PENDIDIKAN
ANAK TUNA NETRA
membaca seperlunya
Alat bantu serta bahan ajar yang
sebaiknya
dipergunakan
Kebutuhan yang berkaitan dengan orientasi dan
mobilitas.
*
•Buta
2 Pencegahan sekunder
3 Pencegahan tersier
*Prophylaxis *Pendidikan
*Imunisasi *Penyuluhan genetika
*Perawatan kehamilan yang *Perundang-undangan
tepat
*Deteksi dan intervensi dini
*Perawatan neonatal *Meningkatkan hygiene dan
*Perbaikan gizi perawatan kesehatan
KB 2:
Dampak Ketunanetraan Terhadap
Kehidupan Seorang Individu
LATIHAN KETERAMPILAN
INDRA PENDENGARAN
Dengan dilatih, pendengaran juga akan menjadi peka terhadap bunyi-
bunyi. Dengan melatih keterampilan pendengaran tanpa menggunakan indra
penglihatan kita akan dapat menyadari apa yang sedang dilakukan oleh orang-
orang di sekitar
INDRA PERABAAN
◦ Indra perabaan dapat memberikan informasi yang biasanya kita
peroleh melalui indra penglihatan.
INDRA PENCIUMAN
◦Betapa banyak bahan makanan yang dapat kita kenali melalui indra
penciuman.
◦Misalnya, jika kita tidak dapat membedakan antara kunyit dan jahe
melalui perabaan kenalilah baunya.
*LATIHAN
KETERAMPILAN
PENGINDRAAN
SISA INDRA PENGLIHATAN
Sebagian besar orang yang dikategorikan sebagai
tunanetra masih mempunyai sisa penglihatan (low
vision). Kebanyakan orang low vision dapat merespon
secara baik terhadap warna-warna kontras, dan
mereka harus memanfaatkannya dengan sebaik-
baiknya.
1.Visualisasi
◦Cara lain bagi individu tunanetra untuk
mendapatkan kenyamanan di dalam lingkungannya
dan membantunya bergerak secara mandiri adalah
dengan menggunakan ingatan visual ( visual
memory) atau visualisasi (juga disebut peta
mental). yang tepat agar tetap menjadi bagian
dari kehidupan yang normal.
2.Ingatan Kinestetik
Ingatan kinestetik adalah ingatan tentang kesadaran
gerak otot yang dihasilkan oleh interaksi antara
indra perabaan (tactile), propriosepsi dan
keseimbangan yang dikontrol oleh sistem vestibular,
yang berpusat di bagian atas dari telinga bagian
dalam. Sistem ini peka terhadap percepatan, posisi,
dan gerakan kepala.
3. Persepsi Obyek
Banyak tunanetra yang sudah
berpengalaman banyak dalam bepergian
secara mandiri, akan mengembangkan suatu
kemampuan yang mungkin turut
membentuk anggapan orang bahwa individu
tunanetra memiliki indra keenam atau
sekurang-kurangnya member kesan bahwa
dia mempunyai indra pendengaran yang
lebih tajam. Kemampuan ini disebut
persepsi obyek (object perception)
Melangkahi
* Membuka/
lubang
menutup pintu
Duduk di kursi
* Melewati
tangga Naik ke
dalam mobil
Jika kita menunjukkan arah menuju suatu tempat atau
benda kepada seorang tunanetra, kita tidak bisa sekedar
menunjukkan sambil mengatakan “ke sana” ke sini”.
Kita harus lebih spesifik. Misalnya: kira-kira 10 meter ke
depan; di sebelah kiri; 5 langkah ke kanan; di atas TV;
dsb.
Untuk lingkungan yang kecil, kita dapat menggunakan
putaran jam sebagai rujukan. Misalnya, ketika kita ingin
memberitahukan letak makanan di dalam piring seorang
tunanetra yang akan makan, kita dapat mengatakan
ikan ada di jam 9, sambal di jam 12, tahu di jam 6, dst.
Kegiatan Belajar
3:
◦Pendidikan Bagi Siswa Tunanetra di Sekolah
Umum dalam Setting Pendidikan Inklusif
KEBUTUHAN SISWA TUNANETRA
1. Pengembangan Konsep
Konsep adalah simbol atau istilah yang menggambarkan
suatu obyek, kejadian, atau keadaan tertentu
3. Keterampilan Sosial/Emosional
Agar efektif dalam interaksi sosial, anak tunanetra perlu
memiliki keterampilan tertentu, seperti keterampilan
penggunaan bahasa non verbal atau bahasa tubuh (body
language)
4. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas
1. Alat Peraga
Objek atau situasi sebenarnya, benda asli yang
diawetkan, model dua dimensi, dan model tiga
dimensi.