Perkembangan Intelektual
dan Model
Pembelajarannya”
Istilah tersebut sesungguhnya mempunyai arti yang sama yang menjelaskan kondisi anak
yang kecerdasanya jauh di bawah rata-rata danditandai oleh keterbatasan intelegensi dan
ketidak cakapan dalam interaksisosial.
Anak tungrahita atau dikenal juga dengan istilah keterbelakangan mental karena
keterbatasan kecerdasanya mengakibatkan dirinya sukar untuk mengikuti program penddikan
disekolah biasa secara klasikal, olehkarena itu anak terbelakang mental membutuhkan layanan
pendidikan secara khusus yakni disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut.
B. Klasifikasi Tunagrahita
Terdapat beberapa klasifikasi mengenai tunagrahita yang dikemukakan oleh
para ahli, antara lain adalah sebagai berikut:
2. Berdasarkan tingkat IQ
Tingkat kecerdasan seseorang diukur melalui tes inteligensi yang hasilnya disebut
dengan IQ(IntelligenceQuotient). Tingkat kecerdasan biasa dikelompokkan ke
dalam tingkatansebagai berikut:
a. TunagrahitaringanmemilikiIQ70-55
b. TunagrahitasedangmemilikiIQ55-40
c. TunagrahitaberatmemilikiIQ40-25
d. TunagrahitaberatsekalimemilikiIQ<25.
C. Faktor Penyebab Tunagrahita
Menurut Apriyanto(2012), terdapat berbagai faktor yang menyebabkan seseorang
menjadi tunagrahita, antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Keturunan, hal ini terjadi karena adanya kelainanKromosorn dan kelainan gen.
3. Infeksi dan Keracunan, penyebab terjadinya adalah adanya infeksi dan keracunan yang
mana terjadi selama janin masih berada dalam kandungan ibunya.
4. Trauma dan Zat Radioaktif, dapat juga disebabkan karena terjadinya trauma pada
beberapa bagian tubuh khususnya pada otak ketika bayi dilahirkan dan terkena zat
radioaktif selama hamil.
5. Masalah pada Kelahiran, kelainan ini dapat juga disebabkan oleh masalah-masalah yang
terjadi pada waktu kelahiran.
D. PencegahanTunagrahita
Ditemukannya berbagai penyebab ketunagrahitaan sebagai hasil penyelidikan para ahli,
maka di ikuti dengan berbagai upaya pencegahannya. upaya pencegahan yang
disarankan,antara lainberikut:
1. Penyuluhan generik, yaitu suatu usaha mengkomunikasikan berbagai
informasi mengenai masalah genetika.
3. Imunisasi, dapat dilakukan terhadap ibu hamil maupun anak balita. Dengan
imunisasi ini dapat dicegah penyakit yang mengganggu perkembangan bayi
atau anak.
2. Tidak mampu mengubah cara hidupnya, ia cenderung rutin. Jika terjadi hal baru di
lingkungannya, ia menjadi bingung dan risau.
7. Irama perkembangannya tidak rapi, suatu saat meningkat tinggi, tapi saat yang lain
menurun drastis.
3. 4.
Program Sekolah di
Rumah. Pendidikan Inklusif.
5.