KOGNITIF
DISUSUN OLEH :
Kelompok II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar merupakan kegiatan seseorang untuk melakukan aktivitas belajar. Menurut Piaget
belajar adalah aktivitas anak bila ia berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan
fisiknya. Menurut pandangan psikologi behavioristic merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang yang telah selesai melakukan proses belajar akan menunjukkan
perubahan perilakunya. Menurut teori ini yang penting dalam belajar adalah input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respon.
Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Baik dalam segi
perkembangan fisik,otak, kognitif, sosial, dan emosional. Perubahan yang terjadi itu sebagai
akibat dari kegiatan-kegiatan belajar yang telah dilakukan individu, perubahan ini adalah hasil
yang telah dicapai dari proses belajar. Untuk mendapatkan kesiapan belajar dalam konteks
perkembangan fisik, otak, kognitif, sosial dan emosional diperlukan adanya pemahaman
mengenai perkembangan anak terlebih dahulu.
Perkembangan anak merupakan hal yang penting untuk kita pelajari dan kita pahami selaku
calon pendidik. Banyak para pendidik yang belum memahami perkembangan- perkembangan
anak. Sehingga masih ada pendidik yang menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat
perkembangan anak didiknya. Hal ini akan berakibat adanya ketidakseimbangan antara sistem
pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan menyulitkan anak didik mengikuti sistem
pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan anak didik
kita akan mudah mengetahui sistem pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan
Perkembangan anak didik.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang dapat dirumuskan dari pemaparan di atas yaitu:
1. Pandangan tentang belajar
2. Penerapan teori belajar
3. Penerapan belajar dalam konteks perkembangan fisik, kognitif, sosial,emosional dan otak
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesiapan belajar
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari rumusan masalah yang telah dibuat adalah:
1. Menjelaskan bagaimana pandangan belajar menurut teori
2. Menjelaskan teori-teori belajar yang harus diterapkan
3. Kesiapan belajar dalam berbagai konteks
4. Menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang pendorong kesiapan belajar
BAB II
PEMBAHASAN
2. Perkembangan Fisik
Kesiapan dari segi fisik seperti jauh dari gangguan kelelahan, mengantuk, lesu dan
lain-lain. Kesiapan dari segi psikis menyangkut kondisi mental dan emosional seperti
konflik, gugup dan tegang, kepercayaan pada diri sendiri, penyesuaian diri dan
konsentrasi. Kesiapan materil dan pengetahuan seperti kesiapan bahan pelajaran,
penguasaan materi, membaca buku pelajaran atau berita dari media cetak maupun
elektronik. Pertumbuhan fisik adalah pertumbuhan struktur tubuh manusia yang terjadi
sejak masih dalam kandungan hingga ia dewasa. Proses pertumbuhan fisik melibatkan
pertambahan berat, pertambahan panjang, dan pertambahan ketebalan tubuh, yang
belangsung hingga dewasa. Anak melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai pengalaman
belajar. Perkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari anak seusianya akan
dapat mempengaruhi perilaku anak belajar di antara sebayanya.
Jadi jika kondisi tubuh tidak fit maka dapat mengurangi kosentrasi belajar dan
mengerjakan tugas-tugas belajar, karena konsetrasinya berpusat pada penyakitnya.
Sebagai seorang guru harus menyadari keadaan fisk dan semua perubahan-perubahan
yang dialami siswa dalam proses perkembangannya mempengaruhi proses belajar siswa
dengan memberi informasi kepada siswa tentang hal perubahan tersebut sehingga mereka
dapat memahami secara benar dan siap mental mengalami perubahan dalam tubuhnya
secara fisik dan mental. Dengan memanajeman kelas guru dapat memperhatika
perkembangan fisik- mental yang mungkin menjadi penghambat proses belajar siswa.
3. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah proses perubahan kemampuan individu dalam berpikir.
Perkembangan kognitif menurut Piaget yang hidup 1896-1980 mencakup proses-proses
yaitu skema, assimilasi, akomodasi, organisasi dan equiblibrasi.
