Kelompok 1
Adi Laksana 859025781
Ni Ketut Artini 859026199
Ni Luh Putu Meilawati 859027223
Ni Luh Wayan Prabhawati Susmitha 859027778
I Gusti Ayu Adhi Widyari 859027792
Ni Putu Ayu Hendri Warsiti 859027785
Model Model
Keterhubungan Model Galur/
benang (Threaded) Keterhubungan
(Connected) (Connected)
Model
Urutan/Rangkaian Model Celupan
(Sequenced) (Immersed)
- Kelebihan
a) Guru dapat mengaitkan mata pelajaran dengan kehidupan dan keadaan
lingkungan disekitar anak, baik itu di sekolah, rumah dan sebagainya.
b) Model ini juga memudahkan anak untuk melihat berbagai kegiatan atau
berbagai gagasan yang berbeda, namun saling terkait dalam satu tema.
Model-model Pembelajaran Terpadu
6. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
- Kekurangan
a) Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba –
laba adalah menyeleksi tema.
b) Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga
hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
Model-model Pembelajaran Terpadu
7. Model Galur/ benang(Threaded)
Dengan menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan
serangkaian keterampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas isi
pembelajaran yang ada. Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah
satu alternative untuk menuju penyatuan pokok bahasan
-Kelebihan
a) Guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif sehingga
siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar.
- Kekurangan
a) Hubungan antara dan diantara pokok kajian materi sama sekali tidak
ditekankan.
Model-model Pembelajaran Terpadu
8. Model Keterpaduan (Integrated)
Model Keterpaduan (Integrated) yaitu pembelajaran yang menggabungkan bidang
studi denggan cara menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling
berhubungan di dalam beberapa bidang studi. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan antar bidang studi.
-Kelebihan
• Siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-macam bagian
dari mata pelajaran.
• Mendorong motivasi murid
- Kekurangan
• Model ini sulit dilaksanakan secara penuh; membutuhkan keterampilan
tinggi,percaya diri dalam prioritas konsep, keterampilan dan sikap.
• Membutuhkan model tim ahli pada bidang untuk merencanakan dan mengajar
bersama.
Model-model Pembelajaran Terpadu
9. Model Celupan (Immersed)
Model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek.
Model Immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan
memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan
pemakaiannya. Model ini merupakan satu dari model yang memungkinkan pelajar
menyeberang dan atau tetap di dalam mata pelajaran tenggelam dalam minat dan
kemaunnya untuk belajar.
Kelebihan:
• Setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran yang berbeda maka secara
tidak langsung siswa yang lain akan belajar dari siswa lainnya.
Kekurangan:
• Siswa yang tidak senang membaca akan mendapat kesulitan untuk mengerjakan
proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat belajar.
Model-model Pembelajaran Terpadu
10. Model Jaringan (Networked)
Model pembelajaran yang berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam
mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang
disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu
dari berbagai sumber.
Kelebihan:
• Siswa dapat memperluas wawasan pengetahuan pada satu atau dua mata
pelajaran secara mendalam dan sempit sasarannya.
Kelemahan:
• Kemungkinan motivasi siswa akan berubah kedalaman materi pelajaran menjadi
dangkal secara tidak sengaja karena mendapat hambatan dalam mencari sumber.
Model Pembelajaran Terpadi di Sekolah Dasar
Dari model-model pembelajaran yang dikemukakan oleh Robin Fogarty dan
Jacobs tidak semuanya model pembelajaran tepat diterapkan di Sekolah Dasar di
Indonesia. Menurut hasil pengkajian Tim Pengembang PGSD (1997), terdapat tiga
model pembelajaran terpadu yang paling cocok atau tepat untuk diterapkan di
Sekolah Dasar di Indonesia, yaitu:
1. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model jaring laba-laba (Webbed) adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai dengan
menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema
dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran
yang terkait. Dari subtema tersebut diharapkan aktivitas siswa dapat
berkembang dengan sendirinya.
Model Pembelajaran Terpadi di Sekolah Dasar
Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut:
a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat
diminati.
b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalaman.
c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam
semua bidang isi pelajaran.
d. Memberi kemudahan bagi siswa dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling terikat.
Model Pembelajaran Terpadi di Sekolah Dasar
Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut:
a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah
menyeleksi tema.
b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya
berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
c. Guru dapat menjaga misi kurikulum.
d. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
Model Pembelajaran Terpadi di Sekolah Dasar
Kesepuluh model pembelajaran terpadu lebih pada cara mengemas materi ajar ke
dalam bentuk tema-tema hingga sub tema. Guru disini hanya terima jadi untuk
mengajarkan setiap tema kepada siswa siswinya dan Guru perlu mencari sebuah strategi
untuk menyampaikan materi tersebut agar mampu dipahami oleh peserta didik. Disinilah
peran guru sangat penting untuk jeli melihat kondisi dari kelas yang diampunya masing-
masing agar bisa menggunakan cara mana yang tepat menyampaikan materi ajar yang
tersedia kepada mereka.
Terima Kasih