Anda di halaman 1dari 4

Abstrak

I. PENDAHULUAN
II. PEMBAHASAN

Tunarungu Merupakan individu atau anak yang mengalami gangguan pada proses mendengar. Di mana
gangguan tersebut mengakibatkan ketidakmampuan tersebut dalam menerima stimulus yang datang kepadanya
apalagi memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Akibatnya ketidakmampuan merespon mendengarkan indra
pendengaran menerima stimulus yang datang sehingga proses informasi yang terjadi informasi bahasa terutama
menggunakan pendengaran kita tidak bisa tercapai dan bisa dilaksanakan dengan baik dan formasi tersebut. Dimana
dapat diketahui bahwa informasi itu terjadi ketika adanya stimulus, respon,coding,dan segalanya sehinggaM
melakukan sebuah coding terhadap objek itu yang akan dipaparkan kembali untuk memahami objek tersebut,
Namun anak tunarungu ini tidak mampu ketika ada simbol-simbol yang terjadi dalam bentuk bahasa.

A. Etimologi atau penyebab ketunarunguan

1. Faktor keturunan (Heredity) apabila orang tua antara ibu dan ayah apabila keduanya atau salah satu ada
yang mengalami tunarungu maka itu berpotensi besar anaknya juga akan mengalami tunarungu.
2. Faktor ibu yang terkena rubella (Maternal Rubella) rubella adalah sebuah virus yang apabila ibu yang sedang
hamil maka itu sangat beresiko akan merusak alat Indra dan lemahnya jantung.
3. Ketidaksesuaian antara darah Ibu dan Anak apabila seorang ibu yang memiliki darah A- dan bapaknya
memiliki darah B+ maka hal itu akan berpotensi menyebabkan anaknya mengalami tunarungu.
4. Meningitis (radang selaput otak) lapisan otak yang mengalami radang maka itu dapat bereaksi pada
penjolnya kelenjar yang ada di sekitar pipi dan ketiak hal tersebut dapat menyebabkan rusaknya alat indra.
5. Prematur (yang lahir sebelum waktunya) pada saat proses perkembangan janin, perkembangan indra
pendengaran itu belum belum sempurna belum sempurna selesai maka saat lahir itu menyebabkan si Anak
yang lahir prematur ini mengalami tuna rungu.

B. Klasifikasi anak tuna rungu


a. Berdasarkan tingkat kehilangan pendengaran, percakapan/bicara orang :
1. Ketunarunguan ringan (mild hearing losses) yaitu kehilangan pendengaran sekitar 15-30 Db, kemampuan
pendengaran ataupun fasilitas untuk membedakan suaranya masih normal dan juga untuk belajar
menggunakan bantuan dari alat dengar atau auditori.
2. Ketunarunguan sedang ( Moderate hearing losses) yaitu kehilangan pendengaran sekitar 31-60 Db,
kemampuan pendengaran serta kecakapan untuk membedakan suara hampir normal dan dalam belajar
menggunakan bantuan auditori serta visual.
3. Ketunarunguan berat (severe hearing losses) yaitu kehilangan pendengaran sekitar 61- 90 Db, kemudian
kapasitas untuk pendengar serta kapasitas untuk membedakan suara sudah tidak ada. anak Tunarungu
Belajar menggunakan atau mengandalkan auditori dan juga visual akan kemampuan anak tunarungu
saat mendengar akan menjadi normal apabila menggunakan alat bantu dengar dan jika menggunakan
atau bantu dengar kapasitas untuk membedakan suara juga akan membaik.
4. Ketunarunguan sangat berat (profound hearing losses) yaitu kehilangan pendengaran sekitar 91-120 Db,
fasilitas untuk mendengar serta kapasitas untuk membedakan suara tidak ada. Tingkat ketunarunguan
sangat berat ini saat belajar hanya dapat mengandalkan bantu dengar. Anak tunarungu dapat
mendengarkan dengan normal apabila menggunakan alat bantu dengar tetapi kapasitas untuk
membedakan suaranya masih tetap lemah atau buruk.
b. Berdasarkan tempat terjadinya kehilangan pendengaran :
1. Telinga konduktif yaitu tulis yaitu kerusakan pada bagian luar dan tengah telinga.
2. Tuli sensoris yaitu kerusakan pada bagian telinga dalam dan juga hubungan antara saraf otak.
c. Berdasarkan saat terjadinya kehilangan pendengaran :
1. Tunarungu bawaan yaitu anak yang sudah mengalami tunarungu sejak ia lahir.
2. Tunarungu setelah lahir yaitu anak yang mengalami tunarungu setelah ia lahir, tapi tunarungu setelah
lahir ini bisa disebabkan kan oleh penyakit atau kecelakaan setelah ia lahir.
C. Penanganan Anak Tuna Rungu
1. Penanganan anak tunarungu dengan terapi bermain tujuannya untuk melatih pendengaran anak
tunarungu dan anak tunarungu bisa membedakan suara. Permainan yang bisa digunakan untuk anak
tunarungu ya itu bisa bermain dengan tikus atau kucing dan bisa membedakan suara itu bisa
menggunakan telepon.
2. Panganan anak tunarungu dengan alat bantu dengar ini berbentuk kecil yang bisa digunakan di luar
maupun di dalam telinga, akan tetapi jika menggunakan alat bantu ini harus berkonsultasi terlebih
dahulu kepada dokter karena dapat dilihat klasifikasi tunarungunya terlebih dahulu.
3. Penanganan anak tuna rungu dalam Implan Koklea yaitu dapat digunakan dengan cara dioperasi maupun
pembedahan. Penanganan implan koklea ini bisa saja gagal maupun berhasil.
4. Penanganan anak tuna rungu dengan bahasa isyarat yaitu penanganan ini sangat penting dalam
penanganan anak tunarungu karena tanpa bahasa isyarat anak yang mengalami tunarungu tidak bisa
berkomunikasi baik dengan anak biasa maupun sesama anak tunarungu.
D. Media pembelajaran yang dapat digunakan anak tunarungu :
a. Media Stimulasi visual
1) Gambar
2) Gambar disertai tulisan
3) Benda asli maupun tiruan
b. Media Stimulasi auditoris
1) Alat musik
2) Tape recorder
3) Berbagai sumber suara lainnya,seperti :
a. Suara alam : suara petir,suara gemercik air hujan
b. Suara binatang : gonggongan anjing,kicauan burung
c. Suara yang dibuat manusia : bersin,batuk,ketawa,nangis,percakapan

