LK 1.

Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

NAMA Agus Munir, S.Pd.

INSTANSI SMP Negeri 7 Penukal

Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Konsep Dasar Pendidikan Inklusif yang sudah peserta
bimtek unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber
referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal:
Agus Setiawan_Konsep Dasar Pendidikan Inklusif
1. Berikan solusi menurut guru hebat, jika di kelas terdapat PDBK dengan
hambatan intelektual agar tidak bergantung pada orang lain, karena salah satu
permasalahan peserta PDBK dengan hambatan intelektual adalah mereka akan
bergantung pada bimbingan dan bantuan orang lain. Hal ini mungkin juga
berkaitan dengan rasa percaya dirinya yang kurang sehingga dia lebih
mengandalkan orang lain alih-alih berusaha mencoba melakukan tugasnya
sendiri! Contohnya dalam perihal merawat diri, menolong diri atau mengurus
diri.

Jawab:

Dengan membantu PDBK tersebut untuk pengembangan dirinya sendiri yang

meliputi: merawat diri, mengurus diri, menolong diri, komunikasi, bersosialisasi,
keterampilan hidup, dan mengisi waktu luang di lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat yang dilakukan secara sungguh-sungguh akan sangat membantu
PDBK yang mengalami hambatan itelktual. Yakni dengan pendekatan yang
cocok sesuai dengan assessment. Dimana pendekatan itu bisa dimulai dengan
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran pengembangan diri yang
bersifat perbaikan tingkah laku (behavior modification). Sedangkan teknik
yang perlu diperhatikan dalam mengajarkan suatu tingkah laku atau
keterampilan kepada anak tersebut yaitu:

1) memberi contoh (modelling), dimanna se orang guru bisa memberi

motivasi kepada anak PDBK melalui guru itu sendiri sebagai role model.
2) menuntun/mendorong (promting), mendorong dan membantu anak untuk
melakukan kegiatan sehari-harinya dengan kemampuanya sendiri
3) mengurangi tuntunan (fading), beriringan dengan kemandirian anak swaktu-
waktu memberikan kepercayaan kepada PDBK tersebut untuk melakukan
kegiatan nya secara mandiri
4) pentahapan (shaping). Dan membentuk PDBK jadi lebih mandiri yakni
secara bertahap berdasarkan peroses yang berlangsung selama ini
 LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

2. Bagaimana implementasi program kebutuhan khusus dalam pembelajaran di

sekolah penyelenggara inklusif bagi peserta didik berkebutuhan khusus
dengan hambatan penglihatan (tunanetra)?

Jawab:

1. Pengembangan Orientasi Mobilitas

-secara fisik bangunan sekolah harus di sesuaikan dengan keperluan PDBK
seperti dibuat lantai pemandu (tactile paving) dan atau guding block dan jika
diberikan guding (tulisan braile timbul pada beberapa tempat untuk memandai
agar anak bisa tahu tempat dan fungsi benda tertentu dengan membaca guiding
tersebut). Kemudian dengan menyediakan buku-bukupelajaran yang di buat
khusus untuk PDBK tunanetra.

-secara umum mengenalkan anak dengan lingkungan sekitar agar anak bisa hafal
dan tidak terasa asing dengan lingkunganya.

Hal diatas diharapkan mampu memasuki setiap lingkungan yang dikenal maupun
tidak dikenal dengan efektif, aman, dan baik, tanpa banyak meminta bantuan
orang lain.

2. Pengembangan Sosial
Memberikan penguatan kepada PDBK agar mau dan percaya diri untuk membaur
dengan anak anak regular. Bisa dengan memberikanya kesempatan untuk
bermain bersama-sama dengan anak regular. Sehingga terjalin komunikasi antar
PDBK dan anak regular. Selain itu juga memberikan pengetahuan anak regular
utnuk menerima perbedaaan yang ada dan memberi tahu untuk melibatkan
anak PDBK untuk bermain bersama mereka secara baik, aman dan
menyenangkan. Bisa mulai dengan saling sharing atau diskusi tentang sesuatu
yang sedang booming.

3. Pengembangan Komunikasi
- jika sekolah inklusif ada GPK yang bisa mengajarkan tulis dan baca braile
tentunya akan memudahkan bagi staff sekolah untuk mengajarkan anak PDBK
tersebut untuk bisa membaca dan menulis sehingga komunikasi antar guru
pengajar bisa terlaksana.
 LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

3. Berdasarkan apakah kita dapat membuat program pembelajaran bagi peserta

didik yang mengalami kesulitan belajar, silahkan jelaskan dan berikan contoh
sesuai pengalaman bapak ibu di sekolah masing-masing!
Jawab:

Tentunya berdasarkan assessment yang didapat sebagai guru bisa membuat

program belajar yang pas bagi anak, sayangnya pada kenyataan guru hanya
mampu membuat program berdasarkan temuan mereka sendiri. Hal ini
disebabkan karena banyak faktor seperti ketidak tahuan orang tua untuk
memerikasakan anaknya sehingga tidak memperoleh assessement dari pihak
ahli.
Berdasarkan temuan yang saya dapat selama ini jika mendapati anak yang
kesulitan belajar, saya selalu menyederhanakan bahasa yang saya pakai ketika
menjelaskan sesuatu ke anak tersebut. Kemudian mengajarkan pelajaran
secara berulang hingga anak paham. Namun pada kenyataanya hal ini
memakan waktu jauh lebih lama.Sehingga dibeberapa kesempatan saya tidak
bisa mengulangi pembahasan materi kepada anak tersebut. Saya mengakali
masalah waktu tersebut dengan memberikanya remedial jika hasilnya nanti
tidak memuaskan. Saya juga sering duduk berdekatan dengan anak yang
lambat belajar utuk memberikanya pemahaman lebih. Setiap saya mengajar
saya juga terus memberikan motivasi bagi siapapun tuntuk menemukan tujuan
mereka belajar dan bersekolah. Sehingga saya berharap meski menghadapi
kesulitan mereka tetap semangat karena memiliki tujuan hidup.

