Anda di halaman 1dari 18

KEGIATAN BELAJAR 3: PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

TERPADU

A. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menyusun dan


mengembangkan perencanaan pembelajaran tematik terpadu untuk
pelaksanaan pmbelajaran di SD/MI

B. Subcapaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Subcapaian dalam kegiatan pembelajaran ini adalah:

1. Menganalisis pemetaan kompetensi dasar untuk dijabarkan dalam indicator


dan tujuan pembelajaran;
2. Menganalisis penentuan tema dan subtema yang mencakup berbagai bidang
kajian materi;
3. Menganalisis penentuan jaring-jaring tema dan subtema dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu;
4. Menganalisis langkah-langkah dalam penyusunan silabus untuk
pembelajaran tematik terpadu;
5. Menganalisis konsep pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
tematik terpadu.

C. Uraian Materi

Pada Kegiatan belajar 3, Bapak/Ibu akan belajar mengenai pemetaan


kompetensi Pemetaan kompetensi dasar dan indikator serta tujuan
pembelajaran, Penentuan tema dan subtema dalam pembelajaran tematik
terpadu, Penentuan jaring - jaring tema dan subtema pembelajaran
tematik Terpadu, Penyusunan silabus untuk pembelajaran tematik terpadu .
Berikut uraian materi pada kegiatan belajar 3:

1. Pemetaan Kompetensi Dasar


Kegiatan pemetaan dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh terkait dengan kompetensi inti, kompetensi dasar dan
indikator capaian kompetensi dari berbagai bidang kajian atau mata
pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan ini diawali
dengan penjabaran kompetensi inti dan kompetensi dasar dari setiap bidang
kajian atau mata pelajaran menjadi indikator-indikator. Dalam menentukan
indikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
● Perumusan indicator pencapaian komptensi dan tujuan pembelajaran
mengacu pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk setiap tema.

43
● Indikator pencapaian komptensi dan tujuan pembelajaran dikembangkan
sesuai dengan karakteristik peserta didik
● Indikator pencapaian komptensi dan tujuan pembelajaran dikembangkan
sesuai dengan karakteristik bidang kajian atau mata pelajaran.
a. perumusan indikator pencapaian komptensi dan tujuan pembelajaran
dengan menggunakan kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diamati;
b. Cara menjabarkan indikator dari KI - KD dilakukan sesuai kriteria
perumusan indikator yang baik. Selanjutnya analisa indikator dari
hasil penjabaran KI-KD tersebut dengan menggunakan matriks
berikut:
2. Penentuan Tema
Setelah dilakukan analisis keterkaitan KI dan KD dengan indikator
pencapaian komptensi dan tujuan pembelajaran, dilakukan pemilihan tema
pembelajaran secara terpadu yang dapat mempersatukan KD dan indikator
pencapaian komptensi dan tujuan pembelajaran dari beberapa bidang kajian
atau mata pelajaran.
a. Cara penentuan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasaryang
terdapat dalam masing- masing bidang kajian atau mata pelajaran,
dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai; kedua, menetapkan
terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan. Untuk menentukan
tema guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai
dengan minat dan kebutuhan anak. Setelah tema ditentukan selanjutnya
dicari KD/ indikator dari mata pelajaran-mata pelajaran yang sesuai
dengan tema yang dipilih
b. Prinsip Penentuan tema
Dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip
yaitu:

1) memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa;

2) menetapkan dari yang termudah menuju yang sulit;

3) menetapkan dari yang sederhana menuju yang kompleks;

4) menetapkan dari yang konkret menuju ke yang abstrak;

5) Memilih tema yang memungkinkan terjadinya proses berpikir


padadiri siswa;

6) Membatasi tema tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat


digunakan untukmemadukan banyak mata pelajaran;

44
7) Menetapkan ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan
perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan
kemampuannya.
Pada saat menentukan tema, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan.

