Anda di halaman 1dari 12

Nama : Wiandita Muayyadatul Millah

Nim : 2009633
Kelas : Teknik Sipil A

Gerak
Gerak adalah suatu perubahan dalam suatu objek yang diamati dari suatu titik
acuan. Titik acuan yang didefinisikan sebagai titik awal objek tersebut ataupun titik tempat
pengamat berada. Sebagai contoh, Adi sedang berada didalam kereta yang sedang ber gerak
lurus dengan kecepatan 80 km / jam, lalu Adi berjalan menuju bagian depan kereta dengan
kecepatan 5 km / jam. Kecepatan Adi adalah sebesar 5 km / jam jika dilihat dari pengamat
(titik acuan) yang juga berada di dalam kereta. Akan tetapi, jika pengamat tersebut berada di
stasiun atau titik acuannya berada di luar kereta, maka Adi menjawab bergerak dengan
kecepatan 80 km / jam + 5 km / jam = 85 km / jam.

[Sumber Gambar: Douglas C. Giancoli, 2005]


Jadi, sangatlah penting untuk menentukan titik acuan ketika kita sedang menyimpan
suatu objek yang bergerak.
Pada saat suatu objek bergerak, objek tersebut akan mengalami perubahan jarak serta
dapat pula mengubah posisi atau biasa. Berikut lebih lanjut,
▪ Jarak (distance) merupakan seluruh lintasan yang dicapai suatu objek yang
bergerak. Jarak hanya memiliki nilai.
▪ Perpindahan (displacement) merupakan lintasan lurus yang diukur dari posisi awal
dengan posisi akhir dari objek tersebut. Perpindahan memiliki nilai dan arah.
Sebagai contoh, Ana bergerak lurus sejauh 70 m ke Timur lalu berbalik dan berjalan
kembali (ke Barat) sejauh 30 m. Total jarak yang Ana tempuh adalah sebesar 100 m, tetapi
yang Ana lakukan hanya sebesar 40 m karena titik akhir Ana berada sekarang hanya sejauh
40 m dari titik awal.

Dapat disimpulkan bahwa, jarak hanya memiliki nilai sehingga merupakan besaran
skalar. Sedangkan perpindahan merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah. Besaran
yang memiliki nilai dan arah disebut vektor dan digambarkan sebagai tanda panah. Pada
gambar di bawah, panah berwarna biru mewakili angka 40 m dengan arah ke kanan (Timur).
Jika melihat suatu objek yang bergerak, maka biasanya hal yang paling kita cari
adalah Cipta apa objek tersebut bergerak. Ada dua istilah mengenai apapun cepat benda objek
bergerak yakni kelajuan dan kecepatan.
Kelajuan (speed) adalah perbandingan antara jarak yang dicapai objek dengan selang waktu
yang diperlukan. Kelajuan merupakan besaran skalar (hanya memiliki nilai).

Kecepatan (velocity) adalah perbandingan antara perpindahan objek dengan selang


waktu yang diperlukan. Kecepatan merupakan vektor (memiliki nilai dan arah).

Jika kita ambil contoh kembali ketika Ana bergerak lurus 70 m ke Timur lalu berjalan
berbalik 30 m ke Barat, maka total jarak yang Ana tempuh adalah 70 m + 30 m = 100 m,
tetapi transisi yang Ana lakukan hanya sebesar 40 m. Jika diasumsikan Ana berjalan selama
70 sekon, maka kita dapat mencari kelajuan dan kecepatan Ana.
Kelajuan Ana sebesar:

MS
Sedangkan, kecepatan Ana sebesar:

MS
A. Gerak Lurus (GL)
Gerak Lurus termasuk sebagai Gerak Translasi, yakni gerakan suatu objek yang
bergerak tanpa berotasi. Dinamakan GL karena lintasannya berupa garis lurus. Contohnya
dapat kita lihat pada mobil yang bergerak maju, gerakan pada buah apel yang jatuh dari
pohonnya, dan pada setiap objek yang bergerak pada lintasan lurus.Gerak ini dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan ada dan tidak adanya percepatan, yakni Gerak Lurus Beraturan
(GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus yang memiliki kecepatan yang tetap karena
tidak adanya percepatan pada objek. Jadi, nilai percepatan pada objek yang mengalami GLB
adalah nol (a = 0).
Cara mencari nilai kecepatan pada objek yang mengalami GL yang mengatur persamaan
persamaan seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya diatas. Berikut aturan dalam bentuk
rumus,

yang artinya:

Kita sudah melihat bahwa,


v = kecepatan (km / jam atau m / s)
s = perpindahan, pada soal-soal biasanya disebut sebagai jarak tempuh (km atau m)
t = selang waktu atau waktu tempuh (jam, sekon)
1) Seorang pengendara sepeda bersepeda selama 2,5 jam sepanjang lintasan lurus. Berapa jarak
yang dicapai jika diketahui kecepatannya sebesar 18 km / jam?
Jawab : Rumus Kecepatan adalah
Maka, dapat kita tuliskan kembali menjadi:
km
Jadi, pengendara sepeda tersebut telah menempuh jarak sejauh 45 km.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
percepatan tetap (konstan). Percepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap.
Perbedaan utama GLBB dan GLB (Gerak Lurus Beraturan) adalah GLB tidak
mempunyai percepatan sedangkan GLBB mempunyai percepatan (a).
Nilai a (+) pada GLBB disebut percepatan sedangkan nilai a (-) pada GLBB
disebut perlambatan. Contoh peristiwa GLB adalah ketika kita melempar bola bowling ke
sasaran tembak, laju kereta api saat bergerak. Sedangkan contoh dari GLBB adalah saat
pengereman mobil untuk membuat mobil berhenti, seorang pebalap menurunkan laju
kendaraannya saat di tikungan.
• Variabel GLBB
Secara umum ada tiga variabel dari Gerak Lurus Berubah Beraturan, yaitu perpindahan
(S), Kecepatan (V), dan Percepatan (a). Pada GLBB, perpindahan memiliki dua rumus utama
yaitu:
Pers (1)

Pers (2)

Di mana :
Δx / S = perpindahan (m)
Vo = kecepatan awal benda (m/s)
a = percepatan/ perlambatan (m/s2)
t = waktu benda bergerak (s)
v = kecepatan akhir benda (m/s)
Sedangkan kecepatan juga memiliki dua rumus utama yaitu:
Pers. (3)

Pers (4)

Persamaan (5) dan (6) adalah hasil gabungan dari persamaan (1), (2) dengan (3) (4)
Pers (5)
Pers (6)

Analisa Persamaan 1 dan 6


Apabila kita identifikasi dari persamaan 1 dan 6, akan didapatkan analisa sebagai
berikut:
a. Nilai perpindahan dapat diperoleh menggunakan persamaan (1) apabila terdapat variabel
percepatan atau perlambatan, sedangkan menggunakan persamaan (2) apabila terdapat
variabel kecepatan akhir.
b. Nilai kecepatan akhir diperoleh menggunakan persamaan (3) apabila terdapat komponen
percepatan atau perlambatan, sedangkan persamaan 4 digunakan untuk menentukan
kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata adalah besarnya perpindahan per selang waktu.
Kecepatan rata-rata juga dapat diperoleh sebagai berikut:

c. Cara menyelesaikan soal GLBB apabila bentuknya sebuah fungsi adalah dengan cara
differensial/integral
Misal: diketahui perpindahan r (t) = 5t2 . Tentukan kecepatan pada saat t = 3 detik. Secara
umum rumus matematis, dari differensial adalah misal x (t) = atn . Turunan dari fungsi
tersebut adalah:

Maka nilai v (t) menjadi V (t = 2) = 10 (2) = 20 m/s.


Apabila di soal tersebut diketahui, persamaan percepatan adalah V (t) = t4+ 6, tentukan
persamaan perpindahan GLBB pada saat t = 5 sekon. Untuk mendapatkan fungsi yang naik,
maka harus menggunakan Integral. Misalkan x (t) = atn . maka nilai integral x dt adalah.
Rumus umum Integral adalah sebagai berikut:

Sehingga diperoleh persamaan X (t) = 15t5+6t = X (t = 5) = 15 . 3125+30=655 m


d. Menyelesaikan soal GLBB berupa bangun ruang adalah dengan menghitung luasan daerah
yang ditanyakan

Gambar di atas menunjukkan terdapat 3 bangung ruang. Daerah A ke B bentuknya berupa


segitiga. Daerah B-C bentuknya berupa persegi, daerah C-D bentuknya berupa trapezium.
Cara menentukan kecepatan dari titik awal ke waktu 5 sekon adalah dengan cara menghitung
luas segitiga A-B + persegi B-C + luas trapezium C-D.
Contoh Soal
2) Sebuah benda bergerak dari keadaan diam dengan percepatan tetap 4m/s². Kecepatan dan
jarak yang ditempuh benda setelah 5s berturut-turut adalah...
Jawab :
Dik : variabel seperti percepatan (a), t (5 sekon).
Dit : V(t) dan S
Vo = 0 s=?
a = 4 m/s²
t=5s
Jawab :
Vt = Vo + at
=0+4.5
= 20 m/s
Dengan demikian, jarak yang telah di tempuh benda tersebut adalah sebagai berikut
S = Vo + ½ at²
= 0 + ½ .4 . 5²
= 50 m
Jadi, kecepatan dan jarak yang ditempuh benda setelah 5s berturut-turut adalah 20m/s dan
50m.
B. Gerak Parabola
Gerak Parabola juga dikenal sebagai Gerak Peluru. Dinamakan Gerak parabola karena
lintasannya berbentuk parabola, bukan bergerak lurus. Contoh bentuk gerak ini dapat kita
lihat pada gerakan bola saat dilempar, gerakan pada peluru meriam yang ditembakkan,
gerakan pada benda yang dilemparkan dari pesawat dan gerakan pada seseorang yang
melompat maju. Perhatikan gambar lintasan gerak parabola dan komponennya di bawah ini.

[Sumber Gambar: Douglas C. Giancoli, 2005]


Jika kita memerhatikan gambar diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa gerak parabola
memiliki 3 titik kondisi,
Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda. Benda memiliki kecepatan awal .
Pada titik B, benda berada di akhir lintasannya.
Pada titik C, merupakan titik tertinggi benda. Benda berada pada ketinggian
maksimal , pada titik ini kecepatan vertikal benda besarnya 0 (nol) ( ).
Komponen Gerak pada Gerak Parabola
Gerak Parabola merupakan gabungan dari dua komponen gerak, yakni komponen gerak
horizontal (sumbu x) dan komponen gerak vertikal (sumbu y).
Mari kita bahas kedua komponennya:
▪ Komponen gerak parabola sisi horizontal (pada sumbu X):
▪ Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap rentang waktu
karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu x ,
sehingga:

▪ Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak
horizontal dalam setiap rentang waktu, sehingga:

▪ Karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu X, maka


untuk mencari jarak yang ditempuh benda (x) pada selang waktu (t) dapat kita
hitung dengan rumus:

▪ Komponen gerak parabola sisi vertikal (pada sumbu y):


▪ Komponen gerak vertikal besarnya selalu berubah dalam setiap rentang waktu
karena benda dipengaruhi percepatan gravitasi (g) pada sumbu y. Jadi kamu
harus pahami bahwa benda mengalami perlambatan akibat gravitasi
▪ Terdapat sudut [θ] antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak
vertikal , sehingga:

▪ Karena dipengaruhi percepatan gravitasi, maka komponen gerak


vertikal pada selang waktu (t) dapat kita cari dengan rumus:

▪ Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t) dengan rumus:

▪ Terdapat pula persamaan-persamaan untuk menentukan besaran gerak parabola


lainnya:
▪ Apabila tidak diketahui komponen waktu, kita dapat langsung mencari jarak
tempuh benda terjauh ( ), yakni dari titik A hingga ke titik B, dengan
menggabungkan kedua komponen gerak.
Komponen gerak horizontal:

Komponen gerak vertikal:

Dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas, kita mendapatkan


persamaan:
▪ Kita dapat pula langsung menghitung ketinggian benda
maksimum dengan persamaan:

▪ Selain itu, dengan dengan menggunakan teorema Pythagoras kita dapat


mencari kecepatan benda jika kedua komponen lainnya diketahui.

▪ Jika diketahui kedua komponen kecepatan, kita juga dapat mengetahui


besarnya sudut θ yang dibentuk, yaitu:

Contoh Soal Gerak Parabola


3) Seorang stuntman melaju mengendarai sepeda motor menuju ujung tebing setinggi 50
m. Berapa kecepatan yang harus dicapai motor tersebut saat melaju dari ujung tebing
menuju landasan dibawahnya sejauh 90 m dari tebing? Abaikan gesekan udara.
Jawab :

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]


Kemudian kita identifikasi komponen-komponen yang diketahui,

m.
, jadi kita tahu bahwa
Dengan rumus untuk mencari ketinggian benda, kita bisa mendapatkan waktu tempuh:

Dengan rumus untuk mencari jarak tempuh, kita bisa mendapatkan kecepatan motor:
.
Jadi, kecepatan yang harus dicapai harus sebesar 28,21 m/s atau sekitar 100 km/h (101,55
km/h).
4) Sebuah bola ditendang membentuk sudut ( ) dengan kecepatan . Hitunglah (a)
ketinggian maksimum bola, (b) waktu tempuh bola hingga bola mendarat di tanah (c)
seberapa jauh bola mencapai tanah, (d) kecepatan bola di ketinggian maksimum, dan (e)
percepatan saat ketinggian maksimum. Abaikan gesekan udara dan rotasi pada bola.
Jawab :

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]


Kita cari kedua komponen kecepatannya:

(a) Dengan menggunakan rumus kecepatan komponen vertikal, kita mendapat selang waktu
tempuh saat bola mencapai titik tertinggi.

Kemudian, kita pakai rumus untuk mencari ketinggian benda:

(b) dan (c):


Pertama, kita pakai rumus untuk mencari jarak tempuh maksimum:
Kemudian, kita dapat mencari jarak tempuh bola maksimum:

.
(d) Di titik tertinggi, tidak terdapat komponen kecepatan vertikal. Jadi kecepatan bola saat di
titik tertinggi adalah:
.
(e) Besarnya percepatan sama di setiap lintasan, yakni sebesar ke bawah.
C. Gerak Melingkar
Gerak Melingkar adalah gerak suatu objek yang lintasannya berupa lingkaran suatu titik
tetap. Contohnya dapat kamu lihat pada gerakan bulan mengelilingi bumi dan gerakan
berputar bola yang tergantung pada tali.
• Frekuensi dan Periode
Pada gerak melingkar ungkapan frekuensi dan periode. Frekuensi ( ) adalah putaran putaran
yang dilakukan objek dalam satu detik. Periode ( ) adalah waktu yang dibutuhkan objek
untuk menyelesaikan satu putaran penuh. Berikut rumus persamaannya:

Dimana:
= banyak putaran
= waktu
1 putaran = rad (radian)
1 rpm (rotasi per menit) = .
Periode dan frekuensi dengan persamaan:

Dimana:
= periode
= frekuensi (Hz)
• Kecepatan dan Percepatan Gerak Melingkar
Pada gerak melingkar terdapat hal penting yang harus kamu keluarkan, yaitu semua
persamaan kecepatan dan percepatan selalu menggunakan persamaan kecepatan sudut dan
kecepatan sudut. Perhatikan gambar lintasan di bawah ini.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]


Kecepatan ( ) merupakan kecepatan linier atau kecepatan yang biasa kamu jumpai dalam
gerak lurus. Kecepatan sudut atau disebut omega ( ) dan kecepatan linier ( ) persamaan
dengan persamaan:

Dimana:
= kecepatan linier (m / s)
= jari-jari lintasan (m)
Nilai sudut dapat dicari jika diketahui frekuensi maupun periodenya. Untuk mencari nilai
sudut sudut ( ) dipakai rumus:
atau
Dimana:
= sudut sudut (rad / dtk)
= 22/7 atau 3,14
Pada gerak melingkar, terdapat suatu percepatan pada objek yang mengarah ke pusat titik
lintasan yang dinamakan percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal [lateks] a_s [/ lateks]
arahnya tegak lurus dengan arah kecepatan linier. Perhatikan gambar dibawah.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]


Persamaan percepatan sentripetal yakni:

Dimana:
= percepatan sudut (m / s 2 )
Percepatan sentripetal ( ) penyebab timbulnya gaya sentripetal ( ) yang juga mengarah ke
pusat titik lintasan. Gaya sentripetal harus ada agar objek tetap bergerak dalam lintasannya
( lingkaran ). Perhatikan gambar dibawah.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]


Persamaan gaya sentripetal yakni:

Dimana:
= gaya sentripetal (N)
= massa benda (m)
Jika sebuah benda digerakkan melingkar secara vertikal , maka komponen gaya-gayanya
dapat dilihat pada gambar dibawah.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]


Kamu dapat langsung mencari nilai kecepatan linier benda dengan persamaan:

Pada kasus gerak melingkar sebuah mobil yang berbelok dengan lintasan melingkar, kamu
dapat langsung mencari kecepatan liniernya dengan persamaan diatas juga.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]


Jika lintasannya memiliki kemiringan sebesar seperti gambar diatas, maka dimasukkan pula
kemiringan sudutnya sehingga persamaan kecepatan liniernya menjadi:

5) Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak dengan laju tetap 10 m / s. Jika pada partikel tersebut
bekerja gaya 100 N yang arahnya selalu menuju satu titik, tentukanlah lintasan dari partikel
tersebut….
Jawab : jika benda yang diberikan suatu gaya yang menuju selalu ke satu titik maka
kemungkinan besar benda akan mengalami perubahan melingkar, contohnya seperti revolusi
bulan ke bumi . Oleh karena itu, gaya yang diberikan pada benda berarti sebuah gaya
sentripetal dan benda mengalami percepatan sentripetal. Untuk membuktikannya kita
tentukan jari-jari lintasannya dengan persamaan gaya semtripetal.
Percepatan sentripetal benda sebesar:
Jika diketahui kecepatan liniernya, maka dapat dicari jari-jari lintasannya dengan rumus:

Jadi, benda tersebut mengalami gerak melingkar dengan jari-jari lintasan sebesar 1 m.

Referensi :
https://www.studiobelajar.com/gerak-lurus-beraturan/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gerak-lurus-berubah-beraturan-kelas-10/
https://www.studiobelajar.com/gerak-
parabola/#:~:text=Dinamakan%20Gerak%20parabola%20karena%20lintasannya,pada%20se
seorang%20yang%20melompat%20maju.
http://komponen-dasar-blog.blogspot.com/2012/09/contoh-soal-glbb-dan-glb-beserta.html
https://www.studiobelajar.com/gerak-melingkar/

Anda mungkin juga menyukai