Anda di halaman 1dari 33

MAKALA FISIKA TEKNIK 1

KINEMATIKA

DISUSUN OLEH:

Muhammad Fahry Prayoga


(23155051009)

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penyusunan makalah
fisika Teknik materi kinematika ini dapat terwujud. Dibutuhkan kinerja untuk
menyusun makalah ini. Kerja sama juga dibutuhkan dalam menyusun makalah
ini. Oleh karena itu, kami berusaha bekerja sama dengan semua pihak demi
keberhasilan penyusunan makalah ini walaupun banyak kekurangan dalam
penyusunannya. Makalah ini tidak mungkin tersusun tanpa Karunia-Nya selama
penyusunan

Tiada gading yang tak retak, begitulah juga dengan makalah ini yang
memerlukan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik
mungkin sehingga akan menghasilkan hasil yang memuaskan dan sesuai
keinginan.

Daftar isi

BAB I

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT

BAB II

2.1 GERAK LURUS BERATURAN


2.2 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
2.3 GERAK PARABOLA
2.4 GERAK JATUH BEBAS
2.5 GERAK VERTIKAL KE ATAS
2.6 GERAK MELINGKAR

BAB III

3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAK
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara
gaya, materi, dan gerak. Metode matematika yang dapat menjelaskan tentang
gerak, khususnya memandang Mekanika gerak tanpa melihat penyebabnya
dalam mekanika dikelompokkan dalam kinematika. Apabila penyebab gerak itu
dapat dilihat, maka dikelompokkan dalam dinamika.
Kinematika ini diberikan sebagai dasar kita untuk mempelajari konsep
fisika lebih lanjut utamanya yang berkaitan dengan gerak yang mengabaikan
penyebabnya. Gerak lurus adalah salah satu pembahasan yang sangat menarik.
Gerak lurus juga merupakan hal yang sangat penting dalam fisika. Konsep
gerak lurus ini merupakan materi dasar dalam fisika. Konsep ini juga menjadi
materi yang fundamental. Selain itu, materi ini juga memberikan pengaruh
yang besar dalam penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan gerak lurus beraturan?
2. Apa yang dimaksud dengan gerak lurus berubah beraturan?
3. Apa yang dimaksud dengan gerak parabola,gerak jatuh bebas,gerak vertikal
ke atas dan gerak melingkar?
4. Apa saja rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus beraturan.
2. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus berubah beraturan.
3. Untuk mengetahui pengertian gerak parabola,gerak jatuh bebas,gerak
vertical ke atas dan gerak melingkar.
4. Untuk mengetahui apa saja rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan.

1.4 MANFAAT
Manfaat dari membaca makala ini untuk mengetahui mengenai
pengertian gerak lurus beraturan,gerak lurus berubah beraturan,gerak
parabola,gerak jatuh bebas,gerak vertical ke atas,gerak melingkar,dan untuk
mengetahui apa saja rumus dari gerak lurus tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH
2.1 GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak lurus beraturan atau GLB merupakan salah satu dari sekian
banyak jenis gerak benda. Untuk mengetahui dengan mudah definisi dari GLB
kita cermatai dahulu asal kata gerak lurus beraturan. Kata gerak lurus
beraturan terbentuk dari tiga kata dasar, yaitu gerak, lurus dan teratur.
Gerak berarti perubahan posisi atau kedudukan. Lurus menyatakan
bentuk lintasan yang lurus dan teratur menyatakan besar kecepatan yang
konstan. Jadi dapat disimpulkan bahwa:
Gerak Lurus Beraturan atau disingkat GLB adalah gerak suatu benda
yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan yang tetap (konstan)
pada selang waktu tertentu.
Yang dimaksud dengan kecepatan tetap adalah benda menempuh jarak
yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalkan sebuah mobil bergerak
dengan kecepatan tetap 60 km/jam, artinya tiap 1 jam mobil menempuh jarak
60 km, tiap ½ jam mobil menempuh jarak 30 km, atau tiap 1 menit mobil
menempuh jarak 1 km. Namun pada kenyataannya, benda yang melakukan
gerak lurus beraturan sangat sulit ditemukan karena pada umumnya benda
yang bergerak akan mengalami percepatan dan perlambatan sehingga
kecepatan menjadai tidak konstan. Benda hanya melakukan gerak lurus
beraturan untuk beberapa waktu tertentu. Contohnya adalah sebuah kereta api
yang bergerak pada lintasan rel yang lurus dan mobil yang bergerak di jalan tol
bebas hambatan.

2.1.1 CIRI CIRI GERAK LURUS BERATURAN


Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan (GLB) apabila
memenuhi beberapa ciri atau karakteristik sebgai berikut:

1. Lintasannya berbentuk garis lurus


2. Kecepatan benda tetap (v = konstan)
3. Percepatan benda nol (a = 0)

Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan bernilai sama dengan
kelajuannya jika panjang lintasan atau jarak sama dengan besar perpindahan
benda tersebut. Namun jika jarak tempuh tidak sama dengan perpindahan
benda maka besar kecepatan benda lebih kecil daripada kelajuannya.