1) Tidak ada ketentuan jumlah maksimal dan minimal tema dalam


satusemester;

2) Beberapa tema yang telah dipilih pada satu semester dapat dipilih
kembalipada semester berikutnya atau tahun berikutnya;

3) Pemilihan tema disesuaikan dengan karakteristik peserta didik;

4) Penentuan tema dapat berasal dari berbagai sumber, diantaranya dari:


a) topik/materi pokok yang ada dalam kerangka kurikulum,
contoh: hewan di sekitar kita, musim hujan dan musim kemarau,
cara hidup sehat, matahari, transportasi, kehidupan keluarga;
b) Isu-isu yang langsung dialami peserta didik. Contoh: pekerjaan
rumah, kejadian dalam keluarga, peraturan/aturan di rumah;
c) masalah-masalah yang lebih cenderung kepada sesuatu yang
sifatnya umum. Contoh : penggunaan energi, makanan sehat,
selamatkan bumi kita;
d) kejadian khusus, misalnya ulang tahunku, liburan sekolah,
perjalanan wisata;
e) minat siswa, berkenaan dengan kegemaran atau aktivitas.
Beberapa contoh teman dan tetangga, liburan, eksplorasi ruang
angkasa, naik pesawat terbang atau kapal laut, sesuatu yang
menakutkan siswa, alam laut atau pegunungan dan tema-tema yang
berasal dari film (dinosaurus, monster, shark) ketertarikan pada bacaan.
Contoh : kisah petualangan, fiksi, puisi, kisah misteri, cerita-cerita
dongeng, cerita-cerita olah raga, dan buku-buku dari penulis favorit.
Berikut ini contoh pemetaan KI, KD, Indikator, dan tema

Tabel Hubungan KI, KD, Indikator, dan Tema


N Mata K K Indikat Tema
o Pelajara I D or
n

1 2 3 4 5

wak wakt wakt wakt wakt


tu u u u u

45
Tabel Pemetaan tema, KI, dan KD dapat juga berbentuk sebagai berikut.

N Tema KI/ KD Mata Pelajaran


o
IPA IPS Ma Pkn BI Penja SBK
t s

Penentuan alokasi waktu setiap tema dapat dilakukan dengan


mempertimbangkan minggu efektif untuk setiap tema. Penentuan
minggu efektif setiap tema dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Menghitung KD setiap mata pelajaran;
b. Melihat kedalaman dan keluasan KD (dapat dilihat dari banyaknya
indikator);
c. Strategi pembelajaran yang digunakan.
Contoh pertimbangan dalam menentukan alokasi waktu untuk tema
adalah sebagai berikut:
Jumlah minggu dalam satu tahun 34 minggu. Untuk menghitung
minggu efektif dikurangi dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Ulangan tengah semester 2 minggu

Jeda/pekan kreativitas 2 minggu

b. Ulangan Akhir Semester 1 minggu

c. Ulangan untuk Kenaikan Kelas 1 minggu

d. Mengelola hasil Ulangan 2 minggu

e. Kegiatan UABN 1 minggu

f. Liburan hari-hari besar, dll 1 minggu


Jumlah 10 minggu
Dengan demikian jumlah minggu efektif adalah 24 minggu/tahun.
Hal ini berarti jumlah minggu efektif per semester adalah 12 minggu.
Dengan catatan paling lama satu tema adalah 2 minggu (hal ini diperoleh
dari 12 minggu dibagi 6 tema ). Waktu dua minggu ini digunakan untuk

46
kegiatan belajar dalam satu tema dan ulangan. Bila ada KD atau yang
tidak termasuk dalam enam tema tersebut dapat diajarkan secara mandiri
(artinya per mata pelajaran). (Kadir & Asrohah, 2015) Sehingga waktu 2
minggu untuk satu tema harus berkurang, karena digunakan untuk
KD/indikator dari mata pelajaran yang diajarkan secara mandiri.
Tabel Pembagian Alokasi Waktu Setiap Tema Semester 1
N Tema Alokasi Waktu
o
1. Aku dan Keluargaku ... minggu

2. Lingkungan sekitar ... minggu

3. Hewan ... minggu

4. Perisiwa penting ... minggu

5. Jual beli ... minggu

6. Rekreasi ... minggu

7 Mata pelajaran ... minggu


diajarkan mandiri
Jumlah 12 minggu

Setelah menentukan tema-tema, lakukan pemaduan indikator-


indikator setiap mata pelajaran ke dalam tema-tema yang dipilih. Tabel
atau matrik pemetaan Tema, KI,dan KD dapat berbentuk sebagai berikut.

