Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KELISTRIKAN

ARANCA NINDYA PUSPA

858931799

POKJAR GIRI

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : ___Aranca Nindya Puspa_____________________________


NIM/ID Lainnya : _________858931799_____________________________
Program Studi : PGSD BI
: SD Muhammadiyah 19
Nama Sekolah
Rogojampi_____________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Charisma Pramuda Wijaya, S.Pd., M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 76002231
Instansi Asal : SMPN 2 Gambiran
Nomor Hp : 081515307435
Alamat Email : Charismawijaya95@guru.smp.belajar.id
A. Kelistrikan (Arus dan Tegangan Listrik)
B. Tujuan Percobaan
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian

C. Alat dan Bahan


1) Baterai 1,5 volt 3 buah
2) Kabel penjepit secukupnya
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt / 0,007A 3 buah
4) Dudukan baterai 3 buah

D. LANDASAN TEORI
Studi tentang kelistrikan dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu listrik statis dan listrik
dinamis. Listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam, sedangkan listrik
dinamis mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak (Paken, 2021).
Pada listrik dinamis terdapat arus listrik yang dihasilkan oleh adanya muatan listrik
yang berubah terhadap waktu. Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik dapat mengalir
apabila kawat penghantar tersebut merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat
konduktor). Sebaliknya arus listrik dalam suatu rangakaian tidak mungkin dapat mengalir
apabila kawatnya bersifat isolator. Arah arus listrik mengalir berlawanan arah dengan aliran
electron. Arus listrik mengalir karena ada beda potensial yaitu mengalir dari potensial tinggi
ke potensial rendah (Paken, 2021).
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan
pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere (A) (Anonim, 2021).
Tegangan Listrik adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan unit
muatan listrik dari satu tempat ke tempat lainnya. Tegangan listrik yang dinyatakan dengan
satuan Volt ini juga sering disebut dengan beda potensial listrik karena pada dasarnya
tegangan listrik adalah ukuran perbedaan potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik
(Anonim, 2019).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Arus listrik
a) Disusun 3 buah baterai secara seri

b) Dihubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)

c) Dipasang bola lampu pada salah satu ujung kabel merah dan hitam

d) Disusun rangkaian seperti gambar berikut

e) Dicatat bahan yang digunakan konduktor atau isolator

2) Tegangan listrik

a) Dibuat rangkaian seperti gambar di bawah ini (Paralel 1 baterai)

Ditutup saklar S

Diamati apakah lampu menyala atau tidak

b) Dibuat rangkaian seperti gambar di bawah ini (Seri 1 baterai)

Ditutup saklar S
Diamati apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang, menyala

sangat terang)

c) Dibuat rangkaian seperti gambar di bawah ini (Seri 2 baterai)

Ditutup saklar S

Diamati apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang, menyala

sangat terang)

d) Dibuat rangkaian (Seri 3 baterai)

Ditutup saklar S

Diamati apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,

menyala sangat terang)

F. HASIL PENGAMATAN
Arus Listrik

Gambar rangkaian

Tabel 8.1.

Hasil pengamatan terhadap jenis bahan

Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Iya Tidak

1. Kawat Besi

2. Kawat
Tembaga

3. Sendok
Stainless
Steel

4. Kayu /
Ranting


Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Iya Tidak

5. Karet
Penghapus

6. Grafit (Mata
Pensil)

7. Kertas

8. Tas Plastik

9. Air Keran


Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Iya Tidak

10. Air Garam

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN

1. Dari hasil pengamatan anda, Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik!
Jawaban :
Arus listrik dapat diartikan sebagai elektron yang mengalir menuju konduktor secara
terus menerus sedangkan tegangan listrik adalah energi yang dapat memindahkan
elektron melalui konduktor.

2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?


Jawaban :
Karena arus yang masuk pada rangkaian seri sama besar, sehingga mampu
mengalirkan elektron sama besar menuju konduktor dan membuat nyala lampu lebih
terang.

3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!


Jawaban :
Besarnya tegangan listrik dalam suatu rangkaian sebanding dengan dengan kuat arus
listrik. Dengan begitu tegangan listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang
mengalir dalam rangkaian bertambah. Hal tersebut sesuai dengan Hukum Ohm :
V =I . R
V : Tegangan listrik (volt)
I : Arus listrik (ampere)
R : Hambatan (Ω)
4. Tentukan mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawaban :
Rangkaian yang lebih tahan lama yaitu rangkain 3 buah baterai yang disusun secara
paralel. Hal ini dikarenakan voltase / tegangan yang dimiliki tetap, namun arusnnya
bertambah karena arus yang masuk dibagi sesuai dengan banyaknya baterai. Sehingga
jika ada salah satu lampu yang mati, maka lampu yang lain masih menyala karena ada
simpanan arus pada rangkaian. Selain itu tegangan yang dibutuhkan lampu / LED
tidak membutuhkan tengangan sebanyak LED yang digunakan.

