Dalam sistem ekologi, Microsystem adalah hal yang menyangkut individu yang sedang
berkembang dalam interaksi 'proksimal' yang dekat dan tatap muka dengan individu lain di
mereka di lingkungan mereka, seperti keluarga dekat dan teman sebaya. Perspektif
perkembangan ini menempatkan anak-anak secara terpusat di dalam berbagai ekosistem
seperti mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem yang memiliki
lingkaran pengaruh yang luas dan konsentris (Bronfenbrenner, 1986; Kazak,1989). Pengaruh
paling proksimal bagi anak didapatkan dari lingkungan Microsystem.
Microsystem anak, terdiri dari keluarga, lingkungan anak, sekolah, serta area lain di mana
anak sangat akrab. Microsystem adalah dimana anak-anak berkembang, serta berinteraksi
sosial membentuk dasar untuk perkembangan bahasa dan sosial (Guralnick, 2011). Bahkan,
biologi anak itu sendiri, juga dapat dikatakan sebagai bagian dari mikrosistem
(Bronfenbrenner, 2005). Pengkondisian dan modifikasi Microsystem menjadi pendukung
dalam membantu anak dengan hambatan pendengaran mencapai keterampilan bahasa yang
sesuai dengan usia. Model ini juga memandu pendekatan pengajaran dan penilaian dalam
pendidikan tunarungu dengan berbagai macam modifikasi lingkungan dan aktivitas
pembelajaran di dalam kelas. Pada tingkat mikrosistem di sekolah guru dengan peserta didik
hambatan pendengaran harus terlibat setiap hari dalam komunikasi tatap muka dengan peran
ini konstan dalam penggunaan bahasa dan pendekatan pengajaran untuk memastikan
kecocokan dengan kebutuhan belajar individu serta mempertimbangkan dampak hambatan
dan kompetensi bahasa individu. Hubungan positif dan komunikatif dengan guru dan teman
merupakan faktor penting dalam penyesuaian awal anak, pada kelas dan lingkungan sekolah.
Pada tingkat mikrosistem pula, guru harus mampu mengelola hubungan antara pelajar,
orang tua serta profesional lainnya.
Analisis tentang aspek struktural dan fungsional dari setiap lingkungan Microsystem
menggambarkan bahwa variabilitas lingkungan terdekat anak, sangat penting untuk dapat
dimodifikasi menjadi sebuah sarana pengembangan kemampuan komunikasi dan pendidikan
yang berorientasi tujuan pengembangan potensi. Dukungan dan pengayaan dalam hubungan
interaksi dalam Microsystem berkontribusi pada perkembangan psikososial dan
neurokognitif pada anak-anak termasuk anak dengan gangguan pendengaran. Model
kerangka pikir microsistem membantu untuk berpikir tentang pembelajar tunarungu dan
konteks pembelajaran, dengan cara yang mencakup pengaruh kontekstual lingkungan
keluarga, kelas dan lingkungan budaya yang lebih luas. Anak dengan hambatan pendengaran
memperoleh dan mempraktikkan keterampilan baru serta menggunakan bahasa dalam
Microsistem mereka. Namun, dampak hambatan pendengaran yang mereka miliki
menimbulkan masalah presepsi komunikasi dalam interaksi sehingga menyebabkan masalah
konsentrasi dan motivasi untuk belajar.