikan, Jelaskan!
Jawaban : secara edukasional seseorang dikatakan tunanetra apabila untuk kegiatan
pembelajarannya dia memerlukan alat bantu khusus, metode khusus atau teknik teknik
tertentu sehingga dia dapat belajar tanpa penglihatan atau dengan penglihatan yang
terbatas.
b. Kemandirian adalah hal dasar yang dibutuhkan bagi anak tunanetra, program pendidikan
khusus apa yang harus diberikan untuk mendukung kemandirian tersebut?
Jawaban : (1) Pengembangan Konsep : seperti pengenalan konsep mengenali anggota tubuh
beserta fungsinya agar anak tunanetra bisa mengenali anggota tubuhnya serta fungsinya
dengan baik sebagai modal dasar untuk kemandiriannya, (2) Teknik Alternatif dan Alat
Bantu Khusus : dengan teknik Alternatif, guru atau sekolah bisa mengembangkan alat indra
yang lain selain mata seperti indra pendengaran dan indra peraba sebagai modal untuk bisa
menulis, membaca berpergian, menggunakan computer dan lain lain. Dengan sering dilatih
melalui indra pendengaran dan indra peraba anak tunanetra bisa mengenali benda benda
disekitar, macam macam bunyi agar bisa bersosialisai dengan lingkungan sekitar. Sebaiknya
sekolah juga mengadakan alat bantu khusus seperti buku braile untuk anak tunanetra bisa
membaca serta mesin ketik agar anak tersebut bisa menulis/mengetik, (3) Keterampilan
Sosial/Emosional : kita sebagai guru dan orang dewasa juga harus bisa mengajak anak
tunanetra bermain di ruangan sebagai pengenalan lingkungan dan bisa bersosialisasi dengan
orang lain serta melatih emosional mereka, (4) Keterampilan Orientasi dan Mobilitas , kita
harus mengajarkan anak tunanetra berjalan dari satu tempat ke tempat lain dan
mengenalkannya agar anak tersebut bisa berjalan lebih leluasa dan mengenali suatu tempat
satu ke tempat lain. (5) Keterampilan Menggunakan Sisa Penglihatan, dengan alat bantu
penglihatan bisa melatih anak untuk bisa mengenal benda benda di sekitar dan bisa membaca
dengan sisa penglihatannya. Harus sering dilatih agar sisa penglihatannya bisa difungsikan
secara optimal. Dengan program program seperti itu sangat membantu anak tunanetra melatih
kemandirian nya dikemudian hari dan tidak selalu bergantung kepada orang lain.
2. Menurut pendekatan yang lebih inklusif, yang dimaksud anak tunagrahita adalah mereka yang
memiliki kemampuan intelektual rendah, baik dalam kreativitas, sosial-emosional dan motivasi
dan tidak memiliki keunggulan dalam satu atau lebih bidang tertentu dalam musik, sastra, olahraga
dsb (talented).
a. Jelaskanlah batasan kemampuan anak tunagrahita dalam bidang akademik dalam 3 gradasi
ketunagrahitaan !
Jawaban : (a) Fungsi intelektual umum secara signifikan berada dibawah rata rata,
maksudnya bahwa kekurangan itu harus benar benar meyakinkan sehingga yang bersangkutan
memerlukan layanan pendidikan khusus. (b) kekurangan dalam tingkah laku penyesuain
(perilaku adaptif), maksudnya bahwa yang bersangkutan tidak/kurang memiliki kesanggupan
untuk melakukan pekerjaan pekerjaan yang sesuai dengan usianya. (c) ketunagrahitaan
berlangsung pada periode perkembangan, maksudnya adalah ketunagrahitaan itu terjadi pada
usia perkembangan yaitu sejak konsepsi hingga usia 18 tahun.
b. Layanan pendidikan apakah yang paling dibutuhkan untuk anak tunagrahita yang mampu
membekali hidupnya di masa yang akan datang ?
Jawaban : layanan pendidikan anak tunagrahitna antara lain (a) Tempat Pendidikan
Khusus: seperti 1. Sekolah Khusus seperti SLB-C untuk tunagrahita, 2. Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB), 3. Kelas Jauh, 4. Guru Kunjung, (b) Sekolah Umum dengan Sistem
Integrasi(terpadu) seperti 1. Kelas biasa tanpa kekhususan baik bahan pelajaran maupun
guru, 2. Kelas biasa dengan guru konsultan, 3. Kelas biasa dengan guru kunjung, 4. Kelas
biasa dengan ruang sumber, 5. Kelas khusus sebagaian waktu, 6. Kelas khusus, (c)
Pendidikan Iklusif.

Anda mungkin juga menyukai