PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pendengaran merupakan salah satu dari 5 indera manusia yang sangat baik
dimiliki. Hal ini karena dengan menggunakan indera pendengaran manusia mampu
mendapatkan perbedaan tutur kata atau bahasa sebagai alat komunikasi verbal antara
manusia. Dengan menggunakan tutur kata dan bahasa ini pula manusia mampu
bernalar, berkepribadian serta berkebudayaan, selain itu indera pendengaran juga
berfungsi untuk berkomunikasi serta mengenal alam sekitarnya untuk menikmati seni
suara serta pemberi tanda datangnya bahaya.
Gangguan pendengaran pada anak sering tidak disadari oleh orang tuanya, dan hal
ini dapat mengakibatkan handicap (hambatan) dimasa yang akan datang. Gangguan ini
dikatakan tersembunyi karena pada anak-anak terutama bayi dan balita belum dapat
mengatakan pada kita bahwa mereka mengalami gangguan pendengaran. Bila tidak
dapat dideteksi secara dini dan ditangani dengan baik, akan menyebabkan gangguan
dalam hubungan sosial dan gangguan emosi serta dapat mengganggu proses akademik
di masa sekolah.
Dampak yang diakibatkan oleh gangguan pendengaran pada anak-anak lebih luas
dibandingkan dengan orang dewasa, terutama dalam hambatan menangkap arti
pembicaraan yang sering dihadapi oleh orang-orang usia lanjut. Pada anak-anak
gangguan pendengaran menyebabkan keterlambatan bicara dan gangguan berbahasa,
selanjutnya anak tersebut akan mengalami keterlambatan dalam belajar.
b.
c.
d.
Pelaksanaan fitting
e.
3. Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini dengan judul pemasangan alat bantu dengar pada anak
adalah
a. Agar dapat memahami dasar pemilihan ABD untuk anak-anak
b. Mampu menerapkan metode perkuliahan ABD nantinya dalam dunia kerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasangan alat bantu dengar pada anak yang mengalami gangguan pendengaran
merupakan bagian dari proses habilitasi / rehabilitasi fungsi pendengaran, termasuk
didalamnya serangkaian assessment / pengumpulan data mengenai gangguan
pendengaran yang dialami untuk mendapatkan diagnosis yang pasti serta pendidikan
yang semestinya diberikan pada anak-anak dengan gangguan pendengaran baik
prelingual, interlingual maupun postlingual.
Rehabilitasi fungsi pendengaran adalah usaha untuk mengembalikan fungsi
pendengaran atau telinga yang pernah dimiliki anak-anak, yang mengalami
ketunarunguan pada masa postlingual.
Habilitasi fungsi pendengaran adalah usaha untuk memberikan fungsi pendengaran
yang seharusnya dimiliki anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran yang
terjadi sejak masa pralingual ataupun interlingual.
Raymond. H. Hull menyatakan bahwa habilitasi maupun rehabilitasi fungsi
pendengaran adalah suatu upaya untuk menanggulangi atau mengatasi kecacatan
pendengaran seseorang.
Meliputi beberapa tahapan :
1. Assessment
Sebagai langkah awal untuk melakukan habilitasi maupun rehabilitasi fungsi
pendengaran bagi anak, perlu dilakukan berbagai macam assessment,Yang dimaksud
assessment adalah proses pengumpulan data guna mengambil suatu kesimpulan.
6. Audiometri
Audiometri mencakup :
a.
b.
c.
d.
B. Assessment Psikologik
1. Tujuan Assessment Psikologik
Assessment psikologik dilakukan untuk mendapatkan data yang selengkap
mungkin mengenai diri pribadi anak.
Data yang dapat diperoleh lewat pemeriksaan psikologik adalah :
a. Tingkat kecerdasan dan kemampuan potensial yang ada pada anak.
b. Fungsi dari tiap-tiap aspek mental anak seperti : ingatan, emosi, fantasi atau
imajinasi, daya asosiasi, kreativitas dan kemauan anak.
c. Sikap serta sifat-sifat pribadi anak yang menonjol.
2. Manfaat dari Asessmen Psikologik
Data yang diperoleh melalui pemeriksaan psikologik dapat membantu untuk :
a. Penyaluran atau penempatan anak dalam program pendidikkan.
b. Merencanakan menyusun program pengajaran.
c. Penentuan sistem atau strategi pengajaran.
d. Cara pendekatan guru dalam menangani anak.
e. Menentukan jenis latihan atau bimbingan khusus yang diperlukan anak.
f.
Tujuan rehabilitasi dan habilitasi bagi anak tuna rungu lebih luas, mencakup
seluruh aspek kepribadian anak seperti : persepsi, bicara, komunikasi, kognitif, sosial,
ekonomi, pendidikan, intelektual, pekerjaan dan kemasyarakatan.
II.
Secara umum cara menilai kebutuhan akan alat bantu dengar perlu mempertimbangkan
beberapa hal, yaitu :
a. derajat dan jenis gangguan pendengaran dari hasil BERA / ASSR, Hasil OAE
dan Hasil pemeriksaan Free field test (jika anak belum kooperatif, belum dapat
dilakukan pemeriksaan Audiometri nada murni)
b. ada atau tidaknya penyakit telinga dan kelainan otology
c. kebutuhan akan perkembangan kemampuan komunikasi anak.
d. Usia anak saat terjadinya gangguan pendengaran.
III.
b. Gain ABD
c. MPO
4. Untuk pemilihan ABD secara biasa kita menggunakan FORMULA
12
BAB III
FITTING , PROSEDUR PEMASANGAN ,KONSELING DAN TINDAK
LANJUT(FOLLOW UP) PASCA PEMASANGAN ABD
I. Fitting
Sebagai audiologis kita harus melayani pasien dengan telaten dan sabar. Setelah
kita memilih ABD yang cocok untuk pasien selanjutnya kita akan melakukan
fitting:
1. Untuk fitting ABD manual, jelaskan kepada orang tua anak (pasien) sejelas
mungkin untuk pasien anak usia dibawah 5 tahun atau belum mengerti intruksi
dan apabila anak sudah mengerti intruksi berikan intruksi kepada anak dengan
bantuan orang tua.
2. Untuk fitting ABD programable, selalu perhatikan pada software fit untuk
pediatric atau tidak
3. Hindarkan rasa takut pada anak-anak lebih-lebih yang belum pernah pakai
4. Pada pemakai awal, tes dengan deteksi bunyi, bagi pemakai ulang dan sudah
menguasai bahasa,tes dengan latihan mendengar, identifikasi kata secara:
- Visual Auditory: Baca ujaran dan mendengarkan kata yang diujarkan lalu
ditirukan
- Auditory : hanya mendengarkan supaya mengulangi atau mengujarkan
kembali kata-kata yang kita ujarkan
II. Prosedur Pemasangan ABD
2.
3.
4.
Pemasangan Earmould.
-
5.
Jelaskan pada orang tua pasien anak apa yang mau kita lakukan.
Pemasangan ABD
-
III.
pendengaran
anak
(auditory
training)
dirumah
secara:
a) Pola didik/asuh dalam keluarga oleh orang tua,babby sitter dsb. Guna
membangun bahasa anak. Home training
b) Speech therapy dan auditory training atau AVT (auditory verbal teraphy)
c) Sekolah khusus untuk anak tuna rungu, dengan pendekatan metode
ORAL AURAL
d) Sekolah inklusi dengan GPK (guru pembimbing khusus)
15
BAB IV
EVALUASI
Seorang anak yang mengalami gangguan pendengaran, jika memakai alat bantu
dengar orang tuanya harus melalukan evaluasi alat bantu dengar ke hearing aid guna
mengevaluasi apakah anak merasa nyaman atau tidak, lebih baik pendengarannya
setelah memakai atau tidak, seperti diperiksa menggunakan FFT ,tes visual auditory,tes
auditory.apabila anak cukup kooeratif dan mengerti intruksi bisa dilakukan
pemeriksaan audiometry menggunakan alat bangtu dengar dengan pemeriksaan
audiometry tanpa menggunakan ABD untuk membandingkan hasilnya dan untuk
mngetahui perkembangan pendengran anak ada perbedaannya atau tidak
Sebagai audiologis harus sabar dan telaten dalam melayani pasien khususnya anak
karena setiap pasien dan kelurganya berbeda-beda dan orang tua akan merasa senang
dan juga anak akan lebih bahagia bila kita perlakukan secara istimewa dengan penuh
kesabaran.
Penting untuk mengetahui keluhan dari orang tua anak yang menggunkan ABD,
maka di anjurkan orang tua anak untuk mencatat keluhan dan menyampaikan keluhan
tersebut pada saat konseling selanjutnya sehingga dapat mengetahui kekurangan yang
menjadi kendala pada anak tersebut.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemasangan Alat Bantu Dengar pada akan sangat membantu dalam perkembangan
bahasa dan bicaranya agar dapat tumbuh berkembang dalam lingkunganya dengan
kemampuan berkomunikasi dan belajar yang optimal,memiliki rasa percaya diri,
sehingga berbahagia dalam menjalani kehidupan kedepannnya
B. Saran
1. Saling bekerja sama dengan dokter THT dalam rehabiltasi anak tuna rungu
2. Melakukan seminar atau workshop, guna untuk sosialisasi kepada masyarakat agar
mengetahui alat bantu dengar karena gangguan pendengaran dapat ditangani
menggunakan ABD.
17
DAFTAR PUSTAKA
-Drs. Antonius subarto, Amd. Audiologi. 2015. Alat Bantu Dengar semester V.
Akademi Audiologi Indonesia - YBW. Jakarta.
-Chandi Lobing ST. Amd.Aud Audiologi. 2015. Alat Bantu Dengar semester V.
Akademi Audiologi Indonesia - YBW. Jakarta
-Tri Andini, Amd.Aud Audiologi. 2015. Alat Bantu Dengar semester V. Akademi
Audiologi Indonesia - YBW. Jakarta
- Mohmad dohirin,efektifitas alat bantu dengar tipe super power pada pasien dengan
gangguan pendengaran sangat berat, Karya Tulis Ilmiah,Akademi Audiologi
Indonesia, Jakarta .2015
-Dr.dr.Ayu bulantrisna djelantik,SpTHT.Audiologi. 2015 Audiologi anak dan
penanganan gangguan pendengaran pada bayi dan anak semester IV. Akademi
Audiologi Indonesia-YBW. Jakarta
18