Anda di halaman 1dari 30

< >

7 Model
Pembelajaran
Terpadu
Kelompok 3
< >

Nama anggota kelompok

1 2 3

Astri Berlian Diva Sarah aszary


Oktaviana K
2002101001 2002101013 202101014
< >

Pengertian
Model Pembelajaran Terpadu

Model pembelajaran ialah suatu kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur


yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan.
Pembelajaran tertentu. Model pembelajaran biasanya digunakan sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dalam merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran. Sehingga dengan demikian kegiatan/proses pembelajaran yang
dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah, benar-benar merupakan suatu
kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Model pembelajaran merupakan
suatu rencana atau pola yang bisa dipergunakan dalam pengembangan kurikulum,
merancang materi pembelajaran, dan membimbing pembelajaran.
< >

Model Pembelajaran Terpadu


3. Model Urutan/
1. Model Rangkaian
Penggalan 2. Model (Sequenced)
(Fragmented) Sarang
(Nested) 6. Model
Celupan/Terbenam
4. Model Bagian (Immersed)
(Shared) 5. Model
7. Model
Galur/ benang
Jaringan
(Threaded)
(Networked)
< >

1. Model Penggalan (Fragmented)

Model Fragmented adalah susunan kurikulum tradisional


yang memisahkan berbagai macam disiplin ilmu. Secara
khusus, ada empat macam bidang akademis yang diberi
nama Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bahasa
dan Seni, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),.Ilmu murni dan
ilmu praktis dalam hal ini seni digolongkan matapelajaran
lunak dibandingkan dengan berbagai matapelajaran yang
bersifat keras. Ada berbagai macam disiplin ilmu yang kita
namai dengan ilmu kemanusiaan.
< >

Kelebihan dan Kekurangan


Model Fragmented

• Keuntungan yang diperoleh dalam pelaksanaan kurikulum model ini adalah esensi dari
masing-masing ilmu dapat disampaikan secara murni. Selain itu, guru dapat menyiapkan
bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya  (Fogarty, 1991:5 dalam Ahmad Dahlan
2016:3).

• Kekurangan  yang  sangat  menonjol  dalam  model  ini  tidak  adanya
penjelasan  dalam  keterkaitan  konsep  antar  mata pelajaran  karena  masing-masing  mata
pelajaran seolah-olah terpisah satu sama lain. Selain itu,  menyisakan beban kepada peserta
didik untuk mengerahkan sumber daya mereka sendiri dalam hal membuat koneksi dan
mengintegrasikan konsep serupa  (Fogarty, 1991: 6 dalam Ahmad Dahlan, 2016:5). Oleh
karena  itu,  seakan  terjadi  konsep  ganda  dalam  pembahasan  konsep  yang  sama dilihat
dari dua matapelajaran.
< >

Kegunaan Model Fragmented

Model fragmented ini akan berguna apabila diterapkan pada sekolah dasar yang
siswanya memiliki berbagai macam karakter yang berbeda dengan berbagai macam
bidang ilmu yang ada yang nantinya siswa akan didorong untuk memilih jurusan yang
paling mereka sukai. Dan model ini sangat bermanfaat pada tingkat menengah atas
dan universitas di mana masing-masing siswa akan kita dorong untuk menentukan
dan mengkhususkan bidang keahlian yeng meraka miliki melalui serangkaian
aktivitas seperti monitoring, pelatihan, serta kerja sama belajar. Selain itu model ini
juga sangat bermanfaat untuk guru yang ingin lebih spesifik dalam keahliannya di
bidang ilmu tertentu dan menggembangkan kurikulum yang ada dalam proses
pembelajaran di kelas.
< >

Penerapan Model Fragmented

Model fragmented di Sekolah Dasar sangat tepat diterapkan di kelas tinggi yaitu
di kelas IV, V, dan VI. Di kelas tersebut pemahaman siswa lebih konkrit dibanding di
kelas I, II, dan III yang masih bersifat abstrak atau global sehingga di kelas tinggi ini
siswa mampu untuk menerima guru dan matapelajaran yang berbeda dalam proses
pembelajarannya.
Sebagai contoh penerapan, berikut ini tentang pembelajaran Bahasa Indonesia di
sekolah dasar kelas 5 dengan menggunakan pembelajaran terpadu model fragmented.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan
berbahasa siswa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan berbahasa meliputi
kemampuan mendengarkan, membaca, berbicara, menulis, dan apresiasi sastra. Dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan kelima kemampuan tersebut dapat
meningkat baik secara lisan maupun tertulis
< >

2. Model Sarang (Nested)

Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu


yang target utamanya adalah materi pelajaran yang
dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan
mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses,
sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan
keterpaduan beberapa aspek pada  kemudian dilengkapi
dengan aspek keterampilan lain.
< >

Karakteristik Pembelajaran Nested

a. Holistik : Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi.
Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa menjadi lebih arif dan bijaksana di dalam menyikapi atau
menghadapi kejadian yang ada di depan mereka.
b. Bermakna : Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang dijelaskan di atas,
memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut
skemata. Hal ini akan berdampak kepada kebermaknaan  dari materi yang dipelajari
c. Otentik : Pembelajaran terpadu juga memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep
yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung.Mereka memahami dari hasil belajarnya
sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru.Informasi dan pengetauhuan yang diperoleh sifatnya menjadi
lebih otentik
d. Aktif : Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental,
intelektual, maupun emosianal guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan
hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar.
< >

Kelebihan dan Kekurangan


Model Nested
Kelebihan :
a. Guru dapat memadukan beberapa ketrampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran.
b. Pembelajaran semakin berkembang dan diperkaya dengan menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan
dalam pengalaman belajar siswa.
c. Pembelajaran dapat mencakup banyak dimensi dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berfikir,
keterampilan sosial dan ide lain yang ditemukan
d. Memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan
penambahan waktu sehingga guru dapat memadukan kurikulum secara luas.

Kekurangan :
Kelemahan model ini adalah dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara tergesa-gesa dan kurang cermat
maka penggabungan beberapa materi dan aspek keterampilan dapat mengacaukan pola pikir siswa. Pada mulanya
tujuan utama pengajaran adalah penekanan pada materi, tetapi akhirnya bergeser prioritasnya pada keterampilan. 
< >

Penerapan Model Nested

Model nested di sekolah dasar dapat diterapkan khususnya di kelas


tinggi, yang sudah pasti semuanya disesuaikan dengan tingkat
perkembangan pemahaman siswa. Dalam implementasinya, diawali dengan
menentukan konten yang ingin dicapai dalam satu mata pelajaran dan jenis
keterampilan yang dipadukan. Dengan menggunakan pokok bahasan / sub
pokok bahasan sebagai bingkai untuk menyarang keterampilan, konsep dan
perilaku yang diharapkan tercapai.
Kemudian menentukan keterampilan-keterampilan lain yang akan
dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setelah hal ini
dilakukan maka ditentukan langkah-langkah pembelajaran yang diperlukan
sebagai strategi pembelajaran dengan mengintegrasikan setiap keterampilan
yang akan dikembangkan. Oleh karena itu, guru harus menyusun langkah-
langkah pembelajaran secara sistematis sehingga pembelajaran terpadu
yang diterapkan tidak membingungkan peserta didik ketika belajar di
sekolah.
< >

3. Model Urutan/ Rangkaian (Sequenced)

Model sequenced adalah salah satu dari lima


model pembelajaran terpadu di dalam lintas
beberapa mata pelajaran yang paling sederhana.
Secara bahasa, “sequenced” adalah rangkaian,
urutan, atau tingkatan.Sequenced adalah susunan
bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di
dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok
yang relevan dengan tujuan.
< >

Kelebihan dan Kekurangan


Model Sequenced
Kelebihan :
1. Beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan terparallel sehingga akan terjadi
persinggungan isi materi.
2. Guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan dibuku.
3. Membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
4. Menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu pokok bahasan.
5. Mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang berbeda.
6. Aktivitas pada satu pelajaran akan meningkatkan pelajaran yang lainnya.

Kekurangan :
7. Dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk membentuk model.
8. Guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum.
9. Untuk membuat urutan sesuai dengan apa yang terjadi terakhir membutuhkan kolaborasi dan fleksibilitas dari
semua orang yang terlibat.
< >

Penggunaan Model Sequenced

Model sequenced ini berguna pada tahap awal proses integrasi


(Pembauran ), yang menggunakan dua bidang disiplin yang secara mudah
dikaitkan dengan yang lainnya. Guru bekerja dengan seorang partner mulai
membuat daftar isi kurikuler secara terpisah. Kemudian, tim ini mencoba
untuk menyulap potongan-potongan isi yang terpisah sampai keduanya
dapat “match up”. Mereka mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang
berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar
dari keduanya.Pada model ini, kedua disiplin tetap murni.Penekanan khusus
tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat keuntungan dari isi
yang terkait.
< >

4. Model Shared

Model pembelajaran terpadu tipe shared merupakan


bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya
tumpang tindih ide-ide atau konsep dua mata
pelajaran atau lebih. Pembelajaran ini ditempuh
didasarkan pada kenyataan bahwa banyak dijumpai
terdapatnya suatu kemampuan yang pencapaiannya
harus diwujudkan melalui dua atau lebih mata
pelajaran
< >

