Anda di halaman 1dari 173

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adanya ketunanetraan pada seorang anak akan menyebabkan adanya

3 (tiga) keterbatasan pokok yaitu: Keterbatasan dalam

konsep,keterbatasan interaksi dengan lingkungan dan keterbatasan dalam

mobilitas. Ketiga keterbatasan ini merupakan hal yang harus diatasi, bila

tidak tunanetra akan mengalami ketidakmampuan mengembangkan diri

di berbagai bidang pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

untuk hidup. Untuk itu tunanetra membutuhkan keterampilan

kompensatoris yaitu keterampilan yang mampumengkompensasi

keterbatasan yang dimiliki. Keterampilan kompensatoris mengandung

tiga hal yang saling mendukung dan melengkapi yaitu Pengembangan

Orientasi Mobilitas, Sosial dan Komunikasi (OMSK)

Bagaimana hubungan ketiga keterbatasan tunanetra tersebut dengan

keterampilan kompensatoris, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.Keterbatasan di dalam lingkup keanekaragaman pengalaman.

Penglihatan seseorang memegang peranan penting dalam

mendapatkan informasi dari lingkungan. Apabila penglihatan

seseorang hilang maka saluran utama di dalam memperoleh informasi

dari lingkungan akan hilang. Hal ini berakibat adanya hambatan di

dalam memperoleh pengalaman baru yang beraneka ragam.

Dengan hilangnya penglihatan, tunanetra dalam memperoleh

informasi menggantungkan pada indera lain yang masih berfungsi.

Indera pendengaran, perabaan, penciuman, pengecap dan pengalaman

kinestesis adalah saluran keindraan yang cukup penting, akan tetapi

indera di luar penglihatan ini sering tidak dapat mengamati dan

1
memahami sesuatu objek di luar jangkauanfisiknya. Dengan kata lain

objek yang beradadi luar jangkauannya secara fisik tidak akan berarti

bagi tunanetra.

2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan

Penguasaan diri dan lingkungan, akan lebih efektif melalui

penglihatan bila dibandingkan dengan indera lainnya baik secara

sendiri maupun dengan gabungan dari beberapa indera. Adanya ke-

tunanetraan pada seseorang menyebabkan adanya keterpisahan

seseorang dengan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial dalam

batas-batas tertentu.

Keterpisahan dengan lingkungan fisik maupun sosial menyebabkan

adanya kepasifan pada tunanetra. Gerakan yang sebagaimana

dilakukan oleh orang awas sejak kecil dalam mendekatkan diri dengan

lingkungannya, tidak terjadi pada tunanetra.

Hilangnya rangsangan visual menyebabkan hilangnya rangsangan

untuk mendekatkan diri dengan lingkungan, yang pada gilirannya

akan menyebabkan pula hilangnya keinginan untuk berinteraksi

dengan lingkungan.

Di dunia ini banyak sekali kegiatan yang dapat dikuasai dengan

meniru. Meniru akan lebih efektif dikuasai dengan melihat.Tiadanya

penglihatan pada seseorang maka banyak aktivitas yang tidak bisa

dilakukan dan menyebabkan tunanetra frustasi. Untuk itu tunanetra

membutuhkan keterampilan kompensatoris pengembangan OMSK.

Untuk anak awas keterampilan OMSK bisa dipelajari secara tidak

disengaja (insidentil) dengan cara meniru. Tetapi OMSK untuk

tunanetra membutuhkan pembelajaran yang dirancang dengan

sengaja dan terstruktur.

2
3. Keterbatasan dalam berpindah-pindah tempat (Mobilitas)

Keterbatasan dalam berpindah tempat bagi tunanetra merupakan

akibat langsung dari ketunanetraan itu sendiri.

Keanekaragaman informasi dan keanekaragaman pengalaman akan

diperoleh bila seseorang dapat berpergian dengan bebas dan mandiri.

Untuk terciptanya interaksi dengan lingkungan fisik maupun sosial

dibutuhkan adanya kemampuan berpindah-pindah tempat. Semakin

mampu dan terampil seorang tunanetra melakukan mobilitas semakin

berkurang hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Dengan uraian keterbatasan yang dimiliki tunanetra diatas maka

jelaslah bagaimana pentingnya pengembangan OMSK bagi tunanetra.

B. Landasan

1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan

2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat

3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

5. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

6. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang

Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan

Memiliki Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa

3
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

No.71 Tahun2013 tentang Buku Teks Pengajaran dan Buku Pedoman

Guru Dikdas.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

No.72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan

Khusus Pendidikan Dasar.

C. Tujuan

Penyusunan buku ini bertujuan untuk:

1. Membantu memberikan pemahaman pentingnya orientasi mobilitas,

sosial dan komunikasi bagi tunanetra.

2. Pedoman pelaksanaan program pengembangan orientasi mobilitas,

sosial dan komunikasi.

3. Memberikan layanan yang optimal kepada tunanetra.

D. Ruang Lingkup

Dalam buku pedoman pelaksanaan program pengembangan orientasi,

mobilitas, sosial dan komunikasi berisi:

1. Pendahuluanberisi tentang latar belakang, tujuan, landasan,dan ruang

lingkup

2. Pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi berisi

tentang pengertian, tujuan, ruang lingkup, prinsip rambu-rambu.

4
3. Kemampuan dan indikatorberisi tentang uraian kompetensi dan

indikator.

4. Pelaksanaan program pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan

komunikasi, berisi tentang langkah-langkah program pengembangan

OMSK.

5. Penilaian

6. Penutup.

5
BAB II

PENGEMBANGAN ORIENTASI MOBILITAS,SOSIAL DAN

KOMUNIKASI (OMSK) PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA

Pengembangan OMSK adalah sejumlah keterampilan yang dibutuhkan

tunanetra untuk menutupi atau mengganti keterbatasan sebagai akibat

langsung dari adanya hambatan penglihatan. Pengembangan OMSK adalah

keterampilan yang dibutuhkan setiap orang untuk bisa akses dan berinteraksi

dengan lingkungannya.

A. PengembanganOrientasi Mobilitas

1. Pengertian

Pengembangan kemampuan orientasi mobilitas adalah merupakan

satu kemampuan, kesiapan dan mudahnya bergerak dari satu

posisi/tempat ke satu posisi/tempat lain yang dikehendaki dengan

baik, tepat, efektif, dan selamat.

2. Tujuan

Tujuan Pengembangan Orientasi Mobilitas bagi peserta didik adalah

mampu memasuki setiap lingkungan yang dikenal maupun tidak

dikenal dengan efektif, aman, dan baik, tanpa banyak meminta

bantuan orang lain.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup program pengembangan kemampuan orientasi

mobilitas diarahkan pada rangkaian aktifitas yang harus dilalui

tunanetra sebagai berikut:

a. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas.

b. Prinsip dan komponen orientasi

c. Pengembangan motorik kasar

6
d. Kesadaran ruang

e. Pengembangan Konsep tubuh

f. Keterampilan teknik pra tongkat

g. Keterampilan teknik tongkat

h. Bepergian dengan mandiri di lingkungan yang dikenal dan

tidak dikenal

B. Pengembangan Sosial

1. Pengertian

Kemampuan sosial merupakan gambaran hubungan antar

manusia dan lingkungannya serta perilaku manusia dalam

melaksanakan aktivitasnya sehari-hari secara mandiri tanpa banyak

dibantu orang lain.

2. Tujuan

Tujuan akhir dari pengembangan kemampuan sosial adalah

tunanetra mampu melakukan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari

sehingga peserta didik mampu berinteraksi, beradaptasi dan

berpartisipasi aktif dalam kehidupan pribadi dan sosial di

lingkungan keluarga di sekolah dan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengembangan kemampuan sosial diarahkan pada

keterampilan beraktifitas sehari-hari yang terdiri dari:

a. Aktifitas dan fungsi aktifitas kehidupan sehari-hari.

b. Berintegrasi secara sosial.

c. Hubungan pribadi dan keluarga yang sehat.

d. Mengatur diri dan rumah secara logis.

7
e. Menyadari pentingnya keselamatan dalam rumah.

f. Mengurangi ketergantungan pada orang lain.

g. Pengembangkan citra diri yang positif.

C. Pengembangan Komunikasi

1. Pengertian

Pengembangan komunikasi pada tunanetra menekankan pada

bagaimana tunanetra dapat mengkomunikasikan secara lisan

pikiran dan maksudnya dengan ekspresif dan menarik kepada

orang lain. Banyak tunanetra mengkomunikasikan pikiran dan

maksudnya tidak ekspresi dan tidak menarik. Hal ini bukan berarti

tunanetra tidak bisa melakukannya, tetapi tidak mendapatkan

latihan contoh dari lingkungannya karena ketunanetraannya.

2. Tujuan

Tujuan akhir dari pengembangan komunikasi adalah mampu

bersikap baik dan benar dalam berkomunikasi lisan, tulisan dan

isyarat secara ekspresif menyenangkan baik menggunakan alat

komunikasi manual maupun elektronik.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengembangan komunikasi untuk peserta didik

tunanetra ditujukan sebagai berikut:

a. Prinsip komunikasi lisan bagi tunanetra

b. Komunikasi tulisan bagi tunanetra

c. Komunikasi isyarat bagi tunanetra

d. Alat bantu komunikasi elektronik dan manual

8
D. Kompetensi dan Indikator

1. Pengembangan Orientasi dan Mobilitas untuk Tunanetra

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1. Gambaran tubuh

1.1 Menjelaskan nama- Menyebut nama-nama bagian tubuh dari


nama bagian tubuh rambut sampai ke ujung kaki
Menyebutkan nama-nama bagian tubuh
depan dan belakang.
Menyebutkan bagian-bagian sisi tubuh

1.2 Menunjukkan Lokasi Menemutunjukkan tiap-tiap bagian tubuh


bagian-bagian tubuh Menemutunjukkan bagian tubuh yang ada
di kepala
Menemutunjukkan bagian tubuh yang ada
di badan
Menemutunjukkan bagian tubuh yang ada
di kaki
1.3 Melakukan gerakan Melakukan gerakkankepala dan leher
bagian-bagian tubuh Melakukan gerakkan lengan siku
Melakukan gerakkan jari dan pergelangan
tangan
Melakukan gerakkan pinggul
Melakukan gerakkan paha
Melakukan gerakkan lutut
Melakukan gerakkan kaki
Melakukan gerakkan pergelangan kaki
1.4 Menjelaskan fungsi Menjelaskan fungsi tiap bagian tubuh dari
dan bagian tubuh rambut sampai kaki
Malakukan aktifitas dengan
memfungsikan bagian-bagian tubuh
tertentu
1.5 Menghubungkan Menghubungkan antar bagian tubuh
antar bagian-bagian sendiri
tubuh Menghubungkan bagian tubuh sendiri
9
dengan tubuh orang lain
Menghubungkan bagian tubuh sendiri
dengan bagian tubuh binatang
Menghubungkan bagian tubuh sendiri
dengan objek-objek di sekitarnya.
2. Keterampilan motorik,
kesadaran ruang dan
lingkungan.
2.1 Melakukan gerakan Melakukan gerakan:
tidur Melakukan gerakan tidur terlentang
Melakukan gerakan tidur miring
Melakukan gerakan tidur telungkup
2.2 Melakukan gerakan Melakukan gerakan berguling ke kiri
berguling Melakukan gerakan berguling ke kanan
Melakukan gerakan berguling dari
telentang
Melakukan gerakan berguling dari posisi
telungkup ke telungkup
Melakukan gerakan berguling dari posisi
miring ke posisi miring
2.3 Melakukan gerakan Melakukan gerakan duduk di lantai
duduk Melakukan gerakan duduk di kursi
Melakukan gerakan duduk dengan posisi
bersila
Melakukan gerakan duduk dengan kaki
lurus ke depan (selonjor)
2.4 Melakukan gerakan Melakukan gerakan posisi merangkak
merangkak Melakukan gerakan merangkak maju
Melakukan gerakan merangkak mundur
Melakukan gerakan merangkak menirukan
gerakan binatang
2.5 Melakukan gerakan Melakukan gerakan berdiri sempurna
berdiri Melakukan gerakan berdiri dengan satu
kaki
Melakukan gerakan berdiri dengan kaki
dan tangan di angkat (posisi pesawat
terbang)
2.6 Melakukan latihan Membedakan permukaan yang berbeda
perabaan yaitu kasar, halus, lembek, panas dan
dingin
Membedakan berbagai bahan yaitu sutera,
katun, dan wol.
10
Membedakan berjalan diberbagai
permukaan seperti rumput, aspal, tanah,
kerikil
Membedakan ukuran yaitu panjang dan
pendek.
Membedakan bentuk yaitu lingkaran,
segitiga, segi empat dsb.
Membedakan hubungan dua objek atau
lebih.
2.7 Melakukan latihan Menyebutkan jenis suara
pendengaran Menyebutkan lokasi suara
Membedakan suara
Merespon terhadap suara
2.8 Melakukan latihan Membedakan dan menunjukkan
Penciuman Menunjukkan jenis bau-bauan
Membedakan jenis bau-bauan
Menunjukkan lokasi bau-bauan
Merespon terhadap bau-bauan
2.9 Melakukan gerakan Melakukan gerakan jalan sempurna
berjalan
2.10 Melakukan gerakan
Melakukan gerakan lari dengan bimbingan
lari guru
Melakukan gerakan lari tanpa bimbingan
guru
Melakukan gerakan lari dengan pengarah
2.11 Melakukan gerakan Melakukan gerakan Jongkok sempurna
jongkok Melakukan gerakan jongkok sempurna
dan lompat ke depan
Melakukan gerakan jongkok sempurna
dan melompat ke belakang
2.12 Melakukan gerakan Melakukan gerakan loncat dari atas ke
meloncat bawah dengan bimbingan guru
Melakukan gerakan loncat dari atas ke
bawah tanpa bimbingan guru
Melakukan gerakan loncat dari bawah ke
atas
2.13 Melakukan gerakan Melakukan gerakan melompat sempurna
melompat Melakukan gerakan melompat dengan
satu kaki
Melakukan gerakan melompat menirukan
katak
2.14 Melakukan gerakan Melakukan gerakan menendang bola
11
koordinasi Melakukan gerakan memukul
Melakukan gerakan menarik
Melakukan gerakan mengambil
Melakukan gerakan menangkap
2.15 Melakukan gerakan Melakukan gerakan berjalan dengan satu
Keseimbangan kaki
Melakukan gerakan berjalan dengan jarai
kaki
Melakukan gerakan berjalan di atas papan
titian
2.16 Melakukan gerakan Melakukan gerakan mengelillingi ruangan
dengan mengeksplorasi Melakukan gerakan mencari objek di
lingkungan ruang atau di lingkungan
Melakukan gerakan mengikuti sumber
bunyi
Melakukan gerakan mengambil objek
3. Konsep dasar orientasi Menjelaskan arti orientasi
dan mobilitas Menjelaskan arti mobilitas
Menjelaskan manfaat O&M
4. Prinsip dan komponen
keterampilan orientasi
4.1 Menetapkan posisi Menetapkan dimana dirinya
diri dengan Menetapkan dimana atau ke mana
menggunakan indera tujuannya.
yang masih berfunsi Menetapkan bagaimana caranya untuk
sampai ke tujuan
4.2 Menggunakan Menemukan landmark
komponen Menemukan clue
keterampilan Menggunakan kompas
orientasi Menetapkan sistem penomoran
Menetapkan sistem pengukuran
5. Tehnik pra tongkat
5.1 Melakukan bepergian Melakukan gerakan dasar pendampingan
dengan teknik awas
pendaping awas di Melakukan teknik jalan sempit
lingkungan dekat Melakukan teknik melewati pintu:
sekolah Pintu terbuka kanan mendekat
Pintu terbuka ke arah kanan menjauh
Pintu membuka ke kiri mendekat
Pintu membuka ke kiri menjauh.
Pintu terbuka otomatis digeser
Melakukan teknik pindah pegangan
12
Melakukan teknik berbalik arah
Melakukan teknik cara duduk
Duduk di kursi dengan meja
Duduk di kursi tanpa meja
Melakukan teknik naik turun tangga
Melakukan teknik escalator dan elevator
Melakukan teknik masuk dan keluar mobil
Melakukan teknik menerima dan menolak
ajakan
Melakukan teknik penggunaan kamar
kecil
5.2 Bepergian dengan Melakukan teknik menyilang tangan di
teknik melindungi diri di atas(upper hand)
lingkungan sekolah Melakukan teknik menyilang tangan ke
bawah(lower hand)
Melakukan teknik merambat(trailling)
Melakukan teknik tegak lurus dengan
benda (squaring off)
Teknik mencari benda jatuh(drop objek)
5.3 Melakukan orientasi Melakukan gerakan mengelilingi ruangan
ruang Melakukan gerakan menjelajahi ruangan
Menemutunjukkan letak benda di ruangan
6. Tehnik Tongkat
6.1 Penggunaan tehnik Menjelaskan tentang tongkat.
tongkat di lingkungan Menggunakan tongkat ada saat berjalan
terbatas dengan pendamping awas
Menyimpan tongkat waktu tidak
dipergunakan
Menggunakan teknik tongkat
Menggunakan teknik tongkat waktu
turun-naik tangga
Menggunakan teknik trailling dengan
tongkat
Menggunakan teknik mendeteksi objek-
rintangan
Menggunakan teknik sentuhan (touch)
Menggunakan teknik dua sentuhan (two
touch)
Menggunakan teknik dua sentuhan waktu
menelusuri shore line/garis pengarah
Menggunakan teknik dorong (Pussing
Slide Technique)
13
6.2 Tehnik tongkat di Menetapkan posisi jalan dan bagian jalan
lingkungan sekitar Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
sekolah Berjalan di antara blok di lingkungan
sekolah
Melakukan bepergian di daerah dengan
kondisi jalan, dan letak rumah yang tidak
teratur
Membaca dan membuat peta lingkungan
Menemukan rumah dan nomor rumah
sebagai tujuan
Melakukan bepergian dengan
menggunakan kendaraan umum
6.3 Tehnik tongkat di Menetapkan posisi jalan dan bagian
lingkungan perumahan jalandi lingkungan perumahan
Menyeberang jalan dengan teknik
tongkat
Berjalan di antara blok di lingkungan
perumahan
Membaca dan membuat peta
lingkungannya
Menemukan rumah dan nomor rumah
sebagai tujuan
Menyeberang jalan di lampu
penyeberangan
Melakukan bepergian dengan
menggunakan kendaraan umum
6.4 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik meminta bantuan
tongkat dilingkungan Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
perkotaan Melakukan berjalan di antara blok di
perumahan
Melakukan bepergian di daerah dengan
kondisi jalan, dan letak rumah yang tidak
teratur
Membaca dan membuat peta
lingkungannya
Menemukan rumah dan nomor rumah
sebagai tujuan
Melakukan (drop off) diturunkan dalam
satu tempat dan kembali ke rumah/tujuan
yang telah ditentukan
6.5 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik meminta bantuan
tongkat di pusat kepada orang lain
14
perbelanjaan Menggunakan tehnik tongkat saat
berkendaraan umum
Menggunakan tehnik tongkat di saat
menyeberang jalan
Menggunakan tehnik tongkat di pusat
perbelanjaan/ mall
Menggunakan tehnik tongkat di pasar
tradisional
Membaca dan membuat peta lingkungan
pusat perbelanjaan
Menemutunjukkan toko dan nomor toko
sebagai tujuan

2. Pengembangan Sosial Untuk Tunanetra


NO KOMPETENSI INDIKTOR
1. Kesehatan Pribadi
1.1 Memelihara kesehatan Melakukan mandi sendiri
pribadi Mencuci dan mengeringkan tangan
Mencuci dan mengeringkan kaki
Menggosok gigi
Menggunakan kamar mandi (toilet)
Menggunakan deodoran
Memakai sepatu dan sandal
Memotong kuku
Mencuci rambut dan menyisir
Merias diri (make up)
1.2 Merawat dan memelihara Mencuci dengan cara manual
pakaian. Mencuci dengan menggunakan mesin
cuci.
Melipat pakaian
Menyetrika pakaian
Menyimpan pakaian
Memilih pakaian yang tepat
Menandai pakaian
2. Aktifitas sehari-hari
2.1 Menggunakan kompor Menyalakan kompor (minyak, gas, kayu
(minyak, gas, kayu bakar, bakar, arang, briket)
arang, briket) Merawat kompor
2.2 Menyiapkan makanan Memilih bahan makanan yang sehat
Memotong bahan makanan
Mengupas bahan makanan
Memasak bahan makanan
15
Menggoreng bahan makanan
Mengontrol kematangan makanan
Menghidangkan makanan
Menyimpan makanan.
2.3 Menggunakan etika di Melakukan cara duduk
meja makan Menyimpan dan menggunakan serbet
Menggunakan peralatan di meja makan
Mengorientasi meja makan
Menggunakan etika di meja makan
Menuangkan air kedalam gelas
Menata makanan di meja makan.
Menyiapkan hidangan utuk
tamu/keluarga
Menyajikan makanan dan minuman
Melakukan cara makan dan minum
Makan dengan tangan
Makan dengan sendok dan garpu
Minum dengan gelas
Minum dengan botol
Melakukan tata cara makan di tempat
pesta
2.4 Membersihkan dan Menggunakan lampu (listrik, petromak,
merawat perabot rumah lampu minyak)
tangga Membersihkan perabot rumah tangga
Membersihkan langit-langit
Membersihkan kaca jendela dan pintu
Menyapu lantai.
Mengepel lantai
Menata mebel
2.5 Membersihkan dan Membersihkan halaman.
merawat halaman rumah Merawat tanaman
Merawat alat-alat berkebun
Merawat hewan peliharaan
2.6 Memperbaiki pakaian Mamasukan benang ke jarum
sederhana Memperbaiki pakaian

2.7 Mengelolaan keuangan Mengenali uang kertas dan uang logam


Melipat uang kertas
Menyimpan uang ke dalam dompet/ tas
Membelanjakan uang
Menyimpan uang di Bank
Mengatur uang untuk keperluan
16
keluarga (telp, listrik dll)
3. Dunia kerja
3.1 Manajemen kerja Menjelaskan arti kerja.
Menyebutkan aturan kerja
Menunjukkan sikap dalam bekerja.
Menyimpan alat kerja
Memelihara alat kerja.
Menggunakan alat kerja.
3.2 Menggunakan waktu Menggunakan waktu efektif dan waktu
senggang
4. Reproduksi Manusia
4.1 Reproduksi manusia Menjelaskan perbedaan tanda-tanda fisik
bayi sampai dewasa laki dan perempuan
dengan menggunakan model boneka
Menjelaskan perbedaan alat reproduksi
laki-laki dan perempuan dengan
menggunakan model boneka
Memahami masalah kewanitaan
Datang bulan
Kehamilan
Merawat bayi
Keluarga berencana
Membesarkan anak
Menanamkan nilai-nilai moral dan
agama yang berhubungan dengan
kewanitaan

3. Pengembangan Komunikasi untuk Tunanetra


NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. Baca Tulis Braille
1.1 Menunjukkan kesiapan Mengembangkan perabaan untuk
untuk belajar membaca dan membaca braille
menulis Braille Mengekplorasi benda dengan perabaan
Mengenal bentuk geometri dengan
perabaan
Menemukan perbedaan titik Braille
Mengenal perbedaan titik Braille
1.2 Memperagakan posisi Memperagakan posisi duduk saat
membaca dan menulis Braille membaca
yang baik dan benar Memperagakan posisi tangan saat
membaca

17
Memperagakan posisi kertas saat
membaca
Memperagakan gerakan tangan saat
membaca
Memperagakan sikap membaca yang
baik
Memperagakan cara memasang kertas
pada mesin ketik Braille
Memperagakan menekan tombol mesin
ketik Braille
Memperagakan memasang kertas pada
alat tulis riglet
Menggunakan pen riglet waktu menulis
Braille
1.3 Menggunakan media Menggunakan media baca tulis awas
baca-tulis awas bagi peserta bagi peserta didik low vision
didik low vision Menggunakan media baca tulis
elektronik
1.4 Menulis cetak awas pada Memodifikasi menulis cetak awas pada
anak tertentu anak tertentu
Memodifikasi penggunaan alat bantu
tanda tangan
2. Komunikasi
2.1 Menggunakan alat Menggunakan alat komunikasi manual
komunikasi yang ada Menggunakan alat komunikasi cetak
dimasyarakat (majalah Braille)
Menggunakan alat komunikasi
elektronik
2.2 Melakukan komunikasi Memperkenalkan diri dengan ekspresif
antar personal dengan baik Mengenal orang dengan ekspresif
dan ekspresif. Bermain peran
Melakukan Simulasi
Melakukan ekspresi komunikasi formal
Melakukan ekspresi komunikasi non
formal
2.3 Bergaul dengan etika yang Menunjukkan Etika bertamu
benar Menunjukkan etika berbicara dengan
orang yang lebih muda, sebaya, dan
lebih tua
Menunjukkan etika menyapa orang
Menunjukkan etika menengok orang
sakit
18
Menunjukkan etika meminta bantuan
Menunjukkan etika memperkenalkan
diri
2.4 Melakukan kunjungan Melakukan kunjungan ke lembaga sosial
lembaga sosial masyarakat masyarakat (Karang Taruna, Remaja
dan pusat layanan Masjid)
masyarakat Melakukan kunjungan ke pusat layanan
masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN)

E. Sarana dan Prasarana

No Nama Cara Penggunaan Gambar

1 Tongkat panjang Dipergunakan di dalam


Alat bantu ruangan (indoor) atau di
pembelajaran OM luar ruangan (outdoor) dan
dilatihkan kepada
tunanetra oleh guru yang
mempunyai kualifikasi
khusus

2 Tongkat lipat Dipergunakan di dalam


ruangan (indoor) atau di
luar ruangan (outdoor) dan
dilatihkan kepada
tunanetra oleh guru yang
mempunyai kualifikasi
khusus

3 Perangkat latihan Beberapa benda yang


penciuman memiliki bau yang
berbeda-bedadimasukan
ke dalam suatu tempat
yang berbeda, kemudian
anak disuruh menditeksi
dengan penciumannya
dan disuruh menebak
nama bbenda ang

19
diciumnya.

4 Perangkat latihan Beberapa benda yang


pengecapan memiliki rasa yang
berbeda-beda dimasukan
ke dalam suatu tempat
yang berbeda, kemudian
anak disuruh menditeksi
dengan pengecapan dan
disuruh menebak nama
benda yang dirasakannya

5 Kompas Braille Alat ini dipergunakan


untuk mengetahui arah-
arah mata angin yang
dinginkan oleh tunanetra
dengan cara menyimpan
kompas braille pada
tempat yang datar,
menunggunya beberapa
saat menguncinya
kemudian membuka
untuk diraba tanda utara
pada kompas tersebut.

6 Talking compass Alat ini akan memberikan


informasii arah mata angin
yang diinginkan oleh
tunanetra dengan cara
mengarahkannya pada
arah tertentu memijit
tombol yang tersedia dan
alat ini akan memberikan
informasi arah tersebut
7 Jam Braille Dipergunakan dalam
aktifitas sehari-hari
dengan cara meraba
simbol-simbol braille yang
ada pada jam braille

20
8 Blindfold Tunanetra low vision
biasanya lincah bergerak
pada siang hari dan
kesulitan untuk bergerak
pada malam hari. Untuk
terbiasa bergerak tanpa
penglihatan, maka
blindfold dipergunakan
ketika melatih O&M.
Kalau pada Blindfold yang
hanya memiliki satu tali,
maka tali tersebut
dipasangkan melingkar
kepada dengan tali tidak
menekan telinga. jika ada
dua, maka tali yang satu di
atas telinga dan satunya
lagi di bawah telinga.
Bantalan ditempatkan di
bagian bawah dalam
blindfold.
9 Guidance Block Dipasang pada jalan yang
Garis pengarah strategis sebagai garis
pengarah pejalan kaki
tunanetra

10 Alat latihan Diraba


perabaan: kain
perca, amplas,
pasir, tanah, dll

21
11 Silinder Anak diminta menyusun
silender tersebut dari
yang berukuran paling
panjang sampai yang
pendek.

12 Menara Bangun Anak diminta menyusun


Datar bangun datar tersebut
dari yang berukuran
paling besar sampai
paling kecil sehingga
membentuk menara.

13 Bangun-bangun Pengembangan konsep


geometri bangun geometri baik
dalam bentuk 2 dimensi
maupun 3 dimensi melalui
mengenal , membedakan-
bedakan, mengelompokan,
dan menyusun bentuk

14 Perangkat latihan Objek yang terdiri dari


perabaan berbagai tekstur dan
alat bentuk ketebalan diberikan pada
pembelajaran dan anak dan anak membeda-
bedakannya melalui
alat assesmen
perabaan

22
15 Rangka Bangun Terdiri dari rusuk-rusuk
Ruang bangun ruang.
Guru juga dapat membuat
sendiri rangka bangun
ruang ini dengan bahan
dasar kayu, bambu atau
kawat kecil

16 Model -model Dipergunakan dalam


benda pembelajaran untuk
memperjelas konsep-
konsep yang diterangkan
oleh guru

17 Reglette & pena Kertas dijepit dengan `


(alat pembelajaran) reglet, kemudian huruf
ditulis dengan cara
menusukkan stylush/pena
pada lubang yang ada di
reglet
18 Braille lego Dipergunakan untuk
(Latihan baca tulis) mengenalkan huruf Braille
(alat bantu melalui aktifitas baca tulis
dengan cara memasukan
pembelajaran
dan melepaskan balok-
bahasa/
balok ke dalam papan
yang diperuntukannya

19 Abakus Menggeser-geserkan
Alat bantu manik-manik yang ada
pada abakus sesuai
pembelajaran
dengan kaidah-kaidah
matematika
penggunaan abakus
standar

23
20 Papan Hitung Dadu bersimbol braille
Alat bantu diletakkan di papan sesuai
dengan kotak yang ada.
pembelajaran
Titik 1 untuk angka 1, titik
matematika
1 dan 2 untuk angka 2,
titik 1 dan 6 untuk angka
3, dsb.

21 Papan paku Mengkombinasikan antara


karet dan paku menjadi
bangun yang diinginkan

22 Pantule/papan Papan dan paku disimpan


baca secara terpisah. Ketika
(alat bantu mengenalkan titik 1, ambil
satu paku kemudian
pembelajaran
masukkan ke lubang ke
bahasa
satu pada kolom ke satu di
papan. Titik 2, ambil satu
paku dan simpan di
lubang 2. Dan seterusnya
dilakukan sesuai dengan
petunjuk penulisan titik
baille.
23 Pantule/papan Papan dan paku disimpan
baca secara terpisah. Ketika
(alat bantu mengenalkan huruf a,
ambil satu paku kemudian
pembelajaran
masukkan ke lubang ke
bahasa
satu pada kolom ke satu di
papan. Huruf b, ambil dua
paku dan simpan di
lubang 1 dan 2. Huruf l,
ambil tiga paku dan
simpan di lubang 1, 2, 3.
Seterusnya dilakukan
sesuai dengan petunjuk
penulisan huruf baille.
24
24 Mistar Taktual/ Penggaris diletakkan pada
penggaris objek yang akan diukur
dan tunanetra meraba
simbol braille yang ada
pada penggaris untuk
menentukan ukuran yang
tepat sesuai dengan objek
yang diukurnya.

25 Busur derajat Dalam pembelajaran alat


Braille ini dipergunakan untuk
mempelajari berbagai
ukuran sudut

26 Papan Geometri Alat ini dipergunakan


pada mata pelajaran
matematika dengan cara
mengaitkan karet gelang
atau sejenisnya pada paku
untuk bentuk geometri
yang diinginkan

27 Meteran Braille Dalam pembelajaran alat


ini dipergunakan untuk
memperoleh informasi
tentang ukuran panjang
dari suatu objek atau jarak

28 Letter Write Kertas dijepit dalam letter


writer dan tunanetra
menuliskan huruf awas
pada kolom yang ada pada
alat tersebut, sehingga
menghasilkan tulisan yang
lurus

25
29 Rader dan sponge Alat ini dipergunakan
dalam pelajaran
matematika, OM, IPS, dan
lainnya yang berkaitan
dengan
bentuk.Penggunaan alat
ini dengan cara
meletaskkan kertas di atas
sponge, menggambar
bentuk gambar geometri
dengan menggunakan
rader. Hasil yang akan
diperoleh dari
menggambar dengan alat
ini adalah berupa garis
titik-titik yang bisa diraba.

30 Mesin Ketik Braille Kertas dimasukan pada


bagian penggulung lalu
putar masuk.
Ketik huruf Braille dengan
menggunakan keenam
tuts.

31 Bahan bacaan Dibaca dengan cara diraba


Braille

32 Braille display Dikoneksikan dengan


dengan CPU

26
33 Notetaker Dipergunakan dalam
berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan baca
tulis. Alat ini akan
membunyikan angka dan
simbol.

34 Embosser (Printer Embosser dikoneksikan


Braille) dengan cpu yang telah
tersedia software
translator Braille

35 Thermoform Master gambar yang


timbul diletakan pada
screen, kemudian kertas
braillon atau plastik mika
ukuran 80 mg diletakan di
atas master gambar.
Ditutup lalu hidupkan
tombol pemanas sekitar 1
menit.

36 Talking calculator Dipergunakan dalam


(kalkulator bicara) berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan operasi
hitung. Alat ini akan
membunyikan angka dan
simbol lain, serta hasil
operasionalnya

37 Perangkat Alat ini dipergunakan


komputer dalam berbagai aktifitas
dengan memanfaatkan
(PC)
perangkat keras atau lunak
yang secara khusus
diperuntukan bagi
tunanetra.

27
38 Laptop, notebook Sama dengan cara
penggunaan PC, tetapi
lebih fleksibel.

39 Scanner Alat ini dipergunakan


untuk memvisualisasikan
gambar dalam bentuk
hardcopy ke dalam bentuk
auditori.
40 Bangun-bangun Pengembangan konsep
geometri bangun geometri baik
dalam bentuk 2 dimensi
maupun 3 dimensi melalui
mengenal , membedakan-
bedakan, mengelompokan,
dan menyusun bentuk

41 Peta timbul Alat ini dipergunakan


dalam pembelajaran IPS
dengan cara meraba peta
yang berbentuk dua
dimensi. Peta ini bisa
berbentuk peta yang
standar maupun buatan
guru sesuai dengan
kebutuhan.
42 Model -model Dipergunakan dalam
benda pembelajaran untuk
memperjelas konsep-
konsep yang diterangkan
oleh guru

43 Jam bicara Dipergunakan dalam


aktifitas sehari-hari
dengan cara
mendengarkan suara yang
direproduksi oleh jam
setelah tombol tertentu
ditekan.
28
44 Alphabet Braille Alat ini dipajang di
dinding kelas, ruang guru,
ruang sumber, dan
perpustakaan untuk
memberikan informasi
tentang simbol Braille.

45 Perangkat latihan Objek yang terdiri dari


perabaan berbagai tekstur dan
ketebalan diberikan pada
anak dan anak membeda-
bedakannya melalui
perabaan

46 Perangkat Latihan Membunyikan alat mulai


pendengaran dari suara keras-lemah
atau tinggi-rendah.
Dipergunakan untuk
mengembangkan
kemampuan anak dalam
mengidentifikasi,
membedakan, serta
melokalisasi sumber bunyi
47 Magnifier Magnifier dipegang
dengan cara didekatkan
atau dijauhkan dari huruf
sampai huruf terlihat
dengan jelas

29
48 CCTV Bahan bacaan diletakan di
tas papan baca yang
berada di bawah monitor.
Huruf ata gambar akan
muncul pada layar
monitor yang kekontrasan
dan ukurannya dapat
disesuaikan dengan
kondisi penglihatan.
Pengaturan tersebut
dilakukan dengan
mengoperasikan
perangkat yang ada pada
CCTV.
49 Alat rekam audio Dalam pembelajaran
dipergunakan untuk
merekam penjelelasan
yang diberikan oleh guru
untuk diputar ulang.
50 Talking book Dipergunakan pada saat
membaca buku dalam
bentuk audio yang
kecepatan, intonasi dan
tinggi rendahnya suara
dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan.

51 Screen reader Software diinstall ke cpu


software yang dilengkapi audio

52 Braille Translater Alat ini dipergunakan


untuk aktifitas membaca
sehari-hari dengan cara
mengkomversikan ke
dalam bentuk braille. Alat
30
ini dalam
pengoperasiannya dinstal
terlebih dahulu pada
perangkat komputer.

53 Open book Alat ini dipergunakan


(software) dalam kegiatan sehari-hari
dalam aktifitas membaca
dengan cara menyalin teks
dalam bentuk hardcopy ke
bentuk teks dan atau audio
r dalam format softcopy.

54 Kamus elektronik Dipergunakan dalam


pembelajaran bahasa asing
di sekolah

55 Papan catur Aturan sama dengan


tunanetra permainan catur pada
umumnya. Hubungannya
dengan pembelajaran,
yaitu dalam
pengembangan konsep,
sosialisasi, dan pengisian
waktu luang yang positif

56 Bola bunyi Bola ditendang, dilempar,


atau dupukul seuai
dengan permainan yang
dilakukan

31
57 Perangkat tenis Bola dipukul melalui
meja Tunanetra bawah net ke daerah
lawan dan lawan main
memukul balik. Aturan
main disesuaikan dengan
aturan tenis meja
tunanetra.
58 Braille Playing Dipergunakan pada saat
Card pengembangan konsep
braille serta sosialisasi
melalui permainan kartu

59 Bola Besar Anak tetap berada pada


posisi tengkurap sambil
badan atau kaki dipegang
oleh kita lalu digoyang
atau digeser geser

60 Matras o Posisi tidur terlentang


o Latihan miring,
tengkurap dan
berguling
o Latihan peguatan otot
dengan posisi tidur dan
duduk

61 Sepeda statis/ pedalnya dikayuh


static bycicle

32
62 The equilibirator Anak berjalan diatas
papan dengan tetap
berpegang

63 Static Bycicle Dapat untuk melakukan


program Ergocycling,
keamanan lebih terjamin,
pengawasan tidak terlalu
sulit, mudah dilakukan
bagi Tunanetra
64 Treadmill Jogger Dapat untuk melakukan
program Ergojogging,
keamanan lebih terjamin,
pengawasan tidak terlalu
sulit, mudah dilakukan
bagi Tunanetra
65 Power Rider

66 Body slander Sangat baik untuk melatih


otot betis, otot paha,
melatih koordinasi
anggota tubuh,
pengawasan tidak terlalu
sulit, mudah dilakukan
bagi Tunanetra

67 Ruang Makan anak diajarkan untuk


menata meja atau
menyajikan menu bila ada
tamu sambil mengenalkan
fungsi dari kegiatan
makan itu sendiri

33
68 Ruang tamu Role playing atau bermain
peran

69 Ruang dapur Belajar memasak

70 Kamar mandi Orientasi cara mandi , cara


buka kran panas dan
dingin

71 Toilet Orientasi cara buang hajat


dan cara untuk
membersihkan

72 Setrika,juicer,toast Diajarkan cara


er penggunaannya kealiran
listrik

34
73 Rice cooker Diajarkan cara
penggunaannya kealiran
listrik

74 Kompor gas Diajarkan cara


menyalakan , mematikan
dan perawatannya

75 Piring, Diajarkan cara


mangkok,cangkir menggunakan atau table
manner/menata dan
perawatannya

76 Hanger/gantungan Diajarkan cara


pakaian menggunakannya

77 Ember tertutup Air dimasukkan keember


dan ditutup

78 Lap tangan Setelah tangan dicuci


gunakan lap tangan

79 Sikat gigi Cara Penggunaan


35
Anak diminta memasang
pasta gigi pada sikat gigi,
kemudian melakukan
menggosok/menyikat gigi.

80 Software Diinstall ke dalam


Translator music computer kemudian
Braille dioperasikan sesuai
kebutuhan

81 Software Diinstall ke dalam


perekaman music computer kemudian
(CakeTalking dioperasikan sesuai
kebutuhan
SONAR)

36
BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN ORIENTASI


MOBILITAS, SOSIAL, DAN KOMUNIKASI PADA PESERTA DIDIK
TUNANETRA

A. Prinsip Pelaksanaan

Pengembangan program OMSK pada tunanetra harus didasarkan

pada prinsip sebagai berikut:

1. Kekongkritan

Pelaksanaan latihan pada tunanetra dikatagorikan kongkrit

apabilamateri latihan, tempat atau lokasi latihan, waktu suasana

harus kongkrit. Untuk mengkongkritkan materi maka perlu

dilengkapi dengan peraga pendukung yang bersifat kongkrit.

Kongkrit bisa berarti bentuk aslinya atau modelnya. Penggunaan

peraga model dilakukan bila penggunaan peraga asli tidak

memungkinkan. Ketidakmungkinan penggunaan peraga asli bisa

karena alasan etika, berbahaya atau membahayakan peserta didik,

dan atau susah menemukan aslinya. Karena itu sejak dari rencana

pembelajaran harus sudah dipikirkan bagaimana perencanaan

latihan pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi

bisa dilaksanakan kongkrit.

2. Melakukan

Dalam melakukan latihan pengembangan orientasi mobilitas,

sosial dan komunikasi dilatihkan dengan cara peserta didik

melakukan sesuai dengan peraga yang diberikan. Tunanetra harus

diijinkan untuk mendatangi guru, meraba peraga serta mencoba

melakukan sesuai dengan yang diragakan guru secara kongkrit.

Penjelasan verbal tidak akan dapat membuat pembelajaran

37
bermakna bagi tunanetra. Dengan demikian pembelajaran pada

tunanetra khususnya keterampilan OMSK harus berbasis aktif dan

praktek langsung.

3. Prinsip Keterpaduan

Prinsip terpadu mengandung arti bahwa guru dalam

menjelaskan, dan menunjukkan peragaan harus secara sistimatis

dan menyeluruh. Hal ini didasarkan cara tunanetra dalam

mempelajari dan mengamati sesuatu. Peserta didik awas dalam

mempelajari dan mengamati sesuatu dimulai dari mengamati

secara utuh atau keseluruhan setelah itu bagian-bagiannya.

Tunanetra denganhambatan penglihatan yang dimilikinya tidak

dapat mengamati, mempelajari objek maupun peraga secara utuh

dalam satu waktu. Tunanetra mempelajari dan mengamati objek

dan peraga dari bagian-bagiannya, selanjutnya menyatukan

kembali bagian objek dan peraga yang dipelajarinya menjadi

sesuatu yang utuh dan terpadu.

Untuk pengembangan OMSK pada tunanetra harus menggunakan

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada

(student centered approach). Ini berarti bahwa apapun yang akan

dilakukan terhadap tunanetra dalam kontek pengembangan OMSK

harus didasarkan kepada kepentingan dan kebutuhan tunanetra.

Mengingat sangat pentingnya program pengembangan OMSK dalam

kehidupan tunanetra dan banyaknya waktu yang dibutuhkan, maka

perlu menggunakan berbagai strategi sebagai:

1. Pembelajaran terpadu, artinya sebagian materi pengembangan

OMSK masuk kedalam mata pelajaran untuk dikembangkan.

38
2. Pembelajaran tersendiri, artinya guru penanggung jawab

keterampilan kekhususan merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran secara langsung dan tersendiri, yang disesuaikan

dengan umur perkembangan dan kebutuhannya.

3. Pembelajaran prioritas, yaitu strategi ini dilaksanakan karena

alasan tertentu yang ada pada tunanetra, misalnya karena

peserta didik akan segera masuk di sekolah inklusi atau alasan

kebutuhan yang mendesak maka perlu diprioritaskan untuk

dilakukan pembelajaran secara individual sampai

kebutuhannya terpenuhi.

B. Rambu-rambu Pelaksanaan

Rambu-rambu pelaksanaan pengembangan orientasi mobilitas

sosial dan komunikasi bagi peserta didik tunanetra sebagai berikut:

1. Pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi

disusun tidak berdasarkan jenjang, satuan pendidikan dan

tingkatan kelas

2. Metoda, alat pembelajaran dan evaluasi disesuaikan dengan

perkembangan dan kebutuhan.

3. Proses pengembangan dilaksanakan dengan mengutamakan

aspek motorik dan psikomotor.

4. Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan

secara berurutan, tetapi guru diberi wewenang untuk memilih

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

5. Guru yang bertanggung jawab menyampaikan pembelajaran

OMSK hendaknya mereka yang sudah pernah mendapatkan

pelatihan OM

39
6. Guru dan pelatih OMSK hendaknya memanfaatkan lingkungan

sekitar sebagai media dan sarana sumber latihan.

7. Sistem penilaian program pengembangan OMSK dapat

menggunakan penilaian kualitatif, ukuran keberhasilan

program pengembangan OMSK adalah pada kompetensi,

keterampilan dan kecakapan dalam melakukan aktifitas.

8. Bentuk latihan OMSK sebaiknya bervariasi, menarik minat,

merangsang emosi, serta menuntun ke arah kesanggupan diri

untuk melakukan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Prosedur Pelaksanaan

Untuk mencapai tujuan dari pengembangan orientasi mobilitas

sosial dan komunikasi diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Asesmen

Dalam kontek Pengembangan OMSK asesmen adalah metode

yang sistimatis untuk mengetahui tentang:

a. Apa yang sudah dikuasai

b. Apa yang belum dikuasai

c. Apa yang dibutuhkan

Materi pengembangan yang sudah diketahui dan materi yang

belum diketahui, tapi tidak dibutuhkan maka materi tersebut

tidak perlu diprogramkan dan materi yang belum dikuasai dan

dibutuhkan itu saja yang perlu diprogramkan untuk dilatihkan

pada tunanetra.

2. Menetapkan prioritas materi latihan

Berdasarkan hasil asesmen, materi yang belum diketahui

mungkin lebih dari satu maka guru harus memilih materi yang

mana yang perlu lebih dulu untuk dilatihkan.

40
3. Menetapkan tujuan latihan

Setelah ditetapkannya materi yang akan dilatihkan, maka guru

menyusun dan menetapkan tujuan yang akan dicapai.

Tujuan harus memiliki unsur:

A=Audiens yaitu siapa yang akan mencapai tujuan

B=Behavioradalah prilaku yang harus ditunjukkan

C=Conditionpada saat kondisi apa perilaku itu

ditampilkan/ditunjukkan oleh (audiens)

D=Degree (Derajat) merupakan kriteria bahwa tingkah laku yang

ditampilan (performance behavior) menerangkan telah berhasil

menguasai pengetahuan dan keterampilan dan diajarkan.

Misalnya berapa kali ia harus melakukan praktek salah satu

teknik dengan benar, sebelum dinyatakan ia berhasil menguasai

teknik tersebut.

Contoh penetapan unsur tujuan:

Format ABDC

Tiap dapat (A) mempraktekan teknik menyilang tubuh (B) tiga

kali berturut-turut tanpa kesalahan (D) pada saat menuruni

tangga (C)

Format ACBD

Semua (A) pada saat berbicara (C) dapat menunjukkan

ekspresinya (B) tanpa kesalahan (D)

Format ABCD

Ahmad (A) dapat mendemonstrasikan teknik mencari benda

jatuh (B) didepan teman sekelasnya (C) tanpa ada kesalahan (D)

Format ABDC

Tiap dapat (A) teknik menyilang tubuh (B) tiga kali berturut-

turut tanpa kesalahan (D) pada saat menuruni tangga (C)

41
4. Menganalisa kegiatan materi latihan

Apabila tujuan telah ditetapkan dengan jelas maka

langkah selanjutnya menganalisa atau menguraikan tujuan

tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diajarkan.

Makin tinggi kemampuan peserta didik dalam menerima

pelajaran maka langkah dalam mencapai tujuan yang

ditetapkan makin besar. Berarti jumlah langakah dan tahap

yang harus dilalui semakin sedikit.

Banyaknya langkah kegiatan juga tergantung dari kekomplekan

bahan tugas yang akan diajarkan.

Dari analisa tujuan menjadi langkah lebih kecil maka

instruktur dapat menerapkan dari mana harus memulai latihan

tersebut. Memulai mengajarkan atau melatihkan tidak harus

dari awal, bisa saja untuk seorang peserta dimulai dari langkah

pertama tetapi bagi peserta didik yang lainnya cukup mulai dari

langkah pertengahan.

Dengan analisa kegiatan program ini dan bahan yang akan

diberikan lebih fleksibel. Juga akan lebih mudah menemukan

hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pengajarannya.

Analisa kegiatan memegang peranan dalam mendorong

motivasi peserta didik dalam berlatih dan belajar. Sebab analisa

tugas dari kegiatan ini memungkinkan peserta didik berhasil

dan mampu melaksanakannnya.

Contoh:

Misalnya Tujuan yang ditetapkan adalah peserta didik mampu

berpergian mandiri dengan kendaraan bus dari rumah ke

sekolah.

42
Bahan dan tujuan ini dianalisa seperti berikut:

a. Pergi dari rumah ke tempat pemberhentian bus pada watu

yang tepat.

b. Menuggu bus datang

c. Mengenal bus dengan tepat

d. Menaiki bus dengan tepat.

e. Membayar ongkos bus dan meminta karcis.

f. Bertanya untuk ganti bus apabila diperlukan.

g. Menemukan ciri medan (landmark) yang tepat untuk

berhenti.

h. Menekan bel untuk berhenti apabila sudah menemukan

tanda untuk berhenti.

i. Keluar dari bus pada pemberhentian yang tepat.

j. Berjalan dari pemberhentian bus ke sekolah.

5. Menetapkan metode

Dalam pengajaran keterampilan OMSK mengenal 3

(tiga) cara yaitu:

a. Pengajaran dengan cara verbal

Instruktur memberikan instruksi dengan verbal dan

peserta didik melaksanakan instruksi verbal tersebut. Cara

ini dapat berjalan apabila menghadapi tunanetra yang

mempunyai kekayaan konsep yang cukup memadai.

Bagaimana ia akan mengerti dengan apa yang dimaksud

apabila tunanetra belum mempunyai konsep yang tepat

tentang isi instruksi tersebut.

43
b. Pengajaran dengan cara demonstrasi

Guru memberikan contoh bagaimana teknik dan

keterampilan itu dilaksanakan. Peserta didik tunanetra

mengamati dengan meraba dari gerakan yang dicontohkan

oleh instruktur. Setelah itu baru peserta didik

mempraktekan dan meniru yang dicontohkan oleh

instruktur.

c. Pengajaran Dengan Bantuan Fisik

Instruktur menyentuh langsung peserta didik

tunanetra dan mencontohkan secara langsung kepada

tunanetra. Kelemahan dari cara ini adalah adanya kontak

langsung yang terlalu sering dengan peserta didik dan

dapat berakibat tidak enak pada tunanetra, terutama yang

telah dewasa. Instruktur dalam mengajarkan sesuatu teknik

dalam mobilitas sering menggunakan ketiganya yaitu cara

verbal, demonstrasi dan bantuan atau kontak fisik. Makin

tiggi kemampuan tunanetra menerima pelajaran makin

kurang penggunaan atau kontak fisik dalam proses

belajarnya.

6. Menetapkan kriteria keberhasilan latihan

Dalam evaluasi diperlukan kriteria. Kriteria

dimaksudkan untuk dapat menetapkan apakah penampilan

yang ditunjukan dalam evaluasi tersebut sudah memenuhi

syarat untuk dikategorikan berhasil. Kita telah mengetahui

bahwa evaluasi dalam Orintasi dan Mobilitas ditekankan pada

evaluasi dalam bentuk kegiatan

44
7. Menetapkan langkah tindak lanjut

Evaluasi dalam Orientasi dan Mobilitas ditekankan pada

evaluasi penampilan dan perbuatan. Ukuran keberhasilan

dalam evaluasi ditetapkan berdasarkan kriteria yang

ditetapkan. Jadi cara mengevaluasi peserta didik tunanetra

dalam melakukan OMSK adalah melihat langsung sewaktu

peserta didik melakukan kegiatan tersebut. Keberhasilan

ditetapkan apabila peserta didik dapat mempraktekan

keterampilan OMSK dalam situasi yang sebenarnya.

45
PESERTA DIDIK Asesmen

ASESMEN
Kompetensi PROFIL

PERKEMBANGAN
KOMPETENSI

MERENCANAKAN
KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK

PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK

PENILAIAN DAN EVALUASI


KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK

LAPORAN KEGIATAN
46 PENGEMBANGAN OMSK
D. Program Pelaksanaan Pengembangan OMSK

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1 Gambaran tubuh

1.1 Menjelaskan nama-nama Menyebut nama-nama bagian


bagian tubuh tubuh dari rambut sampai ke
ujung kaki
Menyebutkan nama-nama bagian
tubuh depan dan belakang
Menyebutkan bagian-bagian sisi
tubuh

Langkah-langkah pembelajaran

Guru menggunakan tubuh peserta didik sebagai media.

1. Menemutunjukkan nama-nama bagian tubuh dari rambut sampai

ke ujung kaki.

2. Menemutunjukkan nama-nama tubuh bagian depan dan bagian

belakang.

3. Menemutunjukkan bagian sisi tubuh.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.2 Lokasi bagian-bagian Menemutunjukkan tiap-tiap


tubuh bagian tubuh
Menemutunjukkanbagian tubuh
yang ada di kepala
Menemutunjukkanbagian tubuh
yang ada di badan
Menemutunjukkanbagian tubuh
yang ada di kaki
Langkah-langkah pembelajaran.

Guru menggunakan tubuh peserta didik sebagai media.

1. Menunjukkan tiap-tiap bagian tubuh.

2. Menunjukkan bagian tubuh yang ada di kepala.


47
3. Menunjukkan bagian tubuh yang ada di badan.

4. Menunjukkan bagian tubuh ada di kaki.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.3 Melakukan gerakan Melakukan gerakan kepala dan


bagian-bagian tubuh leher
Melakukan gerakan lengan siku
Melakukan gerakan jari dan
pergelangan
Melakukan gerakan pinggul
Melakukan gerakan paha
Melakukan gerakan lutut
Melakukan gerakan kaki
Melakukan gerakan pergelangan
kaki
Langkah-langkah pembelajaran

Melalui kegiatan permainan peserta didik melakukan sebagai berikut:

1. Menggerakkan kepala.

2. Menggerakkan leher.

3. Menggerakkan bahu.

4. Menggerakkan tangan.

5. Menggerakkan pinggang.

6. Menggerakkan lutut.

7. Menggerakkan tumit.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.4 Menjelaskan fungsi bagian Menjelaskan fungsi tiap bagian


tubuh tubuh dari rambut sampai kaki
Langkah-langkah pembelajaran.

Melalui permainan peserta didik dapat menjelaskan sebagai berikut:

1. fungsi indra;

2. fungsi tiap bagian kepala;

48
3. fungsi tubuh bagian depan;

4. fungsi tubuh bagian sisi dan;

5. fungsi tubuh bagian kaki.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.4 Fungsi dan bagian Melakukan aktifitas


tubuh dengan
memfungsikan
bagian-bagian tubuh
tertentu
Langkah-langkah pembelajaran

Melalui permainan peserta didik menyentuh bagian tubuh tertentu ke

bagian tubuh yang lain.

1. Menggerakkan tangan untuk menyentuh bagian tubuh yang lain.

2. Menyentuhkan tangan ke bagian tubuh tertentu orang lain.

3. Menggerakkan bagian tubuh tertentu ke objek lain (contoh:

sentuhlah meja dengan tangan kananmu).

4. Meletakkan objek tertentu ke bagian tubuh (contoh: letakkan

selendang di bahumu).

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.5Hubungan antara bagian Menghubungkan antar bagain


tubuh tubuh sendiri
Menghubungkan bagian tubuh
sendiri dengan tubuh orang lain
Menghubungkan bagian tubuh
sendiri dengan bagian tubuh
binatang
Menghubungkan bagian tubuh
sendiri dengan objek-objek di
sekitarnya.

49
Langkah-langkah pembelajaran.

Melalui permainan berpasanganpeserta didik mengikuti perintah

guru.

1. Sentuhlah kepalamu.

2. Sentuhlah sikumu.

3. Sentuhlah tangan temanmu dengan tangan kananmu.

4. Sentuhlah bahu kanan temanmu dengan tangan kirimu.

5. Sentuhlah ekor kucing.

6. Sentuhlahkepala ayam.

7. Injak lap pel dengan kaki kananmu.

8. Tendang bola dengan kaki kirimu

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2. Keterampilan
motorik,kesadaran ruang dan
lingkungan.
2.1 Melakukan gerakan tidur Melakukan gerakan tidur
terlentang
Melakukan gerakan tidur miring
Melakukan gerakan tidur
telungkup
Guru menyiapkan matras/karpet.

Langkah-langkah pembelajaran.

Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.

1. Merebahkan diri di lantai, terlentang rileks.

2. Memiringkan badan ke kiri dan ke kanan, posisi tangan dibawah

badan.

3. Badan telungkup, posisi kepala menghadap ke kanan atau ke kiri.

50
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.2 Melakukan gerakan Melakukan gerakan berguling ke


gerakan berguling kiri
Melakukan gerakan berguling ke
kanan
Melakukan gerakan berguling dari
telentang ke posisi telungkup
Guru menyiapkan matras/ karpet.

Langkah-langkah pembelajaran.

Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.

1. Badan terlentang kemudian berguling ke kiri, dan ke kanan posisi

tangan disamping badan.

2. Badan telungkup kemudian berguling ke kiri dan kanan posisi

tangan di samping badan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.3 gerakan Melakukan gerakan duduk di


Melakukan
duduk lantai dengan posisi bersila
Melakukan gerakan duduk di
lantai dengan posisi kaki lurus ke
depan (selonjor)
Melakukan gerakan duduk di kursi
bersandar
Guru menyiapkan matras/ karpet.

Langkah-langkah pembelajaran.

Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.

1. Duduk di lantai dengan posisi kaki bersila, punggung tegak lurus.

2. Duduk dengan kaki selunjur dengan posisi punggung tegak lurus.

3. Duduk di kursi dengan sandaran, dengan posisi badan tegak

membentuk sudut 90 o..

51
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.4 Melakukan gerakan Melakukan gerakan posisi


merangkak merangkak
Melakukan gerakan merangkak
maju
Melakukan gerakan merangkak
mundur
Melakukan gerakan merangkak
menirukan gerak binantang
Langkah-langkah pembelajaran.

Guru menyiapkan matras/karpet. Melalui permainan peserta didik

melakukan gerakan.

1. Posisi merangkak (ke dua lutut dan kedua telapak tangan

menyentuh lantai).

2. Merangkak maju.

3. Merangkak mundur.

4. Merangkak menirukan gerak binatang.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.5 Melakukan gerakan Melakukan gerakan berdiri


berdiri sempurna
Melakukan gerakan berdiri dengan
satu kaki
Melakukan gerakan berdiri dengan
satu kaki dan tangan di
angkat/melayang (posisi pesawat
terbang)
Langkah-langkah pembelajaran

Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan berikut.

1. Berdiri sempurna (badan tegak, kedua telapak kaki rapat, tangan

di samping, wajah menghadap ke depan)

2. Berdiri dengan satu kaki

52
3. Berdiri dengan satu kaki dan tangan direntangkan (gerakan

pesawat terbang)

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.6 Melakukan gerakan Membedakan permukaan yang


latihan perabaan berbeda yaitu kasar, halus, lembek,
panas dan dingin
Membedakan berbagai jenis kain
seperti sutera, katun, dan wol
Langkah-langkah pembelajaran.

Disediakan berbagai objek permukaan, peserta didik meraba untuk

melatih membedakan permukaan objek benda dan berbagai jenis

permukaan sepserti kain, amplas, tanah liat, platisin dan kain katun.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.6 Melakukan gerakan Melakukan berjalan diberbagai


latihan perabaan permukaan seperti rumput,
aspal, tanah, karpet, kerikil dsb.

Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan di lingkungan alam.

1. Berjalan di permukaan berumput.

2. Berjalan di permukaan beraspal.

3. Berjalan dipermukaan bertanah kering.

4. Berjalan dipermukaan bertanah becek.

5. Berjalan di permukaan berkerikil.

6. Membedakan permukaan yang dilalui.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.6 Melakukan gerakan Membedakan ukuran panjang


latihan perabaan dan pendek.
Membedakan berbagai bentuk
53
yaitu
lingkaran, segitiga, segiempat
Langkah-langkah pembelajaran.

