Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Rachmah Jeni Novianti

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 856734806

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4407/ pengantar pend. Anak berkebutuhan khusus

Kode/Nama UPBJJ : Salut Silampari

Masa Ujian : 2023/1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban :

1. Ingatan kinestetik

 adalah ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh


interaksi antara indra perabaan (tractile)propriosepsi dan keseimbangan
(yang dikontrol oleh sistem vestibular yang berpusat pada bagian atas
pada telinga bagian dalam.

 Beberapa manfaat bagi pembelajaran: mendorong perkembangan


keterampilan kognitif seperti mengurutkan kejadian/proses dan
mengikuti petunjuk, meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial,
mengembangkan pola piker kreatif dan keterampilan, membangun rasa
percaya diri, menjaga kesehatan tubuh.

2. Menurut fungsinya

a. Media yang berfungsi untuk memperjelas penanaman konsep yang


sering disebut sebagai alat peraga

b. Meida yang berfungsi untuk membantu kelancaran proses pembelajaran


itu sendiri yang disebut alat bantu pembelajaran

Contohnya :

a. Alat peraga

1) Objek atau situasi sebenarnya: terminal bisa, pertokoan, dsb.

2) Benda asli yang diawetkan : binatang yang diawetkan

3) Tiruan (model) yang terdiri dari model tiga dimensi dan dua
dimensi

b. Model dua dimensi berupa potongan bidang dari kulit, karton, tripleks
dsb.

c. Alat bantu pembelajaran

1) Alat bantu menulis antara lain reglet&pen (stylus), mesin ketik


braille, papan huruf dan opacon (alat yg dapat merubah huruf
cetak menjadi huruf yang dapat diraba/timbul)
2) Alat bantu untuk membaca (bagi anak low vision) antara lain : kaca
pembesar, OHP (overhead proyektor), CCTV (close circuit
television) dan slide proyektor

3) Alat bantu berhitung : papan hitung (cubaritme), abacus (sempoa),


kalkulator (talking kalkulator)

4) Alat bantu audio yang sering digunakan oleh anak tunanetra yaitu
tape recorder.

3. Tunarungu (hearing impairment) merupakan satu istilah umum yang


menunjukkan ketidakmampuan mendengar dari yang ringan sampai yang berat
sekali yang digolongkan oleh tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).

Hubungan antara tunarungu dengan gangguan hambatan wicara dan komu


ikasi yaitu karena anak tunarungu tidak bisa mendengar bahasa, maka anak
tuna rungu mengalami hambatan dalam berkomunikasi.

Contohnya : ali adalah seorang anak berkebutuhan khusus yaitu tunarungu


sedang membeli jajan di halaman sekolah, karena ali tidak bisa mendengar
perkataan orang gurunya, ali membuang sampah sembarangan, karena hal
tersebut ali di tegur oleh guru karena ali mengalami hambatan dalam
berkomunikasi dengan gurunya.

4. Strategi kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menekankan unsur


gotong royong atau saling membantu sama lain dalam mencapai tujuan
pembelajaran . 4 elemen dasar mnurut Johnson d.w. & Johnson (1984::10)

1) Saling tergantungan positif guru dituntut untuk menciptakan suasana


belajar yang mendorong anak untuk saling membutuhkan

2) Interaksi tatap muka antar siswa sehingga mereka dapat berdialog


dengan sesame teman, dan dapat memungkinkan menjadi sumber bagi
temanya.

3) Akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan bahan belajar


terhadap tiap anggota kelompok, dan kelompok diberi balikan tentang
prestasi anggotanya sehingga mereka saling mengetahui teman yang
membutuhkan bantuan

4) Keterampilan menjalin hubungan interpersonal dalam strategi ini anak


dilatih untuk memiliki keterampilan sosial seperti tenggang rasa bersikap
sopan terhadap teman, mengkritik idenya bukan mengkritik orangnya,
serta berani mempertahankan pikiran yang logis.

Dengan menerapkan strategi kooperatif ini terdapat keuntungan yang


dapat diperoleh untuk anak tunarungu antara lain : dapat meningkatkan
prestasi belajar, mendorong timbulnya motifasi intrinsic, dan dapat
meningkatkan sosialisasi anak tunarungu dengan siswa lain,
meningkatkan harga diri, serta meningkatkan keterampilan hidup
bergotong royong.

5. Deka termasuk tunagrahita

a. tipe sedang, karena deka dapat berkomuniksi dengan bahsa yang


sederhana dengan kosa kata sehari hari dan dibantu bahasa daerah .

b. faktor penentu menjadi kategori tipe sedang karena deka dapat


membaca, menulis dan berhitung secara terbatas, baru bisa
mengidentifikasi huruf dan angka, dapat menyebutkan nama benda di
sekitar, dsb.

6. Prinsip skala perkembangan mental menekankan pada pemahaman guru


mengenai usia kecerdasan anak tunagrahita. Dengan memahami usia ini guru
dapat menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan usia mental anak
tunagrahita tersebut. Dengan demikian anak tunagrahita dapat mempelajari
materi yang diberikan oleh guru.

Contohnya: a belajar menghitung tentang penjumlahan 1-5 sementara b telah


mempelajari penjumlahan 6-10 ini menandakan adanya perbedaan individu.

Anda mungkin juga menyukai