4. Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-
anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahan.
Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan
menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial
masyarakat yang bersangkutan.
SIFAT STRATIFIKASI
Dalam buku SOSIAL
Sosiologi karya Suhardi, sifat stratifikasi sosial
ada dua macam yaitu :
1. Stratifikasi Terbuka (Close Social Stratification)
Sifat stratifikasi terbuka memungkinkan setiap orang
untuk mendapatkan strata sosial yang lebih tinggi. Begitu
juga sebaliknya, orang yang berada di tingkat strata sosial
yang tinggi bisa sewaktu-waktu terjatuh ketingkat strata
sosial yang lebih rendah.
2. Dalam stratifikasi terbuka, setiap orang akan terpicu untuk
memperoleh kehidupan yang lebih maju dari sebelumnya
namun juga akan menimbulkan perasaan khawatir bila
tidak mengalami kemajuan atau justru mengalami
kemunduran.
2. Stratifikasi Tertutup (Open Social Stratification)
Sifat stratifikasi tertutup membuat batasan seseorang
untuk berpindah strata sosial baik itu dari lapisan atas ke
bawah ataupun sebaliknya. Di sini hanya faktor kelahiran
saja yang bisa menentukan strata seseorang. Misalnya
orang yang lahir dari golongan kerajaan, maka selamanya
akan menjadi orang bangsawan.
Sifat stratifikasi tertutup ini dapat melahirkan sifat
rasis. Dulu pernah terjadi di Negara Eropa dan Amerika
dimana stratifikasi sosial ditentukan oleh warna kulit.
Orang yang berkulit hitam dipandang memiliki derajat
sosial yang lebih rendah daripada orang berkulit putih.
UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL
Unsur-unsur baku dalam sistem lapisan sosial dalam
masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan (status)
Tempat atau posisi seseorang dalam suatu masyarakat,
kedudukan dibagi menjadi tiga :
a. Ascribed status yang diperoleh melalui kelahiran.
b. Achieved status kedudukan yang dicapai seseorang
dengan usaha yang disengaja.
c. Assigned status yaitu kedudukan yang didapatkan
karena orang tersebut memiliki kelebihan atau
mendapat suatu penghargaan.
2. Peranan (role)
Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau
status. Dalam kehidupan di masyarakat, peranan diartikan
sebagai perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status
yang dimilikinya. Status dan peranan tidak dapat
dipisahkan karena tidak ada peranan tanpa status, dan
tidak ada status tanpa peranan.
Interaksi sosial yang ada di dalam masyarakat merupakan
hubungan antara peranan-peranan individu dalam masyarakat.
Ada tiga hal yang tercakup dalam peranan, yaitu sebagai
berikut.
1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan
posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat
dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai
organisasi.
3. Peranan merupakan perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Dengan kata lain, kedudukan dan peranan menentukan apa
yang diperbuatnya bagi masyarakat, serta kesempatan-
kesempatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya.
Semakin banyak kedudukan dan peranan seseorang, semakin
beragam pula interaksinya dengan orang lain. Interaksi
seseorang berada dalam struktur hierarki, sedangkan
peranannya berada dalam setiap unsur-unsur social tadi. Jadi
hubungan antara status dan peranan adalah bahwastatus atau
kedudukan merupakan posisi seseorang dalam struktur
hierarki, sedangkan peranan merupakan perilaku actual dari
status.
Mobilitas Sosial
Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan,
pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan
peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa latin
mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Jadi,
mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang
atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan
yang lain.
Faktor pendorong mobilitas
sosial
Faktor Struktural
Faktor struktural adalah jumlah relatif dari
kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta
kemudahan untuk memperolehnya.
Cangkupan faktor struktural :
1. Struktur Pekerjaan
2. Perbedaan Fertilitas
3. Ekonomi ganda
Faktor Individu
Faktor individu adalah kualitas seseorang, baik ditinjau
dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun
keterampilan pribadi. Faktor Individu meliputi :
Perbedaan Kemampauan, setiap individu memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Mereka yang cakap
mempunyai kesempatan dalam mobilitas sosial.
Orientasi Sikap terhadap Mobilitas, banyak cara yang
di lakukan oleh para individu dalam meningkatkan
prospek mobilitas sosialnya, antara lain melalui
pedidikan, kebiasaan kerja, penundaan kesenangan,
dan memperbaiki diri.
Faktor Kemujuran, walaupun seseorang telah berusaha
keras dalam mencapai tujuannya, tetapi kadang kala
mengalami kegagalan.
Status Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang
dimiliki oleh orang tuanya, karena ketika ia dilahirkan
tidak ada satu manusia pun yang memiliki statusnya
sendiri. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang
diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari
kedudukannya sendiri dilapisan sosial yang lebih
tinggi.
Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya
mobilitas sosial. Orang yang hidup dalam keadaan ekonomi
yang serba kekurangan, misalnya daerah tempat tinggal nya
tandus dan kekurangan SDA, kemudian berpindah tempat
ke tempat yang lain atau ke kota besar. Secara sosiologis
mereka dikatakan mengalami mobilitas.
Situasi Politik
Situasi Politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas
sosial suatu masyarakat dalam sebuah negara. Keadaan
negara yang tidak menentu akan mempengaruhi situasi
keamanan yang bisa mengakibatkan terjadinya mobilitas
manusia ke daerah yang lebih aman.
TERIMAKASIH