Tabel Hubugan Tema dan Mapel


No Tema Mata
Pelajaran
P PK B M IP IP SB PJOK
A n I at A S K
S
K
K
D
Ind

47
Catatan

KI dan KD dapat ditulis nomornya saja

Tabel Contoh Pemetaan Standar Kompetensi

Ma Kom Kom Indikat Tema dalam satu


ta p pet or (***) semester
pelaja etensi ensi
ra
N Inti (*) Da A L H Pe Jua rek
sar k i e ris l rea
(**) u n w ti beli si
d g a
a k n
n u
n
Matemati 3.1 3.1.1 1.Me
ka Mem mb
bi ilang
lang atau
bany meng
ak hit
bend ung
a secara
urut

2,M
en
yeb
utk
an
ban
ya k
ben
da

48
3.Me
mb
andin
gk
andua
kump
ula n
benda
melalu
i
istilah
lebih
dari,
kuran
g dari,
atau
sama
denga
n

4.Mem - -
ba ca
dan
menuli
s
lamba
ng
bilang
an
3.2 3.2.1 1.Men v v v v v -
Me ye
nentu butka
ka n n saat
wakt pagi,
u siang
(pagi, atau
siang, mala
mala m
m), hari
hari,
dan
jam (
bulat)

49
2.Meny v v v v v -
eb
utkan
perbed
aa n
antara
pagi
dan
malam
hari

3. Menyusun Jaring-Jaring Tema


Jaring-jaring tema berfungsi untuk menghubungkan KD dan indikator
dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan
antara tema, KD dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini
dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema. Dalam
jaringan tema sebaiknya yang dicantumkan adalah indikator. namun dapat
pula hanya mencantumkan KD. Jika keduanya akan dituliskan dalam
jaringan tema, maka KD ditulis nomornya saja. Bentuk jaringan tema sesuai
urutan mata pelajaran dalam kerangka kurikulum sebagai berikut.

Bagan Contoh jaring-jaring tema “Diri


Sendiri” (Webbed)

50
Fungsi jaring-jaring tema adalah untuk melihat hubungan antara
indikator dari masing- masing pelajaran yang ada dalam satu tema.
Dikarenakan indikator yang ada dalam jaring-jaring tema masih acak, maka
tugas guru berikutnya adalah mengurutkan indikator sesuai urutan mata
pelajaran yang akan diajarkan dalam satu tema. Urutan mata pelajaran dari
satu tema ke tema lainnya bisa tidak sama, hal ini bergantung pada
rancangan atau alur pembelajaran yang dibuat guru. Urutan indikator
disebut juga alur indikator dapat dibuat dalam tabel berikut
Tabel Alur Indikator
No Mata Indikat Indikator masing-
Pelajaran
or masing maple yang
masing terjaring dalam
- tema
masing
mapel

1 PKn 1
2
dst
2 Bahasa
Indonesia
3 Matematika

4 IPA

5 IPS

Berikut ini diberikan contoh jaring tema “Aku dan keluargaku” yang
mengkaitkan 8 mata pelajaran. Bila guru merasa kesulitan dalam
melaksanakan pembelajaran, guru dapat memecahnya menjadi dua tema.

51
Bagan Contoh Jaringan Tema “Aku dan keluargaku”

Berikut ini diberikan contoh jaring tema untuk kelas II SD/MI yang
mengkaitkantiga mata pelajaran saja.
Bagan Contoh jaring tema kelas 2

4. Penyusunan Silabus
Pada langkah keempat ini guru harus menyusun silabus berdasarkan
jaring- jaring tema yang telah direncanakan. Hasil dari silabus yang disusun
tersebut dapat dikembangkan menjadi RPP/RPS. Pada panduan
penyusunann KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dari BSNP
(Badan Standar Nasional Pendidikan) komponen dari silabus meliputi:
identitas mata pelajaran atau tema, KI, KD, materi pelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu
dan sumber belajar. Penyusunan silabus dapat menggunakan dua format
dengan contoh seperti berikut.

52
Contoh silabus kelas 2

Nama sekolah: ……………………

Mata pelajaran: 1. Bahasa Indonesia.

2. PKn
3. Matematika.

Tema : Kegiatan sehari-hari Kelas/semester: II/1

Alokasi waktu : 8x 35 menit


I. Kompetensi Inti
Bahasa Indonesia. Berbicara
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalaman secara lisan melalui
kegiatan bertanya, bercerita, dan deklamasi.
PKn
Membiasakan hidup bergotong royong.

Matematika. Geometri dan pengukuran.

Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan


masalah.
II. Kompetensi dasar

3.1. Menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat) yang dibaca dengan membaca
lancar (Bahasa Indonesia).

2.1. Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di


rumahdan di sekolah (PKn)

2.1. Menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam (Matematika).

III. Materi Ajar

1. Membaca lancar dan menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat).


2. Hidup rukun dan tolong menolong.
3. Pengukuran waktu dengan satuan jam.

IV. Kegiatan Pembelajaran

a. Membaca teks pendek (10-15 kalimat) yang berisi kegiatan sehari-hari dari
seorang anak (yang hidup rukun dan tolong menolong) dengan urutan
waktutertentu.
b. Menyimpulkan isi teks pendek dengan kalimat sendiri.

53
c. Membahas pengertian hidup rukun dan manfaat tolong menolong dalam
suatukeluarga di rumah dan antar teman di sekola
d. Mendata kegiatan peserta didik sehari-hari yang berkaitan dengan
adanyahubungan tolong menolong baik di rumah maupun di sekolah.
e. Mengenal pengukuran waktu dengan satuan jam dari kegiatan sehari- hari
seorang anak mulai bangun tidur sampai tidur kembali dengan
menggunakanmodel jam.
f. Mengenal cara menuliskan waktu yang ditunjukan jarum jam (satuan jam).
g. Mengisi Lembar Tugas (LT) yang berisi kegiatan anak sehari-hari
sesuaijarum jam.

V. Indikator pencapaian kompetensi

a. Membaca lancar isi teks pendek 10 sampai 15 kalimat.


b. Menuliskan isi teks pendek dengan kalimat sendiri.
c. Menuliskan contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan
hubungantolong-menolong di rumah dan sekolah.
d. Membaca waktu yang ditunjukkan oleh jarum jam.
e. Menulis waktu yang ditunjukkan oleh jarum jam.

VI. Penilaian

a. Unjuk kerja peserta didik saat membaca isi teks pendek.

b. Hasil kerja peserta didik dalam bentuk tulisan simpulan isi teks dengan
kalimatsendiri (tugas 1).

c. Hasil kerja dalam bentuk tulisan mengenai kegiatan sehari-hari peserta


didikyang berkaitan dengan tolong menolong di rumah dan sekolah (tugas
2).

d. Unjuk kerja siswa saat membaca dan menulis waktu yang ditunjukkan
jarumjam.

e. Tes tertulis.

VII. Alat dan sumber belajar

a. Buku teks bahasa Indonesia.


b. Buku teks matematika.
c. Buku teks kewarganegaraan.
d. Model jam.
e. Teks pendek antara 10 sampai dengan 15 kalimat.
f. Lembar tugas.

54
Tabel Contoh Format Silabus ke 2

SILABUS TEMATIK KELAS….


komp indikator alo sumb
etensi komp materi kegiatan pencapai penil kai er
inti e pembela pembelajar an ai wak belaj
tensi jaran an kompete n tu ar
dasar nsi
1 2 3 4 5 6 7 8

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/Semester (RPP/RPS)


Dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan
KD atau subtema yang dilaksanakan 1 kali pertemuan atau lebih. Komponen
rencana pembelajaran yang dijelaskan dalam Permendikbud No. 22 Tahun
2016 meliputi:
a. Identitas mata pelajaran yang meliputi:
1) Tema
2) nama mata pelajaran.
3) kelas/semester.
4) alokasi waktu.
b. Kompetensi yang akan dicapai peserta didik
1) Kompetensi Inti (KI)

55
KI merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan dan
keterampilan, yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau
semester pada suatu mata pelajaran (KI ada pada struktur
kurikulum).
Kompetensi Dasar KD adalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalammata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator pencapaian kompetensi dalam suatu pelajaran
(KD ada pada struktur kurikulum).
2) Indikator pencapaian kompetensi.
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat
diukur danatau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian KD
tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator
pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Indikator pencapaian
kompetensi sesuai dengan indikator pada silabus dandisusun atau
direncanakan sendiri oleh guru.
Kompetensi prasyarat yang harus sudah dikuasai peserta didik
(bila perlu). Merupakan kompetensi yang sudah harus dikuasai
oleh peserta didik untukmencapai kompetensi berikutnya.
c. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan KD.
d. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
e. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD
atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode
pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik , serta
karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai
pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan
untuk peserta didik kelas I sampai kelas III SD/MI.
f. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran ini mencakup sebagai berikut.
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

