2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Penulisan makalah yang berjudul faktor internal yang mempengaruhi siswa dalam belajar ini
bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Teori belajar.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya proposal yang
lebih baik lagi untuk masa mendatang.
3
A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat cakupan materi
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Menurut Sriyanti (2013: 25-26) faktor internal terdiri dari faktor jasmani dan faktor
psikologis. Faktor jasmani adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik seseorang.
Materi pertama pada makalah ini akan membahas faktor internal jasmani. Faktor internal
jasmani dibedakan menjadi dua, yaitu keadaan tonus jasmani dan fungsi jasmani. Materi
kedua pada makalah ini akan membahas mengenai faktor internal psikologi. Faktor internal
psikologi adalah faktor yang mempengaruhi perilaku siswa atau sikap seseorang. Ada lima
faktor yang mempengaruhi faktor internal psikologis, yaitu intelegensi, minat, bakat, motivasi
dan emosi.
2. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran faktor internal adalah:
1. Untuk mengetahui tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa
setelah timbulnya motivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada diri siswa.
2. Untuk mengetahui bahwa kesehatan jasmani dan psikologis mempengaruhi motivasi
siswa dalam belajar.
B. Materi
1. Faktor internal jasmani
Kondisi jasmani pada umumnya sangat berpengaruh pada kemampuan belajar
seseorang. Karena jika seseorang tersebut belajar dalam kondisi sehat dan bugar
jasmaninya, maka akan berbeda situasi jika seseorang tersebut belajar dalam kondisi
kelelahan. Faktor jasmani adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
seseorang. Menurut Baharuddin (2010:19) faktor ini dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
1.1 Keadaan Tonus Jasmani
Menurut Syah (2006:132-133) Tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ tubuh, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan belajar seseorang. Sebaliknya jika kondisi fisik
seseorang tersebut lemah maka akan menghambat tercapainya hasil belajar yang
maksimal. Oleh karena itu, keadaan tonus (tegangan otot) sangat mempengaruhi
proses belajar tersebut, sehingga perlu adanya usaha untuk menjaga kesehatan
jasmani.
Adapun cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain:
a. Menjaga pola makan yang sehat , memperhatikan nutrisi, karena jika kita
kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu, dan
mengantuk, sehingga tidak ada semangat untuk belajar.
b. Rajin berolahraga
c. Istirahat yang cukup
1.2 Fungsi Jasmani
Menurut Sabri (2007:60) selama proses belajar, peran fungsi jasmani pada tubuh
manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indera . Panca indera
4
yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.
Dalam proses belajar, panca indera merupakan pusat bagi segala informasi yang
diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia luar.
Panca indera yang memiliki peran besar dalam pembelajaran adalah mata dan telinga.
Karena, baik guru maupun siswa sangat perlu menjaga panca indera dengan baik.
Baik secara preventif maupun yang bersifat kuratif.
Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan, indera pendengaran dan indera
penglihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan
pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. (Tanwey Gerson Ratumanan, 2002: 10-11).
2. Faktor internal psikologi
Faktor internal Menurut Sriyanti (2013: 25-26) terdiri dari faktor psikologi adalah faktor
yang mempengaruhi perilaku siswa atau sikap seseorang.
Ada beberapa faktor psikologi yaitu:
2.1 Inteligensi
Contoh : anak tidak tau kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang
ia miliki, atau mungkin mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia
5
mengalami hambatan dalam perkembangan diri dan prestasi sesuai dengan
bakatnya.
Contoh : orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana
pendidikan yang ia butuhkan atau ekonominya cukup tinggi, tetapi kurang
memberikan perhatian pendidikan anak.
2.5 Motivasi
Menurut Syah (2006: 136-137) Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam
pribadi seorang siswa yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan
reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan
untuk mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan sikap dan perilaku individu
dalam belajar. Supriyono (2004: 139-140) mengemukakan bahwa “Motivasi
adalah suatu energi penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku.”
Keinginan untuk mencapai suatu hal tentu saja berdasarkan pada motivasi
tertentu. Bila siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar, seorang pengajar
hendaknya memberi penjelasan sedemikian rupa sehingga dapat timbul motivasi
yang dibutuhkan. Dalam hal belajar memang dibutuhkan motivasi tertentu, tetapi
motivasi ingin berprestasi merupakan motivasi yang terpenting. Motivasi sangat
beragam bentuknya, namun ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk
meningkatkan proses belajar :
a. Motivasi Jangka Panjang
seorang siswa yang belajar secara tekun guna menghadapi ujian atau ulangan
akan memiliki motivasi jangka panjang. Seorang siswa selalu memaksa diri
untuk dapat mengerti hal yang dijelaskan oleh pengajar. Motivasi seperti ini
memiliki arti sama pentingnya dengan intelegensi yang baik.
b. Motivasi Jangka Pendek
Motivasi jenis ini merupakan minat yang terjadi pada saat itu, yang dibutuhkan
agar siswa mengerti penjelasan pengajar. Motivasi ini sangat dipengaruhi oleh
motivasi jangka panjang. Dan sebaliknya motivasi jangka panjang memperoleh
isi dari motivasi jangka pendek. Contohnya, seorang pengajar memberi
penjelasan tentang step penulisan goresan hanzi kepada siswa. Selama pelajaran
terlihat siswa kurang mempunyai motivasi untuk mendengarkan. Hal ini mungkin
karena siswa belum tahu, bahwa masalah tersebut penting bagi mereka.
Seandainya pengajar menerangkan bahwa step penulisan goresan hanzi sangat
penting untuk tata cara penulisan goresan, boleh jadi siswa akan segera melihat
perlunya mengerti masalah proses kelapukan itu. Dengan cara begitu pengajar
merangsang timbulnya motivasi dan membuka jalan bagi siswa untuk mengerti
bahan yang diajarkan. Apabila kedua motivasi tersebut tidak ada maka proses
belajar tidak akan terjadi.
c. Kadar Surut Ingatan (regresi)
Kadar surut ingatan atau regresi adalah proses melemahnya ingatan seseorang
akan sesuatu hal. Siswa dengan kadar surut ingatan-ingatan yang tinggi mudah
lupa akan masalah yang dijelaskan oleh pengajar. Tetapi siswa dengan kadar surut
ingatan yang rendah akan dapat mengingat lebih lama mengenai hal yang
6
diajarkan. Seorang pengajar dapat memperkecil regresi siswa dengan
menanamkan motivasi kepada mereka, baik motivasi jangka panjang maupun
motivasi jangka pendek. Tetapi regresi juga dapat berkurang apabila seorang
siswa mempunyai banyak kepentingan dapat memperkuat motivasi seseorang.
C. Perlatihan
1. Apa hubungan motivasi dan aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar? Apakah
hubungan tersebut terjadi secara timbal balik?
- Motivasi dan aktivitas memiliki hubungan timbal balik misalnya saja motivasi tanpa
aktivitas akan sia-sia, begitu pula aktivitas tanpa motivasi berjalan namun tidak tahu
tujuan yang jelas maka dapat disimpulkan motivasi dan aktivitas itu salng
berhubungan untuk proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar
motivasi yang diberikan guru akan berjalan dengan baik apabila siswanya dapat
belajar untuk menghasilkan sesuatu yang baik, misalnya prestasi dalam akademik.
2. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor Internal dan Faktor
Eksternal, salah satu faktor internalnya adalah intelegensi dan bakat. Berikan contoh dari
intelegensi dan bakat!
- Seseorang yang mempunyai intelegensi tinggi biasanya lebih mudah dalam menerima
pelajaran dan hasilnya cenderung baik. Contoh, seseorang yang belajar piano akan
lebih mudah dan cepat pandai dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki bakat
bermain piano.
3. Apakah intelegensi mempengaruhi poses belajar? Dan faktor apakah yang mempengaruhi
intelegensi seseorang?
- intelegensi mempengaruhi proses belajar karena siswa yang intelegensinya rendah
cenderung mengalami kesulitan belajar dan lambat berfikir sehingga prestasi
belajarnya rendah. Faktor yang mempengaruhi intelegensi seseorang yaitu
pembawaan, kematangan, pembentukan, minat, dan juga kebebasan.
7
DAFTAR PUSTAKA