Anda di halaman 1dari 4

Faktor Penyebab Tuna Daksa

Setelah pada artikel sebelumnya telah dijabarkan sedikit tentang pengertian


tuna daksa, pada artikel ini saya akan menjabarkan sedikit lebih dalam mengenai
tuna daksa, yaitu faktor penyebabnya.

Faktor penyebab tuna daksa dapat dibagi menjadi 3:


1. Faktor Prenatal (Sebelum kelahiran)
Kelainan fungsi anggota tubuh atau ketunadaksaan yang terjadi sebelum bayi lahir
atau ketika dalam kandungan dikarenakan faktor genetik dan kerusakan pada
sistem saraf pusat. Faktor yang menyebabkan bayi mengalami kelainan saat dalam
kandungan adalah:

a. Anoxia prenatal, hal ini disebabkan pemisahan bayi dari placenta, penyakit
anemia, kondisin jantung yang gawat, shock, dan percobaan pengguguran
kandungan atau aborsi.
b. Gangguan metabolisme pada ibu
c. Bayi dalam kandungan terkena radiasi
Radiasi langsung mempengaruhi sistem syaraf pusat sehingga sehingga struktur
maupun fungsinya terganggu.
d. Ibu mengalami trauma (kecelakaan)
Trauma ini dapat mempengaruhi sistem pembentukan syaraf pusat. Misalnya ibu
yang jatuh dan mengakibatkan benturan keras pada perutnya dan secara kebetulan
tepat mengenai kepala bayi maka akan mengganggu sistem syaraf pusat.
e. Infeksi atau virus yang menyerang ibu hamil sehingga mengganggu otak bayi yang
dikandungnya

2. Faktor Neonatal (saat lahir)


a. Kesulitan pada kelahiran karena posisi bayi sungsang atau bentuk pinggul ibu yang
terlalu kecil.
b. Pendarahan pada otak saat kelahiran.
c. Kelahiran prematur.
d. Penggunaan alat bantu kelahiran berupa tang saat mengalami kesulitan kelahiran
sehingga mengganggu fungsi otak padabayi.
e. Gangguan placenta yang mengakibatkan kekurangan oksigen yang dapat
mengakibatkan terjadinya anoxia.
f. Pemakaian anestasi yang melebihi ketentuan
Pemakaian anestasi yang berlebihan ketika proses operasi saat melahirkan dapat
mempengaruhi sistem persyarafan otak bayi, sehingga otak mengalami kelainan
struktur ataupun fungsi.
3. Postnatal (setelah kelahiran)
a. Faktor penyakit seperti meningitis (radang selaput otak), enchepalitis (radang
otak), influenza, diphteria, dan partusis.
b. Faktor kecelakaan
Misalnya kecelakaan lalu lintas, terkena benturan benda keras, terjatuh dari tempat
yang berbahaya bagi tubuhnya khususnya kepala yang melindungi otak.
c. Pertumbuhan tubuh atau tulang yang tidak sempurna

A. Pengertian Asesmen Anak Tunadaksa


Ronald L. Taylor. 1984 (choiri, 1995) yang dimaksud dengan asesmen adalah proses
pengumpulan informasi/data tentang penampilan individu yang relevan untuk pembuatan
keputusan. Baik yang dilakukan oleh guru umum, guru pendidikan khusus, psikolog
pendidikan,spesialis, terapis dan personal lain yang berkepentingan dengan program pendidikan
anak. Aplikasi dari defenisi tersebut dalam pendidikan bagi anak tunadaksa bahwa semua
kegiatan yang bermaksud untuk memperoleh informasi tentang anak tunadaksa yang bermanfaat
dalam pembuatan keputusan yang berhubungan dengan program pendidikan dan rehabilitasi
anak, termasuk kegiatan asesmen.
Menurt Ronald T. Taylor (Choiri, 1995) program-program di bidang pendidikan yang
memerlukan informasi dan harus disediakan melalui kegiatan asesmen adalah:
1. Identitas anak
2. Program dan strategi pembelajaran
3. Tingkat kemampuan dan kebutuhan pendidikan anak
4. Klasifikasi dan program-program penempatan anak
5. Perencanaan pengajaran individual.
Namun dalam hal ini akan dibahas mengenai asesmen tingkat kemampuan dan kebutuhan
pendidikan anak.

B. Tujuan dan Arah Asesmen Anak Tunadaksa


Penyelenggaraan pendidikan bagi anak tunadaksa pada hakikatnya bertujuan untuk
meningkatkan ketaqwaan, kecerdasan, keterampilan, dan mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan sebagaimana tercantum dalam
GBHN.
Arah pendidikan bagi anak tunadaksa tersebut mempengaruhi pendayagunaan informasi
dan data yang dihasilkan dalam asesmen.
1. Tujuan asesmen anak tunadaksa
Secara umum tujuan asesmen bagi anak luar biasa adalah untuk menentukan dan memahami
penampilan individu dan lingkungannya. Tujuan asesmen untuk anak tunadaksa adalah untuk
mengenal dan memahami anak tunadaksa termasuk tentang kemampuan dan ketidakmampuan
anak baik fisik maupun mental dan lingkungannya. (Choiri, 1995)
2. Arah atau kegunanaan asesmen anak tunadaksa
Menurut John Silvia & James E. Yssdyke, (1981) dalam Choiri, 1995 kegunaan hasil asesmen
adalah untuk:
a. Skrinning anak
b. Klasifikasi atau penempatan anak
c. Perencanaan program
d. Evaluasi program
e. Asesmen kemajuan individu anak
Untuk anak tunadaksa, kegunaan dari hasil asesmen anak antara lain adalah untuk:
a. Klasifikasi, identifikasi dan data dasar anak tunadaksa
b. Pembuatan keputusan program penempatan pendidikan anak
c. Pembuatan keputusan program rehabilitasi anak
d. Pengembangan program pengajaran individual anak
Pendek kata, arah dan kegunaan hasil asesmen adalah untuk usaha-usaha preventif, kuratif dan
evaluatif serta pengembangan anak tunadaksa.

C. Tempat melakukan asesmen


Choiri (1995) Pelaksanaan asesmen bagi anak luar biasa termasuk anak tunadaksa pada
umumnya dapat dilakukan pada salah satu atau beberapa tempat tersebut:
1. Di sekolah
2. Di rumah
3. Di lembaga masyarakat
4. Di rumah spesialis tertentu
5. Di laoratorium pendidikan luar biasa
Dalam hal ini penulis akan melakukan asesmen di sekolah.

D. Teknik-teknik asesmen anak tunadaksa


1. Observasi/ pengamatan
2. Wawancara
3. Tes
Pengertian Anak Tunadaksa

Secara etiologis, gambaran seseorang yang diidentifikasi mengalami ketunadaksaan,


yaitu seseorang yang mengalami kesulitan mengoptimalkan fungsi anggota tubuh
sebagai akibat dari luka, penyakit, pertumbuhan yang salah bentuk, dan akibatnya
kemapuan untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh tertentu mengalami penurunan.
Secara definitif, pengertian kelainan fungsi anggota tubuh (tunadaksa) adalah
ketidakmampuan anggota tubuh untuk melaksanakan fungsinya disebabkan oleh
berkurangnya kemampuan anggota tubuh untuk melaksanakan fungsi secara normal …
akibat luka, penyakit, atau pertumbuhan yang tidak sempurna sehingga untuk
kepentingan pembelajarannya perlu layanan secara khusus (Suroyo&Kneedler dalam
Efendi, 2006).

Anda mungkin juga menyukai