5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang :


a) Arus listrik
b) Tegangan listrik
Jawaban :
Berdasarkan percobaan 1 dan 2 yang telah dilakukan, arus listrik adalah elektron
yang mengalir menuju konduktor secara terus menerus, sehingga membuat lampu
dapat menyala terang. Tegangan listrik adalah energi yang dapat memindahkan
elektron melalui konduktor dimana semakin tinggi tegangannya, maka semakin
besar pula elektron yang berpindah melalui rangkaian yang telah disusun.

H. PEMBAHASAN

Listrik merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari – hari. Benda – benda
yang ada di sekitar kita banyak yang menggunakan energi listrik, salah satu contohnya adalah
lampu. Untuk menyalakan lampu perlu adanya rangkaian listrik, dalam rangkaian listrik
terdapat arus dan tegangan listrik yang akan membuat lampu menyala. Maka dari itu dari
percobaan ini akan dijelaskan bagaimana penagaruh arus dan tegangan listrik terhadap suatu
rangkaian.
Percobaan pertama yaitu arus listrik yang bertujuan untuk menjelaskan aliran arus
dalam suatu rangkaian listrik. Seperti yang telah dijabarkan bahwa arus listrik merupakan
aliran elektron yang terus mengalir menuju konduktor karena adanya perbedaan jumlah
elektron, sehingga mampu menyalakan lampu pada percobaan ini. Konduktor adalah bahan /
benda yang mampu menghantarkan listrik. Pada percobaan ini digunakan 10 bahan yang
terdiri dari beberapa bahan konduktor dan isolator untuk mengetahui apakah bahan – bahan
tersebut mampu mengantarkan arus listrik dengan baik atau tidak. Rangkaian yang digunakan
pada percobaan ini adalah rangkaian seri. Penggunaan rangkaian seri pada percobaan ini
dikarenakan arus yang masuk pada rangkaian seri sama besar, sehingga mampu mengalirkan
elektron sama besar menuju konduktor dan membuat nyala lampu lebih terang. Bahan
pertama yang digunakan adalah kawat besi. Hasil percobaan menunjukkan lampu menyala
terang, hal ini menandakan bahwa kawat besi adalah konduktor yang baik. Besi dikatakan
sebagai konduktor yang baik karena memiliki nilai hambatan yang kecil, sehingga memiliki
daya hantar listrik yang tinggi. Bahan kedua adalah kawat tembaga. Hasil serupa terjadi yaitu
lampu menyala terang. Hal tersebut menunjukkan bahwa kawat tembaga merupakan
konduktor yang baik, karena nilai hambatan yang dimiliki tembaga juga kecil sehingga daya
hantar listriknya tinggi. Bahan ketiga adalah sendok stainless steel. Hasil menujukkan lampu
menyala terang dan menunjukkan bahwa sendok stainless steel juga merupakan konduktor
yang baik. stainless steel merupakan campuran senyawa besi dan kromium, dimana kedua
senyawa tersebut memiliki nilai hambatan yang kecil pula, sehingga mampu menghantarkan
listrik dengan baik. Bahan keempat adalah kayu / ranting. Hasil percobaan menunjukkan
lampu tidak menyala. Hal tersebut menandakan bahwa kayu / ranting merupakan isolator.
Isolataor adalah bahan / benda yang tidak bisa menghantarkan listrik. Bahan kelima adalah
karet penghapus. Hasil serupa tejadi yaitu lampu tidak menyala. Hal tersebut menujukkan
bahwa karet penghapus adalah isolator. Bahan keenam adalah grafit (mata pensil). Hasil
menunjukkan lampu menyala. Hal tersebut menunjukkan bahwa grafit adalah konduktor.
Bahan ketujuh adalah kertas. Hasil percobaan menunjukkan lampu tidak menyala. Hal
tersebut menandakan bahwa kertas adalah isolator. Bahan kedelapan adalah tas plastik. Hasil
serupa tejadi yaitu lampu tidak menyala. Hal tersebut menujukkan bahwa tas plastik adalah
isolator. Bahan kesembilan adalah air keran. Hasil percobaan menunjukkan lampu menyala.
Hal tersebut menandakan bahwa air keran adalah konduktor. Dalam air keran mengandung
banyak mineral seperti kalsium, magnesium, zat besi dan natrium. Kandungan mineral
tersebut yang mampu menghantarkan listrik, sehingga bisa membuat lampu menyala pada
percobaan ini. Bahan kesepuluh adalah air garam. Hasil serupa tejadi yaitu lampu menyala.
Hal tersebut menandakan bahwa air garam adalah konduktor. Dalam air garam mengandung
senyawa NaCl, sehingga ion natrium dan ion klorida terurai dalam air dan mampu
menghantarkan listrik dengan baik.
Percobaan kedua adalah tegangan listrik dengan tujuan menjelaskan pengaruh
tegangan terhadap suatu rangkaian. Seperti yang telah dijelaskan bahwa tegangan listrik
merupakan energi yang mampu memindahkan elektron melalui konduktor, sehingga mampu
membuat lampu menyala dalam suatu rangkaian yang telah disusun. Rangkaian yang
digunakan pada percobaan ini adalah paralel dan seri. Rangkaian paralel merupakan
rangkaian listrik yang disusun secara berjajar, sedangkan rangkaian seri merupakan rangkaian
listrik yang disusun secara berderet.
Pada percobaan tegangan listrik yang pertama adalah rangkaian paralel dengan 1
baterai dimana saklar S (lihat gambar pada prosedur percobaan) ditutup. Hal yang terjadi
adalah lampu tidak menyala dikarenakan kabel (-) tidak terhubung pada rangkaian, sehingga
tegangan yang dimiliki baterai sebagai sumber listrik tidak mampu mengalirkan elektron
secara maksimal menuju konduktor dan menyebabkan lampu tidak menyala.
Pada percobaan tegangan listrik yang kedua adalah rangkaian seri dengan 1 baterai
dimana saklar S (lihat gambar pada prosedur percobaan) ditutup. Hal yang terjadi adalah
lampu menyala redup dikarenakan sumber energi listrik hanya 1 baterai yang memiliki besar
arus 1,4 A. Sesuai dengan Hukum Ohm dimana besarnya tegangan listrik dalam suatu
rangkaian sebanding dengan dengan kuat arus listrik. Pada percobaan rangkaian seri 1 baterai
arus yang dimiliki hanya 1,4 A sehingga tegangan listrik yang masuk mengikuti besarnya
arus yang dimiliki sumber enetrgi listrik. Sedangkan percobaan kedua pada tegangan listrik
ini menggunakan 2 baterai sehingga nyala lampu yang dihasilkan lebih terang daripada
menggunakan 1 baterai. Hal ini dikarenakan sumber energi listrik dari 2 baterai yang
memiliki besar arus 2,8 A, sehingga tengangan listrik yang masuk lebih besar mengikuti
besarnya arus yang dimiliki sumber energi listrik. Percobaan ketiga pada tegangan listrik ini
menggunakan 3 baterai sehingga nyala lampu yang dihasilkan sangat terang daripada
menggunakan 2 baterai. Hal ini dikarenakan sumber energi listrik dari 3 baterai yang
memiliki besar arus 4,2 A, sehingga tengangan listrik yang masuk jauh lebih besar mengikuti
besarnya arus yang dimiliki sumber energi listrik. Dengan begitu semakin besar arus yang
dimiliki dalam suatu rangkaian maka tengangan listrik yang dihasilkan semakin tinggi juga,
sehingga menyebbakan nyala lampu semakin terang.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan arus listrik dapat disimpulkan bahwa arus listrik adalah
sejumlah elektron yang berbeda jumlahnya yang mengalir menuju konduktor secara terus
menerus, sehingga membuat lampu dapat menyala terang.
Berdasarkan hasil percobaan tegangan listrik dapat disimpulkan bahwa tegangan
listrik adalah energi yang dapat memindahkan elektron melalui konduktor dimana semakin
tinggi tegangannya, maka semakin besar pula elektron yang berpindah melalui rangkaian
yang telah disusun.

J. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. https://lecturer.ppns.ac.id/anggaratnugraha/2019/09/23/pengertian-tegangan-


listrik-electric-voltage/ Pengertian Tegangan Listrik (Electric Voltage), Diakses pada
tanggal 14 Juni 2022.

Anonim. 2021. https://sinarmonas.co.id/blog/detail/teori-dasar-listrik Teori Dasar Listrik,


Diakses pada tanggal 14 Juni 2022.

Paken Pandiangan. 2021. Buku Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Cetakan 21 Edisi 1.
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Pada saat percobaan arus listrik pada air keran dan air garam kabel penjepit harus
ditempelkan satu sama lain agar terlihat nyala lampunya, jangan hanya dicelupkan biasa
tanpa disatukan satu sama lain.
L. FOTO PRAKTIKUM
a) Persiapan

b) Praktikum
c) Hasil

Kayu /
Kawat Besi
Ranting
(Menyala)
(Tidak
(Konduktor)
Menyala)
(Isolator)

Kawat
Kertas
Tembaga
(Tidak
(Menyala)
Menyala)
(Konduktor)
(Isolator)

Sendok
Stainless Steel Tas Plastik
(Menyala) (Tidak
(Konduktor) Menyala)
(Isolator)

Karet Air Keran


Penghapus (Menyala)
(Tidak (Konduktor)
Menyala)
(Isolator)

Gravit Air Garam


(Menyala) (Menyala)
(Konduktor) (Konduktor)

Anda mungkin juga menyukai