Disediakan benda berbagai ukuran panjang dan berbagai bentuk

geometri.

1. Berbagai ukuran panjang (penggaris, lidi)

2. Berbagai bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat)

3. Berbagai benda yang berbeda dari bentuk, berat, ukuran

permukaan, jenisnya dll (bola, bata, amplas, kayu dsb)

Teknik latihan perabaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diraba

secara keseluruhan dan diraba bagian perbagian untuk memperoleh

informasi secara keseluruhan suatu objek. Bagi objek/benda kecil yang

seluruh permukaanya bisa diraba sekaligus oleh satu atau dua telapak tangan

sehingga akan mengetahui bentuk benda tersebut secara langsung

menyeluruh.Tapi benda yang permukaannya tidak dapat diraba sekaligus

oleh satu maupun dua telapak tangan maka tunanetra akan meraba di setiap

bagian.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.6 Melakukan gerakanlatihan Membedakan hubungan dua objek


perabaan atau lebih.

Langkah-langkah pembelajaran.

Membedakan benda berdasarkan jarak, arah dan posisi sehingga

menemukan hubungan dua objek atau lebih yang berbeda. Contoh

permukaan kursi lebih rendah daripada permukaan meja, kursi berada

di sebelah kanan meja, kursi berada di sebelah utara meja.

54
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.7 Melakukan Latihan Menyebutkan jenis suara


Pendengaran Menyebutkan lokasi suara
Membedakan suara
Merespon terhadap suara

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Diperdengarakan suara (tepuk tangan, bunyi lonceng), peserta

didik menunjukkan lokasi sumber suara

2. Diperdengarakan beberapa suara (tepuk tangan, bunyi lonceng,

suara orang tertawa, suara kendaraan.

3. Peserta didik membedakan suara dengan cara: dipanggil namanya

dengan volume yang berbeda (pelan, sedang, keras, peserta didik

memberikan reaksi dengan cara menolehkan wajah atau

mengangkat tangan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.8 Melakukan latihan Membedakan dan menunjukkan


Penciuman jenis bau-bauan
Membedakan jenis bau-bauan
Menunjukkan lokasi bau-bauan
Merespon terhadap bau-bauan

Langkah-langkah pembelajaran.

Disediakan berbagai jenis bau-bauan.

1. Dikenalkan berbagai macam bau-bauan (bumbu dapur: bawang,

serei, merica, terasi, kencur).

2. Membedakan berbagai macam bau-bauan (bumbu dapur seperti

bawang, serei, merica, terasi, kencur).

3. Menemutunjukkan tempat-tempat tertentu dari baunya. (tempat

sampah, tukang bakso, tukang sate).

55
4. Menemutunjukkan makanan tertentu dari baunya. (nangka,

jengkol, kemangi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.9 Melakukan gerakan Melakukan gerakan jalan


berjalan sempurna

Langkah-langkah pembelajaran.

Melalui peragaan dan contoh berjalan, peserta didik.

Berjalan sempurna denganlangkah kaki dan ayunan tangan seirama.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.10 Melakukan gerakan lari Melakukan gerakan lari dengan


bimbingan guru
Melakukan gerakan lari tanpa
bimbingan guru
Melakukan gerakan lari dengan
pengarah

Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan di lapangan olahraga.

1. Lapangan dibuat model lintasan lari dengan menggunakan garis

pengarah (tali).

2. Peserta didik lari bergandengan dengan guru.

3. Peserta didik lari sendiri.

4. Peserta didik lari mengikuti tali pengarah.

56
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.11 Melakukan gerakan Melakukan gerakan:


Jongkok Melakukan gerakan jongkok
sempurna
Melakukan gerakan jongkok
sempurna dan lompat ke depan
Melakukan gerakan jongkok
sempurna dan melompat ke
belakang

Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan di lapangan olah raga, kemudian peserta

didik melakukan gerakan.

1. Jongkok sempurna.

2. Jongkok sempurna sambil lompat ke depan.

3. Jongkok sempurna dan melompat ke belakang.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.12 Melakukan gerakan


meloncat Melakukan gerakan meloncat
dari atas ke bawah dengan
bimbingan guru
Melakukan gerakan meloncat
dari atas ke bawah tanpa
bimbingan guru
Melakukan gerakan meloncat
dari bawah ke atas
Langkah-langkah pembelajaran.

Disediakan sarana untuk tempat meloncat (bangku, papan titian)

Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.

1. Meloncat dari atas ke bawah dengan bimbingan guru.

2. Meloncat dari atas ke bawah tanpa bimbingan guru.

3. Meloncat dari bawah ke atas.

57
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.13 Melakukan gerakan Melakukan gerakan melompat


melompat sempurna
Melakukan gerakan melompat
dengan satu kaki
Melakukan gerakan melompat
menirukan katak
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dilakukan di luar kelas dengan pendekatan permainan

Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.

1. Melompat sempurna.

2. Melompat dengan satu kaki.

3. Melompat dengan dua kaki.

4. Melompat menirukan katak.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.14 Melakukan gerakan Melakukan gerakanmenedang


koordinasi bagian tubuh bola
Melakukan gerakanmemukul
Melakukan gerakanmenarik
Melakukan gerakanmengambil
Melakukan gerakanmenangkap
Langkah-langkah pembelajaran.

Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.

1. Menendang bola.

2. Memukul dengan alat (kayu) dan tanpa alat.

3. Gerakan menarik tali.

4. Mengambil benda dengan dua jari, lima jari, dan menggenggam.

5. Menangkap bola kecil dan bola besar.

58
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.15 Melakukan gerakan Melakukan gerakanberjalan


gerakan Keseimbangan dengan satu kaki
Melakukan gerakan berjalan
dengan jari kaki
Melakukan gerakanberjalan di
atas papan titian
Langkah-langkah pembelajaran.

Disediakan papan titian.

Melalui permainan dan kompetisi peserta didik melakukan gerakan.

1. Berjalan dengan satu kaki

2. Berjalan dengan menggunakan jari kaki (jinjit)

3. Berjalan di atas papan titian

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.16 Melakukan gerakan Melakukan gerakanmengelillingi


dengan mengeksplorasi ruangan
lingkungan Menemukan objek di ruang atau
di lingkungan
Melakukan gerakanmengikuti
sumber bunyi

Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dilakukan di ruang kelas peserta didik melakukan

gerakan:

1. Merambat/menelusuri (Trailling) mengelilingi ruangan, di awali

pada fokal poin (pintu) menuju ke sebelah kanan atau kiri sampai

menemukan pintu kembali.

59
Gambar 1

Posisi tangan trailling

2. Menggunakan garis pengarah (Direction Taking) untuk mengelilingi

ruangan. Penggunaan teknik ini bisa dikombinasikan dengan

teknik lain, seperti, upper hand, trailing dan lower hand.

3. Mengetahui pola ruangan (Search Patterns)

a. Perimeter method (mengelilingi ruangan)

b. Grid system (menjelajahi ruangan)

4. Menemutunjukkan benda-benda ditemukan di ruangan (lemari,

kursi)

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.16 Gerakan dengan Mengikuti sumber bunyi


mengeksplorasi lingkungan

Langkah-langkah pembelajaran.

Peserta didik menjelajah ruangan dengan mengikuti sumber bunyi

berupa tepukan tangan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

3. Konsep dasarorientasi dan Menjelaskan arti Orientasi


mobilitas Menjelaskan arti Mobilitas
Menjelaskan Manfaat O&M
60
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menjelaskan arti Orientasi, dengan mencontohkan bahwa tunanetra

yang akan melakukan perjalanan memerlukan informasi, baik visual,

non visual maupun verbal, atau indera yang masih berfungsi.

2. Menjelaskan arti mobilitas, dengan mengartikan arti kata mobilitas

secara umum.

3. Menjelaskan manfaat pengembangan orientasimobilitas sosial dan

komunikasi dengan mencontohkan kesulitan yang dihadapi apabila

tidak memanfaatkan teknik pengembangan orientasimobilitas sosial

dan komunikasi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

4. Prinsip dan komponen

Keterampilan Orientasi

4.1 Menetapkan posisi diri Menetapkan dimana dirinya


dengan menggunakan Menetapkan dimana atau ke
indera yang masih mana tujuannya.
berfungsi Menetapkan bagaimana caranya
untuk sampai ke tujuan
Langkah-langkah pembelajaran.

Peserta didik melalui latihan.

1. Menetapkan posisi dirinya (di mana saya)

2. Menetapkan dimana atau ke mana tujuannya.

3. Menetapkan bagaimana caranya untuk sampai ke tujuan

61
NO KOMPETENSI INDIKATOR

4.2 Menggunakan komponen Menemukan ciri


keterampilan orientasi medan(landmark)
Menemukan petunjuk (clue)

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Latihan mencari ciri medan yang sifatnya konstans, permanen, dan

tidak bisa dipindahkan, contoh tiang listrik, jembatan, perempatan

jalan

2. Latihan menemukan ciri khas yang membedakan suatu jenis objek

deengan objek yang lain yang mempunyai jenis yang hampir sama,

contoh suara air mengalir, aroma sate.

3. Latihan mengenali melalui indera yang masih berfungsi seperti

visual, taktual, kinestesi, auditori, penciuman atau pengembangan

dari semua itu.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

4.2 Menggunakan komponen Menggunakan arah mata angin

keterampilan orientasi

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Latihan konsep posisi yang berlawanan: kanan kiri, depan

belakang, dsb.

2. Latihan memutar badanke arah 900 , 1800, 2700 dan 3600

3. Latihan konsep arah mata angin.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

4.2 Menggunakan komponen Menetapkan sistem penomeran

keterampilan orientasi

62
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Jelaskan secara verbal sistem penomoran, terutama ketika

mempergunakan peta timbul, menemukan penomoran rumah,

menemukan penomoran kamar hotel

NO KOMPETENSI INDIKATOR

4.2 Menggunakan komponen Menetapkan sistem pengukuran

keterampilan orientasi

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari

berbagai benda dengan mempergunakan alat ukur standar seperti

penggaris, meteran.

2. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari

berbagai benda atau jalan dengan mempergunakan alat ukur tidak

standar seperti jengkal, langkah.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5 Teknik pratongkat

5.1 Melakukan bepergian Melakukan gerakan dasar

denganteknik pendamping awas(Sighted Guide)

pendamping awas

dilingkungan dekat

sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Peserta didik memegang tangan pendamping awas posisi pegangan

di atas siku tangan pendamping awas.


63
2. Posisi setengah langkah di belakang pendamping.

3. Posisi tangan peserta didik membentuk siku 900.

4. Jika peserta didik postur badannya lebih pendek dapat memegang

pergelangan tangan pendamping.

Gambar 2 Teknik dasar pendamping awas

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik jalan sempit


denganteknik
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Pendamping menarik lengannya yang dipegang ke belakang ke,

dengan memberi aba-aba kepada peserta didik merespons dengan

meluruskan lengannya yang memegang pendamping, sehingga

posisi nya berada tepat di belakang badan pendamping dengan

jarak satu langkah penuh.

64
2. Setelah melewati jalan sempit, tangan pendamping awas kembali ke

posisi semula, dan peserta didik kembali pada posisi semula.

Gambar 4 Teknik jalan sempit

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik melewati


denganteknik pintu:
pendamping awas pintu terbuka kanan
dilingkungan dekat mendekat;
sekolah pintu terbuka ke arah kanan
menjauh;
pintu membuka ke kiri
mendekat;
pintu membuka ke kiri
menjauh;
pintu terbuka otomatis
digeser

` Langkah-langkah pembelajaran.

1. Pendamping dan peserta didik berdiri di depan pintu,

pendamping menginformasikan tentang posisi pintu.

2. Posisi pintu terbuka ke kanan mendekat ke arah kita,posisi peserta

didik berada di sebelah kanan pendamping, Tangan kanan

pendamping membuka pegangan pintu dan tangan bebas peserta

didik menelusuri kemudian memegang pegangan pintu, setelah

pintu terbuka pendamping bergerak maju dan melepaskan

65
pegangan pintu dan menyerahkan kepada peserta didik untuk

menutupnya.

Gambar peserta didik dengan pendamping melewati pintu

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik pindah


denganteknik pegangan
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.

Peserta didik ketika hendak melakukan pindah pegangan harus

diketahui oleh pendamping.

1. Tangan yang bebas memegang lengan pendamping, sehingga

tangan kanan kiri bersatu pada lengan pendamping.

2. Tangan peserta didik yang pertama memegang lengan

pendamping dilepaskan, sambil menggeser ke arah dalam

pendamping, tangan yang dilepaskan selanjutnya mencari

lengan pendamping yang bebas sehingga posisi tepat di belakang

pendamping dengan posisi tangan kanan memegang lengan

kanan pendamping dan tangan kiri memegang lengan kiri

pendamping.
66
3. Tangan yang kedua memegang lengan pendamping dilepaskan

sambil menggeser ke arah luar pendamping tangan kedua

memegang lengan pendamping pertama sehingga kedua tangan

bersatu pada lengan pendamping.

4. Setelah kedua tangan bersatu pada lengan pendamping,

melepaskan tangan yang sebelah luar dari lengan pendamping,

sehingga terjadilah perpindahan pegangan posisi.

Gambar Pindah Pegangan

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Berbalik arah


denganteknik
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

Berbalik arah harus diketahui pendamping dan peserta didik.

1. Pendamping berhenti sejenak, kemudian pendamping dan peserta didik

keduanya berputar 450 ke arah dalam (ke arah dimana lengan

pendamping dipegang).

2. Lengan peserta didik dibengkokkan sehingga membentuk siku 900

(lengan yang bebas).

3. Lengan yang bebas digerakkan ke arah dalam untuk mencari lengan

pendamping yang bebas dan memegangnya.

67
Gambar Berbalik arah

4. Sambil pendamping melangkah ke arah yang berlawanan dengan arah

semula, maka peserta didik melepaskan tangan yang pertama yang

memegang lengan pendamping.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik duduk


denganteknik
pendamping awas Duduk di kursi dengan meja
dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi sehingga berjarak

setengah langkah.

2. Pendamping memegang salah satu tangan peserta didik dan tangan

tersebut dipegangkan pada pinggiran meja dan pendamping memegang

tangan yang satu lagi dan dipegangkan pada sandaran kursi. Cara

pendamping memegangkan tangan peserta didik tidak harus ke

pinggiran meja terlebih dahulu, tetapi tergantung dari posisi dan

pendamping hubungannya dengan letak meja dan kursi.

3. Tangan peserta didik yang memegang sandaran kursi menarik kursi ke

luar dari bawah meja sehingga ada jarak yang cukup dengan meja.

4. Tangan yang memegang sandaran kursi menelusuri kursi dan mengecek

tempat duduk yang akan diduduki untuk mengetahui apakah tempat

duduk tersebut kosong dari benda-benda atau keadaannya baik untuk

diduduki. Dalam mengecek tempat duduk tersebut tidak boleh


68
melepaskan tangan yang memegang pinggiran meja, karena hal ini akan

mengakibatkan kehilangan kontrol posisi dirinya dengan meja, sehingga

memungkinkan terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki.

5. Setelah mengontrol tempat duduk, tanpa melepaskan kontak tangan

dengan pinggiran meja dan kursi langsung duduk.

6. Setelah duduk, maka mengecek posisi duduknya apakah sudah dengan

meja atau belum.

Caranya ialah dengan mengedepankan kedua tangannya dan keduanya

memegang pinggiran meja. Dengan cara demikian akan mengetahui

posisi duduknya dengan meja.

Gambar teknik duduk di kursi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik duduk


denganteknik
pendamping awas Duduk di kursi tanpa meja
dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi jika pendamping

datang dari depan kursi, maka dekatkan sehingga tulang keringnya

menyentuh kursi.

69
2. Peganglah salah satu tangan peserta didik ke sandaran kursi dan setelah

itu biarkan sendiri melakukan langkah selanjutnya.

3. Tanpa melepaskan tangan yang memegang sandaran kursi peserta didik

memeriksa kursi terutama bagian yang akan diduduki, hal ini menjaga

kemungkinan terdapat binatang atau benda-benda yang berbahaya.

4. Tanpa melepaskan kontak dengan kursi, peserta didik menempatkan

dirinya di depan kursi dengan paha menyentuh bagian depan kursi.

5. Setelah terasa lurus posisi badannya dengan kursi maka peserta didik

duduk. Dengan meraba tangan kursi dan pinggiran kursi, maka peserta

didik akan mengerti hubungan berat badan dengan keadaan kursi.

Gambar duduk di kursi tanpa meja

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Melakukan naik-turun tangga


denganteknik
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

70
1. Pendamping mendekati pinggiran tangga sambil menjelaskan pada

peserta didik bahwa akan naik tangga.

2. Setelah mendekati tangga dan kaki pendamping menyentuh pinggiran

tangga pendamping berhenti. Posisi peserta didik tetap berada setengah

langkah di belakang pendamping.

Gambar Naik tangga dengan pendamping

3. Salah satu kaki pendamping naik menginjak anak tangga pertama, badan

peserta didik tertarik ke depan sehingga kaki maju setengah langkah dan

diharapkan menemukan pinggiran tangga.

4. Setelah pendamping mengetahui dan yakin peserta didik telah

menyentuh pinggiran tangga pertama maka selanjutnya pendamping

melangkahkan kaki berikutnya ke tangga berikutnya dan diikuti oleh

peserta didik melangkahkan satu kakinya ke tangga pertama. Demikian

seterusnya, dan posisi peserta didik tetap berada satu tangga di belakang

pendamping.

5. Setelah pendamping berada di puncak tangga, maka pendamping

berhenti sejenak dan mengatakan bahwa tangga sudah habis. Hal ini

untuk menjaga adanya salah langkah bagi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

71
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik turun tangga
denganteknik
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Pendamping mendekati tangga dan menjelaskan pada bahwa akan

menuruni tangga. Setelah dekat dengan bibir tangga pendamping berhenti.

Jika ada hal yang khusus dari tangga tersebut pendamping perlu

menjelaskan pada. Posisi tetap berada setengah langkah di belakang

pendamping.

2. Setelah berhenti di pinggir tangga pendamping menarik lengan yang

dipegang suiswa ke depan sehingga ketarik setengah langkah dan

posisinya sejajar dengan pendamping. Pada saat itu juga pendamping

menunjukan kepada bibir tangga.

Gambar turun tangga dengan pendamping

3. Setelah pendamping yakin bahwa peserta didik sudah merasakan

pingggiran tangga, maka pendamping melangkah menuruni tangga.

Langkah pertama dari pendamping, peserta didik masih belum boleh

melangkah, baru setelah pendamping melangkahkan kakinya yang kedua

peserta didik ikut melangkahkan kakinya untuk menuruni tangga.

72
4. Sewaktu dalam proses menuruni tangga peserta didik tetap berada satu

tangga di belakang pendamping.

5. Peserta didik harus menjaga posisi tegak dari badan dengan titik pusat

berat badan jatuh pada tumit.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik naik dan


denganteknik turun eskalator
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Pendamping mendekati eskalator dan menjelaskan pada peserta didik

bahwa akan menaiki eskalator, posisi pendamping pada saat menaiki

eskalator berada di belakang, pada saat turun posisi pendamping di

depan peserta didik. Dengan tidak membantu peserta didik, pendamping

mengenalkan bentuk pegangan eskalator.

2. Kaki peserta didik melangkah pada tangga eskalator dengan posisi salah

satu kaki berada satu tingkat diatasnya, dengan posisi telapak kaki

depan sedikit membuka.

3. Pada saat menuruni eskalator, posisi kaki berada dalam satu anak

tangga, dengan telapak kaki sedikit membuka.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik naik-turun


denganteknik elevator
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

73
1. Pendamping mendekati elevator dan menjelaskan pada peserta

didik bahwa akan menaiki elevator dan mengenalkan tombol-tombol.

2. Setelah pintu terbuka, pendamping dan peserta didik melangkah

masuk, dan dikenalkan pada tombol yang berada di dalam elevator.

3. Setelah bel berbunyi dan pintu terbuka, pendamping dan peserta didik

melangkah keluar.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik masuk/keluar


denganteknik mobil
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Setelah sampai di depan pintu mobil, pendamping menjelaskan

bagaimana posisi pintu dan ke arah mana pintu itu akan membuka,

apakah ke kiri atau ke kanan dari posisi.

