Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TMK

NAMA : AISYAH
NIM : 856754632
SEMESTER : 6 ( ENAM)
JENIS TUGAS : TUGAS 2, PDGK4407/Pengantar Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus

JAWABAN
1. Kemampuan ingatan kinestik merupakan kemampuan dalam ingatan tentang
kesadaran gerak otot, hal ini dihaasilkan oleh interaksi antara indra peraba atau yang
disebut dengan tactile dengan propriosespsi atau keseimbangan yang dikontrol oleh
sistem vestibular, dan berpusat di bagian atas dari telinga bagian dalam. Sistem ini
peka terhadap percepatan, posisi dan gerak kepala.
Sehingga, hal ini memberikan manfaat yang cukup banyak dalam pembelajaran
diantaranya adalah sebagai berikut:

 Mendorong perkembangan keterampilan kognitif seperti mengurutkan


kejadian/proses dan mengikuti petunjuk.
 Meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial
 Mengembangkan pola pikir kreatif dan keterampilan
 Membangun rasa percaya diri
 Meningkatkan sportivitas
 Menjaga kesehatan tubuh
Contoh aktivitas kinestik oleh penyandang tunanetra adalah: Senam, karena
kemampuan kinestik hanya terbentuk setelah melakukan gerakan yang berulang di
daerah yang sama.

2. a) Media Visual
Jenis media pembelajaran yang pertama ialah media visual. Media pembelajaran ini
memfokuskan indra penglihatan saat proses belajar mengajar. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara memanfaatkan berbagai macam teknologi, salah satunya menggunakan
alat proyeksi atau proyektor.
b) Media Audio
Jenis media pembelajaran berikutnya ialah menggunakan media audio. Proses belajar
mengajar dengan menggunakan media ini difokuskan pada indra pendengaran.
c) Media Audio Visual
Salah satu media pembelajaran yang efektif untuk menunjang keberhasilan saat
proses belajar mengajar ialah menggunakan media audio visual. Pasalnya media
audio visual dapat menampilkan suara dan gambar. Sehingga hal bisa menjadi
metode pembelajaran yang menarik untuk para siswa.
d) Peta dan Globe
Salah satu jenis media pembelajaran yang sering digunakan adalah peta dan globe.
Media pembelajaran ini berfungsi menyajikan data-data lokasi dan tempat. Beberapa
hal yang didapat dalam menggunakan media pembelajaran ini ialah mengetahui
bumi, sungai, gunung-gunung, dan daratan.
e) Gambar Fotografi
Macam media pembelajaran berikutnya ialah gambar fotografi. Media pembelajaran
ini dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti surat kabar, kartun, ilustrasi,
dan foto. Sistem pembelajaran dalam menggunakan media ini menjadi salah satu cara
efektif untuk menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
f) Media Serba Aneka
Media serba aneka merupakan salah suatu media yang disesuaikan dengan potensi di
suatu daerah. Salah satu yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia ialah
media papan tulis, tiga dimensi, dan berbagai sumber lainnya. Selain itu, media serba
aneka juga dapat dilakukan dengan menggunakan aneka benda yang dapat digunakan
untuk menunjang proses belajar mengajar.
Media pembelajaran yang tepat bagi siswa tunanetra adalah media audio, karena bagi
siswa tunanetra cenderung lebih banyak belajar dari pendengaran. Kemudian media
serbaneka juga dapat di terapkan dengan mengenal bentuk bentuk benda dengan
nama benda tersebut. Selain itu jyga dapat dikenalkan juga dengan huruf braile agar
bisa membaca buku-buku yang sudah disesuaikan secara mandiri.

