Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SPIKOLOGI

BELAJAR

YOSHE ARDELIA ZULFI

M.3B
2110011211138

1. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat.
Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata yang tidak asing.
Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka
dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Kegiatan belajar mereka lakukan
setiap waktu sesuai dengan keinginan, entah malam hari, siang hari, sore hari atau
pagi hari.
suatu kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang baru
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain, belajar merupakan
berorientasi pada adanya perubahan tingkah laku yang positif

2. TUJIAN BELAJAR

Tujuan pembelajaran adalah faktor yang sangat penting dalam proses


pembelajaran. Dengan adanya tujuan, maka guru memiliki pedoman dan sasaraan
yang akan dicapai dalam kegiatan mengajar. Apabila tujuan pembelajaran sudah jelas
dan tegas, maka langkah dan kegiatan pembelajaran akan lebih terarah. Tujuan dalam
pembelajaran yang telah dirumuskan hendaknya disesuaikan dengan ketersediaan
waktu, sarana prasarana dan kesiapan peserta didik. Sehubungan dengan hal itu, maka
seluruh kegiatan guru dan peserta didik harus diarahkan pada tercapainya tujuan yang
telah diharapkan.21

3. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

1. Faktor Internal yang Mempengaruhi Belajar Peserta Didik Faktor internal adalah
faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal dapat
dikelompokkan ke dalam 3 faktor, yaitu:
a. Faktor jasmani Faktor jasmani terdiri dari atas:
1). Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal
sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Proses
belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Selain
itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika
badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan atau kelainan-
kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya
2). Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik
atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Cacat itu dapat berupa
buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan
lain-lain. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat
belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada
lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat
menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya.
b. Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke
dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor- faktor itu adalah :
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan. Untuk
mendapatkan penjelasan tentang ketujuh faktor tersebut di atas dapat di uraikan
sebagai berikut:

I. Inteligensi Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari:

 kecakapan untuk menghadapi dan menyusuaikan kedalam situasi yang


baru dengan cepat dan efektif.
 Mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif.
 Mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Iteligensi

II. Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata
tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka
belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik,usahakanlah bahan pelajaran
selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai
dengan hobbi ataupun bakatnya.

III. Minat
Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi, beberapa
dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu
yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan
minat selalu diikuti dengan perasaan senang, dan dari situ diperoleh suatu
keputusan.

IV. Bakat
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dilatih
dan dikembangkan agar dapat terwujud.5 Bakat memerlukan latihan dan
pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan
datang. Selain, kecerdasan bakat merupakan faktor yang menentukan
berhasil tidaknya seseorang dalam belajar.6 Belajar pada bidang yang
sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk
berhasil.

C. Faktor kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena
terjadi kekacauan subst ansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah
tidak/kurang lancar pada bagian tertentu.

2. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Belajar


Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi
belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat.

1). Faktor yang berasal dari orang tua


Faktor yang berasal dari orang tua utamanya adalah cara mendidik orang tua
terhadap anaknya. Dalam hal ini dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua
mendidik secara demokratis, pseudo demokratis, otoriter, atau cara laisses
faire. Cara atau tipe mendidik yang demikian masing-masing mempunyai
kebaikan dan ada pula kekurangannya.
2). Faktor yang berasal dari sekolah

Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang
ditempuh, dan metode yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi penyebab
kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut kepribadian guru, kemampuan
mengajarnya. Terhadap mata pelajaran, karena kebanyakan anak memusatkan
perhatianya kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang
diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Keterampilan,
kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi tugas guru untuk
membimbing anak dalambelajar.

3). Faktor yang berasal dari masyarakat


Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Faktor masyarakat bahkan sangat
kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat bahkan
sulit dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung perkembangan anak,
masyarakat juga ikut mempengaruhi.

4. STRATEGI BELAJAR

a. Strategi Utama dan Strategi Pendukung. Strategi utama dipakai secara


langsung dalam mencerna materi pembelajaran. Strategi pendukung dipakai
untuk mengembangkan sikap belajar dan membantu pembelajar dalam
mengatasi masalah seperti gangguan, kelelahan, frustasi, dan lain sebagainya.
b. Strategi Kognitif dan Strategi Metakognitif. Strategi kognitif dipakai untuk
mengelola materi pembelajaran agar dapat diingat untuk jangka waktu yang
lama. Strategi metakognitif adalah langkah yang dipakai untuk
mempertimbangkan proses kognitif, seperti monitoring diri sendiri, dan
penguatan diri sendiri.
c. Strategi Sintaksis dan Strategi Semantik. Strategi sintaksis adalah kata fungsi,
awalan, akhiran, dan penggolongan kata. Strategi semantik adalah
berhubungan dengan objek nyata, situasi, dan kejadian.

5. TIPE BELAJAR

1. Tipe Belajar Visual


Bagi siswa yang bertipe belajar visual, yang memegang peranan penting
adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang
digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan /
media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut,
atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau
menggambarkannya di papan tulis.
Adapun ciri-ciri belajar visual:
 Tidak mudah terganggu oleh keributan
 Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
 Lebih suka membaca dari pada dibacakan
 Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
 Lebih suka musik dari pada seni
 Mengingat dengan Asosiasi Visual.

2. Tipe Belajar Auditif.


Siswa yang bertipe auditif mengandalakan kesuksesan belajarnya melalui
telinga (alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus
memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Karena akan sia-
sialah guru yang menerangkan kepada siswa tuli, walaupun guru tersebut
menerangkan dengan lantang, jelas dan dengan intonasi yang tepat.
Ciri-ciri tipe belajar auditif:
 Mudah terganggu oleh keributan
 Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari
pada yang dilihat
 Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
 Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
 Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
 Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual,
seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
 Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna
suara
3. Tipe Belajar Kinestetik.
Siswa yang bertipe belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri Tipe Belajar Kinestetik:
 Belajar melalui memanipulasi dan praktek
 Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
 Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
 Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
 Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan
tubuh saat membaca
 Menyukai permainan yang menyibukkan
 Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah
berada di tempat itu.

REFERENCE
(Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar . Jakarta. Rineka Cipta et al., n.d.)
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 2004
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. 2002
Depdiknas, Undang-undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Jakarta: 2003
Dimyati dan Mudjiono.. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2002 Hartono,
Strategi Pembelajaran, Pekanbaru: LSFK2P, 2000. http://sartana_wsb.blog.plasa.com/. 2009
Kunandar,Guru Profesional Jakarta: Raja Wali Pers. 2002 Muhibbin Syah,Psikologi Belajar
Jakarta: Raja Wali Pers. 2004
Nana Sudjana.. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. 2005
___________,. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosda. 2008
Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta. 2003.
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta. 2009 Surya, Kapita Selekta
Kependidikan SD, , Jakarta: Universitas Terbuka. 2001 Syaiful Bahri Djamarah . Psikologi
belajar. Jakarta: Rineka cipta. 2002 Syaiful Bahri Djamarah.. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta:
Rineka cipta. 2002 Tulus Tu,u. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo 2004
Warno, Strategi dan Metode Pengajaran. Jakarta: Aruzz Media. 2008 Zakiah Daradjat, Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1992

Anda mungkin juga menyukai