Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shinta amalia

NIM : 200108110003
Tugas : Minggu ke-4

Proses belajar
Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat syaraf individu yang
belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena terjadi secara mental dan tidak dapat
diamati. Karena itu hanya akan dapat diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang
berbeda dari sebelumnya. Perubahan perilaku dapat berupa pengetahuan, afektif, maupun
psikomotoriknya.
 Menurut pandangan Jerome S. Burner (1960)
Beliau merupakan ahli psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Beliau tidak
mengembangkan suatu teori belajar yang sistematis, karena yang terpenting baginya ialah
cara bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi
secara efektif. Menurutnya dalam proses belajar terdapat 3 fase yaitu:
1. Informasi, menambah pengetahuan serta memperdalamnya
2. Transformasi, dianalisis dan diubah agar lebih abstrak
3. Evaluasi, menilai dan memanfaatkan pengetahuan itu untuk memhami gejala
gejala lain
 Menurut pandangan Robert M.Gagne (1970)
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks dan hasil belajar berupa kapabilitas,
timbulnya kapabilitas disebabkan oleh stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses
kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan,
pengetahuan, sikap dan nilai. Menurut gagne belajar dipengaruhi oleh faktor dalam diri
dan faktor luar diri dimana keduanya saling berinteraksi.

Faktor yang mempengaruhi belajar


Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar dibedakan atas dua kategori
yaitu internal dan eksternal, kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam menentukan
kualitas belajar.
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari diri individu itu sendiri.
A. Faktor fisiologis
Adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu, faktor ini dibedakan
menjadi dua macam :
1) Keadaan jasmani
Keadaan jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar
sesesorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif
terhadap kegiatan belajar, sebaliknya kondisi fisik yang lemah atau sakit akan
menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan
jasmani sangat mempengaruhi proses belajar, maka perlu adanya usaha untuk
menjaga kesehatan jasmani.
2) Keadaan fungsi jasmani/fisiologis
Peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar,
terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik,panca indra merupakan pintu masuk
bagi segala informasi yang diterima oleh manusia. Panca indra yang memiliki
pengaruh besar dalam belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu manusia
wajib menjaga panca indra baik secara preventif maupun kuratif.
B. Faktor psikologis
Adalah keadaan psikologis seeorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa
faktornya antara lain:
1) Kecerdasan / intelegensia siswa
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses
belajar, karena itu menentukan kualitas belajar seseorang, semakin tinggi
inteligensi seseorang maka semakin besar pula peluang untuk meraih sukses
dalam belajar dan sebaliknya. Oleh karena itu, perlu bimbingan dari orang lain,
seperti guru/dosen, orang tua, dan lainnya. Sebagai faktor psikologis yang penting
dalam meraih kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang
kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru/dosen, sehingga mereka dapat
memahami tingkat kecerdasannya.
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh dengan
berkonstultasi dengan psikolog atau psikiater. Sehingga dapat diketahui tingkat
keceerdasannya yang mana amat superior, superior, rata-rata, atau mungkin
malah lemah mental. Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang merupakan hal
yang sangat berharga untuk memprediksi kemampuan belajar siswa untuk
membantu mengarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan pada
siswa tersebut.
2) Motivasi
Adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar peserta
didik yang mendorong mereka untuk mau melakaukan kegiatan belajar. Para ahli
psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses didalam diri individu yang
aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin,
1994). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh keinginan terhadap insensitas
dan arah perilaku seseorang.
Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi eksintrik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang
siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca,
karena membaca tidak hanya menjadi aktifitas kesenagannya, tapi bisa jadi juga
telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki
pengaruh yang efektif, karena motivasi instrinsik relatif lebih lama dan tidak
tergantung pada motivasi dari luar. Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang
dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar.
Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, dan lain sebagainya.
Kurangnya respon dari lingkungan positif akan memengaruhi semangat belajar
seseoarang menjadi lemah.
3) Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
berat terhadap sesuatu. Menurut reber (Syah,2003) minat bukanlah istilah yang
popular dalam psikologi yang disebabkan kecenderungan terhadap berbagai faktor
internal, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.
Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh
terhadap aktivitas belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau
belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar dikelas, seorang guru atau
pendidik perlu membangkitkan minat para siswanya agar tertarik terhadap
pelajaran yang akan dipelajarinya.
4) Sikap
Dalam proses pembelajaran, sikap dari setiap individu dapat mempengaruhi
keberhasilan proses belajar. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relative
tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun
negative.
Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak
terhadap guru, pelajaran tau lingkungan. Untuk mengantisipasi sikap negative
dalam belajar, pendidik harus berusa semaksimal mumgkin membuat
pembelajaran yan menarik, mengkondisikan lingkungan.
5) Bakat
Bakat adalah kemampuan yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan
dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat yang dimiliki sesuai dengan bidang
yang sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung proses belajar sehingga
kemungkinan suksenya besar.
Pada dasarnya setiap individu mempunyai bakat yang menjadi kemampuan dasar
untuk melakukan suatu tuags tanpa tergantung pada upaya pendidikan dan latihan,
seseorang memiliki bakat akan mudah menyerap segala informasi yang
berhubungan dengan bakatnya. Misalnya pesrta didik yang berbakat dibidang seni
akan lebi mudah mepelajari berbagai bidang kesenian seperti melukis, alat
musik,dan lain sebaginya. Oleh karena itu orang-orang sekitar perlu mendukung
setiap individu dengan berbagai macam bakatnya.
Sumber:
https://desmawahyunita.wordpress.com/2009/09/25/psikologi-pendidikan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-
belajar/#:~:text=Beberapa%20faktor%20psikologis%20yang%20utama,%2C%20minat%2C%20
sikap%20dan%20bakat.&text=Pada%20umumnya%20kecerdasan%20diartikan%20sebagai,ling
kungan%20melalui%20cara%20yang%20tepat.
https://dianpelita.wordpress.com/2011/02/21/teori-teori-dan-proses-belajar/

Anda mungkin juga menyukai