Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

Dosen Pengampu : H. Lukman, S.Ag, M.Pd.I

Di Susun Oleh : Kelompok VIII


Anggota : Latifatul Husniyah
A. Rahim Efendi
Ilestari
Dede Rosadi
Mata Kuliah : Ilmu Jiwa Belajar
Semester : VI (Enam)

FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) TEBO
2022
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas “FAKTOR - FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BELAJAR”.Makalah ini dibuat dalam rangka
memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai keimanan dan ketakwaan serta
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan khusus nya kepada
para maha siswa di Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Akhir kata, atas segala dkungan yang diberikan kami mengucapka
terima kasih kepada dosen pembimbing sehingga makalah ini disusun dengan baik

Muara tebo,08 Agustus 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Faktor Internal...............................................................................................2

B. Faktor Eksternal............................................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................11

B. Saran...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan
atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sampai dimanakah
perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya
belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor.
Secara umum faktor-faktor yag mempengaruhi proses hasil belajar dibedakan
atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut
saling memengaruhi dalam proses individu sehingga menentukan kualitas hasil
belajar.
Tugas utama seorang Guru adalah mendidik siswa. Ini berarti bahwa bila Guru
bertindak mengajar, maka diharapkan siswa untuk mampu belajar. Hal-hal seperti
berikut, diantaranya Guru telah mengajar dengan baik, ada siswa yang belajar
dengan giat, siswa yang berpura-pura belajar, siswa yang belajar dengan setengah
hati, bahkan adapula siswa yang sesungguhnya tidak belajar. Maka dari itu,
sebagai Guru yang professional harus berusaha mendorong siswa agar belajar
dengan baik.
Terdapat bermacam-macam hal yang menyebabkan siswa tidak belajar seperti
siswa yang enggan belajar karena latar belakang keluarga, lingkungan, maupun
situasi dan kondisi di kelas. Ada siswa yang sukar memusatkan perhatian ketika
Guru mengajarkan topik tertentu adapula siswa yang giat belajar karena dia
bercita-cita menjadi seorang ahli. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa
pengetahuan tentang masalah-masalah belajar dalam faktor-faktor belajar
merupakan hal yang sangat penting diketahui bagi seorang Guru dan calon Guru.

B. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi belajar yang berasal dari
dalam (internal) ?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi belajar yang berasal dari
dalam (eksternal) ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Dibedakan atas dua


kategori, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga Menentukan kualitas hasil
belajar.

A. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor faktor yang berasal dari Dalam diri individu
Dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor faktor internal ini
meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
1. Faktor Fisiologis
Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus
jasmani. Keadaan tahu tonus Jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi
aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar Akan
memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya,
kondisi fisik yang lemah atau sakkit akan menghambat tercapainya hasil
belajar yang maksimal. Oleh karena keadaan tonus Jasmani Sangat
mempengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan
jasmani.
Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah :
a. Menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi yang
masuk kedalam tubuh, karena kekkurangan gizi atau nutrisi akan
mengibatkan tubuh cepat lelah, lesu, dan menngantuk, sehingga tidah ada
gairah untuk belajar.
b. Rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan sehat
c. Istirahat yang cukup dan sehat.
Kedua keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar
berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat
mempengaruhi hasil belajar, terutama pacaindra. Pacaindra yang berfungsi
dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.

2
Dalam proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala
informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia
dapat mengenal dunia luar. Pancaindra yang memiliki peran besar dalam
aktivitas beelajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru
maupun siswa perlu menjaga pancaindra dengan baik, baik secara
preventif maupun yang bersifat kuratif, dengan menyediakan sarana
belajar yang memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehatan fungsi mata
da telinga secara periodik, mengosumsi makanan yang bergizi, dan lain
sebagainya.
2. Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikolosig seseorang yang dapat
memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
memengaruhi proses belajar adalah sebagai berikut :
1) Motif
motif merupakan hal yang penting dalam manusia bertindak. Dengan
motif yang kuat, individu akan berusaha untuk menghadapi tugas yang
telah ditentukan. Apabila anak mempunyai motif yang cukup kuat untuk
belajar maka ia akan berusaha agar dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
Motif ini akan cukup kuat apabila individu mempunyai kesadaran Akan
makna dan tujuan Dari apa yang dilakukannya. Oleh karena itu harus
ditanamkan kepada anak apa kegunaan belajar. Hal ini sangat penting,
lebih lebih baik anak yang sudah cukup besar, besar kecilnya motif Yang
ada dalam individu juga tergantung kepada Jelas tidaknya apa yang akan
dicapai lewat tindakannya itu. motif ini sangat erat hubungannya dengan
minat.
2) Bakat
Faktor pisikologis lain Yang memengaruhi proses belajar adalah bakat.
Secara umum, bakat (aptitude) di definisikan sebagai kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah:2003). Berkaitan dengan belajar, Slavin (1994)
mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang
siswa untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan

3
seseorang Yang menjadi salah satu komponen Yang diperlukan dalam
proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang
yang sedang dipelajari nya, maka bakat itu akan mendukung proses
belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
Pada dasarnya, seseorang mempunyai bakat atau potensi untuk
mencapai prestasi belajar Sesuai dengan kemampuan nya masing-masing.
Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu Untuk
melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan.
Individu yang telah memiliki bakat tertentu, Akan lebih mudah menyerap
Segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya.
Misalnya, siswa yang berbakat di bidang bahasa Akan lebih mudah
mempelajari Bahasa-bahasa lain selain bahasanya.
3) Minat
Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang benar terhadap sesuatu.
Menurut Robert ( Syah, 2003), minat bukanlah istilah Yang populer dalam
psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai Faktor internal
lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan.
Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan
kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap Aktivitas
belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan
tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam
konteks belajar di kelas, seorang guru atau Pendidik lainnya perlu
membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap Materi pelajaran yang
akan dipelajarinya.
Untuk membangkitkan minat siswa tersebut, banyak cara yang bisa
digunakan. Antara lain, Pertama, Dengan membuat materi yang akan
dipelajari semenarik mungkin Dan tidak membosankan, baik dalam bentuk
buku materi, desain pembelajaran yang membebaskan siswa untuk
mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain belajar siswa
(Kognitif, afektif, psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif, maupun

4
Performansi guru yang menarik Saat mengajar. Kedua, pemilihan jurusan
atau bidang studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan atau
bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.
4) Konsentrasi dan Perhatian
Agar proses belajar dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya maka
diperlukan konsentrasi yang baik atas materi yang sedang dipelajari.
Seluruh perhatian harus dicurahkan kepada apa yang dipelajari. Apabila
tidak ada konsentrasi, maka apa yang dipelajari itu tidak akan masuk ke
ingatan dengan baik. Banyak anak yang kelihatannya belajar, tapi karena
perhatiannya tidak terkonsentrasi pada apa yang dipelajari maka ia tidak
tahu apa yang sedang ia pelajari itu.
5) Natural Curiosity
Hal ini berhubungan dengan motif individu. Natural Curiosity ialah
keinginan untuk mengetahui secara alami. Kalau dalam diri anak sudah
terselip rasa ingin tahu, ini berarti bahwa anak memiliki dorongan atau
motif untuk mengetahui apa hakikat dari mata pelajaran yang dipelajarinya
itu.
6) Balance Personality (pribadi yang seimbang)
Apabila individu telah memiliki pribadi yang seimbang maka individu
akan dapat menyesuaikan diri dengan situasi disekitarnya dengan baik.
Apabila keadaan pribadinya terganggu terutama dalam segi emosinya,
maka hal itu akan memengaruhi individu dalam menghadapi persoalan,
termasuk dalam belajar. Oleh karena itu, perlu ada pejagaan yang sebaik-
baiknya, jangan sampai anak menngalami gangguan dalam pribadinya.
7) Self Confidence
Self Cinfidence adalah kepercayaan kepada diri sendiri bahwa dirinya
juga mempunyai kemapuan seperti teman-temannya untuk mencapai
prestasi yang baik.
8) Self Dicipline
Ini merupakan disiplin terhadap diri sendiri. Self dicipline ini harus
ditanamkan dan dimiliki oleh tiap-tiap individu. Walaupun mempunyai

5
rencana belajar yang baik, namun hal ini akan tetap tinggal rencana kalau
tidak ada disiplin diri.
9) Kecerdasan/Intelegensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
dalam mereaksi rangsangan atau Menyesuaikan diri dengan lingkungan
melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya
berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ- organ tubuh yang
lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan
organ yang penting dibandingkan organ lainnya. Karena fungsi otak itu
sendiri sebagai pengendali tertinggi (executive control) Dari hampir
seluruh aktivitas manusia. Kecerdasan merupakan faktor psikologis Yang
paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas
belajar siswa. Semakin tinggi tingkat Intellegensi seorang individu,
semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.
Sebaliknya, semakin rendah Intellegensi individu tersebut, semakin sulit
individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu
bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua,dan lain
sebagainya. Sebagai faktor psikologis Yang penting dalam mencapai
kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan Pemahaman Tentang
kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru atau guru profesional,
sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasan siswanya.
10) Ingatan
Tujuan belajar adalah Agar apa yang dipelajari itu tetap tinggal dalam
ingatan. Agar apa yang dipelajari itu tetap tinggal dalam ingatan maka
perlu ada tindakan supaya materi itu sering ditimbulkan diatas kesadaran.
Oleh karena itu, perlu adanya Pengulangan Dari apa yang pernah
dipelajari. Makin sering apa yang dipelajari itu ditimbulkan diatas ambang
kesadaran maka akan semakin Baiklah materi itu tetap tinggal dalam
ingatan.
11) Motivasi
Motivasi adalah salah satu factor yang memengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan

6
kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefenisikan motivasi sebagai
proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah,
dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994).motivasi juga diartikan
sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas
dana arah perilaku seorang. Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi
menjadi dua, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsic adalah semua factor yang berasal dari dalam diri individu dan
memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa
yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca,
karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa
jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi
intrinsic memiliki pengaruh yang lebih afektif, karena motivasi intrinsik
relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).
Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992), yang termasuk dalam
motivasi intrinsik untuk belajar lain adalah :
a) Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
b) Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan
untuk maju
c) Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat
dukungan dari oramg-orang penting, misalkan orangtua, saudara, guru,
atau teman-teman dll
d) Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang
berguna bagi dirinya, dan lain-lain
e) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan
usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun kompetisi
f) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai
pelajaran, dan
g) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang luar diri individu tetapi
memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian,
peraturan,tata tertib, reladan guru orangtua, dan lain sebagainya.

7
Kurangnya respon dari lingkungan secara positif akan memengaruhi
semangat belajar seorang menjadi lemah.
12) Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan
proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang
relative tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara
positif, maupun secara negative (Syah, 2003). Sikap siswa dalam belajar
dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru,
pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi
muncunya sikap yang negatif dalam belajar, guru sebaiknya berusaha
untuk menjadi guru yang professional dan bertanggung jawab terhadap
profesi yang dipilihnya. Dengan profesnalitas, seorang guru akan berusaha
memberikan yang terbaik bagi siswanya, berusaha mengembangkan
kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada
muridnya, berusaha untuk menyajikan pelajaran yang diampunya dengan
baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran
dengan senang dan tidak menjemuhkan, meyakinkan siswa bahwa bidang
studi yang dipelajari bermanfaat bagi diri sendiri.
13) Rasa percaya diri siswa
Rasa percaya diri timbul dari kegiatan mewujudkan diri bertindak dan
berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat
adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa
unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian “perwujudan diri” yang
diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. Makin sering berhasil
menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum, dan
selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat, begitupun sebaliknya
kegagalan yang berulang kali dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri.
Bila rasa tidak percaya diri sangat kuat, maka diduga siswa akan mejadi
takut belajar.

8
B. Faktor Eksternal
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal
juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (2003)
menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan nonsosial.
a. Lingkungan social
Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan
belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak
rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap
aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak,
kakak, atau adok yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas
belajar dengan baik.
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman
sekelas dapat memengaruhi proses belajar siswa. Hubungan yang harmonis
antara ketiganya dapat menjadi motovasi bagi siswa untuk belajar lebih baik
disekolah. Maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu memperhatikan dan
memahami bakat yabg dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara lain
dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk
memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.
Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat
tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang
kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi
aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketoka memrlukan teman
belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belim
dimilikinya.
b. Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah :
1) Faktor Alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan
tidak dingin, sinar yang tifak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu
lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah
tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas

9
belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak
mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.
2) Faktor instrumental, Yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan
dua macam. Pertama, hardware,Seperti gedung sekolah, alat alat
belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga. Contohnya, letak sekolah
atau tempat belajar harus memenuhi syarat-syarat seperti di tempat
yang tidak terlalu dekat kepada kebisingan atau jalan ramai, lalu
bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan
sekolah, buku panduan, silabus, dan lain sebagainya.
3) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini
hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga
dengan Metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan
konstribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru
harus menguasai materi pelajaran dan berbagai Metode mengajar yang
dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Faktor-faktor yang memengaruhi belajar ada dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Factor internal terdiri dari factor fisiologis dan psikologis. Factor
fisiologis adalah faktor yang berbungan dengan keadaan dan fungsi jasmani
sedangkan faktor psikologis terdiri dari motif, bakat, minat, konsentrasi, dan
perhatian, natural curiosity, balance personality, self confidence, self discipline,
intelegensi, ingatan, motivasi, sikap, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal terdiri
dari faktor lingkungan social dan factor lingkungan non social. Faktor lingkungan
sosial dibagi menjadi tiga yaitu factor lingkungan keluarga, factor lingkungan
sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat. Sedangkan factor lingkungan non
social meliputi faktor alamiah, faktor instrumental, dan faktor materi pelajaran.

B. Saran
Penulis berharap agar makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi
mahasiswa khususnya, dan penulis mohon kritik dan sarannya demi
kesempurnaan makalah ini karena penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam pembuatan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan dMudiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi


Mahasatya
Mustaqim dan Wahid, Abdul. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Melton
Putra
Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT PT Raja Grafindo Persada
Walgio, Bimo. 2010. Bimbingan + konseling (Bimbingan & Karier). Yogyakarta:
Andi Offset.

12

Anda mungkin juga menyukai