2.1.2 RUMUS RUMUS PADA GERAK LURUS BERATURAN


Persamaan besaran-besaran fisika dalam gerak lurus beraturan (GLB)
adalah sebagai berikut:
 Rumus Kecepatan
Rumus kecepatan pada GLB dapat dituliskan sebagai berikut:

s
v =
t

Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
s = perpindahan (m)
t = waktu (s)

 Rumus Kelajuan
Rumus kelajuan pada GLB dapat dituliskan sebagai berikut:

s
v =
t

Keterangan:
v = kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)

rumus kecepatan dan kelajuan di atas memang terlihat sama akan tetapi secara
harfiah kedua besaran ini berbeda. Kecepatan merupakan besaran vektor
sehingga dapat berharga positif atau negatif sedangkan kelajuan merupakan
besaran skalar sehingga nilainya selalu positif.
Rumus kecepatan dan kelajuan di atas merupakan rumus kecepatan
sesaat dan kelajuan sesaat, karena pada dasarnya sulit sekali ditemukan benda
yang dapat bergerak dengan kecepatan yang konstan. Suatu benda hanya
mengalami kecepatan yang konstan dalam selang waktu yang sangat singkat
sehingga digunakanlah rumus kecepatan dan kelajuan sesaat.
Kelajuan sesaat adalah total jarak yang ditempuh suatu benda pada
selang waktu yang sangat pendek. Sedangkan kecepatan sesaat adalah total
perpindahan yang ditempuh suatu benda pada selang waktu yang sangat
pendek. Karena kecepatan sesaat terjadi dalam waktu yang sangat singkat,
maka kelajuan sesaat merupakan besar/nilai dari kecepatan sesaat. Sehingga
dalam gerak lurus beraturan (GLB), konsep kecepatan dan kelajuan dianggap
sama.

 Rumus Perpindahan
Berdasarkan rumus kecepatan di atas, maka kita dapat mengetahui
persamaan perpindahan, yaitu sebagai berikut:

Keterangan:
s = v.t
s = perpindahan (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)

 Rumus Jarak
Dari persamaan kelajuan di atas, maka rumus jarak dapat dituliskan
sebgai berikut:

s = v.t

Jika benda selama selang waktu tertentu telah menempuh jarak


sejauh s0 maka jarak akhir (st) benda tersebut dirumuskan:

st = s0 + v.t

Keterangan:
s = jarak (m)
s0 = jarak awal (m)
st = jarak akhir (m)
v = kelajuan (m/s)
t = waktu (s)

sama halnya dengan konsep kecepatan dan kelajuan pada gerak lurus
beraturan (GLB), perpindahan dan jarak juga dianggap sama. Namun secara
harfiah perpindahan dan jarak merupakan besaran yang berbeda.

2.1.3 Macam-Macam Grafik Pada Gerak Lurus Beraturan


Dalam gerak lurus beraturan (GLB) terdapat 3 jenis grafik, yaitu grafik
hubungan jarak terhadap waktu, grafik hubungan kecepatan terhadap waktu
dan grafik hubungan percepatan terhadap waktu. Ketiga jenis grafik tersebut
berbentuk kurva linear (lurus). Berikut ini adalah gambar grafik gerak benda
pada GLB

 Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu (Grafik s-t) Pada GLB

Dari gambar grafik di atas, kita dapat menentukan besar atau


nilai kecepatan yang dialami benda yaitu:

∆s
v= tan α =
∆t

 Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (Grafik v-t) Pada


GLB

Dari grafik v-t di atas, kita dapat menentukan panjang lintasan atau jarak yang
ditempuh benda. Panjang lintasan akan sama dengan luas daerah yang
dibentuk kurva dengan sumbu t.

s = Luas grafik = v.t


 Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (Grafik a-t) Pada
GLB

Karena dalam gerak lurus beraturan (GLB) nilai percepatan benda adalah nol,
maka bentuk grafik hubungan percepatan terhadap waktu pada GLB adalah
sebagai berikut:

2.1.4 Contoh Soal GLB dan Pembahasannya

a) Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Pada jarak


18 km dari arah yang berlawanan, sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan 90 km. kapan dan dimana kedua mobil akan
berpapasan?

Penyelesaian
v1 = 72 km/jam = 20 m/s
v2 = 90 km/jam = 25 m/s
Jarak kedua mobil = PQ = 18 km = 18.000 m

Misalkan titik R merupakan titik dimana kedua mobil berpapasan, maka


PQ = PR + QR
Dengan:
PR = jarak tempuh mobil 1 (hijau)
QR = jarak tempuh mobil 2 (merah)
Sehingga:

PQ = v1 t + v 2 t
18.000 = (20t + 25t)
18.000 = 45t
45 t = 18.000
T = 400 s

PQ = v1t = (20 m/s)(400 s) = 8.000 m = 8 km


QR = v2t = (25 m/s)(400 s) = 10.000 m = 10 km

Jadi kedua mobil tersebut berpapasan setelah 400s bergerak, dan setelah mobil
pertama menempuh 8 km atau setelah mobil kedua menempuh jarak 10 km.

b) Adi mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 45 km/jam.


Jarak yang ditempuh Adi selama 1 menit adalah ….

Diketahui:

v = 45 km/jam = 45000 m/3600 s = 12,5 m/s

t = 1 menit = 60 s

Ditanyakan: s ….?