3. Tunarungu adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam fungsi


pendengarannya. Kondisi ini bisa berlangsung hanya sementara atau permanen. Bagi
Anda yang hidup bersama penderita tunarungu, tentu saja akan memerlukan bentuk
komunikasi khusus agar maksud pembicaraan bisa tersampaikan dengan baik.
Terdapat dua jenis gangguan pendengaran yang membuat seseorang menjadi
tunarungu, yaitu yang bersifat bawaan (sudah ada sejak lahir) dan yang terjadi setelah
dilahirkan.
Teknik Dasar Berkomunikasi dengan Penyandang Tunarungu - Alodokter
Tunarungu bawaan bisa disebabkan oleh mutasi genetik, keturunan dari orang tua,
atau terpapar penyakit ketika masih di dalam kandungan. Sedangkan tunarungu yang
terjadi setelah lahir biasanya disebabkan oleh paparan suara keras dalam jangka
panjang, usia, cedera, dan penyakit tertentu, misalnya infeksi.
Alat Bantu Dengar untuk Tunarungu
Fungsi pendengaran penyandang tunarungu dapat terbantu berkat penggunaan alat
bantu dengar. Alat bantu ini dapat berupa implan koklea yang ditanamkan pada
telinga melalui pembedahan, atau alat bantu dengar yang bisa dipasang dan dilepas
sesuai keinginan. Selain itu, perangkat pengeras suara juga dapat dipasang di alat
elektronik, seperti TV, telepon, atau radio, agar penderita gangguan pendengaran juga
dapat menikmati acara dan berinteraksi.
Cara Berkomunikasi dengan Penyandang Tunarungu
Berkomunikasi dengan seorang tunarungu sebenarnya tidak sulit, Anda hanya perlu
mempelajari caranya dan sedikit bersabar. Berikut ini adalah cara yang dapat Anda
lakukan untuk berkomunikasi dengan penyandang tunarungu:
Cari perhatian
Penting untuk mendapatkan perhatiannya jika Anda berniat untuk berkomunikasi
dengannya. Sentuh atau tepuk pundaknya untuk memberi isyarat.
Cari tempat yang tenang
Jika memungkinkan, pindah ke tempat yang sunyi atau kecilkan sumber suara yang
ada di dekat Anda.
Sejajarkan posisi wajah
Saat akan mulai berkomunikasi, sejajarkan letak mata Anda dengan dirinya. Pastikan
Anda tidak berada terlalu dekat dengannya agar dia dapat melihat semua bahasa
tubuh Anda. Pastikan juga agar lokasi pembicaraan cukup terang.
Kontak mata
Selama berbicara dengan penyandang tunarungu, jangan lepaskan kontak mata dan
fokus Anda dari dirinya. Lepaskan media penghalang apa pun yang bisa mengganggu
jalinan komunikasi, seperti masker atau kacamata hitam. Tidak ada salahnya untuk
menggunakan ekspresi wajah agar dia lebih mudah memahami arah pembicaraan.
Bicaralah dengan normal dan jelas
Hindari berbicara dengan cara berbisik atau mengeraskan suara karena dapat
menyulitkan penyandang tunarungu dalam membaca gerakan bibir Anda. Sebaliknya,
berbicaralah dengan suara dan kecepatan normal. Hindari pula berbicara sambil
mengunyah atau menutupi mulut Anda.Nyatakan topik pembicaraan
Beri tahu topik pembicaraan yang ingin dibahas dan beri tanda jika ingin mengubah
topik.Tanya apakah sudah mengertiMintalah umpan balik untuk memeriksa apakah
dia sudah mengerti apa yang Anda katakan.Ulangi-Ulangi apa yang Anda sampaikan,
atau tulis apa yang ingin Anda sampaikan di kertas.
Berkomunikasi dengan penyandang tunarungu mungkin merupakan tantangan
tersendiri. Jika harus berkomunikasi dengan mereka secara rutin, ada baiknya Anda
mempelajari bahasa isyarat yang resmi agar kedua belah pihak dapat saling
memahami isi pembicaraan dengan lebih mudah. Dengan menggunakan bahasa
isyarat saat berkomunikasi, penyandang tunarungu akan merasa lebih nyaman,
dibandingkan harus memerhatikan atau membaca gerakan bibir lawan bicara

4. Beberapa keuntungan pembelajaran kooperatif adalah:


1. Membantu setiap siswa untuk saling memahami dan keterkaitan satu sama lain.
2. Keterampilan setiap siswa untuk saling memahami siswa lain.
3. Kegiatan kognitif dan interpersonal siswa untuk saling memahami satu sama lain
untuk saling belajar.

5. a).Deka termasuk Tunagrahita sedang( Moderate mental retardation.


Karena kemampuan intelektual dan kognitif yang berada di bawah rata-rata
dibandingkan teman lain pada umumnya.

b) Anak dengan tunagrahita dapat dikenali dari proses berpikir dan belajar yang lebih
lambat dibandingkan anak-anak lain seusianya. Tak hanya itu, seorang anak
tunagrahita juga kurang cakap dalam mempraktikkan keterampilan saat menjalani
kegiatan sehari-hari secara normal. anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam dua
hal utama. Pertama, keterbatasan fungsi intelektual atau IQ, yaitu kemampuan untuk
belajar, membuat keputusan, dan memecahkan masalah.
Kedua adalah keterbatasan pada kemampuan beradaptasi, seperti sulit berkomunikasi
secara efektif, menjaga diri, dan berinteraksi.

6. Skala perkembangan mental dalam pembelajaran mengacu pada pemahaman


tentang tahapan perkembangan kognitif dan kecerdasan yang harus ditempuh oleh
seseorang dalam proses belajar. Setiap individu memiliki tingkat perkembangan
mental yang berbeda-beda, sehingga prinsip skala perkembangan mental dalam
pembelajaran dapat membantu guru untuk memahami kemampuan dan kebutuhan
individu dalam proses pembelajaran.
Prinsip skala perkembangan mental sangat sesuai diterapkan pada anak tunagrahita
karena mereka mengalami keterbatasan dalam perkembangan intelektual dan
kognitif. Dengan memahami tingkat perkembangan mental anak tunagrahita, guru
dapat menentukan metode dan materi pembelajaran yang paling efektif dan tepat bagi
anak tersebut.
Contoh aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan prinsip skala perkembangan
mental adalah aktivitas bermain. Anak tunagrahita umumnya memiliki minat yang
tinggi dalam hal-hal yang bersifat visual dan bergerak, sehingga aktivitas bermain
yang melibatkan manipulasi benda-benda dan keterlibatan motorik halus dan kasar
dapat menjadi pilihan yang baik. Misalnya, aktivitas membangun dengan balok kayu
atau memainkan alat musik sederhana seperti drum kecil, yang dapat membantu anak
untuk mengembangkan keterampilan motorik dan memahami konsep-konsep dasar
seperti ukuran, warna, dan bentuk.
Selain itu, guru dapat menggunakan strategi pengajaran yang berbeda-beda
berdasarkan tingkat perkembangan mental anak. Sebagai contoh, untuk anak
tunagrahita dengan tingkat perkembangan mental yang lebih rendah, dapat diberikan
instruksi dan aktivitas yang lebih sederhana, sedangkan untuk anak dengan tingkat
perkembangan mental yang lebih tinggi, dapat diberikan instruksi dan aktivitas yang
lebih kompleks dan menantang. Dengan memperhatikan prinsip skala perkembangan
mental, pembelajaran akan lebih efektif dan membantu anak tunagrahita mencapai
potensi mereka secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai