Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NENI OKTARI

NIM : 856776606
MK :PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
TUTOR : AHMAD SASTIANTO
TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : Pengantar Pend. Anak Berkebutuhan Khusus


Sumber Materi : BMP PDGK4407
Modul 1 & 2
Masa Tutorial : 2012.2
Jumlah Soal : 6 (Enam)

Sumber Tugas
NO Tugas Tutorial
Tutorial
1 Sebutkan tiga penyebab terjadinya tunanetra dan Modul 4
bagaimana cara perawatannya!

2 Jelaskan apa yang dimaksud dengan visualisasi, ingatan Modul 5


kinestetik, dan persepsi obyek, agar
individu tunanetra berfungsi dengan baik di dalam
lingkungannya?

3 Ada tiga strategi yang dapat diterapkan dalam


pembelajaran anak tunanetra, yaitu strategi
individualisasi, kooperatif, dan modifikasi. Jelaskan
maksud dari masing-masing strategi tersebut?

4 Ada empat upaya pencegahan terjadinya tunarungu, yaitu


sebelum nikah (pranikah), hamil
(prenatal), persalinan (natal), dan setelah kelahiran (post
natal). Berikan masing-masing satu
contoh dari upaya pencegahan terjadinya tunarungu!
5 Bagaimana dampak ketunarunguan dan gangguan
komunikasi terhadap pencapaian prestasi
akademik anak?
6 Jelaskan perbedaan antara sistem pendidikan integrasi
dengan sistem pendidikan inklusif bagi anak tunarungu!
JAWABAN

1. Tiga penyebab terjadinya tunanetra dan cara merawatnya?


 Albinisme adalah kondisi yang hiridikter dimana terdapat kekurangan pigmen pada
sebagian atau seluruh tubuh. Cara merawatnya yaitu pemberian perawatn khusus pada
lensa dapat meningkatkan penglihatan dan dapat juga mengurangi perasaan tidak
nyaman dengan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.
 Amblyopia
Kondisi ini dapat bersifat bawaan (congenital artinya sudah ada sejak lahir) atau
mungkin berkembang kemudian. Perawatan biasanya berupa mengoreksi ketidak
seimbangan mendsar darikedua belah matanya melalui pembedahan atau pemberian
lensa.
 Buta warna
Pada umunya kebutaan warna ini mengenai kedua belah mata, sering kali berupa
hilangnya persepsi terhadap satu atau dua warna dasar (buta warna merah-hijau
merupakan jenis bawaan yang paling umum) tetapi kadang buta warna itu total
sehingga pengiidapnya hanya melihat dalam hitam dan putih.
 Katarak
Katarak adalah kekeruhan atau keburaman pada lensa mata sehingga menghambat
masuknya cahaya ke dalam mata, tidak semua katarak membuthkan pembedahan ada
yang cukup kecil sehingga tidak menggangu penglihatan secara seriaus. Bagi katarak
yang cukup besar sehingga mengakibatan masalah penglihatan obat tidak akan
membantu dan satu satu perawatan yang efektif adalah pembedahan membuaang lensa
yang terkena katarak, pencakokan lensa intraocular (di dalam bola mata) dan
selanjutnya harus memakai kaca mata konvensional atau lensa mata kontak yang kuat.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan visualisasi, ingatan kinestetik, dan persepsi obyek,
 Visualisasi
Cara lain bagi individu tunanetra untuk mendapatkan kenyamanan didalam
lingkungannya, membantunya bergerak secara mandiri adalah dengan ingatan visual
(peta mental), ingatan kinestis, serta persepsi obyek.

 Ingatan Kinestis
Ingatan Kinestis adalah ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh
interaksi antara indra peraba dan keseimbangan (yang dikontrol oleh system
vestibular, yang berpusat dibagian atas dari telinga bagian dalam.

 Persepsi Obyek (object Perseption)


Kemampuan persepsi objek ini perlu dilatihkan kepada anak-anak tunanetra.
Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang mampu menggunakan persepsi ini
dengan baik melindungi dirinya dari menabrak benda-benda besar, dan mendapatkan
rasa aman bila berjalan di sepanjang pagar tinggi atau dinding bangunan tanpa
meyentuh dengan tangannya atau tongkatnya.

3. tiga strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran anak tunanetra?


 Strategi Individual
Strategi individualisasi adalah strategi pembelajaran mempergunakan suatu program
yang disesuaikan dengan perbedaan-perbedaan individu, baik karakteristik, kebutuhan
maupun secara perorangan. Strategi ini dikenal dengan Individualzed Education
Program (IEP) atau program Pendidikan Individualisasi (PPI). Strategi individualisasi
dilakukan secara perorangan, guru dapat memberikan pembelajaran bahasa kepada
anak tunanetra sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak tersebut.
 Strategi Kooperatif
Strategi kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menekankan gotong royong
saling membantu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada pembelajaran
kooperatif anak tunanetra dituntut untuk bekerja sama dengan anak lainnya dalam
pembelajaran bahasa, karena pada strategi ini anak harus saling membantu dalam
berkomunikasi secara langsung dengan anak yang lainnya sehingga pada strategi ini
terbentuklah bahasa anak.

 Strategi Modifikasi
Strategi modifikasi adalah strategi pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah perilaku
siswa kea rah yang lebih positif melalui conditioning atau pembiasaan, serta membantunya
untuk lebih produktif sehingga menjadi individu yang mandiri. Strategi ini dapat
diterapkan dalam meningkatkan keterampilan social anak tunanetra. Pada strategi
modifikasi guru mengubah perilaku siswa tunanetra dan ini bisa dilakuakan untuk
pembelajaran bahasa juga. Missalnya, guru mengubah bahasa dari anak tersebut awalnya
bahasa anak tersebut masih kurang menjadi baik. komunikasi secara langsung dengan anak
yang lainnya sehingga pada strategi ini terbentuklah bahasa anak.

4. Ada empat upaya pencegahan terjadinya tunarungu, yaitu


 Upaya yang dapat dilakukan pada saat sebelumnya nikah (pranikah).
a. Menghindari pernikahan sedarah atau pernikahan dengan saudara dekat, terutama
pada keluarga yang mempunyai sejarah tunarungu.
b. Melakukan pemeriksaan darah

c. Melakukan konseling genetika


 Upaya yang dapat dilakukan pada waktu hamil, yaitu
a. Menjaga kesehatan dan memeriksakan kehamilan secara teratur kepada dokter
kandungan/bidan
b. Mengonsumsi gizi yang baik / seimbang
c. Melakukan imunisasi tetanus
 Upaya yang dapat dilakukan pada saat melahirkan yaitu
a. Pada saat melahirkan diupayakan tidak menggunakan alat penyedot.
 Upaya yang dapat dilakukan pada masa setelah lahir (post natal) yaitu
a. Melakukan imunisasi dasar serta imunisasi rubella yang sangat penting, terutama
bagi wanita.

5. Bagaimana dampak ketunarunguan dan gangguan komunikasi terhadap pencapaian


prestasi akademik anak?
Dalam pengembangan kemampuan akademik, kemampuan berbahasa baik secara
reseptif atau ekspresif memegang peranan penting. Ilmu pengetahuan disampaikan
melalui bahasa, sehingga untuk memahami pengetahuan tersebut, seseorang harus
memahami bahasa terlebih dahulu. Oleh karena itu, gangguan dalam kemampuan
berbahasa dapat menghambat seseorang dalam mengembangkan kemampuan
akademiknya.
6. Jelaskan perbedaan antara sistem pendidikan integrasi dengan sistem pendidikan
inklusif bagi anak tunarungu!

 Sistem pendidikan integrasi

Merupakan system pendidikan yang memberikan kesempatan kepada siswa tunarungu


untuk belajar bersama-sama dengan siswa mendengar/normal disekolah biasa atau
regular.

a. Tingkat keterpaduannya bisa beragam dari keterpaduan minimal hingga


keterpaduan penuh.

b. Siswa lebih banyak dituntut untuk menyesuaikan diri dengan program yang
ada
 Sistem pendidikan inklusif
Merupakan pendidikan yang memberikan kesempatan bagi siswa tunarungu untuk
belajar bersama-sama dengan siswa mendengar disekolah biasa/regular.
a. Pendidikan inklusif lebih banyak menuntut sekolah untuk melakukan
penyesuaian baik dari segi kurikulum, sarana, dan prasarana, maupun sistem
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa tunarungu.
b. Siswa tunarungu benar-benar terpadu sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai