TERPADU
C. Uraian Materi
28
diklasifikasikan dalam kelompok ini terdiri atas; sequenced model, shared model,
webbed model, threated model, dan integrated model.
29
setiap guru memiliki kewenangan mengajar mata pelajaran-mata
pelajaran/bidang studi dan tidak ada hubungannya dengan mata
pelajaran yang diajarkan oleh guru yang lain). Kurikulum ini diberikan
hanya pada pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)) dan
Perguruan Tinggi (PT).Mengapa demikian, kurikulum ini diperuntukan
untuk pendidikan yang bersifat akademis semata (pengembangan
intelektual). Berdasarkan gambar di atas, nampak antara bidang studi
yang satu dengan yang lainnya terpisah sehingga tidak ada keterkaitan
antara bidang studi, Fogarty (1991: 4) menyatakan ... the subject matter
areas are taught in isolation, with no attempt to connect or integr ate them.
Sebagai misal guru bidang studi Bahasa Indonesia dan / atau guru IPA
hanya mengajar pada bidangnya masing-masing dan tidak ada
keterkaitan dengan bidang studi yang diajarkan oleh guru yang lain.
30
Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang
secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan
konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan
tugas-tugas yang dilakukan di hari berikutnya, bahkan ide-ide yang
dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada
semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran. Kekuatan
pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah:
1) Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa
memiliki keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu
mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek;
2) Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus
sehingga terjadi internalisasi;
3) Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan
siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan
mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan memudahkan
transfer atau pemindahan ide- ide tersebut dalam memecahkan
masalah.
Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:
1) Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan
nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit
antara mata pelajaran (interdisiplin);
2) Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga
isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan
ide-ide antara mata pelajaran;
3) Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide
dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk
mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata
pelajaran lain.
Berikut ini ilustrasi model keterterhubungan
31
kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling
tumpang-tindih di dalam beberapa mata pelajaran. Berbeda dengan
model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan
pengembangannya sebagai langkah awal maka dalam model
keterpaduan tema yang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal
yang terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap
perencanaan program. Pertama guru menyeleksi konsep-konsep,
keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari
beberapa mata pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep,
keterampilan dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan
tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran. Kekuatan model
keterpaduan antara lain:
1) memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan
keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran;
2) memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan
penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian;
3) mampu membangun motivasi.
32
Fogarty menjelaskan bahwa model pembelajaran jaring laba-laba
(The Webbed Model) yaitu, fertile theme is webbed to curriculum content and
disciplines; subjects use the theme to sift out appropriate concept, topic, and
ideas. Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema, topik,ide-ide sebagai dasar pembelajaran. Model
pembelajaran ini memadukan multidisiplin ilmu atau berbagai mata
pelajaran yang diikat oleh satu tema (Fogarty.1991: 53). Penentuan tema
dapat ditetapkan oleh guru dengan siswa atau sesamaguru. Setelah tema
disepakati bersama maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-subtema
dengan memperhatikan kaitannya dengan mata pelajaran yang lain.
Untuk itu, tema utama (inti) harus mempunyai cakupan materi yang
luas, dalam dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut.
Model webbed lebih menekankan padaketerlibatan siswa dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat memperolehpengalaman langsung.
Melalui pengalaman langsung akhirnya siswa akanmemahami konsep-
konsep yang telah mereka pelajari dan dapat menguhungkan dengan
konsep lainnya.Merujuk gambar di atas, nampak tema inti terkait
dengan anak tema (sub tema). Sebelum memulai pembelajaran tema
(pelajaran) guru sebaiknya menentukan tema dengan cara: (a) dari yang
abstrak ke yang kongkrit, (b) dari yang jauh ke yangdekat, (c) dari yang
sulit ke yang mudah. Tema yang diajarkan terkait dalamkehidupan
sehari-hari, dan pembelajaran berorientasi pada pemecahan
masalah(problem solving) sesuai dengan tingkat perkembangan birfikir,
emosional dan fisik siswa.
33
bekerja sama dengan orang lain. Bahasa Indonesia. Sub tema. Membaca
ringkasan. siswa menceritrakan dengan kata-katanya sendiri tentang
bentuk-bentuk energi dan bentuk bangunan datar yang kita jumpai di
lingkungan
sekitar. (Anda Juanda, 2019)
2) Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang
belum berpengalaman;
35
Kelebihan Pembelajaran Terpadu Model Nested Menurut
Depdikbud (1996) karakteristik pembelajaran terpadu model nested
adalah sebagai berikut:
36
2) Prioritas konseptual dari latihan mungkin menjadi tidak jelas karena
siswa diarahkan untuk melakukan banyak tugas belajar pada waktu
yang bersamaan.
f. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)
Model sequenced merupakan model
pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang
berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah,
misalnya; topik pembahasannya secara paralel atau
dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal
sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan
sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang
menyangkut perubahan makna kata. Topik-topik tersebut dapat
dipadukan pembelajarannya pada alokasi jam yang sama. Untuk
membantu Anda memahami model ini, coba perhatikan gambar atau
ilustrasi di samping.
