TUNAGRAHITA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak
Dosen Pembimbing:
bu Metia Ariyanti, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
Ibu Nursyamsiyah, M.Kep
Ibu Hj. Sri Kusmiati, M.Kes
Ibu Hj. Henny Cahyaningsih, M..Kes., AIFO
Oleh:
P17320121072
2B
2023
BAB I
A. Pengertian
Tunagrahita adalah salah satu sebutan dari bentuk cacat mental pada manusia
atau disebut juga dengan berkebutuhan khusus. Dimana seseorang memiliki
keterbelakangan mental yang dialami sejak lahir. Keterbelakangan mental maksudnya
disini adalah seseorang yang memiliki tingkat IQ dibawah rata-rata, dan kesulitan
dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari sendiri seperti, makan, mandi,
buang air besar atau kecil, dan bersosialisasi maupun dalam menerima pelajaran.
Kemmis dan Rosnawati (2013) menjelaskan “tunagrahita adalah individu yang secara
signifikan memiliki intelegensi dibawah intelegensi normal, dengan skor IQ sama
atau lebih rendah dari 70. Intelegensi yang dibawah rata-rata anak normal, jelas ini
akan menghambat segala aktivitas kehidupannya sehari-hari, dalam bersosialisasi,
komunikasi, dan yang lebih menonjol adalah ketidakmampuan dalam menerima
pelajaran yang bersifat akademik sebagaimana anak-anak sebayanya” (h:1).
Menurut Sudrajat & Rosida (2013: 21-22) bahwa penyebab tunagrahita yaitu:
1. Faktor Keturunan
a. Kelainan kromosom, dapat dilihat dari bentuk dan nomornya. Dilihat
dari bentuknya dapat berupa inversi (kelainan yang menyebabkan
berubahnya urutan gen karena melihatnya kromosom; delesi
(kegagalan meiosis, yaitu salah satu pasangan kromosom tidak
membelah sehingga terjadi kekurangan kromosom pada salah satu sel);
duplikasi (kromosom tidak berhasil memisahkan diri sehingga terjadi
kelebihan kromosom pada salah satu sel lainnya); translokasi (adanya
kromosom yang patah dan patahannya menempel pada kromosom
lainnya).
b. Kelainan gen, kelainan ini terjadi pada saat imunisasi, tidak selamanya
tampak dari luar (tetap dalam tingkat genotif).
2. Faktor Gangguan Metabolisme dan Gizi
6. Faktor Lingkungan
D. WOC
E. Manifestasi Klinis
1. Kecerdasan sangat terbatas
2. Ketidakmampuan sosial, yaitu tidak mampu mengurus diri sendiri sehingga
selalu memerlukan bantuan orang lain
3. Keterbatasan minat
4. Daya ingat lemah
5. Emosi sangat labil
6. Apatis, acuh tak acuh terhadap sekitarnya
7. Hydrocephalus
8. Microcephalus
9. Macrocephalus
F. Pemeriksaan Penunjang
Untuk mengetahui adanya tunagrahita atau dengan kata lain retardasi mental
perlu anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik dan laboratorium.
A. Pengkajian
1. Data identitas
4. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran umum : compos mentis, apatis, delirium, somnolen, stupor, koma
b. Tanda-tanda vital : TD (normal, 90-100 mmHg sistolik dan 60 mmHg
diastolik), nadi (80-130x/ menit), respirasi (30-60 napas per menit), dan suhu
(36,6-38 derajat celcius).
c. Ukuran anthropometric : tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala, lingkar
lengan atas
d. Mata : Kedua matanya simetris atau tidak, konjungtivanya anemis atau tidak,
ada edema atau tidak, reflek pupil baik atau tidak, dan apakah ada kelainan
lain pada mata.
e. Hidung : Bentuk hidung simetris atau tidak, apakah ada gangguan pada
saluran pernafasannya, ada nyeri tekan atau tidak
f. Mulut : Biasanya terdapat terlihat kotor karena terjadinya defisit perawatan
diri, apakah mukosa bibir dan mulut nya kering atau lembab
g. Telinga : Apakah fungsi pendengarannya baik atau tidak, dilihat ada sekret
atau tidak dan kelainan lainnya yang terjadi pada fungsi pendengaran.
h. Leher : Apakah terdapat peningkatan JVP atau tidak, adanya pembesaran
kelenjar tiroid atau tidak, dan apakah ada nyeri tekan di sekitar lehernya
i. Dada : - Paru, bila terjadi perubahan pola nafas dan ketidakefektifan jalan
nafas akan didapatkan peningkatan frekuensi pernafasan, retraksi otot bantu
pernafasan dan suara nafas tambahan. - Jantung, terdengar suara jantung 1 dan
2
j. Abdomen : Bising usus terdengar, apakah ada pembesaran hepar atau tidak,
apakah ada bekas luka atau tidak, ada nyeri tekan atau tidak
k. Punggung : Dilihat apakah ada kelainan pada punggungnya
l. Genitalia dan Anus : Eliminasi dapat terganggu berupa diare karena personal
hygiene nya kurang , tetapi untuk eliminasi urine tidak terganggu
m. Ekstremitas : Apakah ada edema atau tidak, CRT normal < 3 detik, apakah
kekuatan ototnya bagus atau tidak, dilihat apakah ada luka atau tidak
B. Kemungkinan Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan komunikasi verbal b.d hambatan psikologis (D.0119)
2. Defisit perawatan diri b.d gangguan psikologis
3. Gangguan interaksi sosial b.d hambatan perkembangan
4. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan kognitif
5. Resiko cedera d.d perubahan fungsi psikomotor dan kognitif
C. Perencanaan Keperawatan
Edukasi
7. Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien dan
keluarga
DAFTAR PUSTAKA