Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Fisika Teknik

Dosen Pengampu :
Eko Supri Murtiono, ST, MT.

Disusun Oleh :
DanangMursito (K1514022)
Euis Fauziah (K1514030 )
Nuzul Kun Rahendra (K1514058)
Prima Ramadana (K15140 )
Zainab Izzah (K1514074)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
1. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan terjadi apabila ada suatu benda yang
bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan yang berubah secara teratur
setiap detiknya. Perubahan kecepatan setiap detiknya ini disebut
percepatan.Gerak lurus berubah beraturan dibagi menjadi dua, yaitu :

a.GLBB dipercepat

Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh


GLBB dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.

Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah

Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat

b. GLBB diperlambat

Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat).


Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.

Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat


Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat

Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut :

Untuk menentukan kecepatan akhir

Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai


berikut:

2. Aplikasi Konsep GLBB dalam Kehidupan Sehari-hari


Benda yang mengalami gerak lurus berubah beraturan memiliki
kecepatan yang berubah seiring dengan perubahan waktu. Dengan
demikian dalam selang waktu yang sama perubahan jarak yang dicapai
benda tidak sama. Bila perubahan jarak yang dicapai semakin bertambah
besar, berarti kecepatan benda semakin bertambah pula. Gerak semacam
itu dinamakan gerak lurus berubah beraturan dipercepat. Sebaliknya jika
perubahan jarak yang dicapai semakin berkurang, berarti kecepatan benda
semakin lambat, maka gerak demikian disebut dengan gerak lurus berubah
beraturan diperlambat.Kecepatan akhir pada saat tertentu berbeda dengan
kecepatan awal pada saat t = 0 yaitu saat peninjauan gerak
dilakukan.Persamaan untuk menentukan kecepatan akhir , jarak yang
ditempuh, dan hubungan antara kecepatan akhir dengan jarak, serta grafik
hubungan v – t dapat dinyatakan sebagai berikut.

vt = vo + at

s = vo t + ½ at2

vt2 = vo2 + 2as

s= .t

Hampir semua gerak yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari


adalah gerak lurus berubah beraturan. Namun demikian ada juga yang
kombinasi antara GLB dan GLBB secara berselang-seling.
Aplikasi dari GLBB diantaranya adalah

a.Gerak seorang penerjun payung

b.Gerak mobil dalam balapan mobil

c.Gerak Jatuh Bebas

d.Gerak benda dilempar vertikal ke atas

e.Gerak benda dilempar vertikal ke bawah.

3. Contoh

Mobil yang bergerak GLBB diwakili oleh grafik v - t seperti pada


gambar di bawah.

Berapakah jarak toal yang ditempuh oleh mobil itu?

Dari grafik di atas tampak selama perjalanannya, mobil mengalami


2 macam gerakan. Tiga jam pertama (dari 0 - 3 pada sumbu t)
mobil bergerak dengan kecepatan tetap, yakni 30 km/jam. Ini
berarti mobil menjalani gerak lurus beraturan (GLB).
Dua jam berikutnya (dari 3 - 5 pada sumbu t) gerak mobil
diperlambat, mula-mula bergerak dengan kecepatan awal 30
km/jam lalu berhenti. Artinya mobil menjalani gerak lurus berubah
beraturan diperlambat. Jarak total yang ditempuh mobil dapat
dihitung dengan menggunakan 2 cara sebagai berikut.

Cara 1:
Jarak yang ditempuh selama 3 jam pertama (GLB)
Diketahui:
v = 30 km/jam
t = 3 jam
s1 = v.t
s1 = 30 km/jam x 3 jam
s1 = 90 km

Jarak yang ditempuh selama 2 jam berikutnya (GLBB)


Diketahui:
vo = 30 km/jam
vt = 0
t = 2 jam

Karena mobil yang semula bergerak kemudian berhenti, maka


mobil mengalami percepatan negatif yang kita sebut perlambatan.
Besar perlambatannya kita hitung dengan menggunakan persamaan
GLBB pertama, yaitu:
vt = vo + a.t
0 = 30 + a . 2
2a = - 30
a = - 30/2 = - 15 km/jam
Jarak yang ditempuh mobil selama 2 jam terakhir kita hitung
dengan menggunakan persamaan GLBB kedua,

s2 = vo.t + ½ a.t
s2 = 30 . 2 + ½ (-15) . 2
s2 = 60 - 30
s2 = 30 km

Jarak total yang ditempuh mobil:


s = s1 + s2
s = 90 km + 30 km
s = 120 km

Cara 2:
Jarak total yang ditempuh mobil dapat ditemukan dengan cara
menghitung daerah di bawah kurva grafik. Bila diperhatikan grafik
di atas berbentuk trapesium dengan tinggi 30 m/s dan panjang sisi-
sisi sejajar 3 km dan 5 km. Jadi, jarak total yang ditempuh mobil
sama dengan luas trapesium itu.

Jarak total = luas trapesium


= 30 x (3 + 5) x ½
= 30 x 8 x ½
= 120 km
4. Referensi
http://www.fisikaunesa.net/ojs/index.php/JPFA/article/view/66
http://gielohh.blogspot.com/2009/10/konsepsi-gerak-lurus-berubah-
beraturan.html

Anda mungkin juga menyukai