56
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib: a. menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b.
memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang
peserta didik; c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; d.
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan
kemandirian, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologi peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan
sistemik melalui proses saintifik mengamati, menanya, mencoba,
menalar dan menyajikan.
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau
saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
dan jenjang pendidikan.
a) Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif
yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan
kompetensi yang mendorong peserta didik untuk melakuan
aktivitas tersebut.
b) Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui,

57
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain
pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan
aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat
pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat
disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan
kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
c) Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi
materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan
proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan
keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3) Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung;
b) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok; dan
d) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
g. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada
standar penilaian.
h. Alat dan sumber belajar
Alat yang dimaksud di sini adalah media yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran dalam mencapai KD. Sedangkan sumber bahan

58
dapat berupa bahan teks dan bahan penunjang lain, misal jurnal, koran,
buku terbitan berkala. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK,
KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
Sedangkan dalam Surat Edaran Mendikbud nomor 14 Tahun 2019
tentang Penyederhanaan RPP, maka komponen utama RPP adalah: (1)
Tujuan Pembelajaran, (2) Kegiatan Pembelajaran, dan (3) Penilaian
Pembelajaran. Hal tersebut didasarkan penyusunan RPP dilakukan
dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid.

D. Latihan

Anda dapat menggunakan tautan di bawah ini. Semoga dapat membantu


anda dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini. Selamat belajar semoga
bermafaat.
1. Jelaskan pendapat saudara tentang prinsip pengembangan silabus!
2. Tema merupakan hal penting dalam pengembangan pembelajaran tematik
terpadu, menurut pendapat saudara hal-hal apakah yang harus menjadi titik
fokus yang harus diperhatikan dalam pengembangan tema pembelajaran?
3. Jelaskan pendapat saudara tentang Kompetensi Inti, Kompetensi dasar, dan
Indikator Kompetensi!
4. Jelaskan perbedaan komponen RPP yang dijelaskan dalam Permendikbud
No. 22 Tahun 2016 dengan komponen RPP yang dijelaskan dalam Surat
Edaran Mendikbud nomor 14 Tahun 2019!
5. Proses pembuatan perencanaan dalam pembelajaran tematik memerlukan
beberapa komponen.

E. Referensi Tambahan

Anda dapat menggunakan tautan di bawah ini. Semoga dapat membantu


anda dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini. Selamat belajar semoga
bermafaat.
Presentasi:
⮚ https://slideplayer.info/slide/5253463/
⮚ https://docplayer.info/72898461-Silabus-dan-rpp-oleh-prof-dr-mohamad-
nur-r-wakhid-akhdinirwanto-silabus-dan-rpp-ppt-final-plus-1.html
⮚ https://docplayer.info/31084575-Kementrian-pendidikan-nasional-
pengembangan-silabus.html
⮚ https://docplayer.info/46360102-Panduan-pengembangan-silabus-mata-
pelajaran-pusat-kurikulum-balitbang-depdiknas.html

59
Artikel/Jurnal/Buku:
⮚ https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/154194-1600526350.pdf
⮚ https://inikel4sku.wordpress.com/pgsd/rpp/silabus-dan-rpp-tematik/
⮚ https://www.silabus.web.id/teori-silabus-dan-rpp/
⮚ https://www.silabus.web.id/silabus-dan-rpp-sd-kelas-4/
⮚ http://p4tkmatematika.org/fasilitasi/10-Silabus-RPP-Supinah.pdf

Kebijakan Pemerintah:

➢ Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses:


https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud22-2016SPDikdasmen.pdf
➢ Surat Edaran Mendikbud nomor 14 Tahun 2019
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/12/surat-edaran-nomor-14-
tahun-2019-tentang-penyederhaan-rencana-pelaksanaan-pembelajaran

Selain itu anda dapat menambah pengayaan materi melalui sumber lain
yang berkaitan dengan materi tersebut sehingga pemahaman anda menjadi lebih
baik.

60

Anda mungkin juga menyukai