2. Pendamping menunjukan pada peserta didik pintu mobil.

3. Setelah pintu terbuka pendamping mengambil tangan peserta didik

yang bebas dan dipegangkan pada pinggirin pintu terutama bagian

atas pintu bagi mobil kecil, hal ini untuk menghindari terjadinya

benturan kepala dengan pinggiran pintu mobil

4. Setelah tahu posisi masing-masing masuk ke mobil dan pendamping

mengikutinya dari belakang.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

74
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik menerima dan
denganteknik menolak ajakan
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Cara menerima ajakan:

Peserta didik melepaskan tangan orang awas dengan bebasnya.

Kemudian tangan peserta didik yang dipegang oleh orang awas

tersebut memegang lengan orang awas di atas siku sesuai dengan

teknik yang benar.

2. Cara menolak ajakan:

Peserta didik melepaskan pegangan tangan orang awas dengan

tangan bebasnya sambil disertai dorongan ke depan.

Sambil melepaskan pegangan tangan orang awas, peserta didik

menjelaskan bahwa ia tidak memerlukan pertolongan.

Gambar cara menolak ajakan

NO KOMPETENSI INDIKATOR

75
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik ke kamar kecil
denganteknik
pendamping awas
dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menjelaskan beberapa jenis toilet.

2. Menemutunjukkan peralatan yang dipergunakan sesuai dengan jenis

toiletnya.

3. Menjelaskan cara menggunakan toilet sesuai dengan jenisnya.

4. Untuk di tempat umum, toilet untuk pria dan wanita berbeda tempat.

sehingga kita perlu bertanya mana tempat toilet yang kita butuhkan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.2. Bepergian dengan teknik Melakukan teknik menyilang


melindungi diri tangan di atas(upper hand)
lingkungan sekolah Melakukan teknik menyilang
tangan ke bawah(lower hand)
Melakukan teknik
merambat(trailling)
Melakukan teknik tegak lurus
dengan benda (squaring off)
Teknik mencari benda jatuh(drop
objek)

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Teknik tangan menyilang ke atas (upper hand and for arm)

Tangan kanan atau kiri diangkat ke depan setinggi bahu menyilang

badan dengan posisi sikut kira-kira 1200 dan telapak tangan

menghadap ke depan .

76
Gambar teknik tangan menyilang ke atas

2. Teknik tangan menyilang badan kearah bawah (lower hand and fore

arm).

Teknik ini dapat melindungi tubuh bagian bawah yaitu daerah perut

dan selangkangan.Tangan kanan atau kiri disilangkan dimuka badan

mengarah ke bawah dengan telapak tangan menghadap ke badan.

Gambar teknik tangan menyilang bawah

3. Teknik squaring off adalah teknik menetapkan posisi diri sebelum

melakukan mobilitas dengan cara posisi tegak lurus dengan dinding

atau daun pintu, dengan maksud untuk meluruskan arah berjalan kita.

4. Teknik mencari benda jatuh(drop objek), dilakukan dengan cara

mendekati lokasi benda itu jatuh, apabila jatuhnya di tempat yang

banyak benda-benda, maka posisi badan kita jongkok dengan tidak

membungkukkan badan, dan tangan menggunakan teknik upper hand

yang dimodifikasi, lalu menyapukan tangan kita ke lantai di mulai dari

tempat yang dekat dengan badan kita, lalu melebar menjauh dari

badan.

77
Gambar teknik mencari benda jatuh

NO KOMPETENSI INDIKATOR

5.3. Melakukan orientasi Melakukan gerakanmengelilingi


ruang ruangan
Melakukan gerakanmenjelajahi
ruangan
Menemutunjukkan letak benda
di ruangan
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Trailling (merambat/menelusuri)

Teknik ini dilakukan ketika berjalan dengan cara menelusuri

dinding,pinggiran meja dan sebagainya untuk dijadikan sebagai

pedoman arah.

Gambar teknik trailling

Lengan kanan atau kiri diangkat ke depan kira-kira 450 mendekati

dinding lalu belakang jari kelingking dan jari manis menempel pada

dinding.

78
Yang harus diperhatikan ketika praktek adalah keadaan permukaan

dinding, pastikan bahwa dinding tersebut tidak membahayakan.

2. Direction Taking (menggunakan garis pengarah)

Tujuan dari teknik ini untuk menuju ke suatu sasaran secara tepat

dengan memanfaatkan pinggiran meja,pinggir tempat tidur dan

sebagainya sebagai garis pengarah.

Penggunaan teknik bisa dikombinasikan dengan teknik lain, seperti,

upper hand, trailing dan lower hand.

Cara:

berdiri sejajar dengan benda sebagai garis pengarah yang mengarah ke

tujuan/sasaran lalu menelusuri pinggiran benda tersebut.

3. Search Patterns (mengetahui pola ruangan)

Tujuan dari teknik ini untuk mengetahui keadaan suatu ruangan secara

lengkap baik itu, luasnya, bentuk, desain, pola penyimpanan meubeler

dan lain-lain.

Cara: mengelilingi ruangan baik dari sisi ruangan maupun secara

diagonal.

4. Perimeter method (mengelilingi ruangan)

Untuk mengetahui barapa kira-kira luas ruangan. Pertama kita

tentukan dulu titik tolak(vocal point), misalnya: pintu, setelah itu kita

berdiri di titik tolak kemudian trailling mengelilingi ruangan

mengikuti arah jarum jam sampai kembali lagi ke vocal point.

79
Grid system (menjelajahi ruangan)

Setelah mengelilingi ruangan kemudian seluruh ruangan kita dapat

mengetahui keadaan tersebut secara menyeluruh.

Caranya:

Kita berjalan dari sudut menyilang ke sudut yang lain.

Berjalan menyeberang dari dinding yang satu ke dinding yang lain

sehingga seluruh ruangan kita jelajahi

Bila ruangan yang kita jelajahi itu luas maka kita dapat melakukan

sebagian-sebagian.

5. Pengenalan ruang dan objek

Dalam pengenalan ruang dan objek, penting sekali untuk menentukan

atau menetapkan titik tolak (vocal point). Titik tolak yang dianggap

paling tepat dalam sebuah ruangan ialah pintu karena pintu tidak akan

berubah tempat. Tunanetra harus berdiri dengan sikap yang

sempurna untuk menentukan tujuan atau arah yang pasti dengan

melakukan teknik squaring off di depan pintu.

Apa itu squaring off, adalah sikap berdiri lurus membelakangi

tembok/objek sehingga badan tegak lurus dan kedua tumit diusahakan

menyentuh dinding dengan tujuan agar kaki kita siap melangkah lurus

ke depan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6. Teknik Tongkat

2.10 Penggunaan teknik Menjelaskan tentang tongkat


tongkat di lingkungan
terbatas

80
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Mengenal Tongkat

Disediakan berbagai jenis tongkat. Melalui ceramah peserta didik:

a. Menjelaskan fungsi tongkat sebagai alat bantu yang paling aman,

praktis dan ekonomis.

b. Mengenalkan macam tongkat dengan memperhatiakan kelebihan

dan kekurangannya.

c. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengeksplorasi

keadaan tongkat tersebut.

d. Menemutunjukkan bagian-bagian tongkat: pegangan, tip, reflektor,

cruk, tali tongkat serta menjelaskan fungsi bagian-bagian tongkat

tersebut.

2. Cara merawat tongkat

Tongkat lipat lebih banyak membutuhkan perawatan dibandingkan

dengan tongkat panjang. Bagian yang perlu diperhatikan adalah tali

elastis yang merupakan penyambung antar bagian tongkat, jangan

sampai tali tersebut ditarik terlalu lepas.

Bagian lain adalah tip, karena aus ketika dipergunakan, penggantian

tip dilakukan apabila bagian almuniumnya sudah terlihat, dan apabila

tidak ganti ini akan mengurangi daya informasi deteksi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.1 Penggunaan teknik Menggunakan tongkat pada saat


tongkat di lingkungan berjalan dengan pendamping
terbatas awas
Menyimpan tongkat saat tidak
dipergunakan
Menggunakan teknik tongkat
81
Langkah-langkah pembelajaran.

Cara menyimpan tongkat

1. Apabila kita berjalan bersama pendamping awas, maka tongkat

dipegang oleh tangan bebas kita di badan bagian samping.

2. Peserta didik membawa tongkat lipat, apabila sedang tidak

dipergunakan maka tongkat dilipat, dan masukkan dalam tempatnya.

3. Tongkat panjang apabila sedang tidak dipergunakan cukup

disandarkan dengan posisi tip di bawah, apabila sedang dalam

perjalanan dengan menggunakan kendaraan, tongkat panjang dijepit

diantara kedua paha.

Cara memegang tongkat

1. Tinggi tongkat yang sesuai adalah setinggi dada orang yang

menggunakan.

2. Pegang tongkat dengan posisi seperti orang sedang menunjuk, jari-jari

menggenggam tongkat sementara posisi telunjuk ssejajar dengan

tongkat.

Gambar cara memegang tongkat

3. Posisikan tongkat di samping tubuh dengan tangan lurus ke bawah.

4. Geserkan tongkat ke bagian tengah badan dengan pangkal tongkat

berada di dekat pusar dengan jarak antara pangkal tongkat dengan

pusar sekepalan tangan.

82
5. Gerakan pergelangan tangan ke kanan dan ke kiri membentuk pola

busur. Usahakan posisi sikut berada di pinggang dan ketiak tidak

terbuka ketika sedang mengayunkan tongkat.

6. Langkahkan kaki kanan bersamaan dengan jatuhnya tip di sebelah

kiri, dan langkahkan kaki kiri bersamaan dengan jatuhnya tip di

sebelah kanan.

7. Tinggi ayunan tongkat diusahakan tidak lebih dari 5 cm dari

permukaan jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.1 Penggunaan teknik Menggunakan teknik tongkat


tongkat di lingkungan waktu turun/naik tangga
terbatas

Naik Tangga

Langkah-langkah pembelajaran :

Cara:

1. Temukan tepian anak tangga dengan tongkat.

2. Lalu dekati tepian tangga.

3. Lakukan squaring off (posisi anak mendekat ke tepian anak tangga) lalu

ekspolarasi panjang dan lebar permukaan anak tangga.

4. Letakkan ujung tongkat pada tepi anak tangga ke dua dengan posisi

tongkat menyilang.

5. Angkat tongkat sehingga ujung tongkat menyentuh tepi anak tangga

berikutnya.

83
Gambar teknik naik tangga

6. Pada waktu melangkah naik, langkah kaki bersamaan dengan sentuhan

tip mengenai tepi anak tangga.

7. Jika tip sudah tidak menyentuh tepi anak tangga berarti tidak ada lagi

anak tangga berikutnya.

Turun Tangga

Langkah-langkah pembelajaran.

Cara:

1. Temukan tepi anak tangga, Lalu dekati tepian anak tangga.

2. Lakukan squaring off (posisi peserta didik mendekat ke tepian anak

tangga) lalu ekspolarasi tinggi dan lebar permukaan anak tangga.

3. Pastikan peserta didik memegang tongkat secara menyilang dan ujung

tongkat diangkat sedikit agar tidak menyentuh anak tangga ketika

melangkah.

4. Ketika tip sudah menyentuh permukaan tandanya tidak ada lagi anak

tangga berikutnya.

Gambar turun tangga

84
NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.1 Penggunaan teknik Menggunakan teknik trailling


tongkat di lingkungan dengan tongkat
terbatas
Langkah-langkah pembelajaran.

Trailling dengan tongkat

Cara :

1. Pastikan tongkat dipegang dengan teknik silang yang benar.

2. Posisi tip menempel pada sudut pertemuan antara dinding dan

lantai.

3. Pada saat berjalan ujung tongkat menelusuri sudut pertemuan

antara dinding dan lantai.

Gambar teknik trailling

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.1 Penggunaan teknik Menggunakan teknik untuk


tongkat di lingkungan mendeteksi objek/rintangan
terbatas
Teknik ini digunakan di tempat yang sudah dikenal agar mampu berjalan

secara mandiri.

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Posisi tongkat menyilang tubuh, dengan ujung tip berada di ujung kaki.

2. Pada saat mendeteksi objek atau rintangan, kita menggunakan ujung tip.
85
86
NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.1Penggunaan teknik Menggunakan teknik sentuhan


tongkat di lingkungan Menggunakan teknik dua
terbatas sentuhan
Menggunakan teknik dua
sentuhan waktu menelusuri
shore line/garis pengarah
Langkah-langkah pembelajaran.

Teknik ini digunakan untuk berjalan mandiri di luar ruangan yang belum

dikenal dengan aman.

1. Teknik Sentuh (touch tehnique)

Cara menggunakan:

a. Pastikan peserta didik memegang dan memposisikan tongkat dengan

benar.

b. Posisi pergelangan tetap di tengah badan.

c. Perhatikan irama ayunan tongkat.

d. Sentuhkan tip pada permukaan jalan dan bukan diketukkan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.1 Penggunaan teknik Menggunakan teknik dua


tongkat di lingkungan sentuhanwaktu menelusuri garis
terbatas pengarah (shore line)
Pembelajaran dikondisikan daerah pertokoan, trotoar, dan koridor.

Tujuan teknik ini untuk menemukan belokan pada satu jalan yang sedang

dilalui.

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Perhatikan teknik memegang tongkat sama dengan teknik touch.

2. Posisi tubuh searah dengan garis pengarah(misal pinggir jalan,

pinggir selokan).

3. Bidang busur ayunan tongkat lebih lebar ke arah garis pengarah dan

garis pengarah harus tersentuh.


87
Gambar teknik dua sentuhan

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.1 Penggunaan teknik Menggunakan teknikdorong


tongkat di lingkungan (Pussing Slide Technique)
terbatas
Pembelajaran dikondisikan di daerah pertanian atau pedesaan

Teknik ini merupakan gabungan dari dua teknik yang dipergunakan

di daerah pedesaan dengan kondisi jalannya tidak lebar atau jalan

setapak dan teknik ini tidak dianjurkan ditempat yang ramai atau

banyak orang.

Tujuan dari teknik ini untuk mendeteksi permukaan jalan setapak.

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Cara memegang tongkat sama dengan teknik two touch.

2. Ujung tongkat disentuhkan kepermukaan yang satu lalu didorong

sambil digeser ke kiri atau ke kanan dan posisi tip tetap menyentuh

permukaan jalan.

88
Gambar teknik dorong geser

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.2 Teknik tongkat di Melakukan teknik tongkat saat


lingkungan sekitar memasuki mobil
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Sebelum mengenalkan cara memasuki mobil terlebih dahulu

dikenalkan bagian mobil, baik bagian dalam maupun bagian

luar, beserta fungsinya, hal ini penting sekali untuk menentukan

atau menetapkan titik tolak (vocal point). Tunanetra harus

mengelilingi untuk menemukan pintu mobil, dan menentukan

jenis pintu.

2. Membuka pintu mobil menggunakan tangan kiri. kemudian

tangan kanan mendeteksi kusen pintu mobil, dan mulai duduk

setelah dipastikan jok tersebut aman.

3. Tongkat dipergunakan hanya untuk mendeteksi disaat turun

dari mobil.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.2 Teknik tongkat di Menetapkan posisi jalan dan


lingkungan sekitar bagiannya
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Pembelajaran dikondisikan di jalan raya yang memiliki satu atau

dua arah jalur kendaraan, trotoar serta bahu jalan.

2. Menemutunjukkan bagian-bagian jalan (bahu jalan, badan jalan,

median strip, boulevard, trotoar).

3. Membedakan jalan satu atau dua arah jalur kendaraan.

89
NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.2Teknik tongkat di Menyeberang jalan dengan teknik


lingkungan sekitar tongkat
sekolah
Pembelajaran dikondisikan di tempat penyebrangan jalan dan

jembatan penyeberangan.

Langkah-langkah pembelajaran.

Cara menyeberang

Jalan satu arah:

1. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara

kendaraan.

2. Setelah aman baru menyeberang.

3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai

menemukan trotoar atau batas tepi jalan.

Jalan dua arah

1. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah

kanan

2. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara

kendaraan dari arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka

peserta didik berhenti di tengah jalan, sampai aman untuk

melanjutkan menyebrang jalan.

3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai

menemukan trotoar atau batas tepi di seberang jalan

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.2 Teknik tongkat di Berjalan di antara blok di


lingkungan sekitar lingkungan sekolah
sekolah
Disiapkan model perumahan di lingkungan sekolah, dengan model

90
jalan sistem blok.

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.

2. Menelusuri jalan di antara blok dalam model perumahan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.2 Teknik tongkat di Melakukan bepergian di daerah


lingkungan sekitar dengan kondisi jalan, dan letak
sekolah rumah yang tidak teratur
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menentukan vokal poin dan menentukan tujuan.

2. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan

dan lingkungan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.2 Teknik tongkat di Membaca dan membuat peta


lingkungan sekitar lingkungannya
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Disediakan peta timbul lingkungan yang sudah dikenal.

2. Menentukan arah mata angin pada peta.

3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.

4. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan

sebenarnya.

5. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.2 Teknik tongkat di Menemukan rumah dan nomor


lingkungan sekitar rumah sebagai tujuan
sekolah
91
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Memperkenalkan model penomoran rumah.

2. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).

3. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan

menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.

4. Mendropdi satu tempat yang telah dikenalnya.

5. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan

menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.2 Teknik tongkat di Bepergian dengan kendaraan


lingkungan sekitar umum
sekolah
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di

sekitar sekolah, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum

(ojek, angkot, bis)

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan

umum.

Cara menyetop kendaraan

a. Cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;

b. Cara naik kendaraan umum;

c. Cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk

kendaaran jenis mobil);

d. Cara duduk di kendaraan umum;

e. Cara turun dari kendaraan umum; dan

f. Cara membayar ongkos kendaraan umum.

2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk

92
menuju suatu tempat yang telah ditentukan.

3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik

menuju tempat yang telah ditentukan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.3 Menggunakan teknik Menetapkan posisi jalan dan


tongkat di lingkungan bagiannya
perumahan
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan di jalan raya yang memiliki satu atau

dua arah jalur kendaraan, trotoar serta bahu jalan

1. Menemutunjukkan bagian-bagian jalan (bahu jalan, badan jalan,

median strip, boulevard, trotoar).

2. Membedakan jalan satu atau dua arah jalur kendaraan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.3 Menggunakan teknik Menyeberang jalan dengan teknik


tongkat di lingkungan tongkat
perumahan
Pembelajaran dikondisikan di tempat penyebrangan jalan dan

jembatan penyeberangan,

Langkah-langkah pembelajaran.

Cara menyeberang

Jalan satu arah:

1. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara

kendaraan.

2. Setelah aman baru menyeberang.

3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai

menemukan trotoar atau batas tepi jalan.

Jalan dua arah


93
1. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah

kanan.

2. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara

kendaraan dari arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka

peserta didik berhenti di tengah jalan, sampai aman untuk

melanjutkan menyebrang jalan.

3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai

menemukan trotoar atau batas tepi di seberang jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.3 Menggunakan teknik Berjalan di antara blok di


tongkat di lingkungan lingkungan perumahan
perumahan
Disiapkan model perumahan di lingkungan perumahan, dengan

model jalan sistem blok.

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.

2. Menelusuri jalan di antara blok dalam model perumahan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.3 Menggunakan teknik Membaca dan membuat peta


tongkat di lingkungan lingkungannya
perumahan
Langkah-langkah pembelajaran.

Disediakan peta timbul lingkungan perumahan

Melalui peragaan peserta didik:

1. Menentukan arah mata angin pada peta.

2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.

3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan

sebenarnya.
94
4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.3 Menggunakan teknik Menemukan rumah dan nomor


tongkat di lingkungan rumah sebagai tujuan
perumahan
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Memperkenalkan model penomoran rumah di lingkungan

perumahan.

2. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).

3. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan

menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.

4. Mendropdi satu tempat yang telah dikenalnya dan kembali ke

sasaran objek.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.3 Teknik tongkat di Menyeberang jalan di lampu


lingkungan penyeberangan
perumahan
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan di lingkungan perumahan.

Peserta didik melalui kegiatan latihan.

