Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 2

Pengantar Pendidikan AnakBerkebutuhan Khusus

YUNITA
NINGSI

859777043

UPBJJ POKJAR KENDARI

PROGRAM STUDI PGSD S1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA

2023
1) Keberbakatan bukannya suatu kondisi yang tidak memunculkan masalah,
tetapi kadang-kadang menimbulkan masalah baik bagi anak itu sendiri,
keluarga, dan masyarakat. Jelaskan dampak bagi anak berbakat ditinjau dari
aspek akademik, sosial/emosi, dan fisik/kesehatan !
Jawab :
 Dampak Keberbakatan Aspek Akademik
Kecepatan perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan perkembangan dan
kekuatan fisik sehingga terjadi kesenjangan di antara keduanya dapat menimbulkan
perasaan tidak dekat pada diri anak. Perasaan semacam ini dapat mendorong anak
tidak peduli terhadap kegiatan kelompok sehingga dapat menimbulkan frustrasi
kecewa dan tidak puas terhadap kehidupan kelompok sebaya.
 Aspek sosial / emosi
Kemampuan anak berbakat untuk menyerap dan menghimpun Informasi yang tidak
diimbangi dengan perkembangan emosi dan kesadaran dapat menimbulkan
ketidakstabilan perkembangan emosi. Kondisi perkembangan seperti ini akan
membuat individu rawan terhadap kritik bersikap sinis dan menantang menentukan
nilai sendiri dan tujuan yang mungkin tidak realistik.
 Aspek fisiik/ kesehatan
Anak berbakat, perkembangan motoriknya lebih cepat dibanding anak pada
umumnya, baik dalam berbicara, berjalan, maupun membaca. Misalnya, umur 9
bulan sudah bisa jalan (normalnya, usia 12,5 bulan). Masalah yang mungkin terjadi
pada anak berbakat berkaitan dengan perkembangan fisiknya adalah anak dengan
kecakapan intelektual tinggi mungkin sangat rawan terhadap karakteristik
“Cartesian split”antara pikiran dan keadaan; kekurangpaduan antara “mind and
body”. Anak berbakat selama usia sekolah sangat mungkin mengalami
kesenjangan antara perkembangan fisik dan intelektual, dan sekolah secara tidak
sengaja menghambat aktifitas fisik mereka.
2) Anak berbakat membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda dengan anak pada
umumnya, agar dapat mendorong anak tersebut berprestasi. Sebutkan tiga hal yang
perlu diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran bagi anak berbakat !
Jawab:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran
adalah sebagai berikut :
1) Pembelajaran anak berbakat harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat
kompleksitas yang lebih sesuai dengan kemampuannya yang lebih tinggi dari
anak normal
2) Pembelajaran pada anak berbakat tidak saja mengembangkan kecerdasan
intelektual semata, tetapi pengembangan kecerdasan emosional juga patut
mendapat perhatian.
3) Pembelajaran anak berbakat berorientasi pada modifikasi proses, isi/content, dan
produk
Sehubungan dengan itu, M. Sholeh YAI (1996) mengemukakan 3 jenis modifikasi
sebagai berikut. pertama, modifikasi proses. Modifikasi proses adalah metodologi atau
cara guru mengajar termasuk cara mempresentasikan isi materi kepada siswa yang
berorientasi kepada berpikir tingkat tinggi, banyak pilihan, mengupayakan
penemuan, mendukung penalaran atau argumentasi, kebebasan memilih, interaksi
kelompok dan simulasi, serta kecepatan dan variasi proses. Kedua, modifikasi isi.
Modifikasi isi adalah modifikasi dalam materi pembelajaran baik berupa ide, konsep,
maupun fakta. Pembelajaran dimulai dari hal yang konkret, menuju ke hal yang
kompleks, abstrak dan bervariasi. Ketiga, modifikasi produk atau hasil. Modifikasi
produk adalah produk kurikulum yang tidak dapat dipisahkan dari isi materi dan
proses pembelajaran yang dikembangkan dan merupakan hasil dari proses yang
dievaluasi untuk menentukan efektivitas satu program.
3) Sebutkan tiga penyebab terjadinya tunanetra dan bagaimana cara perawatannya !
Jawab :
1) Pada Masa Pre-natal (pada saat dalam kandungan)
 Faktor keturunan, yang mempengaruhi gen anak ketika masih dalam
kandungan sehingga anak tersebut mengalami ketunaan.
 Perkawaninan sedarah.
Seseorang yang menikah dengan saudarnya sendiri ataupun dengan sepupunya
yang masih memiliki hubungan darah yang dekat biasanya sepupu 1 atau 2
kali) kemungkinan besar akan memiliki anak yang mengidap Tunanetra.
 Penyakit sifilis/ raja singa/ rubella
Penyakit sifilis merupakan penyakit kotor yang menyerang alat kelamin.
Penyakit ini disebut raja singa, karena sangat jahat. Bila penyakit ini
menyerang seorang ibu, maka kuman-kuman sifilis akan terus merambat ke
dalam kandungan.
2. Pada masa Natal(saat kelahiran)
 Pengaruh alat medis
Ibu yang mengalami kesulitan saat melahirkan biasanya dibantu dengan
menggunakan alat medis. Alat ini berbentuk seperti tang untuk membantu
mengeluarkan bayi. Sebab bila tidak dikeluarkan bayi akan kehabisan oksigen
dan dapat mengakibatkan kematian. Namun bila terjadi kesalahan dalam
penggunaan alat ini, seperti tidak sengaja menjepit syaraf mata akan
menyebabkan kebutaan.
 Kecelakaaan yang dialami anak, baik langsung dan tidak langsung mengenai
bola mata dapat menyebabkan ketunanetraan. Misalnya kepala terbentur benda
keras, bola mata yang kemasukan benda asing, dan lain-lain.
3. Pada masa Post-natal (setelah kelahiran/masa perkembangan)
 Mengalami kecelakaan
 Kekurangan vitamin A. Vitamin A berperan dalam ketahanan tubuh.
Ketahanan tubuh terhadap infeksi.
 Mengalami Retinoblastoma
Sedangkan untuk cara perawatan Tunanetra antara lain : Mencari informasi
seputar kondisi kebutaan, mendapatkan bantuan konseling, mempelajari huruf
Braille serta menjalani gaya hidup sehat
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan visualisasi, ingatan kinestetik, dan
persepsi obyek, agar individu tunanetra berfungsi dengan baik di dalam
lingkungannya !
Jawab :
1. Visualisasi
Perlu dilatih dalam ingatan visualisasi agar ia dapat mengenal :
- Benda disekelilingnya
- Mengingat letak benda disekelilingnya
- Jika masuk ke ruangan perlu disampaikan gambaran tentang ruangan itu.
2. Ingatan Kinestik
Perlu dilatih gerakan mengenai jalan belok lurus dengan tepat tanpa memakai
tongkat
3. Persepsi obyek
Yaitu kemampuan yang memungkinkan individu tunanetra itu menyadari
bahwa suatu benda hadir disampingnya meskipun tidak memiliki penglihatannya.

5) Ada tiga strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran anak tunanetra,
yaitu strategi individualisasi, kooperatif, dan modifikasi. Jelaskan maksud
dari masing- masing strategi tersebut !
Jawab:
1. Strategi Individual yaitu pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menentukan sendiri waktu dan tempat belajar siswa indoor
maupun outdoor.
2. Strategi kooperatif yaitu pembelajaran yang mengutamakan kerja sama
dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan siswa.
3. Strategi modifikasi perilaku (Behaviorisme) yaitu Pembelajaran yang dapat
merubah perilaku siswa menjadi lebih baik dan sopan.
6) Ada empat upaya pencegahan terjadinya tunarungu, yaitu sebelum nikah
(pranikah), hamil ( p r e n a t a l ), persalinan ( n a t a l ), dan setelah kelahiran
( p o s t n a t a l ). Berikan masing-masing satu contoh dari upaya pencegahan
terjadinya tunarungu
Jawab :
Cara Pencegahan Terjadinya Tunarungu
1. Pada saat sebelum nikah (pranikah) antara lain: menghindari pernikahan
sedarah a tau pernikahan dengan saudara dekat; melakukan pemeriksaan darah;
dan melakukan konseling genetika.
2. Upaya yang dapat dilakukan pada waktu hamil, antara lain: menjaga
kesehatan dan memeriksakan kehamilan secara teratur; mengkonsumsi gizi
yang baik/seimbang; tidak meminum obat sembarangan; dan melakukan
imunisasi tetanus.
3. Upaya yang dapat dilakukan pada saat melahirkan, antara lain: tidak
menggunakan alat penyedot dan apabila Ibu tersebut terkena virus herpes
simplek pada daerah vaginanya, maka kelahiran harus melalui operasi caesar.
4. Upaya yang dapat dilakukan pada masa setelah lahir antara lain: melakukan
imunisasi dasar serta imunisasi rubela yang sangat penting, terutama bagi
wanita; mencegah sakit influenza yang terlalu lama (terutama pada anak); dan
menjaga telinga dari kebisingan.
7) Bagaimana dampak ketunarunguan dan gangguan komunikasi terhadap
pencapaian prestasi akademik anak?
Jawab :
Dalam prestasi akademik, anak tunarungu mengalami kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran bahasa lisan dan tulisan. Dalam bidang akademik, membaca
merupakan yang paling rendah prestasinya hal ini dikarenakan melihat dampak dari
ketunarunguan. Hilangnya pendengaran, apakah ringan atau berat, menimbulkan
dampak yang rendah bagi kemampuan bahasa anak tunarungu yang paling jelas
terlihat dalam pemaknaan bahasa yang dibacanya. Keterlambatan perkembangan
kognitif anak tunarungu dikarenakan terlambatnya perkembangan bahasa. Pada
umumnya anak tunarungu yang mempunyai intelegensi normal memiliki prestasi
belajar rendah. Rendahnya prestasi belajar ini dikarenakan rendahnya kemampuan
bahasa dan kemampuan mengingat anak singkat. Hal ini mengakibatkan anak
tunarungu kurang memiliki kemampuan abstrak, sehingga anak tunarungu
mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran yang abstrak.
8) Jelaskan perbedaan antara sistem pendidikan integrasi dengan sistem pendidikan
inklusif bagi anak tunarungu!
Jawab :
Pendidkan Integrasi Pendidikan Inklusi
Anak luar biasa di anggap tamu di Anak berkebutuhan khusus secara alami
kelas reguler merupakan anggota dari kelas tersebut
Anak luar biasa di anggap mampu Kurikulum berorientasi pada pemenuhan
bergabung jika bisa beradapatsi dan kebutuhan individu
mampu mengikuti kurikulum.
Anak luar biasa lebih sering belajar Anak belajar bersama dengan materi
diruang terpisah dengan temannya pembelajaran yang disesuaikan
hampir sepanjang hari.
Seringkali mengabaikan aksesbilitas. Aksesbilitas menjadi bagian yang
penting
untuk dipertimbangkan
Kadang-kadang asesmen tidak Asesmen dilakukan secara terprogram dan
dilakukan berkesinambungan

Anda mungkin juga menyukai