KINEMATIKA
DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penyusunan makalah
fisika Teknik materi kinematika ini dapat terwujud. Dibutuhkan kinerja untuk
menyusun makalah ini. Kerja sama juga dibutuhkan dalam menyusun makalah
ini. Oleh karena itu, kami berusaha bekerja sama dengan semua pihak demi
keberhasilan penyusunan makalah ini walaupun banyak kekurangan dalam
penyusunannya. Makalah ini tidak mungkin tersusun tanpa Karunia-Nya selama
penyusunan
Tiada gading yang tak retak, begitulah juga dengan makalah ini yang
memerlukan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik
mungkin sehingga akan menghasilkan hasil yang memuaskan dan sesuai
keinginan.
Daftar isi
BAB I
BAB II
BAB III
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara
gaya, materi, dan gerak. Metode matematika yang dapat menjelaskan tentang
gerak, khususnya memandang Mekanika gerak tanpa melihat penyebabnya
dalam mekanika dikelompokkan dalam kinematika. Apabila penyebab gerak itu
dapat dilihat, maka dikelompokkan dalam dinamika.
Kinematika ini diberikan sebagai dasar kita untuk mempelajari konsep
fisika lebih lanjut utamanya yang berkaitan dengan gerak yang mengabaikan
penyebabnya. Gerak lurus adalah salah satu pembahasan yang sangat menarik.
Gerak lurus juga merupakan hal yang sangat penting dalam fisika. Konsep
gerak lurus ini merupakan materi dasar dalam fisika. Konsep ini juga menjadi
materi yang fundamental. Selain itu, materi ini juga memberikan pengaruh
yang besar dalam penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus beraturan.
2. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus berubah beraturan.
3. Untuk mengetahui pengertian gerak parabola,gerak jatuh bebas,gerak
vertical ke atas dan gerak melingkar.
4. Untuk mengetahui apa saja rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan.
1.4 MANFAAT
Manfaat dari membaca makala ini untuk mengetahui mengenai
pengertian gerak lurus beraturan,gerak lurus berubah beraturan,gerak
parabola,gerak jatuh bebas,gerak vertical ke atas,gerak melingkar,dan untuk
mengetahui apa saja rumus dari gerak lurus tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak lurus beraturan atau GLB merupakan salah satu dari sekian
banyak jenis gerak benda. Untuk mengetahui dengan mudah definisi dari GLB
kita cermatai dahulu asal kata gerak lurus beraturan. Kata gerak lurus
beraturan terbentuk dari tiga kata dasar, yaitu gerak, lurus dan teratur.
Gerak berarti perubahan posisi atau kedudukan. Lurus menyatakan
bentuk lintasan yang lurus dan teratur menyatakan besar kecepatan yang
konstan. Jadi dapat disimpulkan bahwa:
Gerak Lurus Beraturan atau disingkat GLB adalah gerak suatu benda
yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan yang tetap (konstan)
pada selang waktu tertentu.
Yang dimaksud dengan kecepatan tetap adalah benda menempuh jarak
yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalkan sebuah mobil bergerak
dengan kecepatan tetap 60 km/jam, artinya tiap 1 jam mobil menempuh jarak
60 km, tiap ½ jam mobil menempuh jarak 30 km, atau tiap 1 menit mobil
menempuh jarak 1 km. Namun pada kenyataannya, benda yang melakukan
gerak lurus beraturan sangat sulit ditemukan karena pada umumnya benda
yang bergerak akan mengalami percepatan dan perlambatan sehingga
kecepatan menjadai tidak konstan. Benda hanya melakukan gerak lurus
beraturan untuk beberapa waktu tertentu. Contohnya adalah sebuah kereta api
yang bergerak pada lintasan rel yang lurus dan mobil yang bergerak di jalan tol
bebas hambatan.
Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan bernilai sama dengan
kelajuannya jika panjang lintasan atau jarak sama dengan besar perpindahan
benda tersebut. Namun jika jarak tempuh tidak sama dengan perpindahan
benda maka besar kecepatan benda lebih kecil daripada kelajuannya.
s
v =
t
Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
s = perpindahan (m)
t = waktu (s)
Rumus Kelajuan
Rumus kelajuan pada GLB dapat dituliskan sebagai berikut:
s
v =
t
Keterangan:
v = kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)
rumus kecepatan dan kelajuan di atas memang terlihat sama akan tetapi secara
harfiah kedua besaran ini berbeda. Kecepatan merupakan besaran vektor
sehingga dapat berharga positif atau negatif sedangkan kelajuan merupakan
besaran skalar sehingga nilainya selalu positif.
Rumus kecepatan dan kelajuan di atas merupakan rumus kecepatan
sesaat dan kelajuan sesaat, karena pada dasarnya sulit sekali ditemukan benda
yang dapat bergerak dengan kecepatan yang konstan. Suatu benda hanya
mengalami kecepatan yang konstan dalam selang waktu yang sangat singkat
sehingga digunakanlah rumus kecepatan dan kelajuan sesaat.
Kelajuan sesaat adalah total jarak yang ditempuh suatu benda pada
selang waktu yang sangat pendek. Sedangkan kecepatan sesaat adalah total
perpindahan yang ditempuh suatu benda pada selang waktu yang sangat
pendek. Karena kecepatan sesaat terjadi dalam waktu yang sangat singkat,
maka kelajuan sesaat merupakan besar/nilai dari kecepatan sesaat. Sehingga
dalam gerak lurus beraturan (GLB), konsep kecepatan dan kelajuan dianggap
sama.
Rumus Perpindahan
Berdasarkan rumus kecepatan di atas, maka kita dapat mengetahui
persamaan perpindahan, yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
s = v.t
s = perpindahan (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
Rumus Jarak
Dari persamaan kelajuan di atas, maka rumus jarak dapat dituliskan
sebgai berikut:
s = v.t
st = s0 + v.t
Keterangan:
s = jarak (m)
s0 = jarak awal (m)
st = jarak akhir (m)
v = kelajuan (m/s)
t = waktu (s)
sama halnya dengan konsep kecepatan dan kelajuan pada gerak lurus
beraturan (GLB), perpindahan dan jarak juga dianggap sama. Namun secara
harfiah perpindahan dan jarak merupakan besaran yang berbeda.
∆s
v= tan α =
∆t
Dari grafik v-t di atas, kita dapat menentukan panjang lintasan atau jarak yang
ditempuh benda. Panjang lintasan akan sama dengan luas daerah yang
dibentuk kurva dengan sumbu t.
Karena dalam gerak lurus beraturan (GLB) nilai percepatan benda adalah nol,
maka bentuk grafik hubungan percepatan terhadap waktu pada GLB adalah
sebagai berikut:
Penyelesaian
v1 = 72 km/jam = 20 m/s
v2 = 90 km/jam = 25 m/s
Jarak kedua mobil = PQ = 18 km = 18.000 m
PQ = v1 t + v 2 t
18.000 = (20t + 25t)
18.000 = 45t
45 t = 18.000
T = 400 s
Jadi kedua mobil tersebut berpapasan setelah 400s bergerak, dan setelah mobil
pertama menempuh 8 km atau setelah mobil kedua menempuh jarak 10 km.
Diketahui:
t = 1 menit = 60 s
Ditanyakan: s ….?
Jawaban:
Diketahui:
vt = 16 km/jam
v0 = 28 km/jam
∆v = v0 – vt = 28 km/jam – 16 km/jam
t=6s
Ditanyakan: a ….?
Jawaban:
Jadi, percepatan rata-rata yang dialami sepeda motor adalah 0,555 m/s2
Pembahasan:
Diketahui:
v = 2 m/s
t = 3,5 menit = 3,5 x 60 sekon = 210 sekon
Ditanyakan: s (jarak)?