1. Menggunakan teknik tongkat untuk menyebrang jalan dengan

memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

Posisi squaring off

Perhatikan posisi kaki harus sejajar lulus menghadap badan

jalan

Posisi tongkat menyilang tubuh (cross body tehnique)


95
2. Mendengarkan arah datangnya suara kendaraan

3. Bila sudah tidak terdengar suara kendaraan, siap untuk

menyebrang jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.3 Teknik tongkat di Bepergian dengan kendaraan


lingkungan umum
perumahan
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di

lingkungan perumahan, disiapkan untuk menggunakan kendaraan

umum (ojek, angkot, bis)

Langkah-langkah Pembelajaran.

1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan umum.

a. Cara menyetop kendaraan;

b. Cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;

c. Cara naik kendaraan umum;

d. Cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk

kendaaran jenis mobil);

e. Cara duduk di kendaraan umum;

f. Cara turun dari kendaraan umum; dan

g. Cara membayar ongkos kendaraan umum.

2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk

menuju suatu tempat yang telah ditentukan.

3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta d

menuju tempat yang telah ditentukan.idik

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.4 Penggunaan teknik Menggunakantehnik meminta


tongkat dilingkungan bantuan
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
96
Di saat kehilangan objek atau sasaran, maka disarankan untuk

bertanya pada orang lain dengan memperhatikan beberapa hal:

Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara;

Mendekat kepada sumber suara;

Menyampaikan kata maaf sebelum;

Menyampaikan maksud dan tujuan menuju suatu lokasi atau

untuk mencari sasaran;

Menyampaikan ucapan terimakasih bila maksud dan tujuan

kita sudah dipahami; dan

Pamit kepada orang yang telah dimintai tolong.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.4 Penggunaan teknik Menyeberang jalan dengan teknik


tongkat dilingkungan tongkat
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan di lingkungan perumahan.

1. Menggunakan teknik tongkat untuk menyebrang jalan dengan

memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

Posisi squaring off

Perhatikan posisi kaki harus sejajar lulus menghadap badan

jalan.

Posisi tongkat teknik menyilang tubuh.

Mendengarkan arah datangnya suara kendaraan.

Bila sudah sepi suara kendaraan, siap untuk menyebrang

jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

97
6.4 Penggunaan teknik Memahami konsep blok dan
tongkat dilingkungan berjalan di antara blok di
perkotaan perumahan

Langkah-langkah pembelajaran.

Disiapkan model perumahan di perkotaan, dengan model jalan

sistem blok

1. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model

perumahan.

2. Menemutunjukkan jalan di antara blok di lingkungan

perkotaan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.4 Penggunaan teknik Bepergian di daerah yang tidak


tongkat dilingkungan teratur
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.

1. Menentukan fokal poin dan menentukan tujuan.

2. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan

dan lingkungan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.4 Penggunaan teknik Membaca dan membuat peta


tongkat dilingkungan lingkungannya
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.

Disediakan peta timbul lingkungan yang sudah dikenal peserta

didik:

1. Menentukan arah mata angin pada peta.

2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.

98
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan

perkotaan.

4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.4 Penggunaan teknik Menemukan rumah dan nomor


tongkat dilingkungan rumah sebagai tujuan
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Memperkenalkan model penomoran rumah.

2. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).

3. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan

menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.

4. Mendrop di satu tempat yang telah dikenalnya.

5. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan

menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.4 Penggunaan teknik Menggunakanteknik tongkat saat


tongkat dilingkungan memasuki mobil
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di

lingkungan perkotaan.

disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot, bis)

1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum

sebagai berikut:

a. cara menyetop kendaraan;

b. cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;

c. cara naik kendaraan kendaraan umum;


99
d. cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk

kendaaran jenis mobil);

e. cara duduk di kendaraan umum;

f. cara turun dari kendaraan umum; dan

g. cara membayar ongkos kendaraan umum.

2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju

suatu tempat yang telah ditentukan.

3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik

menuju tempat yang telah ditentukan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.5 Penggunaan teknik Teknik meminta bantuan


tongkat dipusat
perbelanjaan
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Di saat tidak dapat menemukan objek atau tidak dapat

melakukan suatu kegiatan, maka disarankan untuk meminta

bantuan pada orang lain dengan memperhatikan beberapa hal:

Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara.

Mendekat kepada sumber suara.

Menyampaikan kata maaf sebelum meminta bantuan.

Menyampaikan maksud meminta bantuan.

Menyampaikan ucapan terimakasih bila permohonannya

dipenuhi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.5 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik tongkat


tongkat dipusat saat berkendaraan umum
perbelanjaan

100
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di

sekitar sekolah, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum

(ojek, angkot, bis)

1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan

umum sebagai berikut:

a. cara menyetop kendaraan;

b. cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;

c. cara naik kendaraan kendaraan umum;

d. cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk

kendaaran jenis mobil);

e. cara duduk di kendaraan umum;

f. cara turun dari kendaraan umum; dan

g. cara membayar ongkos kendaraan umum.

2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk

menuju suatu tempat yang telah ditentukan

3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik

menuju tempat yang telah ditentukan

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.5 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik tongkat di


tongkat dipusat saat menyeberang jalan
perbelanjaan
Pembelajaran dikondisikan di tempat penyebrangan jalan dan

jembatan penyeberangan.

Langkah-langkah pembelajaran.

Cara menyeberang

Jalan satu arah:

101
1. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara

kendaraan.

2. Setelah aman baru menyeberang.

3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai

menemukan trotoar atau batas tepi jalan.

Jalan dua arah

1. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah

kanan

2. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara

kendaraan dari arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka

peserta didik berhenti di tengah jalan, sampai aman untuk

melanjutkan menyebrang jalan.

3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai

menemukan trotoar atau batas tepi di seberang jalan

Naik dan turun tangga jembatan penyebrangan

Langkah-langkah pembelajaran.

Cara:

1. Temukan tepian anak tangga jembatan dengan tongkat

2. Lalu dekati tepian tangga

3. Lakukan squaring off (posisi peserta didik mendekat ke tepian

anak tangga) lalu ekspolarasi panjang dan lebar permukaan anak

tangga.

4. Letakkan ujung tongkat pada tepi anak tangga ke dua dengan

posisi tongkat menyilang

5. Angkat tongkat sehingga ujung tongkat menyentuh tepi anak

tangga berikutnya

6. Pada waktu melangkah naik, langkah kaki bersamaan dengan

102
sentuhan tip mengenai tepi anak tangga

7. Jika tip sudah tidak menyentuh tepi anak tangga berarti tidak ada

lagi anak tangga berikutnya

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.5 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik tongkat di


tongkat dipusat pusat perbelanjaan/ mall
perbelanjaan Menggunakan tehnik tongkat di
pasar tradisional
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan di pusat perbelanjaan atau mall dan

pasar tradisonal.

1. Menentukan fokal poin dan menentukan tujuan.

2. Menetapkan teknik tongkat yang sesuai untuk lingkungan pusat

perbelanjaan/mal dan pasar tradisional.

3. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai untuk lingkungan

pusat perbelanjaan/mal dan pasar tradisional.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.5 Penggunaan teknik Membaca dan membuat peta


tongkat dipusat lingkungan pusat perbelanjaan
perbelanjaan
Langkah-langkah pembelajaran.

Disediakan peta timbul pusat perbelanjaan

1. Menentukan arah mata angin pada peta.

2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.

3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan

sebenarnya.

4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

103
NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.5 Penggunaan teknik Menemutunjukkan toko dan


tongkat dipusat nomor toko sebagai tujuan
perbelanjaan
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Memperkenalkan model penomoran toko di lingkungan pusat

perbelanjaan.

2. Menentukan landmark untuk menemukan objek toko.

3. Menemutunjukkan objek toko yang telah ditentukan dengan

menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.

4. Mendropdi satu tempat yang telah dikenalnya dan kembali ke

sasaran objek.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.6 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik tongkat


tongkatdidaerah di jalan setapak
perkampungan/pertan Menggunakan tehnik tongkat
ian di jembatan sempit
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan perkampungan pertanian

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menggunakan teknik tongkat pussing slide

2. menggunakan teknik menyilang tubuh untuk jembatan sempit

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.6 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik


tongkatdidaerah meminta bantuan kepada
perkampungan/pertan orang lain
ian
Langkah-langkah pembelajaran

1. Di saat kehilangan objek atau sasaran, maka disarankan untuk

104
bertanya pada orang lain dengan memperhatikan beberapa hal:

Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara.

Mendekat kepada sumber suara.

Menyampaikan kata maaf sebelum.

Menyampaikan maksud dan tujuan menuju suatu lokasi

atau untuk mencari sasaran.

Menyampaikan ucapan terimakasih bila maksud dan tujuan

kita sudah dipahami.

Pamit kepada orang yang telah dimintai tolong.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.6 Penggunaan teknik Membaca dan membuat peta


tongkatdidaerah lingkungan
perkampungan/pertan perkampungan/pertanian
ian
Langkah-langkah pembelajaran.

Disediakan peta timbul lingkungan perumahan.

1. Menentukan arah mata angin pada peta.

2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.

3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan

sebenarnya.

4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

B. KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK TUNANETRA

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1. Kesehatan Pribadi

1.1 Memelihara kesehatan Melakukan mandi sendiri


pribadi
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan alat-alat mandi.


105
2. Menjelaskan fungsi alat-alat mandi.

3. Menyebutkan tata cara mandi.

4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara mandi sendiri.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1. 1.1 Memelihara kesehatan Melakukan mencuci dan


pribadi mengeringkan tangan

Langkah-langkah pembelajaran

1. Menyebutkan alat-alat mencuci dan mengeringkan tangan.

2. Menjelaskan fungsi alat mencuci dan mengeringkan tangan.

3. Menyebutkan tata cara mencuci dan mengeringkan tangan.

4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan tata cara mencuci dan

mengeringkan tangan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.1 Memelihara kesehatan Melakukan mencuci dan


pribadi mengeringkan kaki

Langkah-langkah pembelajaran

1. Menyebutkan alat-alat mencuci dan mengeringkan kaki.

2. Menjelaskan fungsi alat mencuci dan mengeringkan kaki.

3. Menyebutkan tata cara mencuci dan mengeringkan kaki.

4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan tata cara mencuci dan

mengeringkan kaki.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.1 Memelihara kesehatan Menggosok gigi.


pribadi
Langkah-langkah pembelajaran.

106
1. Menyebutkan alat-alat menggosok gigi.

2. Menjelaskan fungsi alat-alat menggosok gigi.

3. Menyebutkan tata menggosok gigi.

4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menggosok gigi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.1 Memelihara kesehatan Menggunakan deodoran


pribadi
Langkah-langkah pembelajaran.

a. Menyebutkan jenis deodoran (spray, stik, powder).

b. menyebutkan cara menggunakan deodoran.

c. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menggunakan

deodoran.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.1 Memelihara kesehatan Memotong kuku


pribadi
Langkah-langkah pembelajaran

1. Menyebutkan alat pemotong kuku.

2. Menyebutkan tata cara memotong kuku.

3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara memotong

kuku.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.1 Memelihara kesehatan Mencuci rambut dan menyisir


pribadi
Langkah-langkah pembelajaran

a. Menyebutkan alat-alat mencuci dan menyisir rambut.

b. Menyebutkan tata cara mencuci dan menyisir rambut.

c. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara mencuci dan

menyisir rambut.
107
NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.1 Memelihara kesehatan Merias diri (make up)


pribadi
Langkah-langkah pembelajaran

1. Menyebutkan alat-alat berdandan (make up).

2. Menjelaskan fungsi alat-alat berdandan (make up).

3. Menyebutkan tata cara berdandan (make up) seperti:

membersihkan muka, berbedak, berlipstik, bercukur janggut

dan kumis.

4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara berdandan

(make up).

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.1 Memelihara kesehatan Memakai sepatu dan sandal


pribadi

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan jenis alas kaki.

2. Menyebutkan cara memakai sepatu dan sandal yang benar.

3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara memakai

sepatu dan sendal.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.2 Merawat dan Mencuci dengan cara manual


memelihara pakaian. Mencuci dengan menggunakan
mesin cuci
Langkah-langkah pembelajaran

1. Menjelaskan langkah-langkah mencuci secara manual atau

tradisional.

108
2. Menjelaskan langkah-langkah mencuci penggunaan mesin

cuci.

3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara mencuci

secara manual dan atau dengan menggunakan mesin cuci.

KOMPETENSI INDIKATOR

1.2 Merawat dan Menyetrika


memelihara pakaian
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan strika listrik atau

arang.

2. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika kemeja.

3. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika celana/ rok.

4. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika gaun.

5. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menyetrika

pakaian.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.2 Merawat dan Melipat pakaian


memelihara pakaian. Menyetrika pakaian
Menyimpan pakaian
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat kemeja.

2. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat celana/ rok.

3. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat pakaian.

4. Dengan bimbingan guru mempraktekkan cara melipat pakaian.

5. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara menyimpan

pakaian yang dilipat.

6. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menyimpan

pakaian dengan menggunakan hanger.

109
NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.2 Merawat dan memelihara Memilih baju yang tepat


pakaian Menandai baju
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan jenis pakaian sesuai dengan fungsinya.

2. Dengan bimbingan guru, mencocokan stelan pakaian yang

serasi.

3. Memilih baju sesuai dengan fungsinya.

4. Dengan bimbingan guru, menandai baju tertentu.

(dapat menggunakan kancing yang dipasangkan ditempat

tertentu, misalnya di bawah tengah kerah, atau ujung bawah

kemeja, jahitan benang yang dibuat bendulan kecil, atau tanda

lain)

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2. Aktifitas sehari-hari

2.1 Menggunakan kompor menyalakan kompor (minyak,


(minyak, gas, kayu bakar, gas, kayu bakar, arang, briket)
arang, briket) Merawat kompor
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menjelaskan langkah-langkah menyalakan kompor.

2. Menjelaskan cara menggunakan kompor.

3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menyalakan

kompor.

4. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara

menggunakan kompor.

5. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara

merawat/membersihkan kompor.

110
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.2 Menyiapkan makanan Memilih bahan makanan yang


sehat
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan ciri-ciri bahan makanan yang sehat seperti: ikan,

daging, sayur, buah, makanan kemasan, dan lain-lain.

2. Menunjukkan bahan-bahan makanan yang sehat.

3. Memilih bahan makanan yang sehat.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.2 Menyiapkan makanan Memotong bahan makanan


Mengupas bahan makanan
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan alat-alat memotong/ mengupas beberapa jenis

bahan makanan.

2. Menjelaskan cara mengupas bahan makanan.

3. Menjelaskan cara memotong bahan makanan.

4. Dengan bimbingan guru, memotong bahan makanan.

5. Dengan bimbingan guru, mengupas beberapa jenis bahan

makanan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.2 Menyiapkan makanan Menggoreng bahan makanan


Mengontrol kematangan makanan
Memasak bahan makanan
Langkah-langkah pembelajaran

1. Menyebutkan peralatan memasak.

2. Menjelaskan cara menggoreng bahan makanan.

3. Menjelaskan cara mengontrol kematangan makanan.

111
4. Menjelaskan cara membalikkan makanan.

5. Dengan bimbingan guru, menggoreng beberapa jenis bahan

makanan.

6. Dengan bimbingan guru, mengontrol kematangan makanan.

7. Dengan bimbingan guru, memasak beberapa bahan makanan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.2 Menyiapkan makanan Menghidangkan makanan

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan peranti makan sesuai dengan jenis makanan.

2. Menjelaskan fungsi peranti makan yang sesuai dengan jenis

makanan.

3. Menjelaskan cara menghidangkan makanan sesuai dengan jenis

makanan.

4. Dengan bimbingan guru menghidangkan makanan sesuai

dengan jenis makanan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.2 Menyiapkan makanan Menyimpan makanan

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan tempat untuk menyimpan makanan

(piring, mangkok, box, rantang, microwave, kulkas).

2. Menjelaskan cara menyimpan jenis makanan sesuai dengan

tempatnya, misal kue kering disimpan di toples, kue basah

disimpan di piring saji, sayur disimpan di panci atau di

mangkok, makanan yang dapat disimpan dan diawetkan dalam

kulkas.

112
3. Dengan bimbingan guru menyimpan makanan sesuai dengan

kebutuhan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.3 Menggunakan etika di Melakukan cara duduk


meja makan

Langkah-langkah pembelajaran.

Untuk indikator ini disesuaikan dengan teknik duduk pada

keterampilan OM, hanya jarak tubuh dengan meja lebih dekat

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.3 Menggunakan etika di menggunakan dan menyimpan


meja makan serbet

Langkah-langkah pembelajaran

1. Menyebutkan jenis serbet.

2. Menjelaskan cara menggunakan serbet.

3. Menjelaskan teknik menyimpan serbet.

4. Dengan bimbingan guru menggunakan dan menyimpan serbet.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.3 Menggunakan etika di Menggunakan peralatan di meja


meja makan makan
Langkah-langkah pembelajaran

1. Menyebutkan peralatan makan di meja makan.

2. Menjelaskan fungsi peralatan makan di meja makan, misal

sendok, garpu, pisau, sumpit.

3. Dengan bimbingan guru, menggunakan perlatan makan di

113
meja makan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.3 Menggunakan etika di Mengorientasi meja makan


meja makan
Langkah-langkah pembelajaran

1. Menjelaskan teknik mengorientasi benda yang ada di meja

makan (teknik mendeteksi meja dengan menggunakan

punggung tangan, dan menyapukan dengan sangat hati-hati

dan perlahan)

2. Dengan bimbingan guru, mengorientasi meja makan

Gambar mengorientasi meja

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.3 Menggunakan etika di Menggunakan etika di meja makan


meja makan

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menjelaskan etika di meja makan (berpakaian, cara makan).

2. Dengan bimbingan guru melakukan praktek makan dengan

menggunakan etika di meja makan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

114
2.3 Menggunakan etika di Menuang air ke dalam gelas
meja makan
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menjelaskan cara menuangkan air dari teko, botol, dan

dispenser ke dalam gelas.

2. Dengan bimbingan guru, menuang air ke dalam gelas .

(tidak disarankan peserta didik untuk mencelupkan ujung

jarinya untuk mengukur tingkat kepenuhan gelas.

3. Dengan bimbingan guru, menuangkan air ke dalam gelas dari

berbagai media.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.3 Menggunakan etika di Menata makanan di meja makan.


meja makan Menyiapkan hidangan untuk
tamu/keluarga
Menyajikan makanan dan
minuman
Melakukan cara makan dan minum

Langkah-langkah pembelajaran.

Dengan bimbingan guru, menata makanan.

1. Dengan bimbingan guru, menyiapkan hidangan untuk tamu

dan keluarga.

2. Dengan bimbingan guru, menyajikan makanan dan minuman

untuk diri sendiri, keluarga dan tamu.

3. Mengenalkan cara menyimpan makanan di dalam piring

dengan menggunakan sistem jam-jaman.

4. Dengan bimbingan guru melakukan cara makan dengan

menggunakan tangan, sendok, dan garpu

5. Dengan bimbingan guru melakukan cara minum dengan

menggunakan gelas, dan botol kemasan

115
6. Perlu evaluasi dan pengulangan kegiatan untuk menanamkan

konsep cara makan dengan menggunakan tangan, sendok, dan

garpu. yang benar.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.3 Menggunakan etika di Melakukan cara makan dan


meja makan minum di tempat pesta
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan macam-macam teknik penyajian hidangan di

tempat pesta, misal parasmanan, party.

2. Menjelaskan tata cara dan etika makan dan minum di tempat

pesta.

3. Dengan bimbingan guru melalui peragaan, melakukan makan

dan minum di tempat pesta.

Gambar suasana antri di tempat pesta.

Tunanetra ikut antri mengambil makanan


dengan didampingi pendamping

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.4 Membersihkan dan Menggunakan lampu


merawat perabot rumah Membersihkan perabot rumah
tangga tangga
Membersihkan langit-langit
Membersihkan kaca jendela dan
pintu
Menyapu lantai.
Mengepel lantai

116
Menata mebeler

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik mempraktekkan cara

memasang dan menyalakan lampu (lampu listrik, lampu

minyak, lampu petromak).

2. Menyebutkan jenis perabotan rumah tangga.

3. Menyebutkan jenis peralatan untuk membersihkan perabotan

rumah tangga.

4. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan

perabotan rumah tangga.

5. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan langit-

langit

6. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyapu lantai

menggunakan sapu dan atau vacum cleaner

7. Dengan bimbingan guru, peserta didik mengepel lantai

8. Dengan bimbingan guru, peserta didik menata mebeler

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.5 Membersihkan dan Membersihkan halaman.


merawat halaman rumah Merawat tanaman
Merawat alat-alat berkebun
Merawat hewan peliharaan
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan halaman

(menyapu, membersikan rumput, menata pot dll).

2. Menyebutkan jenis-jenis tanaman yang sering ditanam di

117
halaman rumah.

3. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat tanaman

(menyiram, membuang daun kering, memberi pupuk,

mengganti media tanah, menyetek dll).

4. Menyebutkan alat-alat berkebun.

5. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat dan

menyimpan alat-alat berkebun.

6. Menyebutkan jenis-jenis hewan peliharaan.

7. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat hewan

peliharaan (cara memberi makan, membersihkan kotorannya).

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.6 Memperbaiki pakaian Mamasukan benang ke jarum


sederhana Memperbaiki pakaian

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan peralatan untuk perbaikan pakaian sederhana

(jarum, benang, kancing, peniti, dan alat untuk memasukkan

benang ke dalam jarum).

2. Dengan bimbingan guru, peserta didik memasukkan benang ke

jarum.

3. Dengan bimbingan guru, peserta didik menjahitkan kancing.

4. Dengan bimbingan guru, peserta didik mempraktekkan

perbaikan pakaian (menisik, mengelim, menjelujur).

NO KOMPETENSI INDIKATOR

118
2.7 Mengelolaan keuangan Mengidentifikasi uang kertas dan
uang logam
Melipat uang kertas
Menyimpan uang ke dalam
dompet atau tas
Membelanjakan uang
Menyimpan uang di Bank
Mengatur uang untuk keperluan
keluarga (tlp, listrik dll)
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan jenis-jenis uang (logam dan kertas).

2. Menyebutkan ciri-ciri setiap nilai uang kertas dan uang logam.

3. Dengan bimbingan guru, peserta didik melipat uang kertas

berdasarkan nominalnya.

Gambar jenis lipatan uang.

4. Dengan bimbingan guru, peserta didik membelanjakan uang

di warung terdekat.

5. Menghitung jumlah harga pembelian dan menghitung jumlah

uang kembalian belanja.

6. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpan uang di

bank.

7. Dengan bimbingan guru, peserta didik menggunakan kartu

alat bantu tanda tangan.

119
Guru menyiapkan media (bekas kartu perdana atau karton

duplek ukuran KTP yang diberi lubang selebar tanda tangan

yang akan dibuat

8. Menjelaskan pengaturan penggunaan uang

Membuat skala prioritas kebutuhan barang yang akan dibeli

KOMPETENSI INDIKATOR

3. Dunia kerja

3.1 Manajemen kerja Menjelaskan arti kerja.


Menyebutkan aturan kerja
Menunjukkan sikap dalam
bekerja.
Menyimpan alat kerja
Memelihara alat kerja.
Menggunakan alat kerja.

Langkah-langkah pembelajaran

Dengan melalui pendekatan ceramah dan penugasan.

1. Menjelaskan arti kerja.

2. Menyebutkan macam-macam pekerjaan.

3. Menyebutkan aturan kerja.

4. Menunjukkan beberapa sikap dalam bekerja.

5. Menyimpan alat kerja sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaan.

6. Memelihara alat kerja sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaan.

7. Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsi dan jenis

120
pekerjaan

NO KOMPETENSI INDIKATOR

3.2 Menggunakan waktu Menggunakan waktu efektif dan


waktu senggang
Langkah-langkah pembelajaran.

Kondisi pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas dan di luar

kelas.

1. Dengan membuat daftar kegiatan, peserta didik mengatur

pembagian waktu sehari-hari seperti untuk belajar, bermain,

beribadah, beristirahat dll.

2. Dengan membuat daftar kegiatan, peserta didik mengatur

waktu senggang untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat.

3. Peserta didik membiasakan untuk ikut berpartisipasi aktif

dalam kegiatan kemasyarakatan bersama orang awas seperti

Karang taruna, Remaja masjid, Komunitas Seni dll.

No KOMPETENSI INDIKATOR

4. Reproduksi Manusia

4.1 Reproduksi manusia Menjelaskan perbedaan tanda-


tanda fisik bayi sampai dewasa,
baik laki dan perempuan dengan
menggunakan model boneka
Langkah-langkah pembelajaran.

Dengan melalui peragaan model peserta didik menyebutkan ciri-ciri

fisik laki-laki dan perempuan dari bayi sampai dewasa.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

4.1 Reproduksi manusia Menjelaskan perbedaan alat


reproduksi laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan
121
model boneka

Langkah=langkah pembelajaran.

Dengan bimbingan guru melalui media model boneka reproduksi

peserta didik menjelaskan alat reproduksi laki-laki dan perempuan

NO KOMPETENSI INDIKATOR

4.1 Reproduksi manusia Memahami masalah kewanitaan


Datang bulan
Kehamilan
Merawat bayi
Keluarga berencana
Membesarkan anak
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik

menjelaskan tanda-tanda datang bulan.

2. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik

mempraktekkan cara memelihara kebersihan alat reproduksi

ketika datang bulan

3. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik

menjelaskan tanda-tanda kehamilan.

4. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik

mempraktekkan cara merawat bayi.

5. Menjelaskan manfaat keluarga berencana.

6. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik

menyebutkan alat kontrasepsi KB.

7. Dengan bimbingan guru melalui media menjelaskan cara

membesarkan anak.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

4.1 Reproduksi manusia Menanamkan nilai-nilai moral dan


122
agama yang berhubungan dengan
kewanitaan
Langkah-langkah pembelajaran.

Dengan bimbingan guru, menjelaskan nilai-nilai moral dan agama

yang berhubungan dengan kewanitaan seperti haid, nipas,

kehamilan dll.

C. Keterampilan Komunikasi untuk Tunanetra

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1. Baca Tulis Braille

1.1 Menunjukkan kesiapan Mengembangkan perabaan untuk


untuk belajar membaca membaca
dan menulis Braille Mengekplorasi benda dengan
perabaan
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Melakukan latihan perabaan dengan bermain membedakan

berbagai jenis permukaan kain.

2. Melakukan latihan perabaan dengan bermain memindahkan

biji-bijian kecil ke dalam wadah lain dengan cara dijimpit satu

persatu.

3. Berlatih menyobek kertas bekas menjadi sobekan kecil.

4. Berlatih meremas-remas kertas koran, lilin/plastisin, bola kecil

atau tanah liat.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.1 Menunjukkan kesiapan Menemukan perbedaan titik


untuk belajar membaca Braille
dan menulis Braille

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menelusuri garis pengarah (labirin) dari kiri ke kanan atau

sebaliknya.

123
2. Mnelusuri garis pengarah (labirin) dari atas ke bawah atau

sebaliknya.

3. Melakukan latihan menelusuri garis titik-titik Braille dari kiri ke

kanan atau sebaliknya.

4. Latihan membedakan titik-titik Braille (titik 1-4) (titik 1-2-4-5)

(titik 1-5) (titik 2-4) (titik 1-2-5) (titik 2-4-5) (titik1-2-4) dsb

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.1Menunjukkan kesiapan Mengenal bentuk geometri


untuk belajar dengan perabaan
membaca dan
menulis Braille

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Bermain membedakan bentuk geometri.

2. Mencari benda-benda geometri yang berada di lingkungan

kelas.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2. Memiliki sikap membaca Posisi duduk sewaktu membaca


dan menulis yang baik dan Posisi tangan sewaktu membaca
benar Posisi kertas waktu membaca
Gerakan tangan sewaktu membaca
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Latihan posisi duduk yang benar pada saat membaca.

2. Latihan posisi tangan yang benar pada saat membaca.

3. Latihan menelusuri titik-titik Braille dari kiri ke kanan.

4. Latihan memposisikan kertas/buku pada waktu membaca.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2. Memiliki sikap membaca Memasang kertas pada alat tulis


dan menulis yang baik dan riglet
benar Menggunakan pen riglet waktu
menulis Braille
124
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Latihan memasang kertas pada reglet dengan posisi reglet yang

benar.

2. Latihan memindahkan posisi reglet untuk baris berikutnya.

3. Latihan membuat titik-titik Braille.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.3 Menggunakan media Menggunakan media baca tulis


baca-tulis awas bagi awas bagi peserta didik low vision
peserta didik low Menggunakan media baca tulis
vision elektronik

Langkah-langkah pembelajaran.

Guru menyiapkan media baca tulis (scanner, komputer bicara)

1. peserta didik latihan menggunakan scaner, dan komputer

bicara.

2. peserta didik latihan membaca dengan menggunakan scaner

dan komputer bicara.

3. peserta didik latihan menulis dengan 10 jari pada keyboard

komputer.

4. peserta didik latihan baca tulis menggunakan media kumputer

bicara (Jaws atau NVDA).

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.3 Menggunakan media Menggunakan media baca tulis


baca-tulis awas bagi awas bagi peserta didik low vision
peserta didik low Menggunakan media baca tulis
vision elektronik
Langkah-langkah pembelajaran.

Guru menyiapkan media baca-tulis dengan ukuran yang

disesuaikan dengan kondisi penglihatan, pencahayaan dan


125
kekontrasan, jenis dan ukuran huruf

1. Latihan menulis dengan menggunakan media spidol.

2. Latihan menulis 10 jari dengan menggunakan komputer.

3. Latihan membaca tulisan dengan ukuran yang disesuaikan

dengan kemampuan penglihatan.

4. Latihan membaca dengan menggunakan kaca pembesar yang

sesuai.

5. Latihan membaca dengan menggunakan CCTV.

6. Latihan membaca komputer dengan ukuran, pencahayaan,

kekontrasan huruf yang disesuaikan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.4 Menulis cetak awas Memodifikasi menulis cetak awas


pada anak tertentu pada anak tertentu

Langkah-langkah pembelajaran.

1. Latihan menulis huruf cetak kapital awas yang dimodivikasi

dengan menggunakan Reglet untuk tunanetra total dan low

vision.

2. Latihan membaca huruf cetak awas yang dimodifikasi (bentuk

dan ukuran huruf) untuk low vision.

Huruf cetak kapital awas

126
NO KOMPETENSI INDIKATOR

1.4 Menulis cetak awas Memodifikasi penggunaan alat


pada anak tertentu bantu tanda tangan
Langkah-langkah pembelajaran.

Guru menyiapkan media (bekas kartu perdana atau karton duplek

ukuran KTP yang diberi lubang selebar tanda tangan yang akan

dibuat).

Latihan membuat tanda tangan dengan menggunakan cetakan

media kartu.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2. Komunikasi

2.1 Menggunakan alat Menggunakan alat komunikasi


komunikasi yang ada manual
dimasyarakat Menggunakan alat komunikasi
cetak (majalah Braille)
Menggunakan alat komunikasi
elektronik
Langkah-langkah pembelajaran.

Guru mempersiapkan alat komunikasi manual, cetak dan elektronik

1. Mengidentifikasi alat komunikasi manual (kentongan, beduk).

2. Menggunakan alat komunikasi manual.

3. Mengidentifikasi alat komunikasi cetak (koran, majalah).

4. Menggunakan alat komunikasi cetak.

5. Mengidentifikasi alat komunikasi elektronik.

6. Latihan menggunakan alat komunikasi elektronik (radio,

televisi, internet, handphone).

7. Terampil menggunakan alat komunikasi yang sesuai dengan

kebutuhan.

127
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.2 Melakukan komunikasi Memperkenalkan diri dengan


antar personal dengan ekspresif
baik dan ekspresif. Mengenal orang dengan ekspresif
Bermain peran
Melakukan Simulasi
Melakukan ekspresi komunikasi
formal
Melakukan ekspresi komunikasi
non formal
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan untuk bermain peran

1. Menjelaskan etika berkomunikasi.

2. (sikap tubuh, ketinggian suara, wajah harus menghadap kepada

lawan bicara, tidak memotong pembicaraan, tidak memonopoli

pembicaraan).

3. Memperkenalkan identitas diri dengan ekspresif di depan

teman dan guru. (Perhatikan sikap tubuh, mimik dan intonasi

suara).

4. Bermain peran berkenalan dengan orang baru.

5. Bermain peran tentang cara berkomunikasiyang ekspresif

dengan teman sebaya.

6. Bermain peran cara berkomunikasi dengan orang yang lebih

tua.

7. Bermain peran berbicara di depan umum dengan ekspresif.

(Mengurangi blindisme, tidak menampilkan sikap tubuh yang

berlebihan).

128
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.4 Bergaul dengan etika Menunjukkanetika bertamu


yang benar

Langkah-langkah pembelajaran.

Guru mengkondisikan pembelajaran untuk bermain peran.

1. Menunjukan etika mengucapkan salam ketika bertamu.

(mengucapkan salam dan mengetuk pintu hanya 3 kali, bila

sudah 3 kali tidak ada jawaban, dimungkinkan tuan rumah

sedang tidak ada, atau sedang tidak berkenan menerima tamu,

maka kita segera meninggalkan rumah tersebut dengan tertib

2. Menunjukkan etika masuk rumah yang dikunjungi.

(menanggalkan alas kaki, masuk ke dalam ruangan dan duduk

dengan tertib jika sudah dipersilakan).

3. Menunjukkan etika cara menyampaikan tujuan kunjungan.

4. Menunjukkan etika cara mencicipi hidangan.

5. Menunjukkan etika cara berpamitan pada tuan rumah.

6. Menunjukkan etika cara meninggalkan rumah.

KOMPETENSI INDIKATOR

2.4 Bergaul dengan etika Menunjukkan etika berbicara


yang benar dengan orang yang lebih muda,
sebaya, dan lebih tua
Menunjukkan etika menyapa
orang
Menunjukkan etika menengok
orang sakit
Menunjukkan etika meminta
bantuan
Menunjukkan etika
memperkenalkan diri

129
Langkah-langkah pembelajaran.

Guru mengkondisikan pembelajaran untuk bermain peran.

1. Menunjukkan etika berbicara dengan orang yang lebih tua

(menurunkan volume suara, lemah kembut, tidak memotong

pembicaraan).

2. Menunjukkan etika cara menyapa orang lain.

3. Menunjukkan etika cara menengok orang sakit.

4. Menunjukkan etika cara memperkenalkan diri dan bersalaman.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.5 Melakukan kunjungan Melakukan kunjunganke lembaga


lembaga sosial sosial masyarakat (Karang Taruna,
masyarakat dan pusat Remaja Masjid)
layanan masyarakat Melakukan kunjunganke pusat
layanan masyarakat (Puskesmas,
Bank, PLN)
Langkah-langkah pembelajaran.

Pembelajaran dikondisikan dengan lingkungan yang sebenarnya

1. Menjelaskan tata cara mengunjungi lembaga sosial masyarakat.

2. Dengan bimbingan guru mengunjungi lembaga sosial

masyarakat yang terdekat.

3. Melakukan tanya jawab dengan petugas lembaga sosial

masyarat tentang layanan yang diberikan.

4. Dengan menggunakan teknik OM mempraktekkan tatacara

mengunjungi dengan lembaga kemasyarakatan, lembaga

keuangan, dan LSM lainnya.

130
NO KOMPETENSI INDIKATOR

2.5 Melakukan kunjungan Melakukan kunjunganke pusat


lembaga sosial layanan masyarakat (Puskesmas,
masyarakat dan pusat Bank, PLN).
layanan masyarakat
Langkah-langkah pembelajaran.

1. Menyebutkan jenis-jenis layanan masyarakat.

(Rumah sakit, Bank, ATM, Supermarket, pasar tradisional dll).

2. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan pemerintahan.

3. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan kesehatan.

4. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan perbelanjaan.

5. Menjelaskan cara mengunjungi lembaga layanan keuangan.

6. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan

pemerintahan.

7. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan

kesehatan.

8. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan

perbelanjaan.

9. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan keuangan.

Untuk mengimplementasikan program pelaksanaan pembelajaran


yang sesuai dengan prosedure di atas ke dalam RPP dapat diihat pada contoh
lampiran 2

131
BAB IV

PENILAIAN PROGRAM PENGEMBANGAN OMSK

A. Pengertian Penilaian

Program Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial Komunikasi

(OMSK) merupakan hal yang sangat penting untuk mengantarkan

peserta didik tunanetra dalam melakukan pengembangan OMSK.

Program pengembangan OMSK merupakan kegiatan pembelajaran bagi

peserta didik tunanetra dalam hal konsep dan pengalaman baru,

interaksi dengan lingkungan dan mobilitas. Untuk mengetahui

pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra dalam pencapaian hasil

program pengembangan OMSK maka perlu dilaksanakan penilaian.

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra pada

program pengembangan OMSK. Penilaian program pengembangan

OMSK oleh instruktur atau guru yang dilakukan secara

berkesinambunganbertujuan untuk memantau proses dan kemajuan

belajar peserta didik tunanetra sertauntuk meningkatkan efektivitas

pelaksanaan program pengembangan OMSK peserta didik tunanetra.

Penilaian pada program pengembangan OMSK dilakukan dengan

mengacupada indikator dari kompetensi. Hasil penilaian oleh guru

dianalisis lebih lanjut untuk mengetahuikemajuan dan kesulitan yang

dihadapi peserta didik tunanetra dalam pelaksanaan program

pengembangan OMSK.

Penilaian program pengembangan OMSK sebagai proses

pengumpulan dan pengolahan informasiuntuk mengukur pencapaian

hasil belajar peserta didik tunanetra, antara lain mencakup

penilaianotentik, dan penilaian unjupenk kerja dan penilaian proses.

132
Dalam program pengembangan OMSK, guru melaksanakan penilaian

otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensifuntuk

menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output)

program pengembangan OMSK.

B. Ruang Lingkup Penilaian

Penilaian hasil program pengembangan OMSK untuk peserta

didik tunanetra mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,dan

keterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan aspek, kompetensi dan

indikator sehingga dapat digunakanuntuk menentukan posisi relatif

setiap peserta didik terhadap standar yangtelah ditetapkan. Cakupan

penilaian merujuk pada ruang lingkup materi atau aspek,kompetensi,

indikator , danproses program pengembangan OMSK.

C. Prinsip dan Pendekatan Penilaian

1. Prinsip Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik tunanetra didasarkan pada

prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak

dipengaruhi faktorsubjektivitas penilai.

b. Terpadu, berarti penilaian oleh instruktur/pendidik dilakukan

secara terencana, secara khusus atau menyatudengan kegiatan

pembelajaran, dan berkesinambungan.

c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam

perencanaan,pelaksanaan, dan pelaporannya.

d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan

dasarpengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

133
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan

kepada pihakinternal sekolah maupun eksternal untuk aspek

teknik, prosedur, dan hasilnya.

f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

2. Pendekatan Penilaian

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan

Kriteria (PAK). PAKmerupakan penilaian pencapaian kompetensi

yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM

merupakan kriteria ketuntasan belajar minimalyang ditentukan oleh

satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik

kompetensi yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta

didik tunanetra.

D. Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian

kompetensi sikap,pengetahuan, dan keterampilan pada program

pengembangan OMSK sebagai sebagai berikut.

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Insruktur/guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui

observasi, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh pesertadidik

dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, dan penilaian

antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian(rating scale)

yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan guru.

a. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan

secaraberkesinambungan dengan menggunakan indera, baik

secaralangsung maupun tidak langsung dengan menggunakan

pedomanobservasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang

diamati.

134
b. Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan

carameminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan

pencapaiankompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar

penilaianantar peserta didik.

c. Jurnal merupakan catatan guru di dalam dan di luar kelas

yangberisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan

kelemahanpeserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Guru menilai kompetensi pengetahuan melalui tes lisan

danpenugasan.

a. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

b. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek

yangdikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan

karakteristiktugas.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Guru menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,

yaitupenilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan

suatukompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek,

danpenilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek

atauskala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon

berupaketerampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku

sesuai dengantuntutan kompetensi.

b. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang

meliputikegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara

tertulismaupun lisan dalam waktu tertentu.

c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan

caramenilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang

135
tertentuyang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui

minat,perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik

dalamkurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk

tindakan nyatayang mencerminkan kepedulian peserta didik

terhadap lingkungannya.