Kelebihan
Model Shared
Kelebihan :
1. Kemudahan dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara penuh menuju model terpadu yang
mencakup empat disiplin ilmu.
2. Dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpah tindih akan memungkinkan mempelajari
konsep lebih dalam .
3. Lebih mudah untuk menjadwalkan periode perencanaan bagi sebuah tim yang terdiri dari dua guru dari pada
menyulap jadwal untuk tim yang terdiri dari empat orang guru.
4. Dua orang guru dapat menggabungkan jam pelajarannya bersama-sama untuk menciptakan hambatan waktu
yang lebih besar.
5. Terdapat pengalaman-pengalaman instruksional bersama; dengan dua orang guru di dalam satu tim, akan
lebih mudah untuk berkolaborasi.
< >

Kekurangan
Model Shared
Kekurangan :
1. hambatan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan model ini
2. fleksibilitas dan kompromi berperan penting dalam keberhasilan implementasi model ini
3. memerlukan kepercayaan dalam kerjasama tim secara bersamaan
4. model integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerja sama
dalam fase awal
5. untuk menemukan konsep kurikulum yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog
dan percakapan yang mendalam
6. Membutuhkan waktu, kelenturan, komitmen, dan kompromi.
< >

Kegunaan
Model Shared
Model ini cocok ketika berbagai bidang studi dikelompokkan dalam
kelompok besar seperti ilmu sastra/seni praktis. Model ini juga
memfasilitasi langkah awal implementasi menuju kurikulum terpadu. Model
ini merupakan model yang aktif untuk menggunakan dua disiplin sebagai
tahap intermediate menuju tim dengan empat disiplin yang jauh lebih rumit
dan komplek.
< >

Penerapan
Model Shared
Pembelajaran terpadu model berbagi (shared) dapat diterapkan pada tingkat SD sebagai alternative
pembelajaran. Hal ini dimungkinkan karena peran guru di tingkat SD merupakan guru kelas, yang dapat mengatur
sendiri cara menyajikan beberapa pelajaran disesuaikan dengan keterbatasan alat pelajaran, waktu, bahan ajar dan
kondisi minta dan kemampuan sisiwa. Guru dapat memilih mata pelajaran yang memiliki tema yang sesuai dan
dapat dipadukan. Tidak semua mata pelajaran dapat dipadukan, karena guru kelas harus melakukan perencanaan
yang matang dalam melaksanakan pembelajaran model berbagi.

Pelaksanaan pembelajaran terpadu bertolak pada topic tertentu yang dikembangkan oleh guru dan siswa, yang
dilengkapi dengan alat peraga dan lembar kerja siswa (LKS). Sedangkan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dalam pembelajaran terpadu model berbagi ini berorientasi pada siswa dengan variasi sehingga kegiatan terpadu
model shared mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang mentujukan pada pemahaman dan
pengembangan konsep, sikap, dan ketrampilan agar lebih bermakna dalam kegiatan evaluasi digunakan
lingkungan sebagai sumber belajar.
< >

5. Model Galur/ benang(Threaded)

Model Threaded adalah model bersambungan atau


model integrasi yang memfokus pada metakurikulum
yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan.
Misalnya, perkiraan (prediction) adalah suatu
ketrampilan yang digunakan untuk memperkirakan
sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika,
memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau
mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah novel,
dan proses membuat berbagai macam dugaan di
laboratorium IPA.
< >

Kelebihan dan Kekurangan


Model Threaded
Kelebihan :
konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif. Model ini
membuat siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan dating sesuai
dengan laju perkembangan era globalisasi. Nilai lebih dari model ini adalah materi untuk tiap
mata pelajaran tetap murni sehingga siswa yang mempunyai tingkat pemikiran superordinat
memiliki kekuatan transfer pada keterampilan hidup.

Kekurangan :
Kekurangan dari model ini adalah kebutuhan untuk menambahkan kurikulum “yang lain”. Isi
yang berhubungan lintas mata pelajaran tidak ditunjukkan secara eksplisit (jelas / tersurat),
melainkan secara implisit (tersirat) sehingga siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten
antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Guru perlu memahami keterampilan dan strategi
yang digunakan siswa agar dapat mengembangkan dirinya. Permukaan metakurikulum, kecuali
disiplin tetap statis. Hubungan di antara dan antar isi mata pelajaran tidak ditekankan.
< >

6. Model Celupan/Terbenam (Immersed)

Menurut Fogarty (1991:76) pembelajaran terpadu


model immersed merupakan suatu pembelajaran
yang menggunakan pendekatan antardisiplin ilmu,
dimana siswa dapat memadukan semua data dari
setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran
sesuai bidang minatnya untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari (Fogarty, 1991).
< >