Menurut para ahli psikologi kognitif, pendayagunaan kapasitas ranah kognitif manusia
sudah mulai bejalan sejak manusia itu mulai mendayagunakan kapasitas motor dan
sensorinya. Jean Piaget (sebut : Jin Piasye) ,mengklasifikasikan perkembangan kognitif
anak menjadi empat tahapan.
4. Perkembangan Sosioemosional
Dalam perkembangan sosiemosional anak ada dua teori utama : teori ekologi dari
Bronfenbrenner dan teori perkembangan rentang hidup (life-span) dari Erikson: Focus
utama pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi
perkembangan anak. Lima system lingkungan yaitu Teori ekologi yang pertama, system
sebagai mikrosistem yang merupakan lingkungan dimana individu menghabiskan banyak
waktu misalnya keluarga, teman sebaya dan sebagainya.Kedua, mesosistem dimana
system ini mengaitkan pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah
ataupun pada teman sebaya.Ketiga, sebagai eksosistem pengaruh dating dari pihak lain
misalnya seperti dewan sekolah yang berperan dalam menentukan kualitas sekolah.
Keempat, kultur yang lebih luas mencakup tentang etnis dan factor sosioekonomi yang
mempengaruhi perkembangan anak. Kelima, kronosistem merupakan kodisi
sosisohistoris dari perkembangan anak.
Seperti yang kita bahas diatas bahwa perkembangan sosioemosional seorang anak
dipengaruhi lingkungan keluarga, teman seusia, dan sekolah Perkembangan
sosioemosional dalam diri si anak terdiri dari dua aspek yaitu harga diri (penghargaan
diri) dan identitas diri.
5. Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berhubungan dengan aturan dan
konvensi dari interaksi yang adil antar orang. Perkembangan moral dapat dikaji melalui
domain kognitif, behavioral, dan emosional
Perkembangan moral sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga ( orang tua) ada tiga
domain perkembangan moral yang Pertama, domain kognitif dimana murid menalar atau
memikirkan aturan untuk prilaku yang etis. Kedua dalam domain behavioral dimana
murid berperilaku secara actual bukan pada moralitas dari pemikirannya. Ketiga
emosional dimana penekanannya sikap si anak muncul akibat pengaruh perasaan
(emosional).
Piaget mengemukakan tahapan perkembangan moral Pertama heteronomous morality
(4-7 tahun) dimana keadilan dan aturan dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat
diubah, di luar kontrol manusia. Kedua autonomous morality ( dimulai 10 tahun) dimana
anak sudah menyadari aturan dan hukum adalah buatan manusia dan bahwa dalam
menilai suatu perbuatan, niat pelaku dan konsekuensinya perlu dipikirkannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan dalam belajar adalah kemajuan kearah yang lebih positif atau menuju
kesempurnaan dalam kepribadian, kognitif, tingkah laku dari yang tidak diketahui mejadi
dapat di identifikasi kebenarannya.
Penyelenggaraan pendidikan mengacu kepada tahapan dan proses pekembangan yang
domainnya mengacu perkembangan fisik, motorik, kognitif, psikososial, sosioemosional
dan moral.
Sebagai seorang pendidik perlu memahami betul mengenai teori-teori belajar serta
penerapannya kepada peserta didik. Karena dalam segi atau konteks pertumbuhan dan
perkembangan akan sangat mempengaruhi kesiapan belajarnya dan cara belajarnya.
B. Daftar Pustaka
Wuryani, Sri Esti. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo
Syah, Muhhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Jakarta: PT Remaja Rosdakarya
Udin, dkk. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka
Sumantri, Mulyani. dkk. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Universitas Terbuka
Kata-kata Motivasi
Perjuangan
Perjuangan setiap orang berbeda beda.
Prosesnya juga berbeda jangan bandingkan proses kita dan orang lain sebab kalian bukan
lah dia tetapi kalian adalah kalian sendiri. Kalian sendiri adalah diri kalian sendiri bukan
milik orang lain. Kalian capek lelah bahkan letih tetapi ingat dibalik lelah letih kalian ada
orang yang harus kalian bahagiakan yaitu kedua orang tua kalian .mungkin kalian lelah
untuk belajar kalian capek untuk berproses tetapi letihan mana dengan orang tua kalian .
Kalian hanya berjuang lewat tulisan tetapi orang tua kalian lewat tangisan.