Yayasan ini didirikan atas prakarsa Dr. Tarekat Prawirowijoto bersama ibu-ibu
yang peduli terhadap kesejahteraan sosial pada tanggal 24 Maret 1955, yang
kemudian diketuai oleh Ibu Achmad Djohar. Pada tanggal 4 Maret 1956
yayasan ini disahkan oleh Prof. Dr. Soeharso sebagai salah satu dari 16 Cabang
2004 tentang yayasan maka YPAC cabang Malang berubah menjadi YPAC
Malang yang otonom dengan akte notaris dari Ita Andrijani, SH No. 02 tanggal
03 Maret 2011, disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
dengan periode kepengurusan 2013 2010 dengan akte Notaris No. 12 tanggal
17 Maret 2014 disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Misi:
Masyarakat (RBM).
2. Menyelenggarakan layanan PRA (Pusat Rehabilitasi Anak) yang meliputi
lanjut layanan PRA agar anak lebih cepat mencapai kemandiriannya secara
dalam kehidupannya.
5. Meningkatkan kepedulian sosial dan profesionalisme relawan guna
4.1.2 Tujuan
kerja
4. Terwujudnya pelayanan YPAC yang bermutu
5. Terselenggaranya manajemen YPAC yang efektif dan efisien
6. Terselenggaranya monitoring dan evaluasi kegiatan YPAC
7. Terselenggaranya dana usaha yang memadai
8. Terselenggaranya kemitraan yang saling menguntung
9. Terselenggaranya aplikasi IT di YPAC
Organ Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang periode 2013 2018
Anggota:
Pengurus:
Unit Rehabilitasi Medik: Dr. Hj. Hersusilowati dan Enny Dyah Iswari
Pengawas:
Efisien
Berguna
Undang Yayasan
cacat
Institusi
pemasaran YPAC
4.1.5 Fasilitas
5. Balai Pengobatan
9. Dapur untuk kegiatan memasak dan ruang makan & segala peralatannya
1.TKLB: 12 Anak
2.SDLB: 45 Anak
3.SMPLB: 14 Anak
4.SMALB: 8 Anak
5.Pravokasional: 8 anak
6.Autis: 7 anak
7.Asrama / Panti: Kapasitas 50 anak
8.Jumlah pelayanan dari Ruang Medik per tahun:
a. Fisioterapi: 375 anak
b. Okupasional Terapi: 309 anak
c. Speech Terapi: 296 anak
d. SnoozelenTerapi: 9 anak
e. Musik Terapi: 80 anak
4.2 Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Berkebutuhan
sudah berjalan lebih dari satu abad. Hal ini dikarenakan setting pendidikan
sekolah yang responsif terhadap beragam kebutuhan aktual dari anak dan
kualitas. Satu tujuan utama inklusi adalah mendidik anak yang berkebutuhan
pendidikan Nasional.
4. Surat Edaran Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
yang ada di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kota Malang. Diharapkan
nasional, bersifat inklusif dan dan dapat diakses oleh para penyandang cacat
2. Memfasilitasi dan mendukung pengembangan kapasitas melalui pertukaran
perlu didukung, yang terdiri dari para akhli, anggota komite berfungsi sesuai
memberikan pertimbangan.
7. Pemerintah bekerjasama dengan organisasi penyandang cacat dan membantu
berkebutuhan khusus (ABK) Di SLB (Sekolah Luar Biasa) YPAC Kota Malang
dapat dilihat dari berbagai upaya yang dilakukan dan dilaksanakan menurut
umumnya dalam kelas yang sama. Peserta didik berkebutuhan khusus harus
day care. Dari bantuan ini, maka pihak yayasan dan sekolah dapat
para Dokter, Terapis, Guru, Para Karyawan Yayasan dan Pengurus, Pengawas,
Pembina serta para Donatur. Seperti yang di sampaikan oleh salah satu
ekonomi produktif.
Dalam usaha melatih ketrampilan anak binaan untuk menuju usaha
yang ada pada anak sehingga pola rehabilitasi terpadu yang diberikan bersifat
keluarga serta masyarakat Seperti apa yang diungkapkan oleh salah satu guru,
berbagai latar belakang dan kondisi dalam satu sistem sekolah dan mencoba
Pengembangan potensi siswa ini tidak hanya diterapkan kepada siswa ABK saja
tetapi juga siswa yang lain yang bukan ABK. Karena pada dasarnya setiap
siswa memiliki potensi, namun terkadang pihak sekolah kurang jeli melihat
potensi tiap-tiap siswa dan tidak ada progam tertentu untuk dapat
mengembangkan potensi setiap siswa. Inilah potret pendidikan kita saat ini
yang masih melihat peserta didik dengan satu kaca mata yaitu memandang
bahwa semua anak adalah sama. Padahal, setiap anak terlahir dengan fitrahnya
masing-masing. Artinya, setiap anak harus diberi ruang dan hak untuk
Kota Malang
Dari sisi konten kebijakan yang terdapat dalam UU No. 20 tahun 2003
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan
yakni:
1. Tidak Terdiskriminasi
Prinsip dasar dari sekolah inklusif adalah selama memungkinkan, semua
perbedaan yang mungkin ada pada diri mereka. Sekolah inklusif harus
mereka. Pendidikan inklusif yang diterapkan merupakan alat yang paling efektif
luar biasa atau kelas khusus atau bagian khusus di sebuah sekolah reguler
kelas reguler tidak dapat memenuhi kebutuhan pendidikan atau sosial anak,
atau bila hal tersebut diperlukan demi kesejahteraan anak yang bersangkutan
sistem pendidikan.
4. Pelayanan Kesehatan
Diberikanya pelayanan yang terbaik melalui Total Carenya yang didukung
oleh para Dokter, Terapis, Guru, Para Karyawan Yayasan dan Pengurus,
diberikan Anak cacat mempunyai hak dan kewajiban yang sama dan
peran sekolah inklusi yaitu selain merupakan salah satu jawaban bahwa
dengan bakat dan potensinya. Kelak, generasi tersebut akan menjadi generasi
yang ahli, harmonis dan memberi manfaat bagi diri sendiri, masyarakat dan
bangsa. Oleh karena itu, sangatlah perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat
sendiri. Oleh karena itu diharapkan semua unsur tersebut berperan aktif untuk