Anda di halaman 1dari 7

Nama kelompok : - Vera Kristina Kosho (161424010)

- Sinta Murti (161424042)

Gerak Lurus Beraturan

(GLB)

1. Fenomena Fisika:
Banyak fenomena fisika yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti contoh
fenomena fisika yang terjadi pada gerak lurus beraturan (GLB). Adapun permasalahan yang
berkaitan dengan gerak lurus beraturan (GLB) salah satu kegiatannya adalah
menggelindingkan sebuah bola ping-pong pada lantai didepan kelas yang lintasannya lurus.
Pada kegiatan ini guru menggunakan bola ping-pong, lantai kelas, stopwatch dan meteran
sebagai media mengajar untuk mempermudah siswa dalam memahami GLB. Langkah
selanjutnya guru mendemonstrasikan kegiatan tersebut kepada siswa, dengan cara
menggelindingkan bola ping-pong dengan titik acuan meja guru dan titik akhir yaitu pintu
kelas. Dalam kegiatan tersebut siswa diminta untuk mengamati apa saja yang terjadi ketika
bola ping-pong tersebut bergerak. Kemudian siswa diminta untuk menyampaikan pendapat
mereka mengenai peristiwa tersebut. Melalui demonstrasi yang dilakukan oleh guru, siswa
diharapkan untuk memahami apa itu GLB dan besaran-besaran yang terkait pada GLB seperti
posisi,lintasan,jarak,perpindahan, kecepatan,kelajuan, dan arah.

2. Lembar kerja Siswa (LKS)


a. Materi
-Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan tetap / konstan. 

Besaran-besaran dalam GLB


1. Posisi, jarak, dan perpindahan
Posisi adalah letak benda pada waktu tertentu terhadap titik acuan benda tersebut.
Jarak adalah panjang lintasan total yang ditempuh oleh benda selama bergerak dalam
selang waktu tertentu. Perpindahan adalah perubahan kedudukan ditinjau dari
kedudukan awal dan kedudukan akhir. Jarak termasuk besaran skalar sedangkan
perpindahan termasuk besaran vektor.
Persamaaan matematis perpindahan :
∆S = S2 – S1

Keterangan :
∆S = besar perpindahan (m)
S2 = kedudukan akhir benda terhadap titik acuan (m)
S1 = kedudukan awal benda terhadap titik acuan (m)

2. Kelajuan dan kecepatan


Kelajuan (v) adalah besaran skalar karena kelajuan hanya mempunyai nilai dan
tidak mempunyai arah, sedangkan kecepatan (v) merupakan besaran vektor karena
kecepatan mempunyai nilai dan mempunyai arah. Spidometer ialah alat yang
digunakan untuk mengukur kelajuan benda bergerak, sedangkan velocitimeter
digunakan untuk mengukur kecepatan benda bergerak.

a. Kelajuan rata-rata benda bergerak dan kecepatan rata-rata benda bergerak


Kelajuan rata-rata (v) adalah hasil bagi antara jarak tempuh (x) benda terhadap
selang waktunya ∆t. Secara matematis,
v = x/∆t

kecepatan rata-rata (v) adalah hasil bagi antara perpindahan benda (∆s) dan selang
waktunya (∆t). Secara matematis dinyatakan,

V = ∆s/∆t

b. Kecepatan sesaat dan kelajuan sesaat


Setiap benda yang bergerak tentu memiliki kecepatan sesaat, yaitu kecepatan pada
saat tertentu. Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda dalam selang waktu yang
sangat pendek. Kecepatan sesaat merupakan besaran vektor. Persamaan matematis
untuk menentukan besar kecepatan sesaat

Kelajuan sesaat adalah


kelajuan suatu benda dalam selang waktu yang sangat pendek, kelajuan sesaat
termasuk besaran skalar.

3. Percepatan
Percepatan merupakan besaran vektor. Benda yang bergerak dengan kecepatan yang
berubah dalam selang waktu tertentu maka benda mengalami percepatan.

a. Percepatan rata-rata

Percepatan rata-rata adalah hasil pembagian dari besarnya perubahan kecepatan

b. Percepatan sesaat

Percepatan sesaat jika limit percepatan rata-rata ketika ∆t mendekati nol. Secara
matematis ditulis,

Jadi, syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda menempuh lintasan lurus
dan kelajuan benda tidak berubah. Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak
yang sama dalam selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, bola ping-pong
menggelinding dengan jarak 2 meter dalam waktu 1 detik, maka satu detik berikutnya
menggelinding dengan jarak 2 meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain,
perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau kecepatannya konstan. Pada
gerak lurus beraturan (GLB) kelajuan dan kecepatan hampir sulit dibedakan karena
lintasannya yang lurus menyebabkan jarak dan perpindahan yang ditempuh besarnya
sama.
Rumus Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Persamaan GLB, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
s = perpindahan (m)
t = waktu (s)

Grafik hubungan waktu dan jarak pada GLB :

Grafik 1. Hubungan waktu dan jarak pada GLB

Dari gambar grafik di atas, kita dapat menentukan besar atau nilai kecepatan yang
dialami benda yaitu:

V = tan α = ∆s ∆t

Jika posisi benda mula-mula di S0, setelah waktu t, posisinya menjadi


Gerak Lurus Beraturan dengan posisi awal

Keterangan : S0 = posisi mula-mula / awal


Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (Grafik v-t) Pada GLB

Dari grafik v-t di atas, kita dapat menentukan panjang lintasan atau jarak yang ditempuh
benda. Panjang lintasan akan sama dengan luas daerah yang dibentuk kurva dengan
sumbu t.

S = Luas grafik = v.t

Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (Grafik a-t) Pada GLB

Karena dalam gerak lurus beraturan (GLB) nilai percepatan benda adalah nol, maka
bentuk grafik hubungan percepatan terhadap waktu pada GLB adalah sebagai berikut:

Contoh Soal Gerak Lurus Beraturan dan Pembahasannya

Untuk memahami persamaan dalam mencari jarak tempuh suatu benda dengan gerak
lurus beraturan tersebut di atas, berikut adalah beberapa contoh soalnya:
1. Sebuah mobil bergerak di sebuah jalan tol. Pada jarak 5 kilometer dari pintu gerbang
tol, mobil bergerak dengan kelajuan tetap 90 km/jam selama 20 menit. Tentukan :
a. jarak yang ditempuh mobil selama 20 menit
b. posisi mobil dari gerbang jalan tol

Penyelesaian
jarak mula-mula s0 = 5 km
kecepatan (v) = 90 km/jam
waktu (t) = 20 menit = 1/3 jam

a. jarak yang ditempuh mobil selama 20 menit


s = v. t = (90 km/jam).(1/3 jam) = 30 km

b. posisi mobil dari gerbang jalan tol


s = s0 + v.t = 5 + 30 = 30 km

2. Sebuah mobil melaju di lintasan lurus dengan kecepatan 50 km/jam. Berapakah jarak
yang ditempuh mobil tersebut jika waktu tempuhnya 30 menit?

Pembahasan :
v= 50 km/jam.
t= 30 menit atau 0.5 jam

s (jarak tempuh) s = v.t


s = 50 x 0.5 s = 25 km
Jadi, setelah 30 menit dan dengan kecepatan 50 km/jam, mobil tersebut telah menempuh
jarak 25 km.
3. Sebuah kereta cepat berada 2 km dari stasiun. Kereta tersebut bergerak meninggalkan
stasiun dengan kecepatan tetap 80 km/jam. Pada jarak berapakah kereta itu dilihat dari
stasiun setelah 15 menit?

Pembahasan :

v= 80 km/jam.
t= 15 menit atau 0.25 jam.
s0= 2 km.

s (jarak tempuh)
s = s0 + v.t
s = 2 + (80 x 0.25)
s = 2 + 20
s = 22 km

Jadi, setelah 15 menit, kereta berada 22 km dari stasiun.

https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-beraturan.html
http://www.artikelmateri.com/2015/12/gerak-lurus-beraturan-glb-rumus-soal-
pembahasan.html

Anda mungkin juga menyukai