136
BAB V

PENUTUP

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

karunia Nya, penulisan buku Pedomam Program Pengembangan Orientasi

Mobilitas, Sosial dan Komunikasi dapat diselesaikan.

Buku Pedoman Program Khusus Pengembangan Orientasi Mobilitas,

Sosial dan Komunikasi diharapkan dapat membantu dan memberi arahan

serta acuan kepada guru, penyelenggara pendidikan peserta didik tunanetra

atau berbagai pihak yang peduli kepada peserta didik tunanetra.

Buku pedoman Program Khusus Pengembangan Orientasi Mobilitas,

Sosial dan Komunikasi dimaksudkan untuk memberikan layanan

pembinaan, pengarahan dan latihan kepada peserta didik yang mengalami

hambatan penglihatan agar memiliki kepribadian yang utuh, mandiri,

berkarakter, dan berbudi luhur, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan

di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dalam penyusunan buku ini tentu tidak terlepas dari kesalahan dan

kekurangan. Untuk kesempurnaan di masa yang akan datang sangat

diperlukan kritik dan saran yang membangun, oleh karena itu segala

masukan, kritikan, selalu diharapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan

buku ini.

137
GLOSARIUM

1. Asesmen: proses pengumpulan informasi yang dilakukan untuk

mengetahui kemampuan awal yang dimiliki peserta didik berkebutuhan

khusus sebagai baseline sebelum merencanakan pembelajaran. Pengertian

lainnya asesmen merupakan suatu usaha yang bertujuan mengumpulkan

berbagai informasitentang perkembangan peserta didik, baik

perkembangan dalam berbagai tugasperkembangan maupun

perkembangan dibidang akademik.

2. Clue:petunjuk berupa informasi tactual, visual, olfactory, auditori, dan

kinestetik yang ada dalam lingkungan.

3. Cross body technique: tehnik menyilang tubuh dengan menggunakan

tongkat.

4. Identifikasi: proses menemukan dan mengenali peserta didik yang

diindikasikan memerlukan layanan pendidikan khusus.

5. Independen travel: bepergian sendiri tanpa menggunakan pendamping

awas.

6. Landmark: ciri medan berupa informasi tactual, visual, olfactory, auditori,

dan kinestetik yang mudah dikenali, mempunyai ciri khas, dan bersifat

menetap dalam lingkungan.

7. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan

secaraberkesinambungan dengan menggunakan indera, baik

secaralangsung maupun tidak langsung dengan menggunakan

pedomanobservasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

8. Pendidikan Inklusif adalah pendidikan bagi semua anak atau peserta didik

tanpa terkecuali, termasuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK).

138
9. Pendidikan Khusus adalah pendidikan bagi peserta didik yang memiliki

tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kalainan

phisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan

dan bakat istimewa.

10. Personal living skills adalah keterampilan melakukan aktifitas dalam

kehidupan sehari-hari seperti keterampilan makan, minum, berpakaian

dan kebersihan diri.

11. Self familiarization adalah proses pengakraban diri terhadap lingkungan

sekitarnya dengan menggabungkan berbagai komponen orientasi.

12. Social living skills adalah ketrampilan sosial seperti keterampilan

menggunakan uang, bepergian ke tempat-tempat yang sudah dikenal dan

berinteraksi dengan orang lain.

13. Squaring off:sikap berdiri lurus membelakangi tembok/objek sehingga

badan tegak lurus dan kedua tumit diusahakan menyentuh dinding

dengan tujuan agar kaki kita siap melangkah lurus ke depan.

14. Student centered approach: pendekatan berpusat pada siswa.

15. Teknik two touch adalah teknik tongkat untuk menyentuh dua permukaan

jalan yang berbeda.

16. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupaketerampilan

melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengantuntutan

kompetensi.

17. Upper hand: teknik menyilang tubuh bagian atas

139
LAMPIRAN 1

Formulir Observasi dan Asesmen

Nama Anak : ....

Jenis Kelamin :
.

Tanggal Lahir :
..

Nama Ayah :
..

Pekerjaan :
..

TTL :
..

Pendidikan :
..

Nama Ibu :
..

TTL :
..

Pekerjaan :
..

Pendidikan :
..

Alamat :
..

140
No. Telepon :
..

Tanggal Asesmen :
..

Calon siswa pernah menjalani terapi (beri tanda V pada terapi yang
(pernah/sedang) dijalani :

Sensori integrasi
Fisio terapi
Okupasi terapi
Terapi bicara
Intervensi paedagogi

Telah menjalani tes : beri tanda pada tes yang pernah


dilakukan :

erkembangan pada tanggal .... bulan ....


tahun ..

Tes Intelegensi pada tanggal .... bulan


....tahu...

Lainnya sebutkan :

. Pada tanggal .. bulan ..


tahun.... ..... Pada tanggal ..... .bulan
.. tahun....

..... Pada tanggal .. bulan ..


tahun.....

141
Data Observasi

A. Identitas Anak :

Nama Anak :

Tempat Tanggal Lahir :

Anak ke :

Jenis Kelamin :

Agama :

B. Keadaan mata

a Bagaimana bentuk mata?

1) seperti juling

2) salah satu bola mata lebih besar

3) merah dengan kotoran mata

4) keluar cairan terus-menerus

b Apakah anak dapat melihat pada jarak 6 meter? Ya/tidak

c Apakah anak tidak dapat melihat orang pada jarak 6 meter?

Ya/tidak

d Apakah sering meraba-raba/tersandung bila berjalan? Ya/tidak

e Apakah anak sering mengeluh atau cepat lelah bila belajar?

Ya/tidak

f Apakah anak kesulitan melihat benda agak jauh? Ya/tidak


142
143
Asesmen Aspek Motorik

Nama Anak :

Jenis Kelamin :
...

Tanggal Lahir :
...

Nama Orang Tua :


..

Alamat :
..

Tanggal Asesmen :
..

MOTORIK KASAR DAN KESEIMBANGAN

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Berdiri jingkat selama 5 detik

2 Berjingkat dengan bertumpu pada satu


kaki

3 Berjalan biasa berbelok-belok tanpa


gerakan tangan

4 Berjalan jingkat lurus, berbelok kiri


kanan, mundur dan maju

144
5 Lari biasa lurus ke arah kiri kanan,
berbelok-belok

6 Jongkok lalu melompat sejauh 30 cm

7 Berbaring dan berguling ke arah


kanan/kiri

8 Menangkap bola besar

9 Melempar bola besar

10 Mendorong dan menarik beban

11 Merayap

12 Lompat tali

13 Memanjat

14 Sikap posisi jongkok dan melompat


sejauh 50 cm

15 Berdiri dengan satu kaki tegak

16 Berdiri dengan satu kaki tegak


berjingkat

17 Menari mengikuti gerakan

18 Melompat dengan satu kaki

19 Berputar ketika telungkup

20 Memutar dan mendongkak kepala

MOTORIK HALUS

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

145
1 Membuka dan menutup jari

2 Meremas kertas dengan jari

3 Mengacungkan jempol

4 Mengacingkan baju

5 Melipat kertas sesuai pola

6 Menggunting sesuai garis

7 Membuat bentuk dengan tanah liat

8 Menyusun balok

9 Menempel bentuk

10 Memegang pen dengan baik

11 Meniup balon

12 Menggunakan pen

13 Menghubungkan satu titik ke titik lain


dengan garis

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :



146

...

147
Asesmen Aspek Komunikasi dan Bahasa

Nama Anak :

Jenis Kelamin :

Tanggal Lahir :

Nama Orang Tua :


Alamat :

Tanggal Asesmen :

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Menggunakan kosa kata ekspresif

2 Menyebutkan 10 kata kerja

3 Menyebutkan 10 kata benda

4 Menyebutkan huruf-huruf abjad secara


urut

5 Menyebutkan kata ganti orang

6 Memberi reaksi terhadap perkataan


orang lain

148
7 Mengerti perintah sederhana. Ayo
duduk nak !

8 Menyebutkan 10 nama benda di


kelasnya

9 Menuliskan namanya sendiri

10 Membedakan suara orang-orang di


sekitarnya

11 Menyanyikan rangkaian kata/sebagian


kalimat lagu

12 Menirukan suara-suara di sekitarnya

13 Menyuruh orang lain untuk


menyampaikan pesan sederhana

14 Menceritakan pengalamannya

15 Berbicara melalui telepon

16 Menjawab pertanyaan ( siapa?,


dimana?)

17 Memberi nama pada benda


kesayangannya

18 Menyebutkan 10 alat rumah tangga


yang di tunjukkan

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

149
Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

150
Asesmen Aspek Kognitif

Nama Anak :

Jenis Kelamin :

Tanggal Lahir :

Nama Orang Tua :


Alamat :

Tanggal Asesmen :

PERSEPSI

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Membedakan benda yang besar dan kecil

2 Membedakan benda yang panjang dan


pendek

3 Membedakan teman laki-laki dan


perempuan

4 Membedakan warna (merah, kuning, dan

151
hijau)

5 Mengelompokkan benda sesuai dengan


ukuran besar atau kecil

6 Mengetahui mana posisi pertama dan


terakhir

7 Memori

8 Menceritakan kembali cerita pendek


setelah 15 detik

9 Menyebutkan kembali 10 angka secara


acak

10 Mampu menyampaikan pesan singkat ke


orang lain

11 Hafal nama temannya (minimal 5 nama)

12 Hafal nama gurunya (minimal 3)

13 Mampu mengulang materi pelajaran


yang telah dipelajari

14 Menceritakan pengalaman liburanya

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

152
Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

153
Asesmen Aspek Sensori

Nama Anak :

Jenis Kelamin :

Tanggal Lahir :

Nama Orang Tua :


Alamat :

Tanggal Asesmen :

Penglihatan

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Mengikuti gerak benda

2 Menyebutkan benda yang diletakkan


dengan jarak 1 meter

3 Melihat orang yang lewat pada jarak 1


meter

Pendengaran

154
4 Terkejut karena suara/bunyi

5 Mendengarkan bel yang dibunyikan


orang lain

6 Menirukan bunyi yang diperintahkan

7 Mengikuti suara/bunyi dengan gerak


kepala

8 Menunjukan respon terhadap suara


orang dewasa

9 Ada reaksi terhadap suara yang di


dengar

10 Memalingkan kepala ke arah suara bel

11 Memalingkan kepala kearah suara


mainan

12 Mencari bunyi dengan memalingkan


kepala

13 Membedakan suara kuat- lemah

Taktil

14 Membedakan permukaan halus dan


kasar

15 Membedakan bentuk segitiga, persegi


dan lingkaran dengan taktilnya

16 Membedakan padat dan cair

Keterangan:

M : Mampu

155
MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :


...


...


...


...


...


...


...


...

156
Asesmen

157
Aspek Sosialisasi

Nama Anak :

Jenis Kelamin :

Tanggal Lahir :

Nama Orang Tua :


Alamat :
..

Tanggal Asesmen :

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Mengenal nama-nama temannya

2 Membalas senyuman orang lain

3 Meminjamkan mainan kepada temanya

4 Mengenal anggota keluarganya selain


bapak dan ibu

5 Menonton anak-anak lain yang sedang


bermain

6 Menyapa temannya

158
7 Membuat mainan sesuai petunjuk

8 Mengikuti permainan sesuai aturan,


misalnya: menunggu giliran

9 Mengikuti permainan bola sesuai


aturan

10 Menujukkan barang miliknya kepada


orang lain

11 Menyebutkan mainan kepunyaan


sendiri

12 Menyebutkan mainan kepunyaan


temannya

13 Mengembalikan barang yang dipinjam

14 Membedakan mainan anak laki-laki


dan perempuan

15 Mengenal alamat rumahnya

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

....................................................................................................................
159
.....................................................................................................................

....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................

Asesmen Aspek Emosi

Nama Anak :

Jenis Kelamin :

Tanggal Lahir :
....

Nama Orang Tua :


Alamat :
..

Tanggal Asesmen
:.

Kode/No Pernyataan/Pertanyaan Ya Tidak

1 Menolong teman yang kesusahan

2 Menjenguk teman yang sakit

3 Mengucapkan selamat pada teman


yang berprestasi atau yang berulang
tahun

4 Membagi makanan kepada teman

160
5 Mengerjakan tugas pada waktunya

6 Memiliki semangat dalam belajar

7 Pesimis dan merasa tidak berguna

8 Bersembunyi jika ada seseorang yang


ditakuti

9 Menunjukkan sikap takut pada


rangsangan yang asing

10 Tersinggung jika dibicarakan masalah


ketidakmampuannya

11 Marah jika mainanya diambil

12 Gembira jika diberi hadiah

13 Tertawa jika mendengar hal yang lucu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

...................................................................................................................
.

...................................................................................................................
.

...................................................................................................................
.

...................................................................................................................
.

...................................................................................................................
.

...................................................................................................................
.
161
...................................................................................................................
.

...................................................................................................................
.

162
Lampiran
2

Program Pengembangan Orientasi Mobilitas

Satuan Pendidikan : SDLB


Bidang Pengembangan : Orientasi Mobilitas
Waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi
Mampu menjelaskan nama-nama bagian tubuh

II. Indikator
Menyebut nama-nama bagian tubuh dari rambut sampai
ke ujung kaki
Menyebutkan nama-nama bagian tubuh depan dan
belakang
Menyebutkan bagian-bagian sisi tubuh

III. Tujuan
Peserta didik mampu menyebut nama-nama bagian tubuh
dari rambut sampai ke ujung kaki
Peserta didik mampu menyebutkan nama-nama bagian
tubuh depan dan belakang
Peserta didik mampu menyebutkan bagian-bagian sisi
tubuh

IV. Pendekatan, Strategi, Metode


A. Pendekatan : Individual, kontekstual
B. Strategi : Pembelajaran langsung
C. Metoda : penugasan

V.Materi
Nama-nama bagian tubuh

VI. Sumber dan Media/Alat


A. Sumber :
B. Media/ Alat : model tubuh (torso), tubuh peserta
didik

VII. Pelaksanaan Program


163
A. Kegiatan awal
1. Mengkondisikan peserta didik untuk bermain
mengenali tubuhnya masing-masing
2. Melalui permainan guru menggunakan tubuh
peserta didik sebagai media
B. Kegiatan inti
Peserta didik menemutunjukkan nama-nama

bagian tubuh dari rambut sampai ke ujung kaki.

Guru mengamati kegiatan siswa.

Peserta didik menemutunjukkan nama-nama

tubuh bagian depan dan bagian belakang.

Peserta didik menemutunjukkan bagian sisi tubuh.

Guru memberikan reward kepada peserta didik

yang aktif.

Guru memberikan bimbingan kepada peserta

didik yang belum mampu menemutunjukkan

bagian tubuh.

C. Kegiatan penutup
Guru mengadakan refleksi seluruh aktifitas
pembelajaran yang telah dilakukan.
Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran.

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas kegiatan yang


dilakukan peserta didik ke dalam tabel yang telah
disiapkan.

LEMBAR PENILAIAN

Nama Anak : ............................................... Kelas : ............................


Sekolah : ............................................... Guru : ............................

164
No Materi Mampu Tidak Ket
Mampu
1. Menemutunjukkan

nama-nama bagian

tubuh dari rambut

sampai ke ujung kaki

2. Menemutunjukkan

nama-nama tubuh

bagian depan dan

bagian belakang.

3. Menemutunjukkan

nama-nama tubuh

bagian sisi.

Rubrik Penilaian
Jika peserta didik mampu menemutunjukkan sesuai dengan perintah,
diberikan tanda cek () pada kolom mampu atau sebaliknya.

165
LAMPIRAN 3

Contoh Instrumen Penilaian Program pengembangan OMSK

1. Format Penilaian Kompetensi Sikap

Kriteria penilaian

4= Selalu melakukan sesuai pernyataan

3= Sering melakukan sesuai pernyataan

2= Kadang-kadang,

1= Tidak pernah

Nama Peserta Didik : ..........................................................

Kelas : ..........................................................

Tanggal Pengamatan : ..........................................................

Kompetensi : Bergaul dengan etika yang benar.

Indikator : Menunjukkan etika bertamu

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Mengucapkan salam

2 Memasuki rumah yang dikunjungi

3 Menyampaikan maksud

kunjungan

4 Melakukan komunikasi dengan

tuan rumah

5 Mencicipi hidangan tamu

166
Jumlah Skor

4.

2. Format Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Nama Peserta Didik yang Dinilai : .......................


Kelas : ............................
Tanggal penilaian : .........................
Materi Pokok : Pengertian Orientasi dan mobilitas

No Aspek yang dinilai Skor

1. Menjelaskan pengertian Orientasi

2. Menjelaskan pengertian mobilitas

3. Menyebutkan 3 komponen orientasi

4. Menyebutkan 3 teknik pra tongkat

5. Menyebutkan 3 teknik tongkat

167
Petunjuk Penskoran :

Skor 1 setiap jawaban yang benar

Skor diperoleh X 2 = skor akhir


Skor maksimal

3. Format Penilaian Kompetensi Keterampilan

Nama Peserta Didik : .......................

Kelas : ............................

Tanggal penilaian : .........................

Materi Pokok : Penggunaan teknik dua sentuhan

No Aspek yang Dinilai Skor Ideal Skor Perolehan

Cara memegang tongkat

1. Penggunaan teknik tongkat yang 3

tepat

2. Menemukan ciri medan

3. Menemukan objek

4. Gait dan postur tubuh

Kriteria penilaian

No Aspek Uraian Skor

1. Memegang tongkat dengan tepat 3

Memegang tongkat kurang tepat 2

Memegang tongkat tidak tepat 1

2. Menggunakan teknik dengan tepat 3

Menggunakan teknik kurang tepat 2

Menggunakan teknik tidak tepat 1

168
3. Menemukan cirri medan dengan tepat 3

Menemukan cirri medan kurang tepat 2

Menemukan cirri medan tidak tepat 1

4. Menemukan objek dengan tepat 3

Menemukan objek kurang tepat 2

Menemukan objek tidak tepat 1

5. Menampilkan postur yang baik 3

Menampilkan postur yang kurang baik 2

Menampilkan postur yang tidak baik 1

4. Jurnal

Nama Peserta Didik Tunanetra : ...............................................................

Kelas : ...............................................................

Semester : ...............................................................

Tahun Pelajaran : ...............................................................

No Hari/Tanggal Kejadian Keterangan

169
5. Lembar Pengamatan Sikap

Kelas : .............................................

Hari, Tanggal : ..............................................

Materi Pokok : ...............................................

Sikap Ketera

ngan
Nama
Jujur Disipli Tangg Tolera Goton Santun
No peserta
n ung nsi g
Didik
Jawab Royon

6. Penilaian Proyek

Kelompok : ....................................................

Kelas : ......................................................

Tema : ....................................................................................

No Aspek Penilaian Skor Keterangan

A Perencanaan : 1. Apabila projek

kurang sesuai tema


1. Kesesuaian Tema

170
2. Pembagian Tugas 2. Apabila projek

cukup sesuai tema

3. Apabila projek

sudah sesuai tema

B Pelaksanaan : Masing-masing sub

aspek menggunakan
1. Kerjasama
skala 1 - 3
2. Kesesuaian dengan

rencana

3. Partisipasi anggota

C Pelaporan : Masing-masing sub

aspek menggunakan
1. Estetika
skala 1 - 3
2. Bahasa

3. Isi laporan

Rata-rata Skor

Analisis Tugas

Dalam pelaksanaan program pengembangan OMSK, guru

melaksanakan anaalisis tugas.

Contoh analisis tugas untuk kompetensi enggunaan teknik

tongkat di lingkungan terbatas dan indikator: penggunaan teknik

touch, two touch dan cross body , sebagai berikut.

Kemampuan
Dapat
No Aspek yang dianalisis Tidak Ket.
Dapat dengan
dapat
bantuan
1 menentukan land mark di suatu

171
lokasi

2 menentukan clue di suatu lokasi

3 menggunakan teknik touch


dengan tepat

4 Menggunakan teknik two touch


dengan tepat

5 Menggunakan teknik cross body


dengan tepat

Deskripsi : .......................................................................................

Tindak Lanjut : ........................................................................................

172
173

Anda mungkin juga menyukai