Jawab:
s = v.t
s = 2 m/s . 210 sekon = 420 m
Jadi, jawabannya adalah c. 420 m.
Pembahasan:
Diketahui:
Jarak = AB + BC + CD = 400 m
Perpindahan = AD + BC = 100 m
t = 200 s
Ditanya: kelajuan dan kecepatan
Jawab:
Kelajuan = jarak/waktu
v = s/t
v = 400/200 = 2 m/s
Kecepatan = perpindahan/waktu
v = s/t
v = 100/200 = 0,5 m/s
Jadi, jawabannya adalah d. 2 m/s dan 0,5 m/s.
Kecepatan gerak benda pada GLBB dapat berubah secara teratur karena
benda mengalami percepatan atau perlambatan yang konstan atau tetap.
Seperti pada kasus bersepeda di jalan turunan, maka kita akan mengalami
percepatan sedangkan di jalan tanjakan kita akan mengalami perlambatan.
Jadi, gerak lurus berubah beraturan juga dapat diartikan sebagai gerak lurus
dengan percepatan yang tetap. Namun kenyataanya, ketika bersepeda kita
tidak mengalami percepatan atau perlambatan yang tetap, karena sangat sulit
untuk mengendalikan percepatan yang stabil saat mengayuh sepeda. Contoh
nyata benda yang mengalami gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah
saat kita melemparkan sebuah bola vertikal ke atas. Selama bergerak vertikal
ke atas, bola mengalami perlambatan secara beraturan menurut selang waktu
tertentu. Pada titik tertinggi, besar kecepatannya nol. Pada saat bola kembali
jatuh ke tanah, besar kecepatannya bertambah secara beraturan menurut
selang waktu tertentu.
Untuk membedakan gerak benda termasuk GLB atau GLBB sangat mudah
sekali. Untuk benda yang melakukan gerak lurus beraturan (GLB) kecepatan
benda selalu konstan sehingga tidak ada istilah kecepatan awal, kecepatan
akhir, diam, berhenti, percepatan atau gravitasi bumi.
Sedangkan untuk benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
akan selalu ada istilah kecepatan awal, kecepatan akhir, diam, berhenti,
percepatan atau gravitasi bumi
v – v0
a = ……………pers. (1)
t
Jika kedua ruas kita kalikan dengan t, maka persamaan (1) akan menjadi:
at = v – v0 ……………pers. (2)
Dari persamaan (2) kita dapat menentukan kecepatan sebuah benda setelah
selang waktu tertentu jika diketahui percepatannya. Rumus kecepatan pada
GLBB adalah sebagai berikut:
v = v0 ± at ……………pers. (3)
Keterangan:
v0 = kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Hubungan antara Jarak (s), Percepatan (a) dan Waktu (t) pada
GLBB
Selanjutnya kita akan menentukan jarak benda setelah selang waktu t ketika
benda tersebut mengalami percepatan konstan. Dari rumus kecepatan rata-
rata:
s – s0
vrata2 = ……………pers. (4)
t
v0 + v
vrata2 = ……………pers. (6)
2
Keterangan:
Hubungan antara Jarak (s), Kecepatan (v) dan Percepatan (a) pada
GLBB
Dalam hubungan ini, kita akan menurunkan persamaan selanjutnya, yang
berguna pada soal dimana waktu t tidak diketahui. Dari persamaan (1) kita
peroleh rumus:
v – v0
t = ……………pers. (10)
a
v2 = v0 2 ± 2a ∆s ………………………pers. (11)
Keterangan:
∆s = perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
Kita sekarang sudah mempunyai tiga rumus penting untuk menyelesaikan soal
yang berhubungan denga gerak lurus berubah beratutan (GLBB). Jika kita
kumpulkan ketiga rumus tersebut adalah:
v = v0 ± at
s = s0 + v0t ± ½ at2
v2 = v02 ± 2as
2.2.4 Macam-Macam Gerafik Pada Gerak Lurus Berubah Beraturan
Sama halnya dengan grafik pada GLB, dalam gerak lurus berubah
beraturan juga terdapat tiga jenis grafik. ketiga jenis grafik tersebut yakni:
Berdasarkan gambar kedua grafik v-t pada GLBB diatas, kemiringan kurva
merupakan besar percepatan benda, sehingga nilai percepatan dirumuskan:
∆v
a= tan α =
∆t
Dan luas daerah di bawah kurva (daerah yang di arsir) merupakan besar jarak
yang ditempuh benda.
