Anda di halaman 1dari 6

TT 1 TAP

RINA DWI AYUNI


NIM. 858553642 /3A
A. Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Bu Fitri guru kelas IV SDN GUDO 01 Jombang ingin mencoba menerapkan pendekatan terpadu
lintas kurikulum/lintas bidang studi yaitu bidang studi Bahasa Indonesia, IPA, dan Kerajinan
Tangan. Jumlah siswa kelas IV sebanyak 48 orang dengan tingkat kecerdasan yang relative
sama. Sikap atau perkembangan jiwa mereka pun wajar-wajar saja, tidak ada yang memiliki
keistimewaan atau keluar biasaan. Hasil belajar yang diharapkan dari pembelajaraan terpadu
tersebut adalah siswa menunjukkan kemampuan:

1. membacakan puisi “Kembang Sepatu” dengan baik;

2. menceritakan/menjelaskan isi puisi ”Kembang Sepatu”;

3. menjelaskan bagian-bagian yang terdapat pada kembang sepatu;

4. membuat kembang sepatu dari kertas krep.

Di dalam perencanaan (RP) Bu Fitri menyediakan waktu untuk proses pembelajaran ini selama 3
kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

Mata pelajaran bahasa Indonesia 1 x 4 jam pelajaran @ 35 menit, mata pelajaran IPA 1 x 4 jam
pelajaran @ 35 menit, dan mata pelajaran Kerajinan tangan 1 x 2 jam pelajaran @ 35 menit. Alat
peraga/media dan sumber pembelajaran sudah disiapkan dengan baik, siswa hanya diminta untuk
menyiapkan sendiri alat-alat yang diperlukan untuk membuat hasil kerajinan tangan berupa
kembang sepatu. Setelah waktu yang ditetapkan habis (3 x pertemuan), ternyata apa yang
direncanakan oleh Bu Fitri tidak seluruhnya dapat dicapai, yaitu tidak seluruh siswa memperoleh
skor pembacaan puisi, tidak ada seorang pun siswa yang dapat menyelesaikan hasil kerajinan
tangan berupa kembang sepatu.

1. Analisislah kasus di atas, temukan 4 masalah pembelajaran yang terdapat di dalamnya.

2. Berikan alasan atas hasil analisis Anda !

3. Kemukakan alternatif pemecahannya !


Penyelesaian Kasus/Analisis Kasus : 8 Kerangka Berfikir

1. Membaca dan mempelajari kasus dengan cermat.

Kasus pembelajaran yang dihadapi Bu Fitri di sini adalah hanya menggunakan


metode ceramah saja.

2. Mengidentifikasi berbagai informasi kunci atau penting yang terdapat di dalam


kasus.

a. Siswa hanya diminta untuk menyiapkan sendiri alat-alat yang diperlukan

untuk membuat hasil kerajinan tangan berupa kembang sepatu .


b. Tidak seluruh siswa memperoleh skor pembacaan puisi.
c. Tidak ada seorang pun siswa yang dapat menyelesaikan hasil kerajinan tangan
berupa kembang sepatu.

3. Mengaitkan informasi-informasi tersebut sehingga muncul permasalahn atau


pertanyaan dari kasus tersebut :

a. Mengapa Bu Fitri menyuruh siswa untuk menyiapkan sendiri alat-alat yang diperlukan
untuk membuat hasil kerajinan tangan berupa kembang sepatu?
b. Mengapa Bu Fitri Tidak Menjelaskan dulu tata cara membaca puisi dengan benar?
c. Mengapa Bu Fitri tidak langsung menggunakan media daun atau benda-benda
yang ada di sekitar sekolah sebagai media pembelajaran?

4. Menganalisis penyebab masalah dari kasus itu :

Dari perumusan masalah pada langkah diatas, bisa diidentifikasikan masalah seperti
berikut :

Hasil analisis menunjukkan bahwa masalah-masalah yang terdapat pada kasus


adalah :
1. Mengapa proses pembelajaran yang dilaksanakan Bu Fitri tidak selesai
sesuaiwaktu yang telah ditetapkan atau direncanakan?
2. Mengapa tidak seluruh siswa mendapat kesempatan dalam
pengukuran/penilaianhasil belajar puisi?
3. Mengapa seluruh siswa tidak dapat menyelesaikan tugasnya membuat
kembang sepatu?
4. Bagaimana cara Bu Fitri mengelola/mengorganisasikan kelas dalam
pembelajaran Terpadu

5. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah :

a. Seharusnya hal pertama yang dilakukan Bu Fitri adalah melakukan kegiatan


pendahuluan sebelum memulai pembelajaran dikelasnya, seperti mengucapkan
salam, mengajak siswa berdoa bersama-sama, melakukan absensi terhadap
kehadiran siswa, melakukan apersepsi terhadap pembelajaran yang telah lalu dan
juga menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai siswa setelah pembelajaran berakhir.
b. Dengan cara penggunaan media sederhana yang ditemukan disekitar anak maka
pembelajaran akan lebih dapat dicerna oleh anak dan pembelajaran tersebut
menjadi hidup dan lebih bermakna. Hal tersebut disebabkan karena anak depat
melihat, menyentuh, merasakan menyaksikan sendiri secara langsung.

6. Menganalisis kekuatan dan kelemahan setiap alternatif :

a. Kekuatan

 Bu Fitri menyiapkan alat peraga/media dan sumber pembelajaran sudah


disiapkan dengan baik
b. Kelemahan
 Bu Fitri menggunakan metode ceramah dan penjelasannya kurang
sehingga banyak anak-anak ada tidak paham
 Bu Fitri tidak menggunakan media apapun di awal pembelajaran sehingga
siswa tidak bisa memahami apa yang dijelaskan oleh bu Fitri

7. Memilih satu alternatif yang dianggap paling efektif :

 Memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media


yang banyak ditemukan di lingkungan anak. Dengan cara penggunaan media
sederhana yang ditemukan disekitar anak maka pembelajaran akan lebih dapat
dicerna oleh anak dan pembelajaran tersebut menjadi hidup dan lebih bermakna.
Hal tersebut disebabkan karena anak depat melihat, menyentuh, merasakan
menyasikan sendiri secara langsung. Upaya Pembelajaran akan lebih bermakna
jika guru meningkatkan peran serta anak didik, sehingga anak akan lebih banyak
mendapatkan pengalaman belajar yang berkesan.

 Memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan serta melakukan kegiatan


pembelajaran sesuai dengan yang ada pada RPP dengan memperhatikan
Kegiatan awal/pendahuluan, Kegiatan Inti dan Kegiatan Penutup seperti berikut
ini :
Kegiatan awal/pendahuluan
 Mengucap salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa
 Melakukan apersepsi
 Memberikan motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
 Menggunakan media Bunga asli yang ada di lingkungan sekitar anak
disekolahan
Kegiatan Penutup
 Bu Fitri mengajak siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah disampaikan
 Bu Fitri memberikan tugas rumah/PR serta memberikan arahan kepada
siswanya untuk belajar pembelajaran berikutnya.
8. Menyusun dan menuliskan jawaban dari masalah /kasus tersebut.
Dari permasalahan kasus Bu Fitri terhadap pembelajaran Terpadu, mengapa
pembelajaran yang dilakukan Bu Fitri dianggap sebagai kelemahan, dikarenakan :
a. Bu Fitri menggunakan metode ceramah dan penjelasannya kurang sehingga
banyak anak-anak ada tidak paham
b. Bu santi tidak menggunakan media apapun dalam menjelaskan materi sehingga
anak tidak dapat bereksplorasi.
B. Kasus Pembelajaran IPA SD
Pak Hasan adalah Guru Kelas III SD 01 Plandi, Jombang, ingin mengajarkan Topik
tentang benda mati dan makhluk hidup. Pak Hasan mempersiapkan gambar-gambar
yang diperlukan untuk pelajaran tersebut, seperti: gambar mobil, senter, batu, tumbuh-
tumbuhan, binatang, matahari, sepeda, motor, lampu, manusia, dan patung manusia.
Sebelum anak-anak mengelompokkan benda-benda tersebut, Pak Hasan
menyampaikan bahwa pelajaran IPA hari ini adalah tentang benda mati dan makhluk
hidup. Pak Hasan menjelaskan apa yang disebut dengan benda mati dan makhluk
hidup. Setelah itu Pak Hasan menyuruh anak-anak untuk mengisi Lembar Kerja (LK)
berdasarkan pengelompokan benda mati dan makhluk hidup. Setelah LK diperiksa
oleh Pak Hasan ternyata hasilnya sangat mengecewakan, karena hanya 12 anak yang
dapat menjawab dari 30 anak dalam kelas tersebut.
1. Identifikasi 3 (tiga) hal yang membuat anak-anak tidak semuanya bisa menjawab
pertanyaan dalam LK.
2. Jika Anda yang menjadi Pak Hasan, cobalah rancang kegiatan belajar IPA yang
mampu
membuat anak-anak dapat mengerti secara optimal. Tuliskan 2 (dua) keunggulan
rancangan tersebut, dilihat dari hakikat pelajaran IPA di SD dan pendekatan belajar
aktif.

Jawaban
1. a. Kurangnya keterbukaan antara murid pada guru.Seharusnya para murid yang
tidak mengerti diharap bertanya pada guru atau gurulah yang terlebih dahulu pada
muridnya,Contoh: apakah ada yang belum paham.

b. Cara penyampaian Pak Hasan kurang menarik atau kurang jelas

c. Kurangnya konsentrasi para murid.

2. Saya akan menerapkan sistem pembelajaran secara lebih mendekat pada murid,
saya akan menagajak para murid untuk belajar aktif dalam hal teori ataupun praktek
melihat langsung benda-benda tersebut. Cara sangat berguna untuk para murid lebih
mengerti atau paham.

Anda mungkin juga menyukai