Jawaban:

v = s/t = 1200 m/600 s = 2 m/s

Jadi, kecepatan rudi berlari adalah 2 m/s.

c) Sepeda motor bergerak dengan kecepatan 28 km/jam. Dalam


waktu 6 sekon kecepatannya menjadi 16 km/jam. Percepatan
rata-rata yang dialami sepeda motor adalah …

Diketahui:

vt = 16 km/jam

v0 = 28 km/jam

∆v = v0 – vt = 28 km/jam – 16 km/jam

∆v = 12 km/jam = 3,33 m/s

t=6s

Ditanyakan: a ….?
Jawaban:

a = ∆v/t = 3,33/6 = 0,555 m/s2

Jadi, percepatan rata-rata yang dialami sepeda motor adalah 0,555 m/s2

d) Rizki berlari dengan kelajuan 2 m/s. Jarak yang ditempuh oleh


Rizki selama 3,5 menit adalah…

Pembahasan:

Diketahui:
v = 2 m/s
t = 3,5 menit = 3,5 x 60 sekon = 210 sekon
Ditanyakan: s (jarak)?

Jawab:

s = v.t
s = 2 m/s . 210 sekon = 420 m
Jadi, jawabannya adalah c. 420 m.

e) Sebuah benda bergerak dari titik A ke D dengan lintasan berbentuk


persegi panjang. Jika AB = CD = 150m dan AD = BC = 100 m serta
waktu yang dibutuhkan 200s, maka kelajuan dan kecepatan benda
berturut-turut adalah..

Pembahasan:

Diketahui:
Jarak = AB + BC + CD = 400 m
Perpindahan = AD + BC = 100 m
t = 200 s
Ditanya: kelajuan dan kecepatan

Jawab:

Kelajuan = jarak/waktu
v = s/t
v = 400/200 = 2 m/s
Kecepatan = perpindahan/waktu
v = s/t
v = 100/200 = 0,5 m/s
Jadi, jawabannya adalah d. 2 m/s dan 0,5 m/s.

2.2 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)


Sebelumnya kita telah membahas konsep gerak lurus beraturan (GLB).
Definisi dari gerak lurus beraturan adalah gerak benda pada lintasan lurus
dengan kecepatan konstan. Definisi dari gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
tidak jauh berbeda dengan definisi GLB, hanya besar/nilai kecepatannya saja
yang berbeda.
Kalau pada GLB besar kecepatannya adalah tetap, maka pada GLBB
besar kecepatannya berubah-ubah. Jadi dapat disimpulkan bahwa: Gerak Lurus
Berubah Beraturan atau disingkat GLBB adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan yang berubah-ubah secara
teratur.

Kecepatan gerak benda pada GLBB dapat berubah secara teratur karena
benda mengalami percepatan atau perlambatan yang konstan atau tetap.
Seperti pada kasus bersepeda di jalan turunan, maka kita akan mengalami
percepatan sedangkan di jalan tanjakan kita akan mengalami perlambatan.
Jadi, gerak lurus berubah beraturan juga dapat diartikan sebagai gerak lurus
dengan percepatan yang tetap. Namun kenyataanya, ketika bersepeda kita
tidak mengalami percepatan atau perlambatan yang tetap, karena sangat sulit
untuk mengendalikan percepatan yang stabil saat mengayuh sepeda. Contoh
nyata benda yang mengalami gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah
saat kita melemparkan sebuah bola vertikal ke atas. Selama bergerak vertikal
ke atas, bola mengalami perlambatan secara beraturan menurut selang waktu
tertentu. Pada titik tertinggi, besar kecepatannya nol. Pada saat bola kembali
jatuh ke tanah, besar kecepatannya bertambah secara beraturan menurut
selang waktu tertentu.

2.2.1 Ciri-Ciri Lurus Berubah Beraturan


Suatu benda dikatakan bergerak lurus berubah beraturan (GLBB) apabila
memenuhi karakteristik sebagai berikut:

1. Lintasannya berbentuk garis lurus


2. Kecepatan benda berubah secara teratur (v = berubah)
3. Percepatan benda tetap (a = konstan)

Untuk membedakan gerak benda termasuk GLB atau GLBB sangat mudah
sekali. Untuk benda yang melakukan gerak lurus beraturan (GLB) kecepatan
benda selalu konstan sehingga tidak ada istilah kecepatan awal, kecepatan
akhir, diam, berhenti, percepatan atau gravitasi bumi.
Sedangkan untuk benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
akan selalu ada istilah kecepatan awal, kecepatan akhir, diam, berhenti,
percepatan atau gravitasi bumi

2.2.2 Macmam-Macam Gerak Lurus Berubah Beraturan


Jenia-jenis gerak dalam fisika ada banyak sekali. Namun untuk jenis
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) ada dua macam yaitu:

 Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat (GLBB dipercepat)


GLBB dipercepat adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan
percepatan yang bertambah secara beraturan atau dengan kata lain benda
mengalami percepatan yang konstan. Contohnya adalah saat buah kelapa
jatuh dari pohonnya.

 Gerak Lurus Berubah Beraturan Diperlambat (GLBB diperlambat)


GLBB diperlambat adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus
dengan percepatan yang berkurang secara beraturan atau dengan kata lain
benda mengalami perlambatan yang konstan. Contohnya adalah saat kita
melemparkan benda vertikal ke atas.

2.2.3 Rumus-Rumus Pada Gerak Lurus Berebubah Beraturan


Persamaan besaran-besaran fisika dalam gerak lurus berubah
beraturan (GLB) adalah sebagai berikut:

 Hubungan antara Kecepatan (v), Percepatan (a) dan Waktu (t)


pada GLBB
Kita tahu bahwa rumus percepatan adalah perubahan kecepatan dibagi
selang waktu. secara matematis rumus percepatan ditulis:

v – v0
a = ……………pers. (1)
t

Jika kedua ruas kita kalikan dengan t, maka persamaan (1) akan menjadi:

at = v – v0 ……………pers. (2)

Dari persamaan (2) kita dapat menentukan kecepatan sebuah benda setelah
selang waktu tertentu jika diketahui percepatannya. Rumus kecepatan pada
GLBB adalah sebagai berikut:

v = v0 ± at ……………pers. (3)

Keterangan:
v0 = kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)

Tanda ± menunjukkan bahwa nilai percepatan dapat berharga positif dan


negatif. Jika positif berarti benda mengalami percepatan dan jika negatif berarti
benda mengalami perlambatan.

 Hubungan antara Jarak (s), Percepatan (a) dan Waktu (t) pada
GLBB
Selanjutnya kita akan menentukan jarak benda setelah selang waktu t ketika
benda tersebut mengalami percepatan konstan. Dari rumus kecepatan rata-
rata:

s – s0
vrata2 = ……………pers. (4)
t

Persamaan (4) bisa kita tuliskan sebagai berikut:

= s0 + vrata2.t ……………pers. (5)


s

Karena dalam GLBB kecepatannya bertambah atau berkurang secara


beraturan, maka ada yang namanya kecepatan awal (v0) dan kecepatan
akhir (v) sehingga besar kecepatan rata-ratanya (vrata2) adalah ½ (vo + v).
Sehingga kecepatan rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut:

v0 + v
vrata2 = ……………pers. (6)
2

Dengan mensubtitusikan persamaan (6) dan persamaan (3) ke dalam


persamaan (5), maka didapatkan persamaan sebagai berikut:

s = s0 + v0t ± ½ at2 ………….......pers. (9)

Keterangan:

s0 = Jarak awal (m)


s = Jarak akhir (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)

Hubungan antara Jarak (s), Kecepatan (v) dan Percepatan (a) pada
GLBB
Dalam hubungan ini, kita akan menurunkan persamaan selanjutnya, yang
berguna pada soal dimana waktu t tidak diketahui. Dari persamaan (1) kita
peroleh rumus:

v – v0
t = ……………pers. (10)
a

Kemudian subtitusikan persamaan (10) ke dalam persamaan (7) sehingga kita


peroleh persamaan sebagai berikut:

v2 = v0 2 ± 2a ∆s ………………………pers. (11)

Keterangan:

∆s = perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
v = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)

Kita sekarang sudah mempunyai tiga rumus penting untuk menyelesaikan soal
yang berhubungan denga gerak lurus berubah beratutan (GLBB). Jika kita
kumpulkan ketiga rumus tersebut adalah:

v = v0 ± at
s = s0 + v0t ± ½ at2
v2 = v02 ± 2as
2.2.4 Macam-Macam Gerafik Pada Gerak Lurus Berubah Beraturan
Sama halnya dengan grafik pada GLB, dalam gerak lurus berubah
beraturan juga terdapat tiga jenis grafik. ketiga jenis grafik tersebut yakni:

Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu (Grafik s-t) Pada GLBB


Perhatikan gambar grafik s-t pada GLBB di atas. Jika gerak benda mengalami
percepatan (a bernilai positif) maka kurvanya adalah berbentuk parabola
terbuka ke atas sedangkan jika benda mengalami perlambatan (a bernilai
negatif) maka kurvanya berbentuk parabola terbuka ke bawah.

Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (Grafik v-t) Pada GLBB

Berdasarkan gambar kedua grafik v-t pada GLBB diatas, kemiringan kurva
merupakan besar percepatan benda, sehingga nilai percepatan dirumuskan:

∆v
a= tan α =
∆t

Dan luas daerah di bawah kurva (daerah yang di arsir) merupakan besar jarak
yang ditempuh benda.

s = Luas grafik = v.t

Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (Grafik a-t) Pada GLBB


Luas daerah yang di arsir pada grafik a-t di atas merupakan besar kecepatan
benda.

v= Luas grafik = a.t

2.2.5 Contoh Soal Tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan beserta


Penyelesaian

a) Sebuah mobil bergerak dari keadaan diam. Jika percepatan mobil


20 m/s2, tentukan kecepatan mobil tersebut setelah 5 sekon.

Diketahui:
V0 = 0 (diam)
a = 20 m/s2
t=5s

Ditanya: v setelah 5 s, maka


v = v0 + at
v = 0 + (20)(5)
v = 100 m/s
jadi kecepatan mobil setelah 5 sekon adalah 100 m/s

b) Muhammad Zeni seorang atlet balap sepeda Lampung dapat


mengayuh sepedanya dengan kecepatan awal 10 km/jam pada suatu
perlombaan. Atlet tersebut dapat mencapai garis finish dalam waktu 2
jam dengan percepatan 20 km/jam. Tentukan panjang lintasan yang
ditempuh atlet tersebut.

Diketahui:
s0 = 0 (perlombaan dimulai dari garis start)
V0 = 10 km/jam
a = 20 km/jam
t = 2 jam

Ditanya: s, maka
s = s0 + v0t + ½ at2
s = 0 + (10)(2) + (½)(20)(2)2
s = 20 + 40
s = 60 km
jadi jarak yang ditempuh Zeni selama perlombaan adalah 60 km.

c) Sebuah benda bergerak dengan percepatan 8 m/s2. Jika kecepatan


awal benda 6 m/s, tentukan kecepatan benda setelah menempuh
jarak 4 m.

Diketahui:
s=4m
V0 = 6 m/s
a = 8 m/s2

Ditanya: v, maka
v2 = v02 + 2as
v2 = (6)2 + 2(8)(4)
v2 = 36 + 64
v2 = 100
v = 10 m/s
jadi kecepatan akhir benda setelah menempuh jarak 4 m adalah 10 m/s.

d) Mobil pada mulanya bergerak dengan kelajuan 30 m/s mengurangi


kelajuannya hingga berhenti setelah 10 sekon. Besar perlambatan
mobil adalah…

Diketahui :
Kelajuan awal (vo) = 30 m/s
Kelajuan akhir (vt) = 0
Selang waktu (t) = 10 sekon

Ditanya : perlambatan (a) ?


Jawab :
Karena diketahui vo, vt, t dan ditanya a maka gunakan rumus glbb vt = vo + a t
v t = vo + a t
0 = 30 + (a)(10)
– 30 = 10 a
a = – 30 / 10
a = 3 m/s2
Besar percepatan mobil adalah -3 m/s2. Ini artinya kelajuan mobil berkurang 3
m/s setiap 1 sekon. Tanda negatif menunjukkan bahwa kelajuan mobil
berkurang.

e) Mobil pada mulanya diam. Setelah 10 sekon, kelajuan mobil


bertambah menjadi 20 m/s. Tentukan percepatan mobil!

Diketahui :
Kelajuan awal (vo) = 0 (mobil diam)
Selang waktu (t) = 10 sekon
Kelajuan akhir (vt) = 20 m/s

Ditanya : percepatan mobil (a)


Jawab :
Karena diketahui vo, vt, t dan ditanya a maka gunakan rumus glbb vt = vo + a t
v t = vo + a t
20 = 0 + (a)(10)
20 = 10 a
a = 20 / 10
a = 2 m/s2
Besar percepatan mobil adalah 2 m/s2. Ini artinya kelajuan mobil bertambah 2
m/s setiap 1 sekon.

2.3 GERAK PARABOLA


Gerak parabola adalah gerak yang terdiri dari dua komponen kecepatan
(kecepatan sumbu-x dan sumbu-y) dan seluruh lintasannya dipengaruhi oleh
gaya gravitasi. Lantas, mengapa disebut gerak parabola ?

Jika diuraikan, gerak parabola merupakan perpaduan antara gerak lurus


beraturan (GLB) di arah sumbu-x dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) di
arah sumbu-y. Artinya, kecepatan benda pada sumbu-x akan selalu tetap, baik
besar maupun arahnya. Sementara itu, kecepatan benda pada sumbu-y akan
mengalami GLBB diperlambat akibat pengaruh percepatan gravitasi. Nah,
pengaruh gravitasi inilah yang menyebabkan gerak bendanya melengkung
sehingga disebut gerak parabola.

Adapun contoh gambar gerak parabola adalah sebagai berikut.


Saat anak melemparkan bola dengan kecepatan dan sudut elevasi tertentu,
bola akan bergerak ke atas hingga mencapai ketinggian maksimum. Setelah itu,
barulah bola kembali turun hingga mencapai jangkauan maksimumnya dengan
lintasan melengkung.

2.3.1 Apa Saja Ciri GErak Parabola


Jika gerak parabola terdiri dari gerak lurus dan gerak lurus berubah
beraturan, lalu apa ciri yang membedakannya dengan dua gerak tersebut?
1. Dipengaruhi oleh gaya gravitasi di seluruh lintasannya.
2. Memiliki sudut elevasi, yaitu sudut lemparan awal.
3. Kecepatan di setiap titik di sepanjang lintasannya merupakan perpaduan
antara kecepatan sumbu-x (glb) dan sumbu-y (glbb).
4. Selalu memiliki titik tinggi atau maksimum dan jarak terjauh atau jangkauan
maksimum.
5. Bentuk lintasannya melengkung.

2.3.2 Rumus Gerak Parabola


1. Rumus kecepatan pada sumbu-x dalam gerak parabola

Dengan:

v0 = rumus kecepatan awal gerak parabola (m/s);

vx = komponen kecepatan searah sumbu-x (m/s); dan

� = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).


2. Rumus kecepatan pada sumbu –y dalam gerak parabola

Dengan:

v0 = kecepatan awal (m/s);


vy = komponen kecepatan searah sumbu-x (m/s);
g = percepatan gravitasi (m/s2);
t = waktu (s); dan
� = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).

3. RUmus titik maksimum gerak parabola

Dengan:

ymaks = tinggi maksimum gerak parabola (m);


v0 = kecepatan awal (m/s);
g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
� = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).

4. Rumus jarak terjatuh gerak parabola

Dengan:

xmaks = jarak terjauh gerak parabola (m);


v0 = kecepatan awal (m/s);
g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
� = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan)
5. Rumus waktu untuk mencapai tinggi maksimum

Dengan:

tmaks = waktu untuk mencapai tinggi maksimum (s);


v0 = kecepatan awal (m/s);
g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
� = sudut elevasi (sudut yang dibentuk antara sumbu-x dan lemparan).

2.3.3 Contoh Soal Gerak Parabola

a) Sebutir peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 20 m/s dan


sudut elevasi 30o. Lamanya peluru berada di udara adalah ….

Diketahui:

v0 = 20 m/s
α = 30o
Ditanya: t2maks = …?
Jawab:
Untuk mencari lamanya peluru di udara, kamu bisa menggunakan 2 x rumus
waktu untuk mencapai tinggi maksimum seperti berikut.

Jadi, lamanya peluru di udara adalah 2 s.


b) Seorang atlet terkena tendangan penalti. Pada saat penalti, atlet menendang
bola ke gawang dengan kecepatan 8 m/s. Ternyata, bola tersebut tepat masuk
ke dalam gawang. Jika jarak antara atlet dan gawangnya 6,4 m, sudut elevasi
tendangan atlet tersebut adalah..

Diketahui:

Ditanya: α = …?
Jawab:

Jadi, sudut elevasi tendangan atlet tersebut adalah 45o.


2.4 GERAK JATUH BEBAS
Gerak jatuh bebas atau biasa disingkat GJB adalah gerak yang hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi Bumi. Artinya, gaya-gaya lain bisa diabaikan.
Syarat utama suatu benda mengalami gerak jatuh bebas adalah
kecepatan awal benda sama dengan nol atau benda bergerak tanpa kecepatan
awal. Gerak jatuh bebas merupakan contoh gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). Jika diperhatikan, arah gerak jatuh bebas selalu searah dengan
percepatan gravitasi Bumi. Oleh karena itu, gerak jatuh bebas termasuk GLBB
dipercepat.

2.4.1 Percepatan gerak jatuh bebas


Mengingat arah benda yang mengalami gerak jatuh bebas searah
dengan percepatan gravitasi Bumi, maka besar percepatan benda sama dengan
percepatan gravitasi Bumi.
Adapun bentuk lintasannya berupa garis lurus.
Untuk meningkatkan pemahaman kamu tentang gerak jatuh bebas, simak
gambar berikut.

Dari gambar di atas terlihat bahwa lamanya benda di udara hanya


dipengaruhi oleh ketinggian dan percepatan gravitasi atau tidak ada besaran
lain yang berpengaruh.
Misalnya, dua buah benda memiliki massa berbeda dan keduanya jatuh
dari ketinggian yang sama, maka waktu tempuh kedua benda akan tetap sama
(dalam hal ini gesekan udara diabaikan).

2.4.2 Rumus Gerak jatuh Bebas


Hubungn antara rumus GLBB dan syarat GJB didapatkan persamaan berikut

Jika kecepatan awalnya (vo) sama dengan nol, maka:


Ingat kembali persamaan jarak pada GLBB, yaitu sebagai berikut.

Oleh karena gerak jatuh bebas memiliki arah vertikal, maka simbol jarak (s)
bisa diganti dengan ketinggian (h) dan percepatan a bisa diganti dengan g.
Dengan demikian, persamaan (1) dan (2) menjadi seperti berikut.

Kecepatan akhir benda yang mengalami gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh
ketinggian dan percepatan gravitasi.

2.4.3 Contoh Soal Gerak Jatuh Bebas

a) Fero dan Feri berada di sebuah bukit. Tak jauh dari lokasi mereka
terdapat jurang yang tidak terlalu dalam. Sebagai langkah antisipasi,
mereka ingin tahu seberapa dalam jurang tersebut. Untuk
mengukurnya, Feri melemparkan batu ke dalam jurang dan Fero
mengukur waktu yang diperlukan batu untuk mencapai dasar jurang.
Dari hasil perhitungan, diperoleh waktu 3 s. Berapakah kedalaman
jurang yang diukur Fero dan Feri?

Diketahui:

t=3s

Ditanya: h =…?
Jadi, kedalaman jurang tersebut adalah 45 m.

b) Sebuah kelapa jatuh dari ketinggian 5 m. Berapakah kecepatan


kelapa saat menyentuh tanah?

Diketahui:
h=5m
Ditanya: v =…?

Jadi, kecepatan kelapa saat menyentuh tanah adalah 10 m/s.

c) Tanpa sengaja, Jeje melihat ada mangga yang jatuh dari pohonnya.
Waktu yang dibutuhkan mangga untuk sampai di tanah terukur 2 s.
Tentukan kecepatan mangga saat tiba di tanah!

Diketahui:
t=2s
Ditanya: v =…?

