BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar:
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca.
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri.
Indikator :
3.3.1 Mengidentifikasi sikap yang pantas ditiru dan sikap yang tidak pantas ditiru dari suatu
cerita dengan benar.
4.3.1 Berpidato dengan baik dan percaya diri.
Pembahasan :
Menyampaikan pidato berarti melisankan pidato yang telah disiapkan. Akan tetapi,
menyampaikan pidato bukan sekadar membacakan naskah pidato di depan pendengar, tetapi
perlu juga menghidupkan, menghangatkan suasana, dan menciptakan interaksi yang hangat
dengan pendengar.
A. Pengertian Pidato
Pidato adalah kegiatan berbicara yang berisi informasi yang disampaikan kepada orang
banyak. Saat berpidato diperlukan adanya orator (orang yang berpidato) dan audiensi
(pendengar pidato).
Berpidato bisa dilakukan berdasarkan teks atau naskah pidato (yang sudah disiapkan
sebelumnya), berdasarkan catatan tentang garis besar isi pidato, ada pula yang serta
merta, tanpa teks. Bagi pemula, dalam berpidato sebaiknya menggunakan teks atau
naskah pidato agar lancar.
Pidato merupakan suatu kegiatan berbicara atau berorasi di depan khalayak umum
dengan menggunakan susunan kata-kata yang baik untuk menyampaikan ide, pendapat,
ataupun gambaran mengenai suatu hal.
Pidato yang baik memiliki ciri- ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai tujuan yang jelas
b. Isinya merupakan kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan
c. Penyampaiannya dilakukan dengan menarik dan jelas
d. Menciptakan suasana yang efektif bagi para pendengarnya
e. Mampu menyesuaikan bahasa dan cara penyampaian dengan latar belakang
audiensinya.
f. Menggunakan intonasi, artikulasi dan juga volume yang jelas agar mudah dipahami.
Secara umum, hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggali informasi dari teks pidato
ialah:
a. Memuat keseluruhan gagasan, ide dan inti pada suatu pidato
b. Tidak menyimpang dari teks pidato yang digali
c. Membuat kesimpulan yang sesuai dengan isi teks pidato
Pidato adalah mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada
orang banyak (Depdikbud, 1990: 681). Pidato adalah teknik pemakai- an kata-kata atau
bahasa secara efektif yang berarti keterampilan atau kemahiran dalam memilih kata yang
dapat mempengaruhi komunikan tersebut (Syam, 2006: 7). Berpidato adalah
menyampaikan dan menanamkan pikiran, informasi atau gagasan dari pembicara kepada
khalayak ramai dan bermaksud meyakinkan pendengarnya (Arsjad, 1988: 53).
B. Tujuan Pidato
Tujuan pidato sendiri bukan hanya sekadar menyampaikan aspirasi kepada pihak yang
dituju, namun terdapat beberapa syarat dan ketentuan agar hal yang disampaikan akan
bisa tersampaikan dengan baik. Beberapa tujuan berpidato antara lain sebagai berikut :
Memberikan sapaan dalam suatu acara.
Memberi suatu pemahaman atau informasi kepada orang lain.
Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti keinginan kita dengan suka rela.
Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain
senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
C. Kerangka Pidato
Kerangka pidato adalah catatan tentang pokok-pokok isi pidato yang disusun sesuai
dengan urutan yang dikehendaki. Sebelum berpidato, penulis harus membuat kerangka
pidato. Hal ini sangat penting agar penulis bisa menyampaikan isi pidatonya dengan lebih
terstruktur. Teks pidato harus memuat hal-hal pokok berikut.
1. Pendahuluan.
Untuk memulai sebuah pidato diawali dengan pembukaan. Salam pembuka dari
pidato terdiri dari:
a. Salam pembuka (berisi kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat
malam, dan lain-lain)
b. Ucapan puji dan syukur
c. Ucapan penghormatan kepada audiens diurutkan dengan orang yang dianggap
paling penting
2. lnti.
Setelah menyelesaikan pembukaannya, lalu masuk ke bagian isi yang merupakan
poin terpenting dari sebuah pidato. Isi pidato yang akan disampaikan harus sesuai
dengan tema dan memuat hal-hal penting yang ingin diberikan kepada audiens.
Dalam bagian isi pun harus dibuat secara ringkas agar mudah dipahami. Penyusunan
kalimat yang dirangkai secara sistematis memuat maksud, tujuan, sasaran, rencana,
dan langkah.
3. Penutup.
Penutup pidato sebagai bagian akhir disampaikan berupa rangkuman atau
kesimpulan. Bagian ini menarik garis besar pembahasan yang telah disampaikan
untuk diambil poin-poin pentingnya. Dalam penutup pidato biasanya terdiri dari:
a. Kesimpulan pidato
b. Harapan dari sang pembicara terkait isi pidato yang disampaikan
c. Ucapan permohonan maaf dan terima kasih apabila ada kata yang kurang
berkenan
d. Salam penutup (berisi kalimat salam penutup seperti “terima kasih”.
Pendahuluan Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Pidato kali ini
akan membahas topil Bermusyawarah untuk kepentingan bersama
Untuk menggali informasi yang dibaca dari sebuah teks pidato, langkah-langkah yang
harus dilakukan ialah sebagai berikut :
Untuk menggali informasi yang didengar dari sebuah teks pidato, langkah- langkah yang
harus dilakukan ialah sebagai berikut :
Yang terhormat, Ibu wali kelas VI SD Harapan Jaya serta teman-teman yang sangat saya
sayangi.
Marilah kita panjatkan puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih diberi
kenikmatan berupa kesehatan jasmani dan rohani. Aamiin.
Sebagaimana kita tahu bahwa pemimpin adalah hal yang sangat penting bagi kita, karena
tampa pemimpin kehidupan ini tidak akan dapat hidup rukun, damai, dan tentram.
Pemimpin yang baik akan membuat kita semakin kuat dan bersatu. Sebaliknya,
pemimpin yang jelek akan membuat timbulnya perpecahan, hilangnya kedamaian, dan
kehidupan menjadi tidak tentram.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat menjadi teladan bagi anggotanya. Ciri-
ciri pemimpin yang baik yaitu jujur dan bisa dipercaya, memberi teladan yang baik,
mampu berkomunikasi yang santun dengan anggota, percaya diri, mampu mengambil
keputusan yang tepat, selalu tenang dalam menghadapi masalah, dan bertanggung jawab.
Untuk bisa menjadi pemimpin yang baik tidaklah mudah. Namun, bukan hal yang
mustahil untuk bisa dilakukan. Kuncinya adalah kita bekerja dengan tulus iklas. Bekerja
sebagai sebuah pengabdian. Bekerja sebagai sebuah kewajiban.
Ibu guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya sayangi, hanya itu yang saya bisa
sampaikan mengenai pemimpin yang baik. Mohon maaf jika dalam pidato saya ada kata-
kata yang berkenan. Terimakasih.
Sumber :
http://digilib.unila.ac.id/7753/12/BAB%20II.pdf
https://www.mikirbae.com/2022/01/membuat-rancangan-teks-pidato.html
PPKn
Kompetensi Dasar:
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila secara utuh sebagai
satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
2.1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
1.1.1 Memahami nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila dengan benar.
2.1.1 Melaksanakan contoh-contoh penerapan nilai-nilai keadilan dengan benar.
3.1.1 Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila dengan benar.
4.1.1 Menuliskan contoh-contoh penerapan nilai-nilai keadilan dengan benar.
Pembahasan :
Pancasila adalah dasar negara atau pandangan hidup bagi bangsa Indonesia. Hal ini berarti
Pancasila dijadikan sebagai petunjuk arah untuk semua kegiatan atau aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dijadikan pedoman
semua peraturan di Indonesia termasuk perbuatan warga negara Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut Suraya (2015:154) Pancasila adalah dasar negara Indonesia, Pancasila
diibaratkan sebagai pondasi, jadi semakin kuat pondasi tersebut maka akan semakin kokoh
suatu negara. Pancasila juga mencerminkan kepribadian masyarakat Indonesia karena
didalamnya terdapat butir-butir yang apabila diimplementasikan akan mencerminkan
kepribadian bangsa Indonesia.
Adapun bunyi kelima sila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-
nilai Pancasila terkandung dalam kelima sila tersebut. Sebagai warga negara yang baik, harus
melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Pelaksanaan nilai-nilai
yang terkandung dalam sila-sila Pancasila dapat dilaksanakan baik dalam kehidupan di
rumah, lingkungan belajar, masyarakat, maupun bernegara.
Sikap yang sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
1. Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaannya
masing-masing.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Hidup rukun di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya
masing-masing.
5. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain.
Sikap yang sesuai Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab.
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan warna kulit.
3. Saling mencintai sesama manusia.
4. Tenggang rasa dan tepa selira.
5. Tidak bertindak semena-mena kepada orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Saling hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Sikap yang sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia.
Sikap yang sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam sila kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
1. Menghargai bahwa setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Mengedapankan musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Beritikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
7. Mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan dalam
musyawarah.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati nurani yang jujur.
9. Mendukung keputusan musyawarah yang menjunjung tingi harkat dan matabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10. Percaya kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
Sikap yang sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Untuk membentuk generasi bangsa yang bermoral dan berkualitas tentunya memerlukan
beberapa proses dalam penciptaannya. Salah satunya dengan membekali mereka dengan nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sebab Pancasila merupakan Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa dalam menjalankan kehidupannya. Mereka harus memahami,
memaknai dan mengamalkan keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila karena nilai-
nilai itu dapat menjadi fondasi dan benteng bagi mereka dari berbagai pengaruh yang dapat
merusak moral mereka. Dengan penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter maka
sikap dan perilaku yang menyimpang akan menjadi lebih baik. Dan bentuk penyimpangan-
penyimpangan tidak akan terjadi pada individu yang memiliki karakter dan jiwa yang nasionalis
dan patriotis.
Berikut pentingnya penerapan nilai pancasila pada kehidupan: Menumbuhkan rasa cinta kepada
Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Menumbuhkan rasa cinta kepada anggota keluarga.
Menumbuhkan rasa cinta dan hormat kepada orang tua dan orang yang lebih tua..
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Menumbuhkan rasa dan sikap toleransi.
Menumbuhkan rasa dan sikap gotong royong dan bekerja sama. Menumbuhkan sikap tenggang
rasa. Menumbuhkan rasa cinta kepada setiap manusia dan tidak membeda-bedakan.
Menumbuhkan rasa cinta bermusyawarah untuk mufakat. Menumbuhkan rasa cinta dan suka
membantu orang lain yang susah. Meningkatkan rasa persaudaraan. Berorientasi ke masa depan
dan menghargai perubahan dan kemajuan (the change and progres). Demokratis dan
mewujudkan “civil society”.
Mampu menjauhkan segala bentuk tindakan kekerasan dan pemaksaan. Memiliki kemandirian,
kedaulatan, dan independensi. Menghargai kualitas, dan menjauhkan tindakan rasial dan
diskriminasi. Menghargai karya, kreativitas dan produktivitas. Memiliki daya disiplin dan
kepatuhan tinggi kepada aturan dan hukum formal. Memiliki paham nasionalisme dan
patriotisme yang kokoh. Memiliki moralitas kemasyarakatan dan kebudayaan.
Sumber :
https://www.bola.com/ragam/read/4682275/contoh-contoh-sikap-yang-sesuai-nilai-nilai-dalam-
setiap-sila-pancasila
https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/download/1452/pdf
https://eprints.umm.ac.id/39488/3/BAB%20II.pdf
IPA
Kompetensi Dasar
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan
reproduksi.
4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami.
Indikator
3.2.1 Menjelaskan peta pikiran tentang menghadapi masa pubertas dengan percaya diri.
4.2.1 Mempresentasikan peta pikiran tentang menghadapi masa pubertas dengan percaya diri.
Pembahasan:
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada
masa pubertas ciri masa kanak-kanak semakin menghilang dan ciri-ciri fisik masa pubertas
mulai tampak. Perubahan pada masa pubertas dipengaruhi oleh hormon di dalam tubuh.
