Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL MADIRI 2

NAMA : Shinta Amaliana


NIM : 857305386
SEMESTER : 6 AKPMM
MATKUL : Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
TUTOR : LUKMAN HAKIM, M.Pd

PETUNJUK : 1)Baca dengan baik setiap soal dan pahami permasalahannya, 2) Jawablah dengan
tepat dan holistik/menyeluruh, 3) Kerjakan semua soal dengan baik secara individual.
1. Secara harfiah Anak Berkebutuhan Khusus mengambarkan sebuah keadaan fisik atau fsikis
yang luar biasa, keluarbiasaan tersebut bisa positif ataupun negatif.
a. Kapankah anak tersebut dikatakan mengalami hambatan penglihatan atau tunanetra
menurut ilmu pendidikan, Jelaskan!
Jawaban : secara edukasional seseorang dikatakan tunanetra apabila untuk kegiatan
pembelajarannya dia memerlukan alat bantu khusus, metode khusus atau teknik
teknik tertentu sehingga dia dapat belajar tanpa penglihatan atau dengan penglihatan
yang terbatas.
b. Kemandirian adalah hal dasar yang dibutuhkan bagi anak tunanetra, program pendidikan
khusus apa yang harus diberikan untuk mendukung kemandirian tersebut?
Jawaban : (1) Pengembangan Konsep : seperti pengenalan konsep mengenali anggota
tubuh beserta fungsinya agar anak tunanetra bisa mengenali anggota tubuhnya serta
fungsinya dengan baik sebagai modal dasar untuk kemandiriannya, (2) Teknik Alternatif
dan Alat Bantu Khusus : dengan teknik Alternatif, guru atau sekolah bisa mengembangkan
alat indra yang lain selain mata seperti indra pendengaran dan indra peraba sebagai modal
untuk bisa menulis, membaca berpergian, menggunakan computer dan lain lain. Dengan
sering dilatih melalui indra pendengaran dan indra peraba anak tunanetra bisa mengenali
benda benda disekitar, macam macam bunyi agar bisa bersosialisai dengan lingkungan
sekitar. Sebaiknya sekolah juga mengadakan alat bantu khusus seperti buku braile untuk
anak tunanetra bisa membaca serta mesin ketik agar anak tersebut bisa menulis/mengetik,
(3) Keterampilan Sosial/Emosional : kita sebagai guru dan orang dewasa juga harus bisa
mengajak anak tunanetra bermain di ruangan sebagai pengenalan lingkungan dan bisa
bersosialisasi dengan orang lain serta melatih emosional mereka, (4) Keterampilan
Orientasi dan Mobilitas , kita harus mengajarkan anak tunanetra berjalan dari satu tempat
ke tempat lain dan mengenalkannya agar anak tersebut bisa berjalan lebih leluasa dan
mengenali suatu tempat satu ke tempat lain. (5) Keterampilan Menggunakan Sisa
Penglihatan, dengan alat bantu penglihatan bisa melatih anak untuk bisa mengenal benda
benda di sekitar dan bisa membaca dengan sisa penglihatannya. Harus sering dilatih agar
sisa penglihatannya bisa difungsikan secara optimal. Dengan program program seperti itu
sangat membantu anak tunanetra melatih kemandirian nya dikemudian hari dan tidak selalu
bergantung kepada orang lain.
2. Menurut pendekatan yang lebih inklusif, yang dimaksud anak tunagrahita adalah mereka yang
memiliki kemampuan intelektual rendah, baik dalam kreativitas, sosial-emosional dan motivasi
dan tidak memiliki keunggulan dalam satu atau lebih bidang tertentu dalam musik, sastra,
olahraga dsb (talented).
a. Jelaskanlah batasan kemampuan anak tunagrahita dalam bidang akademik dalam 3 gradasi
ketunagrahitaan !
Jawaban : (a) Fungsi intelektual umum secara signifikan berada dibawah rata rata,
maksudnya bahwa kekurangan itu harus benar benar meyakinkan sehingga yang
bersangkutan memerlukan layanan pendidikan khusus. (b) kekurangan dalam tingkah laku
penyesuain (perilaku adaptif), maksudnya bahwa yang bersangkutan tidak/kurang memiliki
kesanggupan untuk melakukan pekerjaan pekerjaan yang sesuai dengan usianya. (c)
ketunagrahitaan berlangsung pada periode perkembangan, maksudnya adalah
ketunagrahitaan itu terjadi pada usia perkembangan yaitu sejak konsepsi hingga usia 18
tahun.
b. Layanan pendidikan apakah yang paling dibutuhkan untuk anak tunagrahita yang mampu
membekali hidupnya di masa yang akan datang ?
Jawaban : layanan pendidikan anak tunagrahitna antara lain (a) Tempat Pendidikan
Khusus: seperti 1. Sekolah Khusus seperti SLB-C untuk tunagrahita, 2. Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB), 3. Kelas Jauh, 4. Guru Kunjung, (b) Sekolah Umum dengan Sistem
Integrasi(terpadu) seperti 1. Kelas biasa tanpa kekhususan baik bahan pelajaran maupun
guru, 2. Kelas biasa dengan guru konsultan, 3. Kelas biasa dengan guru kunjung, 4. Kelas
biasa dengan ruang sumber, 5. Kelas khusus sebagaian waktu, 6. Kelas khusus, (c)
Pendidikan Iklusif.

Anda mungkin juga menyukai