Jadi, kecepatan mangga saat tiba di tanah adalah 20 m/s.

d)
2.5 GERAK VERTIKAL KE ATAS
Materi gerak vertikal ke atas berkaitan erat dengan materi gerak jatuh
bebas maupun gerak lurus berubah beraturan. Gerak vertikal ke atas (GVA) ini
benda mempunyai kecepatan awal. Benda akan mengalami perlambatan jika
semakin meninggi. Pada ketinggian yang maksimum, benda akan berhenti
sesaat dan akan jatuh ke bawah. Perhatikan contoh di bawah ini ketika seorang
anak melempar bola ke atas, maka akan mencapai pada ketinggian tertentu
dan akan jatuh lagi ke tangan si anak. Karena benda bergerak ke atas maka
benda melawan gravitasi sehingga mengalami perlambatan. Percepatan benda
bernilai negatif karena berlawanan arah dengan percepatan gravitasi bumi.
pada saat benda mencapai ketinggian maksimum, kecapatan benda sama
dengan NOL. Atau kecepatan akhir benda adalah NOL. Berbeda pada kasus
gerak jatuh bebas yang nilainya nol adalah kecepatan awalnya.

2.5.1 Ciri-Ciri Gerak Vertikal Ke Atas

 Suatu benda dikatakan bergerak vertikal ke atas jika menunjukan ciri-ciri


sebagai berikut :
 Benda bergerak dengan lintasan berupa garis lurus dalam arah vertikal
 Benda bergerak dari titik terendah ke titik tertinggi
 Kecepatan benda berubah secara teratur (semakin menurun)
 Kecepatan benda pada titik tertinggi (ketinggian maksimum) sama
dengan nol
 Benda mengalami perambatan (a=-g)

2.5.2 Rumus Gerak Vertikal Ke Atas

Rumus waktu yang diperlukan benda untuk mencapai ketinggian maksimum:

Rumus waktu yang diperlukan benda untuk jatuh kembali


Keterangan :

 tmaks = waktu benda untukmencapai ketinggian maksimum (s)


tc = waktu diperlukan oleh benda untuk jatuh kembali (s)
 200%;”>v0 = kecepatan awal (m/s)
 g = percepatan gravitasi (10 m/s2)
 y = ketinggian benda (m)

2.5.3 Contoh Soal Gerak Vertikal Ke Atas

a) Andi melempar bola ke atas dengan kecepatan 12 m/s.


Pertanyaannya
(a) waktu yang dicapai bola untuk mencapai ketinggian maksium. (b)
berapa ketinggian yang dicapai oleh bola?

Diketahui:

V0=12m/sg=10m/s2
(a) tmaks = v0:g

Penyelesaian:
Tmaks = 12 : 10 = 1,2 sekon

Jadi waktu untuk mencapai ketinggian maksimum adalah 1,2 sekon


(b) y = vot -1/2 g t2
Y =12 X 1,2-1/2 X 10 X 1,22
Y =14,4 – 7,2
Y =7,2

Jadi ketinggian yang dicapai benda adalah 7,2 meter.

b) Sebuah batu dilemparkan secara vertikal ke atas dengan kecepatan


awal (V0) 20 m/s. Ketinggian maksimum bola adalah (g = 10 m/s2)
……. ?

Ketika sebuah objek mencapai ketinggian maksimum, maka Vt = 0. Dengan


demikian kita dapat mencari ketinggian maksimum dengan persamaan :
Vt2 = V02 – 2 . g . h
02 = 202 – 2 . 10 . h
02 = 202 – 2 . 10 . h
20h = 400
h = 400/20
= 20 cm

C) Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal


10 m/s. Maka waktu yang diperlukan benda itu untuk mencapai
ketinggian maksimum adalah…….

Di titik tertinggi, kecepatan akhir Vt = 0 dan percepatan gravitasi bernilai


negatif karena berlawanan dengan arah gerak benda, maka :
V t = V0 – g . t
0 = 10 – 10 . t
0 = 10 – 10 . t
t=1s

d) Sebuah bola dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal 30 m/s.


Jika percepatan gravitasinya adalah 10 m/s2 , berapa waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai titik tertingginya, dan berapakah
ketinggian maksimumnya?

Penyelesaian:

V t = V0 – g . t
0 = 30 – 10 . t
10 t = 30
t = 30/10
=3s

e) Seorang atlit melemparkan lembingnya ke atas dengan kecepatan awal 30


m/s. Lembing tersebut mencapai puncak tertinggi dalam 5 detik, berapa
ketinggian yang dicapai ?

penyelesaian:
2.6 GERAK MELINGKAR
gerak melingkar atau disebut juga gerak sirkuler adalah pergerakan
suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran dengan satu sumbu
atau titik tetap di tengahnya.Suatu gerakan bisa berputar, karena ada gaya
yang bisa membelokkannya menuju pusat atau sumbu lintasan lingkaran
tersebut, gaya ini disebut dengan gaya sentripetal (Fs).

2.6.1 Jenis dan Rumus Gerak Melingkar


sama seperti namanya gerak melingkar itu terdiri dari dua jenis, yaitu
gerak melingkar beraturan (GMB) dan gerak melingkar berubah beraturan
(GMBB).

1. Rumus gerak melingkar beraturan


Gerak melingkar beraturan (GMB) adalah gerakan melingkar yang
memiliki kecepatan sudut (ω) tetap, dengan kata lain berarti percepatan
sudutnya 0. Hal ini dikarenakan arah kecepatan sudutnya sama dengan arah
putaran partikel. Berikut ini adalah rumus percepatan sentripetal pada gerak
melingkar beraturan (GMB):

Keterangan:
as: percepatan sentripetal (ms2)
v: kecepatan linear atau tangensial (ms)
r: jari-jari lintasan (m)
ω: kecepatan sudut (rad/s)

2. Rumus Gerak Melingkar Berubah Beraturan


GMBB atau gerak melingkar berubah beraturan adalah gerakan melingkar yang
memiliki kecepatan sudut yang berubah secara konstan dan percepatan sudut
konstan.Dengan begitu GMBB bisa dibilang gerakan dari suatu benda yang
menempuh lintasan melingkar dengan kecepatan sudut yang berubah-ubah,
namun percepatan sudutnya tetap. Pada GMBB, kecepatan tersebut akan
meningkat apabila searah dengan percepatannya. Sebaliknya, kecepatan akan
menurun ketika berlawanan dengan perubahan percepatannya.Kalau pada GMB
percepatan dinamakan sentripetal, lain halnya dengan GMBB yang
percepatannya dinamakan dengan percepatan tangensial. Pada percepatan
tersebut terjadi perubahan besar kecepatan linear secara beraturan. Arahnya
bisa sama atau berlawanan dengan arah kecepatan linear. Begini persamaan
percepatan tangensial pada GMBB:
αt = α.r

Secara sistematis, rumus gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) adalah


sebagai berikut:

Keterangan:
ϴ: besar sudut lintasan melingkar yang ditempuh.
ωt : kecepatan sudut akhir.
ωo : kecepatan sudut awal.
α : percepatan sudut.
t : waktu tempuh.

2.6.2 Contoh Soal Gerak Melingkar

a) Sebuah benda bergerak melingkar dengan percepatan sudut 2


rad/s2. Jika mula-mula benda diam, tentukan kecepatan sudut benda
setelah 2 sekon dan sudut tempuh setelah 5 sekon!
b) Perhatikan gambar di bawah ini! Tentukan kecepatan sudut roda
kedua!

c) Ada satu balok kecil berada di tepi meja putar yang berjari-jari 0,4
m. Awalnya, meja berputar dengan kecepatan sudut 20 rad/s.Namun,
karena adanya percepatan maka kecepatan sudutnya berubah
menjadi 50 rad/s setelah bergerak selama 15 s. Berapa kira-kira
kecepatan linear awal dan akhir dari balok tersebut?

Diketahui: R = 0,4 m, ω0 = 20 rad/s, ω = 50 rad/s, dan t = 15 s.


Ditanya: kecepatan linear awal (v0) dan kecepatan linear akhir (v), maka:

JAWABAN:

v0 = ω0 × R
v0 = 20 × 0,4
v0 = 8 m/s
v=ω×R
v = 50 × 0,4
v = 20 m/s

d) Ban sepeda motor Bagus berputar dengan kelajuan linear 7 m/s.


Jari-jari roda tersebut 14 cm. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh satu putaran penuh?

Diketahui
v = 7 m/s
r = 14 cm = 0.14 m
Penyelesaian
ω = v / r =7 / 0.14
ω = 2 pi /T
7 / 0.14 = 2 22 / 7 T
T = 7.95 s

e) 2. Bola tenis yang bermassa 100 gr diikat dengan tali kemudian


diputar secara horizontal dengan kecepatan sudut sebesar 10 rad s–1.
Jika panjang tali l = 50 cm, maka besar gaya sentripetal yang
bekerja?

Diketahui
m = 100 gr = 0.1 kg
ω = 10 rad s–1
r = 50 cm = 0.5 m

Penyelesaian

∑F = m as
∑F = m v2/r = m ω2 r
∑F = m ω2 r = 0,1 102 0,5
∑F = 0,1 100 0,5
∑F = 5N

BAB III

3.1 KESIMPILAN
Kinematika merupakan salah satu bahasan fisika yang mengulas gerakan benda
tanpa menghubungkan penyebab benda tersebut bergerak. Sangat banyak
penerapan kinematika dalam kehidupan, contohnya ialahmesin-mesin modern
yang telah digunakan dalam proses pertanian.Contohnya pesawat aero seeding
dan mesin pemecah kemiri.

3.2 SARAN
Dengan adanya pembahasan kinematika serta penerapannya dalamkehidupan,
diharapkan ada tindak lanjut dalam penerapan kinematika selanjutnya.Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasandalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerenaterbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
adahubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak berharap para
pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman padaumumnya

DAFTAR PUSTAKA

https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-beraturan.html
https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-berubah-beraturan.html
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gerak-parabola
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gerak-jatuh-bebas-fisika-kelas-
10
https://www.zenius.net/blog/rumus-gerak-vertikal-atas-dan-bawah
https://www.zenius.net/blog/gerak-melingkar-materi-fisika-kelas-10

Anda mungkin juga menyukai