A. Latar Belakang
Gerakan literasi sudah sering digaungkan seluruh lembaga pendidikan di Indonesia.
Mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Gerakan ini diharapkan akan
menjadi daya gedor peningkatan menuju masyarakat literat di Indonesia. Begitu juga di
SD Negeri Gondanglor 1 kecamatan Sugio kabupaten Lamongan. Dengan demikian,
sebagai bentuk partisipasi dari gerakan literasi sekolah dan persiapan akreditasi
perpustakaan nasional di perpustakaan Insan Cendekia, civitas akademik SD Negeri
Gondanglor 1 turut bersumbangsih dalam mewujudkan gerakan literasi tersebut.
Pengalaman selama ini menunjukkan lulusan sekolah umumnya dan SD khususnya
belum dapat menulis dengan baik bukan disebabkan kemampuan yang rendah dari anak
dalam menulis tetapi pendekatan atau strategi yang digunakan belum maksimal karena
segala keterbatasan.
Seorang anak yang normal memiliki potensi besar untuk ditumbuhkembangkan.
Gulford (1982) dalam Dworetzky (1990:306) mengemukakan 150 macam intelegensi
yang dapat dikembangkan dari seseorang. Howard Gardener, 1993; Amstrong, 1994;
Lazear, 1992 dalam Bums (1996:640) ada beberapa jenis intelegensi yang dapat
dikembangkan dari diri seseorang, antara lain: (1) Linguistic Intelligence, (2) Logical-
Mathematical Intelligence, (3) Spatial Intelligence, (4) Body-Kinesthetic Intelligence,
(5) Musical Intelligence, (6) Interpersonal Intelligence, dsb.
Di sisi lain terdapat mitos salah kaprah di masyarakat bahwa menulis itu berkaitan
dengan bakat. Ini mitos yang salah besar. Setiap orang bisa menulis. Kebanyakan
penyebab adalah peserta didik tidak tahu. Tidak tahu harus menulis apa. Tidak tahu harus
menulis dari mana. Tidak tahu bagaimana menuliskan gagasan yang ada di kepala. Tidak
tahu bagaimana menyusun tulisan sehingga menarik.
Pelatihan ini tidak akan mengajarkan mengenai berbagai teori dan teknik menulis
seperti yang banyak diajarkan di pendidikan formal dan non formal pada umumnya.
Pelatihan ini tidak untuk membuat peserta menguasai ilmu menulis. Pelatihan ini
bertujuan untuk membuat peserta menulis.
B. Tujuan
1. Mewujudkan lingkungan sekolah yang literat.
2. Mensukseskan gerakan literasi sekolah.
3. Meningkatkan keterampilan menulis kreatif peserta didik.
4. Meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik
C. Metode
Secara garis besar penyampaian materi dilakukan melalui:
1. Paparan
2. Diskusi
3. Praktik/ Latihan
4. Permainan dan dongeng
D. Fasilitator
1. Dzihan Zahriz Zaman, M.Pd. (Sastrawan dan Penulis Buku)
2. Herry Lamongan (Sastrawan)
3. Slamet Niko (Pendongeng)
F. Perlengkapan
Perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah:
1. Laptop
2. LCD Projector
3. Whiteboard / Plano dan alat tulisnya
4. Latihan peserta
G. Materi
Materi pelatihan meliputi :
1. Menulis kreatif
2. Menulis puisi anak
3. Menuangkan ide ke dalam puisi
4. Melaporkan hasil kreasi puisi
H. Susunan Panitia
Terlampir
I. Peserta
Peserta kegiatan pelatihan menulis kreatif dengan tema “Cerdas melalui Puisi” adalah
siswa kelas 4 sampai dengan kelas 6 SDN Gondanglor 1.
J. Anggaran Dana
1. Honor fasilitator 2 x Rp. 200.000,- = Rp. 400.000,-
2. Banner = Rp.
3. Konsumsi = Rp.
4. Penerbitan buku karya peserta = Rp.
Total = Rp.
K. Lain-lain
Selepas acara pelatihan, peserta akan diberikan pendampingan untuk penulisan dan
penerbitan karya tulisnya.