Diketahui:
V0 = 0 (diam)
a = 20 m/s2
t=5s
Diketahui:
s0 = 0 (perlombaan dimulai dari garis start)
V0 = 10 km/jam
a = 20 km/jam
t = 2 jam
Ditanya: s, maka
s = s0 + v0t + ½ at2
s = 0 + (10)(2) + (½)(20)(2)2
s = 20 + 40
s = 60 km
jadi jarak yang ditempuh Zeni selama perlombaan adalah 60 km.
Diketahui:
s=4m
V0 = 6 m/s
a = 8 m/s2
Ditanya: v, maka
v2 = v02 + 2as
v2 = (6)2 + 2(8)(4)
v2 = 36 + 64
v2 = 100
v = 10 m/s
jadi kecepatan akhir benda setelah menempuh jarak 4 m adalah 10 m/s.
Diketahui :
Kelajuan awal (vo) = 30 m/s
Kelajuan akhir (vt) = 0
Selang waktu (t) = 10 sekon
Diketahui :
Kelajuan awal (vo) = 0 (mobil diam)
Selang waktu (t) = 10 sekon
Kelajuan akhir (vt) = 20 m/s
Dengan:
Dengan:
Dengan:
Dengan:
Dengan:
Diketahui:
v0 = 20 m/s
α = 30o
Ditanya: t2maks = …?
Jawab:
Untuk mencari lamanya peluru di udara, kamu bisa menggunakan 2 x rumus
waktu untuk mencapai tinggi maksimum seperti berikut.
Diketahui:
Ditanya: α = …?
Jawab:
Oleh karena gerak jatuh bebas memiliki arah vertikal, maka simbol jarak (s)
bisa diganti dengan ketinggian (h) dan percepatan a bisa diganti dengan g.
Dengan demikian, persamaan (1) dan (2) menjadi seperti berikut.
Kecepatan akhir benda yang mengalami gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh
ketinggian dan percepatan gravitasi.
a) Fero dan Feri berada di sebuah bukit. Tak jauh dari lokasi mereka
terdapat jurang yang tidak terlalu dalam. Sebagai langkah antisipasi,
mereka ingin tahu seberapa dalam jurang tersebut. Untuk
mengukurnya, Feri melemparkan batu ke dalam jurang dan Fero
mengukur waktu yang diperlukan batu untuk mencapai dasar jurang.
Dari hasil perhitungan, diperoleh waktu 3 s. Berapakah kedalaman
jurang yang diukur Fero dan Feri?
Diketahui:
t=3s
Ditanya: h =…?
Jadi, kedalaman jurang tersebut adalah 45 m.
Diketahui:
h=5m
Ditanya: v =…?
c) Tanpa sengaja, Jeje melihat ada mangga yang jatuh dari pohonnya.
Waktu yang dibutuhkan mangga untuk sampai di tanah terukur 2 s.
Tentukan kecepatan mangga saat tiba di tanah!
Diketahui:
t=2s
Ditanya: v =…?
d)
2.5 GERAK VERTIKAL KE ATAS
Materi gerak vertikal ke atas berkaitan erat dengan materi gerak jatuh
bebas maupun gerak lurus berubah beraturan. Gerak vertikal ke atas (GVA) ini
benda mempunyai kecepatan awal. Benda akan mengalami perlambatan jika
semakin meninggi. Pada ketinggian yang maksimum, benda akan berhenti
sesaat dan akan jatuh ke bawah. Perhatikan contoh di bawah ini ketika seorang
anak melempar bola ke atas, maka akan mencapai pada ketinggian tertentu
dan akan jatuh lagi ke tangan si anak. Karena benda bergerak ke atas maka
benda melawan gravitasi sehingga mengalami perlambatan. Percepatan benda
bernilai negatif karena berlawanan arah dengan percepatan gravitasi bumi.
pada saat benda mencapai ketinggian maksimum, kecapatan benda sama
dengan NOL. Atau kecepatan akhir benda adalah NOL. Berbeda pada kasus
gerak jatuh bebas yang nilainya nol adalah kecepatan awalnya.
Diketahui:
V0=12m/sg=10m/s2
(a) tmaks = v0:g
Penyelesaian:
Tmaks = 12 : 10 = 1,2 sekon
Penyelesaian:
V t = V0 – g . t
0 = 30 – 10 . t
10 t = 30
t = 30/10
=3s
penyelesaian:
2.6 GERAK MELINGKAR
gerak melingkar atau disebut juga gerak sirkuler adalah pergerakan
suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran dengan satu sumbu
atau titik tetap di tengahnya.Suatu gerakan bisa berputar, karena ada gaya
yang bisa membelokkannya menuju pusat atau sumbu lintasan lingkaran
tersebut, gaya ini disebut dengan gaya sentripetal (Fs).
Keterangan:
as: percepatan sentripetal (ms2)
v: kecepatan linear atau tangensial (ms)
r: jari-jari lintasan (m)
ω: kecepatan sudut (rad/s)
Keterangan:
ϴ: besar sudut lintasan melingkar yang ditempuh.
ωt : kecepatan sudut akhir.
ωo : kecepatan sudut awal.
α : percepatan sudut.
t : waktu tempuh.
c) Ada satu balok kecil berada di tepi meja putar yang berjari-jari 0,4
m. Awalnya, meja berputar dengan kecepatan sudut 20 rad/s.Namun,
karena adanya percepatan maka kecepatan sudutnya berubah
menjadi 50 rad/s setelah bergerak selama 15 s. Berapa kira-kira
kecepatan linear awal dan akhir dari balok tersebut?
JAWABAN:
v0 = ω0 × R
v0 = 20 × 0,4
v0 = 8 m/s
v=ω×R
v = 50 × 0,4
v = 20 m/s
Diketahui
v = 7 m/s
r = 14 cm = 0.14 m
Penyelesaian
ω = v / r =7 / 0.14
ω = 2 pi /T
7 / 0.14 = 2 22 / 7 T
T = 7.95 s
Diketahui
m = 100 gr = 0.1 kg
ω = 10 rad s–1
r = 50 cm = 0.5 m
Penyelesaian
∑F = m as
∑F = m v2/r = m ω2 r
∑F = m ω2 r = 0,1 102 0,5
∑F = 0,1 100 0,5
∑F = 5N
BAB III
3.1 KESIMPILAN
Kinematika merupakan salah satu bahasan fisika yang mengulas gerakan benda
tanpa menghubungkan penyebab benda tersebut bergerak. Sangat banyak
penerapan kinematika dalam kehidupan, contohnya ialahmesin-mesin modern
yang telah digunakan dalam proses pertanian.Contohnya pesawat aero seeding
dan mesin pemecah kemiri.
3.2 SARAN
Dengan adanya pembahasan kinematika serta penerapannya dalamkehidupan,
diharapkan ada tindak lanjut dalam penerapan kinematika selanjutnya.Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasandalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerenaterbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
adahubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak berharap para
pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman padaumumnya
DAFTAR PUSTAKA
https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-beraturan.html
https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-berubah-beraturan.html
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gerak-parabola
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gerak-jatuh-bebas-fisika-kelas-
10
https://www.zenius.net/blog/rumus-gerak-vertikal-atas-dan-bawah
https://www.zenius.net/blog/gerak-melingkar-materi-fisika-kelas-10