Kemampuan belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan yang
menimbulkan keinginan untuk berhubungan lebih aktif yang ditandai adanya
hubungan perasaan senang tanpa ada paksaan siswa yang memiliki minat belajar
yang tinggi dalam kelasnya akan menimbulkan keinginan untuk berhubungan
lebih aktif dengan proses belajar di kelas seperti sering bertanya pada guru, rajin
mengerjakan pekerjaan rumah, mencari referensi materi pelajaran sekolah
dengan rasa senang, ikhlas dalam menjalankan kegiatan tanpa ada pemaksaan
dari dalam dan dari luar individu.
D. Multiple Intelligences
Teori Multiple Intelligences atau kecerdasan majemuk pertama kali
dikemukakan oleh Howard Gardner. Howard Gardner adalah salah satu tokoh
psikolog perkembangan dan professor pendidikan dari Graduate School of
Education, Harvard University Amerika Serikat pada tahun 1983. Teori tentang
Multiple Intelligences atau kecerdasan majemuk, sebenarnya merupakan fungsi
dari dua belahan otak manusia, yakni otak kanan dan otak kiri. Otak kanan
memiliki kemampuan untuk merespons hal-hal yang bersifat kualitatif, artistic
dan abstrak, tetapi tetap harus diingat bahwa ini semua masih dalam kerangka
kemampuan terhadap dunia luar, sedangkan pengetahuan tentang diri, belum
dijangkau. Sedangkan, Otak kiri memiliki kemampuan dan potensi untuk
memecahkan masalah problem matematik, logis dan fenomenal (Lina Mayasari
Siregar, 2013).
Kecerdasan Verbal-Linguistik
Kecerdasan Logika-Matematika
Menurut U. Khiyarusholeh ( 2018 ), kecerdasan Logika Matematika ditandai
dengan kemampuan seseorang untuk memahami angka dan bilangan serta
berfikir secara logis dan ilmiah serta mempunyai konsistensi dalam
berfikir. Seseorang dengan kecerdasan logika matematika akan lebih tertarik
dengan hal-hal yang berhubungan dengan angka dan bilangan, meraka
dapat dengan cepat memahami opersai pada bilangan, mampu berfikir
logis dan sistematis, serta menyimpulkannya secara matematik. Kecerdasan
logika matematika dapat membantu menemukan cara kerja,pola, dan
hubungan, mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah,mengklasifikasikan dan mengelompokkan,meningkatkan pengertian
terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.
kecerdasan logika-matematika berkaitan dengan kemampuan mengolah angka
dan atau kemahiran menggunakan logika.
Kecerdasan Visual-Spasial
Menurut Febriana (2015: 14) menyatakan bahwa kecerdasan visual-spasial
adalah kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan mempresentasi,
mentransformasi, dan memanggil kembali informasi simbolis. Kecerdasan
visual-spasial berkaitan dengan kemampuan menangkap warna, arah, dan ruang
secara akurat serta mengubah penangkapannya tersebut ke dalam bentuk lain
seperti dekorasi, srsitektur, lukisan, patung.
Kecerdasan Kinestetik
Menurut Dini Dewi Triana (2020), kecerdasan gerak-kinestetik berkaitan dengan
kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan
perasaannya serta keterampilan mempergunakan tangan untuk mencipta atau
mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang spesifik,
seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan
dan keakuratan menerima rangsang, sentuhan, dan tekstur.
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Intrapersonal
Menurut Dedy Wahyudi (2013), Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan
untuk memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman
tersebut. Komponen inti dari kecerdasan intrapersonal dalam kemampuan
memahami diri yang akurat meliputi kekuatan dan keterbatasan diri, kecerdasan
akan suasana hati, motivasi, temperamen dan keinginan, kemampuan berdisiplin
diri, serta kemampuan memahami dan menghargai diri. Kemampuan
menghargai diri dalam kecerdsasan intrapersonal berarti mengenali jati diri
sendiri, mengetahui kemampuan yang dapat dilakukan, paham akan reaksi diri
dalam menyikapi situasi tertentu, serta mampu untuk mengarahkan dan
mengintrospeksi diri sendiri.
Kecerdaan Naturalis
Menurut Yeni Juniarti (2015), Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk
memahami dan mengklasifikasikan objek dalam lingkungan alam. Orang yang
memiliki kecerdasan naturalis sering tertarik pada alam dan memiliki kepekaan
terhadap perubahan yang terjadi di dalamnya. Mereka juga memiliki
kemampuan untuk memahami hubungan antara berbagai fenomena alam dan
bagaimana hal-hal tersebut saling terkait. Kecerdasan naturalis berkaitan dengan
kemahiran dalam mengenali dan mengklasifikasikan flora dan fauna dalam
lingkungannya. Kecerdasan ini juga berkaitan dengan kecintaan seseorang pada
benda-benda alam, binatang, dan tumbuhan. Kecerdasan naturalis juga ditandai
dengan kepekaan terhadap bentuk-bentuk alam, seperti dedaunan, awan, batu-
batuan.
Kecerdasan Eksistensial
Menurut Dedy Wahyudi (2013), kecerdasan eksistensial adalah kemampuan
untuk memahami pertanyaan abstrak tentang keberadaan, makna, dan tujuan
hidup. Orang yang memiliki kecerdasan eksistensial cenderung memiliki
keinginan kuat untuk mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan filosofis dan
mencari jawaban atas pertanyaan tentang hakikat keberadaan manusia. Mereka
juga sering memiliki kecenderungan untuk mempertimbangkan implikasi etis
dan moral dari tindakan dan keputusan yang mereka ambil.
DAFTAR PUSTAKA