Anda di halaman 1dari 2

Nama : Miftahul Huda Alqozri

NIM : 857123985

TUGAS II
PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

SOAL
1. Jelaskan dampak anak berbakat terhadap kesehatan!
2. Ciri fisik anak tunanetra adalah?
3. Alat bantu pendidikan bagi anak low vision?
4. Apa definisi dan ciri-ciri anak tunarungu secara fisik?
5. Jelaskan jenis tunarungu berdasarkan letak gangguan pendengaran!
6. Apa definisi dan klasifikasi komunikasi?

JAWABAN
1. Dampak anak berbakat biasanya adalah memiliki penampilan menarik dan rapi, kesehatannya berada lebih
baik atau di atas rata-rata (studi longitudinal Terman dalam Samuel A. kirk, 1986). Seorang anak berbakat
usia 10 tahun memiliki tinggi dan berat badan sama dengan usianya. Yang menunjukkan perbedaan adalah
koordinasi geraknya sama dengan anak normal usia 12 tahun. Seseorang dikatakan berbakat intelektual jika
mempunyai intelegensia tinggi dan kreativitas. Hal inilah yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet
meskipun mengalami berbagai rintangan dan hambatan karena ia telah mengikatkan diri pada tugas atas
kehendaknya sendiri.
2. Ciri fisik anak tunanetra adalah mengedip-ngedikan mata, gerakan mata tak beraturan dan cepat serta
matanya selalu berair.
3. Alat bantu pendidikan bagi anak low vision yaitu dengan menggunakan alat bantu optik dan modifikasi
lingkungan. Seperti kacamata, kaca pembesasr, teleskop mini dan keyboard khusus (huruf yang timbul dan
berukuran besar).
4. Tunarungu (hearing impairment) merupakan ketidakmampuan mendengar dari yang ringan sampai yang
berat sekali yang digolongkan kepada tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).
Ciri-ciri anak tunarungu adalah tidak dapat menangkap pembicaraan melalui pendengarannya, mengalami
hambatan dalam perkembangan bicara dan bahasanya, ucapan kata tidak jelas.

5. Jenis tunarungu berdasarkan letak gangguan pendengaran yaitu :


a. Tinarungu ringan (Mild Hearing Loss) adalah yang mengalami kehilangan pendengaran antara 27-40
dB. Ia sulit mendengar suara yang jauh sehingga membutuhkan tempat duduk yang letaknya strategis.
b. Tunarungu Sedang (Moderate Hearing Loss) adalah mengalami hehilangan pendengaran antara 41-55
dB. Ia dapat mengerti percakapan dari jarak 3-5 feet secara berhadapan (face to face), ia membutuhkan
alat bantu dengar serta terapi bicara.
c. Tunarungu Agak Berat (Moderately Severe hearing loss) adalah mengalami kehilangan pendengaran
antara 56-70 dB. Ia hanya dapat mendengar suara dari jarak dekat, sehingga ia perlu menggunakan
hearing aid.
d. Tunarungu berat (severe hearing loss) adalah mengalami kehilangan pendengaran antara 71-90 dB
sehingga ia hanya dapat mendengar suara-suara yang keras dari jarak dekat.
e. Tunarungu berat sekali (profound hearing loss) adalah mengalami kehilangan pendengaran lebih dari 90
dB. Mungkin ia masih mendengar suara yang keras tetapi ia lebih menyadari suara melalui getarannya
daripada pola suara.

6. Komunikasi merupakan suatu aktivitas atau peristiwa penyampaian pikiran maupun perasaan, antara
individu kepada individu atau individu kepada kelompok, melalui system simbol yang dapat dimaknai
bersama.
Klasifikasi komunikasi yaitu :
a. Gangguan artikulasi adalah kesulitan dalam pembentukan bunyi-bunyi, suku kata, maupun kata-kata,
sehingga ucapannya sulit dipahami.
b. Gangguan kelancaran bicara disebut juga gangguan irama berbicara terjadi karena adanya masalah yang
berkaitan dengan psikososial atau karena sebab-sebab lain yang mengganggu fungsi neuromotor orang
bicara.
c. Gangguan suara adanya gangguan proses produksi suara yang diakibatkan oleh sebab-sebab organic
maupun fungsional yang mempengaruhi fungsi larynx pada waktu phonasi.
d. Gangguan bicara yang dihubungkan dengan kelaina orofacial seperti adanya kelainan lidah, celah bibir,
celah langit-langit, serta kelainan pendengaran.
e. Gangguan bicara yag dihubungkan dengan kerusakan saraf (seperti gangguan bicara pada anak Ceberal
Palsy).

Anda mungkin juga menyukai