Kelebihan Kurikulum Pembelajaran Model Sequenced
1) Topik atau unit pada satu mata pelajaran disusun dan diurutkan
bertepatan dengan unit mata pelajaran lain;
2) Ide atau konsep yang sama pada satu mata pelajaran diajarkan juga
pada mata pelajaran lain, walaupun tetap pada pengajaran yang
terpisah;
3) Setiap topik atau pelajaran yang diurutkan untuk mempermudah
siswa menguasai pelajaran (tetapi pengurutan pelajaran bukan
mengajar Bab per Bab yang ada pada daftar isi buku pelajaran,
melainkan mengurutkan pelajaran bersifat ‘spektakuler’ sesuai
kebutuhan pengembangan kompetensi siswa dan
tuntutanperkembangan sains-teknologi). Karakteristik Kelemahan
Kurikulum Pembelajaran Model Sequenced;
4) Dibutuhan kompromi antar guru untuk mengurutkan kurikulum
(mata pelajaran) sesuai minat, bakat dan kebutuhan belajar siswa;
5) Guru bila tidak mampu kerjasama mengurutkan kurikulum secara
fleksibel, pembelajaran hanya mengajarkan dari Babke Bab sesuai
daptar isi buku teks.
g. Model Bagian (Shared)
Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat
adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
Butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PPKn
misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam
37
Tata Negara, PSPB, dan sebagainya. Untuk
memudahkan Anda memahami model ini, coba
perhatikan gambar atau ilustrasi di samping.
Kelebihan model ini, yaitu sebagai langkah
awal menuju model pembelajaran terpadu yang
mencakup antar disiplin ilmu (interdispliner), dengan menggabungkan
disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih memungkinkan
mempelajari konsep yang lebih dalam. Model pembelajaran shared
sangat penting dalam mengahadapi semakin tersepesialis ilmu
pengetahuan (sebagai penetrasi isolasi/terpisah-pisah ilmu
pengetahuan yang terjadi zaman modern). Sedangkan kekurangannya
yaitu model integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen
pasangan (antar guru) untuk bekerjasama dalam fase awal, atau dengan
kata lain untuk menemukan konsep kurikula yang tumpang tindih
secara nyata diperlukan dialog dan / atau kesepakan bersama yang
mendalam antar guru Model pembelajaran ini relevan digunakan untuk
jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA termasuk di Perguruan Tinggi,
karena dapat memadukan konsep, sikap dan keterampilan antar disiplin
ilmu.
h. Model Galur (Threaded)
Model threaded merupakan model pemaduan
bentuk keterampilan, misalnya; melakukan prediksi
dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap
kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam
novel, dan sebagainya. Bentuk threaded ini berfokus
pada apa yang disebut meta- curriculum. (Hrp & Tanjung, 2019) Untuk
membantu Anda memahami model ini, cobaperhatikan gambar atau
ilustrasi di samping.
Kelebihaan atau keuntungan dari model threaded adalah
memutar sekitar konsep metakurikulum. Metakurikulum tersebut
adalah pemahaman dan pengontrolan keterampilan dan strategi berfikir
dan belajar yang melebihi isi mata pelajaran. Guru menekankan perilaku
metakognisi sehingga siswa belajar mengenai bagaimana mereka belajar.
Dengan membuat siswa menyadari proses belajar, transfer selanjutnya
difasilitasi. Nilai tambah dari model integrasi ini tidak hanya isitetap
murni untuk setiap disiplin, namun siswa memperoleh manfaat
tambahan dari berbagai jenis keterampilan berpikir yang dapat
ditransfer menjadi kecakapan hidup.
Kekurangan dari model ini adalah kebutuhan untuk
menambahkan kurikulum “yang lain”. Isi yang berhubungan lintas mata
38
pelajaran tidak ditunjukkan secara eksplisit (jelas / tersurat), melainkan
secara implisit (tersirat) sehingga siswa kurang dapat memahami
keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya.
Guru perlu memahami keterampilan dan strategi yang digunakan siswa
agar dapat mengembangkan dirinya. Permukaan metakurikulum,
kecuali disiplin tetap statis. Hubungan di antara dan antar isi mata
pelajaran tidak ditekankan.
i. Model Celupan (Immersed)
Model immersed dirancang untuk membantu
siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai
pengalaman dan pengetahuan dihubungkan
dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar
pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran. Untuk membantu Anda memahami model ini,
cobaperhatikan gambar atau ilustrasi di samping.