Perubahan yang terjadi berupa perubahan fisik, tingkah laku, dan pola pikir.
Hormon dihasilkan oleh tubuh untuk mengendalikan proses-proses tertentu dalam tubuh.
Hormon yang dihasilkan perempuan berbeda dengan hormon yang dihasilkan oleh laki-laki.
Misalnya pada laki-laki tumbuh kumis namun pada perempuan tidak tumbuh kumis. Ciri-ciri
pubertas anak laki-laki dan perempuan antara lain sebagai berikut :
No. Ciri-ciri Masa Kanak-kanak bagi Anak Ciri-ciri Masa Pubertas bagi Anak
Laki-laki Laki-laki
1. Belum tumbuh rambut halus di ketiak dan Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan alat
alat kelamin kelamin
4. Belum tumbuh kumis, jambang, dan janggut Tumbuh kumis, jambang, dan janggut
No. Ciri-ciri Masa Kanak-kanak bagi Anak Ciri-ciri Masa Pubertas bagi Anak
Perempuan Perempuan
1. Belum tumbuh rambut halus di ketiak dan Tumbuhnya rambut halus di ketiak dan alat
alat kelamin kelamin
Carilah beberapa gambar tentang ciri-ciri masa kanak-kanak dan masa pubertas! Jika kamu anak
laki-laki carilah gambar anak laki-laki pada masa kanak-kanak dan anak laki-laki pada masa
pubertas. Jika kamu anak perempuan, carilah gambar anak perempuan pada masa kanak-kanak
dan anak perempuan pada masa pubertas. Tempelkan gambar yang kamu temukan pada kotak di
bawah. Tuliskan keterangan di samping gambar. Keterangan dapat berupa ciri-ciri masa kanak-
kanak dan masa pubertas.
Kesimpulan :
Perbedaan masa kanak-kanak dan masa pubertas adalah. Pada segi fisik terjadi perbedaan antara
masa kanak-kanak dan masa pubertas, diantaranya adalah pada masa kanak-kanak belum muncul
rambut halus di ketiak dan alat kelam*n, sedang masa pubertas sudah mulai tumbuh. Belum
berubahnya suara pada masa kanak-kanak, sedang pada masa pubertas, sudah ada perubahan,
dan pada masa kanan-kanan belum tumbuh jakun, sedangkan masa pubertas sudah tumbuh
jakun.
Kesimpulan :
Perbedaan masa kanak-kanak dan masa pubertas adalah. Pada segi fisik terjadi perbedaan antara
masa kanak-kanak dan masa pubertas, diantaranya adalah pada masa kanak-kanak suara belum
melengking, sedang masa pubertas sudah melengking. Belum tumbuh dan membesarnya
pay*dara pada masa kanak-kanak, sedang pada masa pubertas pay*dara sudah membesar, dan
pada masa kanan-kanan pinggul belum membesar, sedangkan masa pubertas pinggul sudah
membesar.
Menjaga kesehatan pada masa pubertas laki-laki dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Mandi dan menggosok gigi secara teratur agar terhindar dari bau tak sedap dan sakit gigi.
2. Pakaian yang digunakan sebaiknya pakaian yang menyerap keringat. Pakaian perlu
diganti secara teratur agar tidak timbul jamur.
3. Wajah dan rambut yang sering terpapar debu harus dijaga kebersihannya dengan
mencucinya secara rutin.
4. Gunakan pakaian yang sopan sesuai dengan aktivitasmu.
Menjaga kesehatan pada masa pubertas perempuan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ;
1. Mandi, menggosok gigi, dan mencuci rambut secara teratur agar tidak tumbuh jamur atau
bakteri.
2. Gunakan pakaian dari bahan yang menyerap keringat.
3. Untuk menjaga kesehatan wajah sebaiknya tidak menggunakan produk kecantikan tanpa
petunjuk orang tua.
4. Jika berjerawat jangan menyentuh langsung dengan tangan karena akan terjadi infeksi.
Sumber :
https://www.mikirbae.com/2022/03/ciri-pubertas-laki-laki-dan-perempuan.html