Anda di halaman 1dari 3

NAMA MAHASISWA : ARIFIN NURDIAN PERMANA

NIM : 042020282
JURUSAN : TEKNOLOGI PENDIDIKAN
MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TUGAS 2

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan anak berkebutuhan khusus


2. Berikan 3 contoh yang disebut dengan anak berkebutuhan khusus
3. Berikan bentuk layanan pendidikan yang harus diberikan kepada jenis anak berkebutuhan
khusus yang sudah Anda sebutkan pada butir 2

Selamat mengerjakan Tugas 2.

Kirim tugas ke fitur TUGAS dalam laman ini dalam format Word

JAWAB

1. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan
yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan berkebutuhan
khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. Menurut Heward,
anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan
anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi
atau fisik.
Secara umum rentangan anak berkebutuhan khusus meliputi dua kategori yaitu :

1. ABK yang bersifat permanen,


yaitu akibat dari kelainan tertentu.

2. ABK yang bersifat temporer,


yaitu mereka yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan yang
disebabkan kondisi dan situasi lingkungan. Misalnya, anak yang mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan diri akibat kerusuhan dan bencana alam, atau tidak
bisa membaca karena kekeliruan guru mengajar, anak yang mengalami
kewibahasaan (perbedaan bahasa di rumah dan di sekolah), anak yang mengalami
hambatan belajar dan perkembangan karena isolasi budaya dank arena kemiskinan
dsb. Anak berkebutuhan khusus temporer, apabila tidak mendapatkan interverensi
yang tepat dan sesuai dengan hambatan belajarnya bisa menjadi permanen.
2. 1. Tunanetra
Tunanetra berarti kurang penglihatan. Sejalan dengan makna tersebut,
istilah ini dipakai untuk mereka yang mengalami gangguan penglihatan yang
mengakibatkan fungsi penglihatan tidak dapat dilakukan

2. Tunarungu
Istilah tunarungu dikenakan bagi mereka yang mengalami gangguan
pendengaran, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Gangguan
ini dapat terjadi sejak lahir (merupakan bawaan), dapat juga terjadi setelah
kelahiran

3. Tunadaksa
adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan
neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat
kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh.

3. Bentuk Layanan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus sesuai poin 2

ABK Tunanetra :

         Latihan orientasi dan mobilitas, yaitu jalan dengan pendamping awas, latihan jalan
mandiri, latihan jalan dengan menggunakan alat bantu jalan (tongkat dan sign guide).
         Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran berhitung dan matematika, meliputi
cubaritma, papan taylor frame, abacus (sempoa) dalam operasi penambahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, dan beberapa konsep matematikan braille.
         Pembelajaran pendidikan jasmani bagai anak tunanetra. Pembelajaran pendidikan
jasmani disesuaikan, bagi anak tunanetra menggunakan pendidikan jasmani adaktif.
         Pembelajaran IPA. Dalam pembelajaran IPA sedapat mungkin menggunakan model
yang dapat diamati dan diraba oleh anak.

ABK Tunarungu

 Metode Oral
Cara melatih anak tunarungu supaya dapat berkomunikasi secara lisan (verbal)
dengan normal.Dalam hal ini perlu partisipasi lingkungan anak tunarungu untuk
berbahasa secara verbal.
 Membaca Ujaran
Kegiatan yang mencangkup pengamatan visual dari bentuk dan gerak bibir lawan
bicaranya sewaktu dalam proses berbicara. Membaca ujaran memiliki kelamah antara
lain; tidak semua bunyi bahasa dapat terlihat pada bibir, ada persamaan antara
berbagai bunyi bentuk bahasa, lawan bicara harus berhadapan dan tidak terlalu jauh
dan pengcapan harus pelan dan lugas.

 Metode manual
Cara mengajar atau melatih anak tunarungu berkomunikasi dengan isyarat atau ejaan
jari. Bahasa isyarat ini mempunyai komponen yaitu:
- Bahasa ungkapan badaniyah, adalah bahasa yang dilakukan dengan cara
menggunakan keseluruhan ekspresi badan.
- Bahasa isyarat lokal, suatu ungkapan manual dalam bentuk isyarat konvensional
berfungsi sebagai pengganti kata.
- Bahasa isyarat formal, bahasa nasional dalam isyarat biasanya menggunakan kosa
kata isyarat dan dengan berstruktur bahasa yang sama persis dengan bahasa lisan.

 Ejaan jari
Penunjang bahasa isyarat dengan menggunakan ejaan jari. Dalam penggunaan bahasa
ejaan jari dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu : ejaan jari dengan satu tangan, ejaan
jari dengan dua tangan, dan ejaan jari campuran.
 Komunikasi total
Cara berkomuniksasi dengan menggunakan salah satu modus atau semua cara
berkomuniksai digunakan (bahasa isyarat, ejaan jari, bicara, bacaan ujaran, dan lain
sebagainya).

ABK Tunadaksa

 Pendekatan Multidisipliner dalam Program Rehabilitasi Anak Tunadaksa


Pendekatan multidisipliner merupakan layanan pendidikan yang melibatkan
berbagai ahli terkait secara terpadu dalam rangka mengoptimalkan memampuan yang
dimiliki oleh anak.Beberapa ahli terkait memberikan layanan rehabilitasi adalah ahli
medis (dokter), dokter tulang, dokter syaraf, ahli pendidikan, psikolog, pekerja sosial,
konselor, ahli fisioterapi, okupasi, dan ahli pendidikan khusus.
Dalam program rehabilitas ini dikenal empat stadium yaitu:
- Pertama, stadium akut antara 0-6 tahun sejak menderita, pada stadium ini
merupakan stadium “survival” yaitu berjuang untuk bertahan hidup.
- Kedua, stadium sub.acut 6-12 minggu, merupakan stadium perawatan rutin agar
perkembangan otot dapat pulih dan tumbuh walaupun minimal.
- Ketiga, stadium mandiri, pada stadium anak lebih diarahkan untuk memperoleh
keterampilan kerja untuk kehidupan mendatang.
- Keempat, stadium “after care”, pada stadium ini anak dipersiapkan kembali
kerumah atau kesekolah untuk mengikuti program pendidikan selanjutnya.

 Program Pendidikan Sekolah


Program pendidikan sekolah bagai mereka yang tidak mengalami kelainan mental
relatif sama dengan anak normal, hanya bina gerak masih terus dikembangkan melalui
fisioterapi dan terapi okupasi, utamanya untuk perbaikan motoriknya.

 Layanan Bimbingan dan Konseling


Layanan bimbingan dan konseling diarahkan untuk mengembangkan self-respect
(menghargai diri sendiri).

Anda mungkin juga menyukai