PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
1) Tunarungu bawaan
Ketika lahir anak sudah mengalami atau menyandang tunarungu dan indera
pendengarannya sudah tidak berfungsi lagi.
Mereka yang menjadi tuli sebelum dikuasainya bahasa (usia 1,6 tahun)
artinya anak menyamakan tanda tertentu seperti mengamati, menunjuk,
meraih dan sebagainya, tetapi belum membentuk system lambang.
Mereka yang menjadi tuli setelah menguasai bahasa, yaitu telah menerapkan dan
memahami sistem lambang yang berlaku di lingkungan.
Anak tunarungu dapat melihat semua apa yang ada disekitarnya, namun
tidak dapat mendengarnya itu sebabnya anak tunarungu cenderung
memiliki emosi yang tidak stabil, mudah curiga dan merasa kurang
percaya diri. Karakteristik darisegi emosi dan social (dalam Haenudin,
2013:67 sebagai berikut
Pada umumnya kognitif anak tunarungu sama dengan anak normal pada
umumnya. Namun, akibat keterbatasan kemampuan berbahasanya, keterba
tasan informasi dan daya abstraksi anak sebagai dampak dari kehilanagn
pendengaran menyebabkan proses pencapaianyang lebih luas menjadi
terhambat.
f) Hadapkan tangan dan tubuh kita ke arah plawan bicara. Saat berkomunikasi
menggunakan bahasa isyarat, jaga agar tangan kita tetap terlihat itu penting.
Pastikan tangan dan tubuh kita tetap menghadap ke arah lawan bicara.
a) Susun pokok-pokok yang Anda ingin bicarakan. Setelah dia tahu topik
umumnya, akan lebih mudah baginya untuk mengikuti percakapan Anda.
Cobalah untuk tidak mengubah topik tiba-tiba tanpa jeda untuk memberi
isyarat perubahan topik. Sering-seringlah berhenti dan tanyakan apakah dia
memahami pembicaraan kita
b) Jelaskan adanya gangguan. Jika ada gangguan yang mungkin tidak
diketahui orang tunarungu, seperti dering telepon atau ketukan di pintu,
jelaskan mengapa Anda melangkah menjauh. Bila tidak, orang tunarungu
mungkin akan berpikir Anda berhenti bicara dengannya, dan hal ini bisa
dianggap tidak sopan
c) Bicaralah pada orang tersebut, bukan kepada juru bahasa. Penting bagi
Anda untuk menujukan percakapan langsung kepada orang tunarungu
tersebut bukan kepada juru bahasa (atau sesama pendengar). Juru bahasa
akan memahami cara membantu orang tunarungu memahami obrolan
Anda, maka jangan khawatirkan mereka.
Daftar Pustaka
Djati, Indra.2008. Kamus Sistem Isyarat Bahasa Indonesia. Jakarta:Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta
Eja, Sajaah. 2005. Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Pendengaran Jakarta: Depdikbud
Iriantara, Yosel.2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa
Yusup, Pawit 2009. Ilmu Informasi Komunikasi, Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara
Yusup, Pawit. 2010. Komunikasi Intruksional Teori dan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara