Pilihlah salah satu tema (judul masalah) berikut ini:
a. Konsep dasar dan teori belajar dalam pembelajaran terpadu b. Ragam model pembelajaran terpadu c. Perencanaan pembelajaran tematik d. pelaksanaan pembelajaran tematik
Selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi masalah yang ada di kelas Bapak/ Ibu terkait tema yang telah dipilih; 2. Analisis penyebab terjadinya masalah tersebut; 3. Berikan solusi terkait masalah tersebut yang dikaitkan dengan teori yang relevan dan menyesuaikannya dengan langkah/prosedur yang sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan; 4. Kerjakan sesuai dengan template/format yang sudah disediakan; FORMAT ANALISIS MATERI
Nama Mahasiswa : SRI SUPIANI EKONOMI
Kelompok Mapel : TEMATIK Judul Modul : RAGAM MODEL PEMBELAJARAN TERPADU Judul Masalah : RAGAM MODEL PEMBELAJARAN TERPADU No Komponen Deskripsi 1. Identifikasi Masalah (berbasis masalah 1. Berbagai Model Pembelajaran Terpadu. yang ditemukan di lapangan) Pembelajaran tematik memiliki sepuluh (10) model pembelajaran (Fogarty, (Resmini, 2010)). Keseluruhan model pembelajaran tersebut berdasarkan pengintegrasian tema dengan rancangan dan konsep yang khas. Masing-masing model pembelajaran tersebut dapat di kategorikan berdasarkan disiplin keilmuan (Buri, 2019) yaitu ; Satu Disiplin Ilmu (within single disciplines) Antar Disiplin Ilmu (across several disciplines) Satu dan/atau Antar Pembelajar (within and across learners). Adapun penjelasan kesepuluh model tersebut, apabila ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (Hernawan & Resmini, 2015)) model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, 7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. a. Model Penggalan (Fragmented) Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja. b. Model Keterhubungan (Connected) Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. c. Model Sarang (Nested) Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. d. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced) Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antarmata pelajaran yang berbeda secara paralel. e. Model Bagian (Shared) Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. f. Model Jaring Laba-laba (Webbed) Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran. g. Model Galur (Threaded) Model threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan, h. Model Keterpaduan (Integrated) Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. i. Model Celupan (Immersed) Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. j. Model Jaringan (Networked) Model networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi. 2. Model Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar. Menurut hasil pengkajian Tim Pengembang PGSD (Resmini, 2010), terdapat tiga model pembelajaran terpadu yang nampaknya paling cocok atau tepat diterapkan di sekolah dasar kita, yaitu model jaring laba-laba (webbing), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan (integrated). a. Model Jaring Laba-laba (Webbed) Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik., Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yangsangat diminati. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran. Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-labaadalah menyeleksi tema. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum Guru dapat menjaga misi kurikulum. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep b. Model Keterhubungan (Connected) Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain.. Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah; Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga terjadi internalisasi. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide- ide tersebut dalam memecahkan masalah. Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah: Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait, Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide- ide antara mata pelajaran. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran lain. c. Model Keterpaduan (Integrated) Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarmata pelajaran. Kekuatan model keterpaduan antara lain: memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran. memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian. mampu membangun motivasi. Sedangkan Kelemahan model keterpaduan antara lain: model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasaikonsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
2. Penyebab Masalah PENYEBAB MASALAH :
(dianalisis apa yang menjadi akar 1. Guru masih kesulitan dalam masalah yang menjadi pilihan melaksanakan model pembelajaran masalah) tematik pada proses pembelajaran di kelas rendah. 2. Kurangnya pemahaman guru tentang pelaksanaan model pembelajaran tematik. 3. Pemilihan metode pembelajaran kurang bervariasi. 4. Media pembeljaran kurang di manfaatkan secara oftimal. 5. Guru banyak mengalami hambatan dalam melaksanakan pembelajaran. 6. Materi tidak diajarakan secara berurutan kecuali matematika . 3. Solusi SOLUSI. a. Dikaitkan dengan teori/dalil 1. Mengadakan pelatihan guru tiap yang relevan jenjang untuk membuat perencanaan b. Sesuaikan dengan hingga pelaksanaan. langkah/prosedur yang sesuai 2. Melibatkan siswa dalam menyiapkan dengan masalah yang akan media sesuai dengan tema dipecahkan 3. Memilih metode yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 4. Menggunakan bahan ajar tematik untuk membantu guru baik dari persiapan pelaksanaan sampai evaluasi. 5. Penguasan konsep/materi ajar.