4. Jika anak berkebutuhan khusus mendapatkan intervensi yang tepat dalam

meningkatkan keterampilan hidup sesuai minat dan potensinya, maka anak
tersebut akan bisa hidup lebih mandiri. Sebaliknya, jika tidak ditangani secara
tepat, maka kemampuan anak akan mengalami hambatan dalam
perkembangannya.
Berikan contoh layanan program kekhususan bagi peserta didik berkebutuhan
khusus yang bapak ibu lakukan selama ini di sekolah masing-masing!

Jawab:

Berdasarkan temuan disekolah saya, ada dua anak yang membutuhkan

perhatian extra yakni satu anak yang tidak bisa baca dan tulis (saat ini masih
duduk di bangku kelas 7) dan satu anak yang mengalami lamban belajar (kelas
8).

Untuk anak yang tidak bisa baca tulis dalam materi tertentu anak tetap
bergabung dengan anak lainya yakni seperti kegiatan luring pramuka.
 LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

Prakarya dan kesenian membuat sesuatu. Namun karena pandemic untuk

pelajaran lain yang membutuhkan baca tulis, tidak dapat dilakukan.
Si anak ini mendapat treatment dari sekolah dengan belajar khusus
hanya untuk membaca dan menulis dari awal seperti mengajari anak ketika
pertama kali masuk sekolah. Kemudian mengajarinya untuk dapat
membedakan huruf capital dan kecil. Secara sederhana menuntun dia
menyusun kalimat. Sayangnya di daerah saya karena zona kuning kegiatan ini
tidak berlanjut karena bahkan hanya sekedar untuk luring saja, pemerintah
melarang ada kegiatan apapun untuk alas an apapun terjadi interaksi disekolah.
Sementara kegiatan penanganan anak ini terputus. Sebelumnya saya juga
selalu memberikan motivasi ke anak seperti manfaat jika bisa baca tulis di
dunia modern seperti saat ini dan bahaya jika tidak bisa baca tulis.
Kedepanya berdasarkan rapat dengan kepsek ketika pandemic berakhir
ketika KBM dimulai anak akan selalu mendapat pengajaran baca dan tulis dari
setiap guru yang mengajar selama beberapa menit untuk drilling anak yang
kami harapkan dapat membantu anak mengenal huruf dan mampu membaca.
Kemudian setelah anak mendapat pengajaran khusus tersebut barulah anak
mengikuti pelajaran seperti biasa namun seperti yang diketahui anak tidak
diharapkan untuk mencatat dan memebaca pelajaran yang ada. Hanya sebatas
mendengar dan melihat.

Untuk anak yang lamban belajar tersebut semua guru disini sudah terbiasa
dengan kedaan tersebut rata rata terutama saya selalu mengajari anak tersebut
dengan bahasa pengajaran yang sederhana. Kemudian menyerdehanakan tugas
dan P.R namun tetap sema maksud dan tujuan tersebut dengan peserta lain
seperti jika saya menyuruh anak membuat percakapan tentang meminta
bantuan dalam bahasa inggris (saya guru bahasa inggris) saya memaklumi
jika anak tersebut hanya membuat beberapa kalimat percakapan saja hanya
sebatas Tanya jawab soal meminta bantuan. Sedang anak pada umumnya
membuat percakapan lebih kompleks dan vareatif. Selain itu jika hasil belajar /
tugas tidak memenuhi KKM saya melakukan remedial dengan soal yang sama
dan atau mengantinya dengan tugas lain. Seperti tugas menulis percakapan
meminta bantuan jika masih tidak bisa maka saya akan mengantinya dengan
meminta dia mencari contoh di internet / buku tentang percakapan tersebut.

5 Kesulitan belajar diartikan sebagai ketidakmampuan peserta didik dalam

menerima materi pelajaran dengan baik. Peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar berada dalam kondisi dia tidak mampu mencapai hasil belajar
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan baik dalam pencapaian hasil
akademik maupun aktivitas
harian. Bagaimana penangan peserta didik kesulitan belajar di sekolah masing-
masing.
 LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

Jawab :

Seperti yang saya sudah jelaskan diatas, bahwa selama ini untuk PDBK yang
berdasarkan temuan lamban belajar, kami selalu memakai bahasa yang
sederhana dalam mengajarnya. Kemudian juga menyerdehanakan materi dan
tugas yangdiberikan dan melakukan drilling materi agar materi dapat terserap
secara maksimal. Bisa dibilang ternayata selama ini pihak sekolah tempat saya
mengajar secara tidak langsung telah melakukan akomodasi kurikulum
sekolah. Kemudian melakukan remedial jika belum mendapatkan ketuntasan
belajar yang diharapkan. Namun dalam aktivitas lingkungan sekolah anak
tetap melakukan baik sosialisasi atar temandan atau kegiatan sekolah, anak ini
tetap membaur dan mengerjakan tugasnya secara normal seperti anak lainya.
Seperti bermain, mengikuti lomba-lomba sekolah dan kegiatan
kempramukaan. Tidak lupa dalam rapat kami selalu menghibau satu sama lain
untu memberikan anak motivasi belajar. Meski terkadang hasil yang ia dapat
tidak memuaskan dan sering remedial namun inilah yang terbaik untuk
dirinya. Bahwa kebaikan dan keunggulan tidak harus mengukur dari teman-
temanya tetapi mampu mengalahkan diri sendiri juga merupakan sebuah
prestasi.