Dari paparan diatas,bisa disimpulkan bahwa anak tunarungu memerlukan media pembelajaran berupa alat peraga
untuk memudahkan saat mengikuti proses belajar.

Abstract

Deaf children show hearing loss from mild to very severe category. Deafness is a barrier to the hearing system and a
communication barrier. This paper is qualitative in nature about deaf childre and how communicate with deaf
children,including : thourgh play therapy,use of assistive devices,cochlear implants,or sign language. Deaf children
also need learning media in the from off teaching aids to facilitate the learning process,including : animal
pictures,pictures book,musical instruments,and videos.

Keywords : Causes of Deaf children,Learning Media for Deaf children,Handling of Deaf children

Abstrak

Anak Tunarungu menunjukan kehilangan pendengarannya dari kategori ringan sampai dengan sangat berat.
Tunarungu adalah hambatan sistem pendengaran dan hambatan komunikasi. Tulisan ini dalam bentuk kualitatif
tentang anak tunarungu dan penanganan untuk berkomunikasi anak tunarungu,diantaranya : melalui terapi
bermain,menggunakan alat bantu,Implan Koklea,maupun dengan bahasa isyarat. Anak tunarungu juga
membutuhkan media pembelajaran berupa alat peraga untuk memudahkan saat mengikuti proses
belaja,diantaranya : gambar-gambar binatang,buku yang bergambar,alat musik,dan video.

Kata Kunci : Penyebab anak Tunarungu,Media Belajar anak Tunarungu,Penanganan anak Tunarungu

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/article/view/861

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=75oEBAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA15&dq=info:s9L-
rYodfCQJ:scholar.google.com/&ots=ldh4da-
afJ&sig=BH3P3MnqUHhZQ6r9mIAORpPZ940&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/pip/article/view/7400

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj/article/view/2588

http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/2202

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-jabar/article/view/40

http://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/ei/article/view/77

https://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/view/1927

http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/view/1809

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/pip/article/view/7386

Berdasarkan penyebab anak tunarungu dari beberapa aspek yang sudah dibahas diatas,maka dapat disimpulkan
bahwa penyebab ketunarunguan bisa disebabkan oleh faktor ibu yang terkena rubella, Faktor keturunan, Prematur.
Klasifikasi anak tunarungu pada umumnya berada pada tingkat ringan sampai dengan tingkat sangat berat,namum
anak tunarungu memiliki pengaruh kemampuan berbahasa dan pendengarannya yang sangat rendah. Maka dalam
penanganan anak tunarungu memerlukan alat bantu,terapi bermain,dan bahasa isyarat.

Anda mungkin juga menyukai