Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR TUGAS

TUGAS TUTORIAL KE 1
(TT 1)

Kode MK : PAUD4208 NIM : 856986963


Nama MK : Penanganan anak Nama : PUTRI ULANDARI
bekebutuhan khusus
Prodi/Semester : Semester 2 Kelas :

1. Jelaskan cara penanganan anak dengan perkembangan nonnormatif?


Jawab: Identifikasi Penanganan Anak dengan Perkembangan Nonnormatif
Beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi adalah:
1. Wawancara
Cara identifikasi paling sering dilakukan untuk mendapatkan data apakah
seorang anak berada dalam perkembangan nonnoermatif atau normative
biasanya dilakukan melalui wawancara. Wawancara dapat ditujukan kepada
anak yang bersangkutan, orang ta, pengasuh atau orang-orang lain disekitar anak
yang memiliki makna baginya.
2. Kuesioner
Menyususn item untk membuat kuesioner haruslah cermat dan berdasarkan
landasan teori yang jelas. Bila item yang di adaptasi berasal dari budaya yang
berbeda, maka harus memiliki validitas dan reabilitas yang baik. Kuesioner ini
dapat diisi langsung oleh orangtua, ataupun ditanya oleh pihak yang
berkepentingan.
3. Observasi
Adalah mengamati perilaku yang menjadi target. Patut diingat bahwa yang akan
dicatat adalah perilak, sehingga hindari memberi kesimpulan atau interpretasi
dari perilaku yang akan diamati. Melali wawancara dan pembatan kuesioner
diharapkan dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan sejarah
perkembangan anak dan latar belakang keluarganya.

Beberapa jenis yang dapat disarankan untuk penanganan perkembangan


Nonnormatif sebagai berikut:
1. Penanganan Medis
Dalam kaitan dengan penanganan medis, maka penting bagi orang tua untuk
mengetahui dengan jelas apa efek samping dari obat yang akan diberikan pada
anak mereka. Berapa lama pengobatan akan berlangsung, dan bila hendak
dihentikan apakah ada cara- cara khusus yang harus dilakukan.
2. Terapi Bermain
Terapi bermain adalah salah satu bentuk psikoterapi yang digunakan bagi anak-
anak lebih kecil untuk mengatasi keterbatasan verbal mereka. Para ahli setuju
bahwa bermain, disertai dengan kombinasi teknik intervensi lain, dapat menjadi
alat terapetis yang efektif.
3. Terapi Perilaku
Tujuan dasar dari terapi ini adalah mengajarkan anak perilaku baru dengan cara
mengubah lingkungan, mengajarkan keterampilan baru atau mengubah proses
kognitif dan emosional anak.
4. Terapi Keluarga
Dalam terapi ini semua anggota keluarga yang terkait, bukan hanya anak,
bertemu bersama-sama dengan terapis dengan tujuan memecahkan maalah
mereka.
5. Fisioterapi
Bagi anak- anak dengan kelainan yang memerlkan perbaikan fungsi anggota
tubuh seperti anak yang mengalami keterlambatan bicara, atau cara berjalan
yang kurang tepat maka mereka perlu dirujuk pada terapis untuk memperbaiki
kemampuan mereka.

2. Jelaskan cara menangani anak yang tergolong cerebrarl palsy?


Jawab:
-fisioterapi,yatitu latihan fisik untuk meningkatkan kemapuan otot serta
perkembangan motorik anak
-terapi wicara,yaitu terapi untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak
-terapi rekreasi,seperti olahraga sky atau menunggang kuda

3. Jelaskan tipe-tipe cerebrarl palsy menurut para ahli?


Jawab:
-Mohammad Efendi, (2006: 118), menjelaskan bahwa Cerebral palsy (CP)
merupakan seseorang yang mengalami kelainan pada aspek motoriknya, tetapi
terkadang disertai pula dengan gangguan penyerta seperti gangguan emosi,
bicara, kecerdasan, maupun sensorik. (Mohammad Efendi, 2006: 118).

-Sugiarmin & Ahmad Toha M, (1996: 68) menjelaskan CP merupakan suatu


kelainan pada gerak tubuh yang berhubungan dengan kerusakan otak yang
menetap. Akibatnya otak tidak berkembang, tetapi bukan suatu penyakit yang
progresif.

-Soeharso dalam (Abdul Salim, (2007:170), menjelaskan “CP merupakan


gabungan dari dua kata, yakni cerebral yang berasal dari kata cerebrum berarti
otak dan palsy berarti kekakuan”. Sehingga cerebral palsy memiliki arti
kekakuan yang disebabkan oleh hal-hal yeng terletak di dalam otak.
-Smith & Tyler, (2010: 305), mengatakan bahwa “Cerebral palsy is not a disease
but, rather, a nonprogressive and noninfectious condition that affects body
movement and muscle coordination”. Pendapat tersebut menjelaskan secara jelas
bahwa CP bukan merupakan penyakit, tetapi suatu kondisi non progresif dan
tidak menular yang berdampak pada gerakan tubuh dan koordinasi otot.

-American Academy of Cerebral Palsy (A. Salim, 1996: 13), menjelaskan bahwa
CP merupakan berbagai perubahan yang abnormal pada organ gerak atau fungsi
motorik sebagai akibat adanya kerusakan berupa cacat, luka atau penyakit pada
jaringan yang terjadi dalam rongga tengkorak.

4. Jelaskan 2 sudut pandang yang mendasari batasan gangguan pendengaran ?


Jawab:
1. sudut padang fisiologis
Sudut padang ini mendefinisikan ganguan pendenagaran bedasarkan derajat
panggungan pendengaran yang diukur dengan satuan desibel(dB) yaitu unit
pengukuran intensitas suara.0 desibel (0) (dB) merujuk pada kemampuan
rata-rata individu yang tidak mengalami gangguan pendengaran dalam
mendeteksi suara yang paling halus.pembatasan gangguan pendengaran
bedasarkan sudut pandang ini adalah :
1. tuna rungu(atau tuli),yaitu individu yang tidak dapat mendengarkan suara
sama sekali atau hanya dapat mendengar suara pada 90 dB atau lebih
(setara dengan suara mesin pemotongan rumput atau suara yang lebih
keras).
2. Kesulitan pendengaran,yaitu individu yang gangguan pendengaran yang
berfluktuasi atau permanen namun tdiak termasuk dalam tuna rungu ( US
Office of Education dalam Mangunsong ,2014)

-sudut pandang pendidikan


Para profesional dalam bidang pendidikan lebih menekankan pada
seberapa besar gangguan pendengaran mempengaruhi kemampuan bicara
dan perkembangan bahasa anak.sudut padandang ini membatasi
gangguan pendengaran bedasarkan kemampuan bahasa ujaran
anak,yaitu:
a. Tuna rungu ( atau tuli),yaitu individu dengan hendaya pendengaran
yang menghalangi pemrosesan informasi bahasa melalui kemampuan
auditori atau pendengaran,baik setelah menggunakan atau tanpa
menggunakan alat bantu dengar.
b. Kesulitan pendengaran,yaitu individu yang dengan bantuan
pengguanaan alat bantu dengar masih memiliki sisa pendengaran atau
mampu mendengar walau sedikit dan hal ini mampu membangu
individu memproses informasi bahasa melalui kemampuan auditori
atau pendengarannya.

Anda mungkin juga menyukai