39
bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan
baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam
situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda.
Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung
secara terus- menerus karena adanya hubungan
timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang
dihadapi siswa. Untuk membantu Anda memahami model ini, coba
perhatikan gambar atau ilustrasi di samping.
Selain pandangan Robin Fogarty di atas, Jacobs (Resmini, 2010))
mengemukakan lima pilihan bentuk keterpaduan dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu: (a) discipline based, (b) parallel, (c) multidisciplinary,
(d) interdisciplinary, dan (e) integrated. Secara ringkas kelima model
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Bentuk discipline based adalah bentuk keterpaduan yang bertolak dari
mata pelajaran tertentu. Sebuah topik ekonomi misalnya dapat
dihubungkan dengan masalah sosial politik dan ilmiah;
b. Bentuk parallel memadukan tema-tema yang sama dalam beberapa
mata pelajaran. Bentuk ini mengkondisikan tingkat keterpaduan
yang kurang mendalam;
c. Bentuk multidisciplinary adalah bentuk pembelajaran sejumlah mata
pelajaran secara terpisah melalui sebuah tema;
d. Bentuk interdisciplinary adalah bentuk pembelajaran yang
menggabungkan sejumlah mata pelajaran dalam sebuah tema.
Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam waktu yang bersamaan;
e. Bentuk integrated merupakan bentuk pembelajaran yang
memadukan sebuah konsep dari sejumlah mata pelajaran melalui
hubungan tujuan- tujuan, isi, keterampilan, aktivitas, dan sikap.
Dengan kata lain, bentuk pembelajaran integrated merupakan
pembelajaran antarmata pelajaran yang ditandai oleh adanya
pemaduan tujuan, kemampuan, sikap dari pelbagai mata pelajaran
dalam topik tertentu secara utuh.
Tentu saja dari model-model pembelajaran terpadu seperti yang
telah dikemukakan oleh Robin Fogarty dan Jacobs di atas, tidak
semuanya tepat diterapkan di sekolah dasar di Indonesia. Menurut hasil
pengkajian Tim Pengembang PGSD (Resmini, 2010), terdapat tiga model
pembelajaran terpadu yang nampaknya paling cocok atau tepat
diterapkan di sekolah dasar kita, yaitu model jaring laba-laba (webbing),
model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan (integrated).
Di bawah ini diuraikan ketiga model pembelajaran terpadu tersebut
beserta kelebihan dan kelemahan dalam pelaksanaannya
40
Kelebihan Model Pembelajaran Networked adalah pembelajaran
bukan bersifat pemaksaan, melainkan harus muncul dari dalam diri
peserta didik. Namun mentor (guru atau tenaga ahli) memberikan
layanan yang diperlukan untuk mendukung tingkat perkembangan
yang lebih tinggi kemampuan peserta didik. Pada model ini kemampuan
peserta didik terstimulasi oleh berbagai informasi (materi kurikulum
dan pengalaman belajara) yang latihkan oleh mentor. Kekurangan
Model Pembelajaran Networked adalah bila merapkan model
pembelajaran networked hanya dilakukan bukan oleh tenaga
ahali, implementasi kurikulum tidak sesuai dengan perkembangan
berpikir pesertadidik, peserta didik tidak menaruh minat (tidak
menyukai pelaran yang diajarkan), maka penerapan pembelajaran
model ini tertutup memberikan hasil yang optimal
D. Latihan
E. Referensi Tambahan
Presentasi:
⮚ https://www.academia.edu/18327495/Model_model_Pembelajaran_TERP
ADU
⮚ https://www.coursehero.com/file/47596959/PPT-TEMATIKpptx/
⮚ https://slideplayer.info/slide/2324698/
41
Artikel/Jurnal/Buku:
⮚ https://core.ac.uk/download/pdf/45434521.pdf
⮚ https://www.pondok-belajar.com/2017/10/model-model-pembelajaran-
tematik.html
⮚ https://ainamulyana.blogspot.com/2021/02/pengertian-pembelajaran-
tematik-model.html
⮚ file:///C:/Users/nuril/Downloads/model-model%20pembelajaran.pdf
⮚ https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=126457&forceview=1
⮚ https://drive.google.com/drive/folders/1FXfg-c8hn-
QEhPobvc75Ei7BZPpDNotS?usp=share_link
Selain materi yang bisa anda dapatkan di atas, anda dapat menambah pengayaan
materi melalui sumber lain yang berkaiatan dengan materi tersebut sehingga
pemahaman anda menjadi lebih baik.
42