Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Yulia Cucun Novita

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856982349

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4407/Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Kode/Nama UPBJJ : 20/Bandar Lampung

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1. Jawab :
 Ingatan kinestik merupakan kemampuan dalam ingatan tentang kesadaran gerak
otot, hal ini dihaasilkan oleh interaksi antara indra peraba atau yang disebut dengan
tactile dengan propriosespsi atau keseimbangan yang dikontrol oleh sistem vestibular,
dan berpusat di bagian atas dari telinga bagian dalam.

 Manfaat ingatan kinestetik dalam pembelajaran antara lain: meningkatkan pemahaman


macam-macam konsep bahasa, meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial,
mendukung keterampilan kognitif,

 Contoh ingatan kinestetik pada penandang tunanetra mislanya tentang ingatan


kinestetik pada saat makan, walaupun ia penyandang tunanetra ia tidak lupa
bagaiamana makan dan ke arah mana ia memasukan makanan yaitu ke arah mulut.
Ataupun ia memiliki ingatan bagian-bagian organ tubuhnya yang lain.

2. Jawab :
Macam-macam jenis media pembelajaran
- Media Audio
Macam-macam media pembelajaran audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari
sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran.
Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa
lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi). Contoh media seperti
radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan lain-lain.
- Media Visual
Macam-macam media pembelajaran visual adalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Jenis media pembelajaran visual menampilan materialnya dengan menggunakan
alat proyeksi atau proyektor. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk-bentuk
visual. Selain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan
dalam bentuk visual. Macam-macam media pembelajaran visual ini dibedakan menjadi dua yaitu
media visual diam dan media visual gerak. Berikut penjelasannya :
a. Media visual diam Berupa foto, ilustrasi, flashcard, gambar pilihan dan potongan gambar,
film bingkai, film rngkai, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-lain
b. Media visual gerak. Berupa gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan
sebagainya.
- Media Audio Visual
Macam-macam media pembelajaran audio visual merupakan media yang mampu menampilkan
suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu
madia audio visual diam, dan media audio visual gerak. Berikut penjelasannya:
a. Media audiovisual diam.
Berupa TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b. Media audio visual gerak
Berupa film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dan lain-lain.

Media yang cocok untuk anak tunanetra


- Alat perekam suara bisa digunakan menjadi media pembelajaran dimana penjelasan
mengenai materi dari guru bisa direkam dan bisa diputar kembali dimana saja dan
kapan saja. Cara ini sangat efektif utamanya untuk anak tunanetra yang sudah
menginjak dewasa dimana mereka cenderung lebih banyak belajar dari auditoria atau
pendengaran

3. Jawab:
a. Pengertian dari gangguan pendengaran tunarungu
Anak tunarungu merupakan anak yang mempunyai gangguan pada
pendengarannya sehingga tidak dapat mendengar bunyi dengan sempurna atau bahkan
tidak dapat mendengar sama sekali, tetapi dipercayai bahwa tidak ada satupun manusia
yang tidak bisa mendengar sama sekali. Walaupun sangat sedikit, masih ada sisa-sisa
pendengaran yang masih bisa dioptimalkan pada anak tunarungu tersebut. Berkenaan
dengan tunarungu, terutama tentang pengertian tunarungu terdapat beberapa
pengertian sesuai dengan pandangan dan kepentingan masing-masing. Menurut
Andreas Dwidjosumarto (dalam Sutjihati Somantri, 1996: 74) mengemukakan bahwa:
seseorang yang tidak atau kurang mampu mendengar suara dikatakan tunarungu.
Ketunarunguan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tuli (deaf) atau kurang dengar
(hard of hearing). Tuli adalah anak yang indera pendengarannya mengalami kerusakan
dalam taraf berat sehingga pendengarannya tidak berfungsi lagi. Sedangkan kurang
dengar adalah anak yang indera pendengarannya mengalami kerusakan, tetapi masih
dapat berfungsi untuk mendengar, baik dengan maupun tanpa menggunakan alat bantu
dengar (hearing aids).
Istilah tunarungu diambil dari kata “tuna” dan “rungu”, tuna artinya kurang dan
rungu artinya pendengaran. Orang dikatakan tunarungu apabila 10 tidak mampu
mendengar atau kurang mampu mendengar suara. Apabila dilihat secara fisik, anak
tunarungu tidak berbeda dengan anak dengar pada umumnya. Pada saat berkomunikasi
barulah diketahui bahwa anak tersebut mengalami tunarunguan. Murni Winarsih (2007:
22) mengemukakan bahwa tunarungu adalah suatu istilah umum yang menunjukkan
kesulitan mendengar dari yang ringan sampai berat, digolongkan ke dalam tuli dan
kurang dengar. Orang tuli adalah yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga
menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran, baik memakai ataupun
tidak memakai alat bantu dengar dimana batas pendengaran yang dimilikinya cukup
memungkinkan keberhasilan proses informasi bahasa melalui pendengaran. Tin
Suharmini (2009: 35) mengemukakan tunarungu dapat diartikan sebagai keadaan dari
seorang individu yang mengalami kerusakan pada indera pendengaran sehingga
menyebabkan tidak bisa menangkap berbagai rangsang suara, atau rangsang lain
melalui pendengaran.

b. Hubungan tunarungu dengan gangguan atau hambatan wicaradan komunikai.


Tunarungu adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam fungsi
pendengarannya. Kondisi ini bisa berlangsung hanya sementara atau permanen. Bagi
Anda yang hidup bersama penderita tunarungu, tentu saja akan memerlukan bentuk
komunikasi khusus agar maksud pembicaraan bisa tersampaikan dengan baik. Kelainan
Bicara (Tunawicara). Tunawicara adalah seseorang yang mengalami kesulitan dalam
mengungkapkan pikiran melalui bahasa verbal, sehingga sulit bahkan tidak dapat
dimengerti oleh orang lain. Kelainan bicara ini dapat dimengerti oleh orang lain.
Kelainan bicara ini dapat bersifat fungsional di mana kemungkinan disebabkan karena
ketunarunguan, dan organik yang memang disebabkan adanya ketidaksempurnaan
organ bicara maupun adanya gangguan pada organ motorik yang berkaitan dengan
bicara.
Dimana hubungan tunarungu dan tunawicara adalah sama-sama memiliki
keterbatasan dalam berinteraksi berkomunikasi dan menerima informasi serta feedback
kepada lawan bicara. Namun apabila penyandang tunarungu ejak maih kecil ada
kemungkinan akan menjadi penyandang tunarungu ejak maih kecil ada kemungkinan
akan menjadi penyandang tnawicara juga karena minim nya komunikasi.

c. Sebagai contohnya ada seseorang yang memiliki gangguan tunarungu sejak kecil
dikarenakan gangguan gen. dimana penyebabnya pendengaran yang di tularkan oleh
orang tua kepada anak-anaknya. Melalui gen-gen resesif yang berarti orang tua
mempunyai pendengaran normal maaupun gen- gen domain yang berarti orang tua baik
salh satu maupun keduanya mempunyai dasar gangguan pendengaran.

4. Jawab:
- Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang berasumsi dari
pemikiran bahwa seseorang akan belajar dengan baik apabila mereka belajar bersama-
sama. Siswa biasanya lebih mudah memahami konsep pembelajaran apabila ia
mendapatkan penjelasan dari gurunya. Menurut Arikunto adakalanya seorang siswa
lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh kawan sebangku atau kawan-
kawan yang lain karena tidak adanya rasa enggan atau malu untuk bertanya.

- Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Menurut Roger dan David Johnson (Lie,) dalam
Rusman ada lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut:
a. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence), yaitu dalam
pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada
usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok
ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua
anggota dalam kelompok akan merasakan saling ketergantungan.
b. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu keberhasilan
kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh
karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.
c. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu memberikan
kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka
melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari
anggota kelompok lain.

- Kelebihan Pembelajaran Kooperatif


a. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada
guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir
sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa
yang lain.
b. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan
mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan
membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
c. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan
segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
d. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
jawab dalam belajar.
e. Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi
akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa
harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain,
mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif
terhadap sekolah.
f. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik
memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan
yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
g. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menggunakan informasi dan
kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).

5. Jawab:
a. Deka termasuk dalam tipe penyandang tunagrahita edang,dimana memiliki ciri
utama IQ berkisar 30-50. Anak tunagrahita sedang sangat sulit bahkan tidak dapat
belajar secara akademik seperti belajar menulis, membaca dan berhitung walaupun
anak tunagrahita sedang masih dapat menulis secara sosialnya misalnya menulis
namanya sendiri, alamat rumahnya dan lain-lain. Masih dapat di didik mengurus diri
seperti mandi, berpakaian, makan, minum, mengerjakan pekerjaan rumah tangga
dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari, anak tunagrahita sedang
membutuhkan pengawasan yang terus menerus.
b. Faktor penentu dari penyandang tunagrahita sedang seperti deka :
- IQ berkisar 30-50
- Masih mampu untuk di ajak berkomunikasi, namun kelemahan pada kegiatan
menulis,membaca dan berhitung
- Adanya keterlambatan perkembangan terutama dalam kondisi fisik.

6. Jawab:
- Konsep dan alas an penerapan prinsip skala perkembangan mental dalam pembelajran
Bagi penyandang tunagrahita memerlukan layanan khusus selain adanya layanan umum
yang diterapkan agar memberikan solusi bagi penyandang tunagrahita dalam proses
pembelajaran salah satunya harus terpacu pada prinsip skala perkembangan mental.
- Contoh penerapan skala perkembangan mental yaitu dengan adanya kelas khusus serta
strategi pembelajaran yang individualisasikan.seperti:
a. Mengelompokan murid yang dapat berinteraksi
b. Pengaturan lingkungan belajar melakukan beraneka ragam
c. Mengadakan pusat belajar/Learning centre.

Anda mungkin juga menyukai