Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 3

PENGANTAR PENDIDIDKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

NAMA : RINA DWI AYUNI


NIM : 858553642

1. Uraikan klasifikasi tunarungu berdasarkan kehilangan pendengaran, saat terjadinya


ketunarunguan, letak gangguan pendengaran secara anatomis dan etimologi!
Jawab :
a. Berdasarkan tingkat kehilangan pendengaran yang diperoleh melalui tes
dengan menggunkan audiometer, ketunarunguan dapat di klasifikasikan
sebagai berikut :
1) Tunarungu Ringan
Siswa yang tergolong tunarungu ringan mengalami kehilangan pendengaran
antara 27 – 40 dB. Ia sulit mendengar suara yang jauh sehingga membutuhkan
tenpat duduk yang letaknya strategis.
2) Tunarungu Sedang
Siswa yang tergolong tunarungu sedang mengalami kehilangan pendengaran
antara 41 – 55 dB. Ia dapat mengerti percakapan dari jarak 3 -5 feet secara
berhadapan (face to face), tetapi tidak dapat mengerti diskusi kelas.
3) Tunarungu agak berat
Siswa yang tergolong tunarungu agak berat mengalami kehilangan
pendengaran antara 56 – 70 dB. Ia hanya dapat mendengar suara dari jarak
dekat, sehingga ia perlu menggunakan hearing aid. Kepada siswa tersebut perlu
diberikan latihan pendengaran serta latihan untuk mengembangkan
kemampuan bicara dan bahasanya.
4) Tunarungu berat
Siswa yang tergolong tunarungu berat mengalami kehilangan pendengaran
antara 71 – 90 dB sehingga ia hanya dapat mendengar suara-suara yang keras
dari jarak dekat.
5) Tunarungu berat sekali
Siswa yang tergolong tunarungu berat sekali mengalami kehilangan
pendengaran lebih dari 90 dB. Mungkin ia masih mendengar suara yang keras,
tetapi ia lebih menyadari suara melalui getarannya (vibratios) dari pada melalui
pola suara.
b. Berdasarkan saat terjadinya, ketunarunguan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut!
1) Ketunarunguan prabahasa yaitu kehilangan pendengaran yang terjadi
sebelum kemampuan bicara dan Bahasa berkembang.
2) Ketunarunguan pasca Bahasa, yaitu kehilangan pendengaran yang terjadi
beberapa tahun setelah kemampuan bicara dan Bahasa berkembang.
c. Berdasarkan letak gangguan pendengaran secara anatomis, ketunarunguan
dapat diklasifikasikan sebagi berikut!
1) Tunarungu tipe konduktif, yaitu kehilangan pendengaran yang disebabkan
oleh terjadinya kerusakan pada telinga bagian luardan tengah yang
berfungsi sebagai alat konduksi atau penghantar getaran suara menuju
telinga bagian dalam.
2) Tunarungu tipe sensorineural, yaitu tunarungu yang disebabkan oleh
terjadinya kerusakan pada telinga dalam serta syaraf pendengaran.
3) Tunarungu tipe campuran yang merupakan gabungan tipe konduktif dan
sensorineural, artinya kerusakan terjadi kerusakan telinga luar/ tengah
dengan telinga dalam/ syaraf pendengara.

2. Uraikan dampak tunarungu bagi anak dan dampak gangguan komunikasi bagi
anak?
Jawab:
a. Dampak tunarungu terhadap perkembangan bicara
Kemampuan berbicara dan berbahasa diperoleh melalui proses peniruan bunyi – bunyi
Bahasa. Tahapan normal perkembangan bicara yang dikemukakan oleh Robert M.
Smith dan John T. Neiswork (1975) sebagai beriku;
1) Fase reflexive vocalization (0-6 minggu). Pada fase ini bayi mengomunikasikan
rasa lapar, sakit, atau rasa tidak nyaman melalui tangisa.
2) Fase babbling/vocal play (6 minggu 6 bulan). Pada fase ini bayi mengeluarkan
suara-suara seperti berkumur, dan ia mulai bereaksi terhadap suaranya sendiri.
3) Fase lalling (6-9 bulan). Pada fase ini makin sering terjadi self imitation (bayi
mendengar suaranya sendiri dan mengulanginya)
4) Fase echolalic (9-12 bulan). Fase ini sering disebut fase membeo, karena bayi
meniru suara-suara yang dibuat orang lain, dan suara-suara yang ditiru tersebut
masih belum mempunyai arti.
5) Fase true speech (12-18 bulan). Pada fase ini anak mengatakan kata pertamanya dan
ia menggunakan Bahasa secara sengaja yang bertujuan sebagai alat untuk
berkomunikasi.

3. Uraikan perbedaan antara anak penyandang tunalaras dan penyandang autism


melalui ilustrasi sebuah kasus!
Jawab :
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan
kontro sosial, sedangkan autisme adalah gangguan perkembangan.dalam konteks
kehidupan sehari –hari dikalangan praktisi sangat bervariasi. Perbedaan pemberian julukan
kepada anak yang berprilaku menyimpang tidak lepas dari konteks pihak yang
berkepentingan. Misalnya para orangtua cenderung menyebut anak tunalaras dengan istilah
anak jelek (bad boy)., para guru menyebutnya dengan anak yang tidak dapat
diperbaiki.sedangkan anak autism cenderung pendiam dan memiliki masalah penyesuaian
yang serius mengakibatkan dirinya tidak diterima oleh teman-temannya.

4. Uraikan bagaimana karakteristik anak kesulitan belajar secara umu?


Jawab :

Kesulitan belajar diklasifikasikan secara garis besar menjadi


a. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan, yang mencakup gangguan
perhatian, ingatan, motoric dan persepsi, berbahasa, dan berpikir,
b. Kesulitan belajar akademik, yang mencakup kesulitan membaca, menulis, dan
berhitung.

Anda mungkin juga menyukai