Anda di halaman 1dari 3

REVIEW ARTIKEL

Judul Artikel: Model-Model Pembelajaran Terpadu

Penulis: Novi Resmini

Pendahuluan:

Penyelenggaraan Pendidikan menekankan pada pembelajaran yang memisahkan


penyajian antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainya ini akan mengakibatkan
permasalahan yang cukup serius terutama bagi siswa usia sekolah dasar. Ini dikarenakan
sedari kecil sebelum memasuki bangku sekolah telah terbiasa melihat dan mempelajari
sesuatu yang terjadi sebagai satu kesatuan yang utuh . Proses pembelajaran pada satuan
Pendidikan sekolah dasar terutama pada tahap awal harus dirancang secara tepat karena akan
berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman belajar anak, maka perlu untuk
memperhatikan karakteristik anak yaitu kebiasaaan anak memahami dan mempelajari sesuatu
yang terjadi sebagai suatu kesatuaan. Dengan memperhatikan karakteristik anak ini akan
memberikan peluang terjadinya pengalaman belajar yang efektif dan lebih bermakna bagi
anak. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak yang melibatkan beberapa mata
pelajaran. Jika pembelajaran terapadu dilakukan secara efektif hasil pembelajaranya akan
membantu untuk menciptakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk melihat dan
membangun konsep-konsep yang saling berkaitan.

Isi artikel:

Artikel mempunyai dua topik pembahasan yang pertama yaitu berbagai model
pembelajaran terpadu dan kedua model pembelajaran terpadu yang digunakan pada sekolah
dasar. Topik yang pertama yaitu berbagai model pembelajaran terpadu penulis artikel
mengambil pendapat seorang ahli yang Bernama Robin Fogarty (1991) mengatakan bahwa
jika ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya ada
sepuluh model pembelajaran terpadu, yaitu:

1. Model penggalan (fragmented)


Model ini memiliki ciri pemanduan yang hanya terbatas pada satu mata pembelajaran.
Proses pembelajaran nya yaitu dengan menyampaikan satu persatu butir-butir materi
secara terpisah pada jam yang berbeda beda, tidak langsung menyampaikan satu topik
pembelajaran sekaligus.
2. Model keterhubungan (connected)
Model pembelajaran ini dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembalajran dapat
disatukan pada induk mata pelajaran.
3. Model sarang (Nested)
Model ini merupakan pemanduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan
melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Artinya keterampilan dapat terbentu melalu
sebuah kegiatan pembelajaran.
4. Model urutan/rangkaian (Sequenced)
Yaitu model pembelajaran terpadu dengan pemanduan topik-topik antar mata
pelajaran yang berbeda dilakukan secara parallel.
5. Model bagian (shared)
Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya
“overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
6. Model jaring laba-laba (webbed)
Model pembelajaran terpadu dengan tema pembelajaran sebagai inti pembelajaran
dapat mengikat berbagai sub tema pembelajaran.
7. Model galur (Threaded)
Model pembelajaran dengan pemanduan bentuk keterampilan, misalna memalukan
prediksi.
8. Model keterpaduan (integrated)
Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang
berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
9. Model celupan (immersed)
Model yang dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan
pengalaman dan pengetahuan dengan situasi yang digunakan.
10. Model jaringan (networked)
Model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan
konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru.

Topik yang kedua yaitu model pembelajaran terpadu yang diterapkan di sekolah
dasar. Penulis mengambil pendapat dari hasil pengkaian tim pengembangan PGSD bahwa
terdapat tiga model pembelajaran terpadu dari yang telah dipaparkan oleh Robin Fogarty dan
Jacobs yang nampaknya paling cocok atau tepat diterapkan di sekolah dasar kita yaitu model
jaring laba-laba (webbing), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan
(integrated). Ketiga model pembelajaran ini memiliki kelemahan dan kekuatan masing-
masing.

Kesimpulan:

Penyelenggaraan Pendidikan menekankan pada pembelajaran yang memisahkan


penyajian antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainya ini akan mengakibatkan
permasalahan yang cukup serius terutama bagi siswa usia sekolah dasar. Untuk itu di
perlukan model-model pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep
merupakan pendekatan pembelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi anak yang melibatkan beberapa mata pelajaran. Artikel ini membahas mengenai
Berbagai Model pembelajaran terpadu serta model pembelajaran terpadu pada satuan
Pendidikan sekolah dasar. Model-model pembelajaran terpadu menurut Robit Fogarty (1991)
yaitu (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7)
threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. model pembelajaran terpadu
yang diterapkan di sekolah dasar. Berdasarkan hasil pengkajian tim pengembangan PGSD
bahwa terdapat tiga model pembelajaran terpadu dari yang telah dipaparkan oleh Robin
Fogarty dan Jacobs yang nampaknya paling cocok atau tepat diterapkan di sekolah dasar kita
yaitu model jaring laba-laba (webbing), model keterhubungan (connected), dan model
keterpaduan (integrated). Ketiga model pembelajaran ini memiliki kelemahan dan kekuatan
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai