Anda di halaman 1dari 7

Nama : Afifuddin Zakaria

Nim : 2287205011
Prodi/ Semester : Ppkn/ 3

A. PENGERTIAN GAYA BELAJAR


Gaya belajar adalah variasi cara yang dimiliki seseorang untuk mengakumulasi serta
mengasimilasi informasi. Pada dasarnya, gaya belajar Anda adalah metode yang terbaik
memungkinkan Anda dalam mengumpulkan dan menggunakan pengetahuan secara
spesifik. Kebanyakan ahli setuju bahwa ada tiga macam dasar gaya belajar. Setiap individu
memungkinkan untuk memiliki satu macam gaya belajar atau dapat memiliki kombinasi
dari gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan
kinerja dalam pekerjaan, di sekolah dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika kita
menyadari bagaimana diri ini dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, kita dapat
menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya sendiri.
B. JENIS- JENIS GAYA BELAJAR
Secara umum, gaya belajar dapat dikelompokkan berdasarkan kemudahan dalam
menyerap informasi (perceptual modality), cara memproses informasi (information
processing), dan karakteristik dasar kepribadian (personality pattern). Pengelompokan
berdasarkan perceptual modality didasarkan pada reaksi individu terhadap lingkungan fisik
dan cara individu menyerap data secara lebih efisien. Pengelompokan berdasarkan
information processing didasarkan pada cara individu merasa, memikirkan, memecahkan
masalah, dan mengingat informasi. Sedangkan pengelompokan berdasarkan personality
pattern didasarkan pada perhatian, emosi, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh individu.
DePorter dan Hernacki (1999) mengemukakan tiga jenis gaya belajar berdasarkan
modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality).
Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat),
auditorial (belajar dengan cara mendengar), dan kinestetik (belajar dengan cara
bergerak,bekerja, dan menyentuh).

Setiap individu menggunakan semua indera dalam menyerap informasi. Tetapi, secara
umum, individu mempunyai kecenderungan lebih kuat pada salah satu gaya belajar.
Sebagian individu mudah menangkap informasi dalam bentuk visual, sebagian yang lain
menyukai informasi bentuk verbal dan sebagian yang lain lebih nyaman dengan cara aktif
dan interaktif. Berikut jenis-jenis gaya belajar yang dikemukakan oleh DePorter dan
Hernacki (1999) :

1. Gaya Belajar Visual


Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual lebih senang melihat
apa yang sedang dipelajari. Gambar/visualisasi akan membantu mereka yang
memiliki gaya belajar visual untuk lebih memahami ide atau informasi daripada
apabila ide atau informasi tersebut disajikan dalam bentuk penjelasan. Apabila
seseorang menjelaskan sesuatu kepada orang yang memiliki kecenderungan gaya
belajar visual, mereka akan menciptakan gambaran mental tentang apa yang
dijelaskan oleh orang tersebut.

Ciri-ciri gaya belajar visual :


 Bicara agak cepat
 Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
 Tidak mudah terganggu oleh keributan
 Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
 Lebih suka membaca dari pada dibacakan
 Pembaca cepat dan tekun
 Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai
memilih kata-kata
 Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
 Lebih suka musik dari pada seni
 Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,
dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :


 Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
 Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
 Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
 Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
 Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
2. Gaya Belajar Auditorial
Sementara itu, individu yang cenderung memiliki gaya belajar auditorial
kemungkinan akan belajar lebih baik dengan mendengarkan. Mereka menikmati
saat-saat mendengarkan apa yang disampaikan orang lain.

Ciri-ciri gaya belajar auditori :


 Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
 Penampilan rapi
 Mudah terganggu oleh keributan
 Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari
pada yang dilihat
 Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
 Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
 Biasanya ia pembicara yang fasih
 Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
 Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
 Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
 Berbicara dalam irama yang terpola
 Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :


 Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas
maupun di dalam keluarga.
 Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
 Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
 Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
 Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia
untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Individu yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik akan belajar lebih
baik apabila terlibat secara fisik dalam kegiatan langsung. Mereka akan belajar
sangat baik apabila mereka dilibatkan secara fisik dalam poembelajaran. Mereka
akan berhasil dalam belajar apabila mereka mendapat kesempatan untuk
memanipulasi media untuk mempelajari informasi baru.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :


 Berbicara perlahan
 Penampilan rapi
 Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
 Belajar melalui memanipulasi dan praktek
 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
 Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
 Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:


 Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
 Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya:
ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar
konsep baru).
 izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
 Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
 Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
C. Teori Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligence)
Teori kecerdasan jamak (multiple intelligence) adalah teori kecerdasan yang dikembangkan
Howard Gardner (1983). Teori ini merupakan reaksi ketidaksetujuan Howard Gardner
terhadap pandangan yang telah berkembang sejak awal abad ke-20, bahwa kecerdasan anak
hanya ditentukan oleh skor tunggal sebagaimana diungkap oleh tes inteligensi. Menurut
Gardner, tes inteligensi hanya mengukur kemampuan anak dalam bidang verbal-linguistik
dan logis matematis yang hasilnya disimpulkan dalam skor, karena itu skor tersebut tidak
memadai untuk menentukan cerdas tidaknya anak. Ia mengemukakan bahwa anak memiliki
sejumlah kecerdasan yang dapat mewujud dalam berbagai keterampilan dan kemampuan,
yang bukan hanya berupa kemampuan verbal-linguistik dan kemampuan logis matematis.
Kemampuan-kemampuan tersebut mewakili berbagai cara anak dalam belajar dan
berinteraksi dengan diri dan lingkungannya. Teori kecerdasan jamak ini penting
dikemukakan untuk membantu para guru / pendidik dalam menyiapkan kegiatan
pembelajaran yang dapat menstimulasi berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki anak
sehingga seluruh kemampuan dapat berkembang secara optimal.

Kecerdasan adalah kemampuan memecahkan masalah dan membuat suatu produk yang
bermanfaat bagi kehidupan Kecerdasan jamak adalah teori kecerdasan yang mengemukakan
bahwa individu memiliki paling tidak 8 jenis kecerdasan, yaitu:
 kecerdasan verballinguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata
secara efektif baik lisan dan/atau tulisan.
 kecerdasan logis matematis adalah kemampuan menggunakan angka secara efektif
dan penalaran dengan baik.
 kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan untuk mempersepsi pola, ruang,
warna, garis dan bentuk serta mewujudkan gagasan visual dan keruangan secara
grafis.
 kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggunakan badan untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan dan penyelesaian problem
 kecerdasan musik adalah kemampuan memahami dan menguasai pola titi nada,
irama, dan melodi.
 kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan memahami diri dan bertindak sesuai
dengan kemampuannya.
 kecerdasan antarpribadi adalah kemampuan memahami perasaan, maksud, dan
motivasi orang lain.
 kecerdasan naturalis adalah kemampuan memahami dan mengklasifikasikan
tumbuhan, bahan tambang, dan binatang

prinsip yang perlu diperhatikan para guru dalam mengembangkan kecerdasan jamak.
 Setiap anak memiliki semua jenis kecerdasan Teori kecerdasan jamak
mengemukakan bahwa setiap anak memiliki kemampuan dari kedelapan jenis
intelligensi. Kedelapan kecerdasan tersebut berfungsi secara bersama-sama pada
setiap individu secara unik
 Kebanyakan anak berkemampuan mengembangkan berbagai jenis kecerdasan pada
tingkat kemampuan yang memadai. Howard Gardner meyakini bahwa setiap anak
memiliki kemampuan untuk mengembangkan semua jenis kemampuan pada tingkat
yang memadai jika diberikan dorongan, pengayaan, dan pembelajaran yang layak.
 Setiap kecerdasan biasanya bekerja bersama secara kompleks. Dalam kehidupan
tidak ada kecerdasan yang berdiri sendiri kecuali pada kasus tertentu yang sangat
langka dalam berfungsinya kecerdasan berinteraksi antara satu kecerdasan dengan
kecerdasan yang lain dalam kehidupan individu.
 . Ada berbagai cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori kecerdasan Tidak
ada satu daftar karakteristik yang harus digunakan sebagai kriteria untuk menentukan
kecerdasan dalam satu bidang tertentu. Bisa saja seorang anak tidak bisa membaca
namun sangat cerdas dari segi kemampuan kebahasaan karena mampu menceritakan
suatu kisah menakjubkan atau karena memiliki kosakata yang sangat banyak.
DAFTAR PUTAKA

Aswin Hadis, Fawzia. 2003. Kajian Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Ditinjau dari
SegiPsikososiokultural (Makalah Semlok PADU). Bandung: Ditjen Diklusepa dan UPI.

Borden, Marian Edelman. 2001. Smart Start: Terjemahan Ary Nilandan. Bandung: Kaifa

Bronson, Martha B. 1995. The Right Stuff for Children Birth to 8 (Selective Play Materials to
Support Development). USA: National Associative for the Education of Young Children.

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132326888/pendidikan/A4%20GAYA%20BELAJAR
%20ANAK.pdf (Diakses pada tanggal 29 november 2023)

Anda mungkin juga menyukai