Kelebihan
Model Immersed
Kelebihan :
a. Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa bidang studi adalah
siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan
pemikiran sesuai dengan minatnya.
b. Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga
terjadi proses internalisasi.
c. Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus
menerus sehingga memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi
tersebut
< >

Kekurangan
Model Immersed
Kekurangan :
a. Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat
menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya sebuah fokus. Agar dimensi
sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan pengalaman dan
pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada
jenjang pendidikan dasar.
b. Model pembelajaran terpadu model Immersed menekankan pada penggabungan
pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah
khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa
terhadap bidang-bidang studi tertentu.
c. Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa merupakan
hal semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru untuk mengkhususkannya.
< >

Kegunaan dan Penerapan


Model Immersed

Model Immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran
dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka
selain biologi, kimia, komputer juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut
ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam
bentuk proyek di akhir semester. Model ini melatih kreatifitas berpikir siswa secara bertahap dari
jenjang SD hingga SMA.
Bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan pada hari HUT RI. Misalnya merancang
sebuah pesawat terbang yang seimbang lalu dipamerkan. Penerapan lainnya bagi siswa kelas 5
SD misalnya pada materi pencemaran udara dapat dijelaskan pada materi pelajaran IPA, PKN,
Bahasa Indonesia, dan Seni Rupa. Materi tersebut membahas tentang: IPA: Pernafasan pada
manusia, PKN: Peraturan pemerintan, Bahasa Indonesia: Menceritakan hasil pengamatan, Seni
Rupa: Membuat poster sederhana.
< >

7. Model Jaringan (Networked)

Menurut pandangan Robin Fogarty ( 1991 ) networked


merupakan model pemaduan pembelajaran yang
mengandalkan kemungkinan pengubahan konsepsi,
bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk
keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi
lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang
berbeda-beda. Belajar disikapi sebagi proses yang
berlangsung secara terus-menerus karena adanya
hubungan timbal balik antara pemahaman dan
kenyataan yang dihadapi siswa.
< >

Kelebihan dan Kekurangan


Model Networked
Kelebihan :
Kelebihan dari model jaringan ini sangat beragam. Pendekatan pembelajaran terintegrasi
ini sangat pro-aktif dan alami, dengan model ini peserta didik memulai pencarian dan mengikuti
jalan yang baru dia temukan dengan kemampuanya sendiri. Peserta didik dirangsang dengan
informasi yang relevan, keterampilan, atau konsep yang diberikan di sepanjang proses
pembelajaran. Nilai tambahan dari model jaringan ini bagaimanapun tidak bisa dipaksakan pada
peserta didik melainkan harus muncul dari dalam diri masing-masing peserta didik .

Kekurangan :
Kelemahan model jaringan, jika diambil untuk perbedaan-perbedaan besar, dapat
menyebarkan minat yang terlalu tipis dan tidak terkonsentrasi atau memecah perhatian peserta
didik sehingga upaya-upaya pengajaran yang dilakukan menjadi tidak efektif . Selain itu motivasi
anak akan berubah sehingga kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaja
karena mendapat hambatan dalam mencari sumber.
< >

Penerapan
Model Networked
Model networked dipandang secara terbatas memperpanjang dimulai sejak sekolah dasar.
Bayangkan seorang anak kelas lima yang telah memiliki minat di Indian sejak hari anak itu
bermain koboi dan Indian. Semangat untuk pengetahuan Indian membawa dia membaca buku-
buku sejarah dan non fiksi dengan baik.
Jaringan yang dimiliki peserta didik ini sudah mulai terbentuk. Ketertarikan secara alami yang
dimilikinya telah menyebabkan dia untuk belajar dari orang lain di bidang yang menawarkan
berbagai tingkat pengetahuan dan wawasan yang memperluas jangkauan belajarnya.
Tutor atau mentor sering menyarankan model jaringan untuk memperluas cakrawala para
pelajar atau memberikan perspektif yang diperlukan. Sebagai jaringan berkembang, koneksi atau
suatu hubungan terkadang muncul secara kebetulan di sepanjang proses pembelajaran.
Seringkali, tanpa sengaja hal ini mendorong peserta didik menemukan kedalaman pengetahuan
baru disuatu bidang atau sebenarnya mengarah ke penciptaan bidang yang lebih khusus. Salah
satu contoh seperti di era modern sekarang, dalam bidang genetika yang telah mengembangkan
sebuah penemuan baru yang dikenal sebagai rekayasa genetik.
< Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec >

TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai