Anda di halaman 1dari 8

DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPA

Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran IPA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

1. FADHIA AZZAHRA 2205135847

2. GALUH PRAMUDITA 2205113123

3. GUNAWAN LIMBONG 2205113129

4. NADHILLA ADVAR 2205110595

DOSEN PENGAMPU

Dra. Hj. Erviyenni, M.Pd

Fitri Aldresti, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2023
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran IPA

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat


kita bedakan menjadi 3 macam yaitu :
A. Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek
yakni :
1. Aspek fisiologis.
Dari aspek fisiologis terdapat dua faktor yaitu:
a. Faktor kesehatan.
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. kesehatan seseorang
berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Agar seseorang
dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan
badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan
ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur,
makan, olahraga, dan ibadah.
b. Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik
atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Keadaan cacat
tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya
juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada
lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar
dapat menghindari atau pengaruh kecacatan.

2. Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.
Namun, diantara faktor-faktor rohani peserta didik yang pada
umumnya dipandang lebih esensial adalah sebagai berikut:
a. Intelegensi siswa
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
Jadi intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas saja,
melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi,
memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya
dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran organ-
organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan „menara
pengontrol‟ hampir seluruh aktivitas manusia.Jadi, intelegensi
siswa juga berperan penting dalam proses pembelajaran karena
dalam proses pembelajaran juga harus mempunyai kemampuan
dalam merangsang stimulus dari apa yang sudah diberikan oleh
guru
b. Bakat siswa
Secara umum bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang. Dan bakat akan dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya prestasi belajar siswa. Dalam hal ini pada proses
pembelajaran IPA bakat siswa juga berperan penting pada proses
pembelajaran di kelas karena setiap siswa itu pasti mempunyai
bakat dalam bidang atau materi IPA tertentu, jadi guru harus
panda-pandai dalam mengetahui dan memahami bakat yang ada
pada diri pribadi siswa.
c. Minat siswa
Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Guru dalam kaitan ini sebaiknya berusaha
membangkitkan minat siswa untuk mengetahui pengetahuan yang
terkandung dalam materi pelajaran IPA dengan cara yang positif.
Dalam hal ini guru bisa membangkitkan minat siswa dengan cara
memberi tauladan yang baik pada siswa, misal : dengan mengajak
siswa untuk pergi membaca ke perpustakaan sekolah dengan
mencari materi IPA yang kurang dipahami siswa.
d. Motivasi siswa
Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia
ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Dalam pengertian ini motivasi berarti. Dalam proses
pembelajaran, motivasi berperan penting karena dengan adanya
motivasi dalam proses pembelajaran IPA maka siswa akan lebih
bergairah dan bersemangat dalam menerima pelajaran. Jadi guru
harus selalu memberi motivasi pada siswa agar siswa itu lebih
bersemangat dalam menerima materi pada saat proses
pembelajaran.
e. Perhatian
Perhatian menurut ghazali adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek
(benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil
belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajari jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi
suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah
bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara
mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.
f. Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak
dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus. Untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.
Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum
dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya
akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan
baru untuk memiliki kecakapan.
g. Sikap terhadap pembelajaran
Sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran sangat
mempengaruhi proses pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil
wawancara guru mengungkapkan bahwa ketika pembelajaran
berlangsung terdapat berbagai macam sikap yang ditunjukkan
oleh siswa. Terdapat siswa yang kurang memperhatikan atau
bahkan mengganggu teman yang lain saat belajar, masih terdapat
siswa yang sibuk sendiri dan mengajak temannya mengobrol
tetapi ada pula siswa yang memperhatikan. Siswa yang
memperhatikan akan lebih berhasil dalam pembelajaran IPA
dibandingkan siswa yang sibuk sendiri atau mengobrol.
h. Rasa Percaya Diri
Tingkat kepercayaan diri menjadi salah satu penyebab siswa
yang mengalami kesulitan belajar IPA. Siswa yang mendapat hasil
belajar rendah pada mata pelajaran IPA juga memiliki tingkat
kepercayaan diri yang rendah. Berdasarkan hasil wawancara,
guru mengungkapkan pada saat pembelajaran terdapat siswa
yang tidak yakin kepada diri sendiri bahwa mereka mampu
mengerjakan tugas yang diberikan guru kepada mereka. Hal
tersebut juga terbukti dari hasil pengamatan peneliti ketika
memberikan tes dimana masih ada siswa yang menyontek kepada
temannya.
i. Kebiasaan Belajar
Kebiasaan Belajar menjadi salah satu faktor mempengaruhi
pembelajaran IPA, dimana anak yang memiliki kebiasaan belajar
akan lebih mudah untuk melakukan pembelajaran IPA
dibandingkan anak yang tidak terbiasa belajar.
B. Faktor Eksternal Siswa
Faktor eksternal siswa terdiri dari dua macam yaitu:
1. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasii
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses
pembelajaran siswa. Dalam hal ini guru menjadi contoh yang baik
bagi siswanya khususnya dalam hal pembelajaran IPA, misalnya
guru mengajak siswanya untuk membaca dan berdiskusi.
Selanjutnya lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan dan
tetangga juga teman sepermainan disekitar tempat tinggal siswa.
Namun lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan pembelajaran adalah orang tua dan guru.
a. Kemampuan Guru
Kemampuan guru dalam mengajar IPA sangat penting
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Seorang guru yang
kompeten dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
pemahaman tentang konsep-konsep IPA dengan lebih baik. Guru
yang baik harus memiliki pemahaman yang baik tentang materi,
keterampilan mengajar yang efektif, dan kemampuan untuk
memotivasi siswa. Selain itu, guru harus mampu membuat
lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa.
b. Faktor Lingkungan Keluarga, seperti perhatian orang tua
Berdasarkan hasil wawancara, guru mengungkapkan bahwa
keberhasilan siswa dalam belajar tak lepas dari dorongan dan
perhatian orang tua di rumah meskipun sebenarnya hasil belajar
dinilai dari proses belajar siswa di sekolah.
2. Lingkungan Nonsosial
Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tingggal mereka, alat-alat
belajar siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan proses pembelajaran IPA siswa.
a. Lingkungan belajar
Lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif dapat
membantu siswa untuk lebih fokus dan terlibat dalam
pembelajaran. Selain itu, lingkungan belajar yang baik juga dapat
membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
kerjasama dalam belajar.
b. Sumber Belajar
Sumber belajar seperti buku, media pembelajaran, dan alat
peraga dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami
konsep-konsep IPA. Oleh karena itu, guru harus memastikan
bahwa sumber belajar yang digunakan relevan, mudah dipahami,
dan mudah diakses oleh siswa.
c. Sarana dan Prasarana Penunjang Pembelajaran
Sarana dan Prasarana yang baik dan mencukupi akan
menunjang proses pembelajaran IPA siswa. Kurangnya alat
peraga, ataupun media pembelajaran membuat siswa kurang
mampu memahami penjelasan dari guru.

C. Faktor Pendekatan Belajar


Pendekatan belajar adalah pemilihan strategi guru, dimana strategi
dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa
sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan
belajar tertentu. Di samping faktor-faktor internal dan eksternal siswa
sebagaimana yang telah dipaparkan di muka, faktor pendekatan belajar
juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa.
Dalam hal ini guru berperan penting dalam memilih strategi apa yang
digunakan pada proses pembelajaran, karena dengan adanya pendekatan
belajar pada siswa maka siswa akan lebih nyaman dan lebih paham
dalam menerima materi pada saat proses pembelajaran.
1. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa lebih
mudah memahami materi IPA. Metode pembelajaran yang
interaktif, kreatif, dan inovatif seperti pembelajaran berbasis proyek
atau pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan keterlibatan
siswa dan membantu mereka dalam memahami konsep-konsep
IPA.
2. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang disajikan harus relevan dengan
kebutuhan dan minat siswa. Selain itu, materi pembelajaran harus
disajikan dengan cara yang menarik dan menantang agar siswa
tertarik dan termotivasi untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai