Anda di halaman 1dari 26

GERAK

A. Pengertian Gerak
Banyak kejadian alam dalam kehidupan kita sehari-hari yang dapat dikaitkan dengan gerak.
Misalnya, mobil yang melintas di jalan raya, kereta api yang melintas di rel, dan bulan
mengelilingi bumi. Suatu benda dikatakan bergerak, bila kedudukannya berubah terhadap suatu
titik acuan. Ketika anda duduk di dalam bus yang bergerak meninggalkan terminal, maka
kemungkinan yang terjadi adalah :
1. Jika terminal di tentukan sebagai titik acuan, maka anda dan bus dikatakan bergerak
terhadap terminal sebab kedudukan anda dan bus berubah terhadap terminal.
2. Jika bus ditentukan sebagai titik acuan, maka anda dikatakan tidak bergerak ( diam ), sebab
anda tidak berubah kedudukannya terhadap bus.
Dalam Fisika, gerak suatu benda selalu dikaitkan dengan suatu titik acuan. Kedudukan adalah
letak benda yang diukur dari suatu titik acuan, sedangkan titik acuan adalah benda lain yang
digunakan sebagai patokan untuk mengukur kedudukan benda.
Gerak suatu benda selalu bersifat relatif, sebab pengertian gerak atau tidaknya suatu benda
ditentukan oleh keadaan si pengamat terhadap benda itu. Pengamat di pinggir jalan pastilah
melihat bahwa anda dan bus sedang bergerak terhadap sebuah kota, tetapi anda yang berada di
dalam bus melihat pengamat bergerak dengan arah berlawanan dengan arah gerak anda.
Berdasarkan uraian di atas, gerak menurut konsep fisika adalah sebagai berikut :
1. Benda dikatakan bergerak, bila kedudukannya berubah terhadap benda lain;
2. Benda dikatakan diam, bila kedudukan benda tidak berubah ( tetap ) terhadap benda lain.
3. Gerak mempunyai pengertian relatif ditinjau terhadap benda lain yang dipakai sebagai titik
acuan.
Gerak suatu benda menurut keadaannya dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak yang
sebenarnya dan gerak semu.
1. Gerak Sejati ( Gerak yang sebenarnya )
Gerak yang sebenarnya adalah gerak suatu benda yang dikaitkan oleh perubahan jarak dan
atau posisi suatu benda terhadap suatu titik acuan. Contohnya adalah kereta api yang
bergerak terhadap stasiun, bus yang bergerak meninggalkan halte, dan mobil yang bergerak
meninggalkan lampu merah. Gerak dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan
bentuk lintasannya, yaitu :
a. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak yang menempuh lintasan berbentuk garis ( tidak berbelokbelok ). Contoh : benda yang bergerak lurus dari suatu ketinggian dan trolly yang
meluncur pada papan luncur.

b. Gerak Melingkar
Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran atau bagian dari
lingkaran itu. Contoh : Sebuah bandul diikat dengan tali kemudian diputar arah horisontal
( a ), gerak ujung jarum jam yang mengelilingi pusatnya ( b ), dan dop ( untuk memompa
ban ) bergerak mengelilingi poros roda ( c ). Untuk jelasnya perhaikan gambar berikut ini!

(a)

(c)

(b)

c. Gerak Parabola
Gerak parabola adalah gerak benda dengan lintasan berbentuk parabola. Contoh : gerak
bola yang ditendang melambung ke atas, gerak peluru yang ditembakkan membentuk
sudut tertentu terhadap arah horisontal.
Pada gerak parabola ini ada fenomena yang
sangat menarik, yaitu ketika bola ditendang arah
horisontal dari suatu ketinggian, maka waktu
untuk jatuh sampai di tanah sama dengan bola
ketika jatuh bebas dari ketinggian tersebut.
Fenomena ini menunjukkan adanya gaya tarik
bumi ( gaya gravitasi bumi ) yang memberikan
percepatan ke bawah yang sama besarnya
kepada bola tersebut. Lihat gambar di samping!

Jatuh
bebas

Parabola

d. Gerak Tidak Beraturan


Gerak tidak beraturan adalah gerak benda dengan lintasan yang tidak beraturan.
Contohnya adalah gerak sorang penari balet, gerak seorang pesenam, dan gerak
seorang anak bermain dihalaman yang sedang mengejar temannya.
2. Gerak Semu
Gerak semu adalah gerakan suatu benda yang sebenarnya diam, namun oleh pengamat
termati bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak. Gerak semu ini biasanya diakibatkan
karena keadaan pengamat yang sedang berada dalam suatu sistem yang bergerak.

Contoh :
1. Pohon-pohon tampak bergerak berlawanan arah dengan arah gerak mobil ( pengamat di
dalam mobil ), pada hakikatnya yang bergerak adalah mobil dan pengamat yang berada
di dalam mobil.
2. Gerak semu harian matahari, pada hakikatnya yang bergerak adalah bumi mengelilingi
matahari tetapi tampak seolah-olah matahari yang bergerak mengelilingi bumi.
B. Besaran-besaran Gerak
1. Jarak dan Perpindahan
Kedudukan suatu benda dapat kita nyatakan terhadap suatu titik sembarang yang kita
namakan titik acuan. Kedudukan suatu benda dapat terletak di kiri atau kanan titik acuan.
Untuk membedakannya, kita dapat menggunakan tanda positif ( + ) dan negatif ( ).
Umumnya, kita tentukan bahwa kedudukan di sebelah kanan titik acuan bertanda positif ( + )
dan kedudukan di sebelah kiri benda bertanda negatif ( ). Selain itu kedudukan suatu
benda juga ditentukan oleh jaraknya terhadap titik acuan.

Berdasarkan gambar tersebut, perhatikan tabel kedudukan berikut ini!


Titik acuan
A
B
C
D
E
O

A ( XA )
0
2
7
+6
+ 10
+3

Kedudukan
C ( XC )
+7
+5
0
+ 13
+ 17
+ 10

B ( XB )
+2
0
5
+8
+ 12
+5

D ( XD )
6
8
13
0
+4
3

E ( XE )
10
12
17
4
0
7

Untuk membedakan pengertian jarak dan perpindahan, dapat diperhatikan tabel berikut ini!
Gerak benda melalui titik

Jarak

Perpindahan

OABCBA O D

23 satuan

3 satuan

ODED OABC

24 satuan

10 satuan

OABAOD O

16 satuan

0 satuan

ABC BAOD

20 satuan

6 satuan

EDOABA O

17 satuan

7 satuan

Perhatikan gambar berikut ini!

Besarnya jarak yang ditempuh benda melalui titik A B C adalah 3 + 4 = 7 satuan,


sedangkan besarnya perpindahan benda dapat dihitung menggunakan rumus pitagoras :
AB 2 BC 2

AC 2

32 42
9 16
25

AC

25 5 satuan

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan perbedaan antara jarak dan perpindahan :
No.
1.
2.
3.
4.

Jarak
Perpindahan
Merupakan panjang lintasan yang Merupakan panjang kedudukan akhir
dilalui benda
terhadap kedudukan awal ( jarak peta
atau jarak udara )
Selalu bernilai positif
Dapat bernilai negatif, nol atau positif
Besarnya dapat lebih besar dari pada Besarnya tidak mungkin melebihi dari
perpindahan ( minimal sama dengan jarak ( maksimal sama dengan jarak yaitu
perpindahan )
untuk bentuk litansan lurus )
Merupakan besaran skalar
Merupakan besaran vektor

Contoh Soal dan Pemecahan


a. Perhatikan gambar berikut!

x(m)

Seorang pengendara mobil mengendarai mobil dari titik A ke titik B kemudian kembali
lagi ke titik A, hitunglah jarak dan perpindahan yang dilakukan!
Pemecahan :

Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh mobil tersebut, yaitu :
Jarak
= AB + BA
= 11 + 11
= 22 m
Perpindahan adalah panjang posisi akhir terhadap posisi awal ( dalam soal posisi akhir
di titik A, posisi awalnya juga di titik A ), sehingga :
Perpindahan
= perpindahan A ke B + perpindahan B ke A
= 11 m + ( - 11 m )
= 11 m 11 m = 0 m
b. Budi berjalan dari A ke B mengikuti lintasan
setengah lingkaran. Jika diameter lingkaran
14 m, tentukan jarak dan perpindahan yang
dilakukan Budi!
Pemecahan :
Diketahui :

22
7

Diameter ( d ) = 2 r
Keliling Lingkaran = 2r = d
Jarak yang ditempuh Budi adalah setengah ligkaran, jadi
1
jarak keliling lingkaran
2
1
1 22
d 14 22 m
2
2 7

Kedudukan awal Budi di titik A dan kedudukan akhirnya di B. Jadi, perpindahan Budi
berupa garis lurus yang arahnya dari titik A ke titik B.
Perpindahan
= AB = diameter lingkaran
= 14 m, arahnya dari A ke B
Jadi besarnya jarak yang ditempuh adalah 22 m sedangkan perpindahannya 14 m dari A
ke B.
c. Amir mengendarai sepeda motor seperti gambar di
samping, ke arah selatan sejauh 8 km kemudian berbelok
ke timur sejauh 6 km. Tentukan jarak dan perpindahan
yang ditempuh Amir dari titik awalnya!
Pemecahan :
Jarak yang ditempuh Amir = AB + BC = 8 + 6 = 14 km
Jika ke kanan dan ke atas bernilai positif sedangkan ke kiri
dan ke bawah bernilai negatif, maka : AB = - 8 km dan BC
= 6 km.
Dengan menggunakan theorema Phytagoras dapat dihitung :

AC 2

AB 2 BC 2
( 8 ) 2 62
64 36 100

AC

100 10 km

2. Kelajuan dan Kecepatan


Dalam Fisika, kelajuan dan kecepatan mempunyaiarti yang berbeda. Jika anda mengatakan
sebuah mobil bergerak 60 km/jam, maka yang dimaksud di sini adalah kelajuan. Akan tetapi
tetapi, jika dikatakan sebuah mobil bergerak 60 km/jam ke selatan, maka yang dimaksud
adalah kecepatan. Kelajuan tidak bergantung pada arah sehingga kelajuan termasuk
besaran skalar dan selalu bernilai positif. Alat untuk mrngukur kelajuan kendaraan adalah
speedometer.
Pembacaan speedometer berhubungan dengan perputaran roda kendaraan. Di dalam
speedometer terdapat magnet yang dapat berputar yang berhubungan dengan roda
kendaraan. Jika roda kendaraan berputar, maka magnet dalam speedometer juga ikut
berputar. Selang waktu antar putaran magnet ini digunakan untuk pembacaan speedometer.
Sedangkan waktu ini biasanya sangat singkat, sehingga kelajuan rata-rata kendaraan
biasanya mendekati nilai kelajuan sesaatnya. Selama perubahan kelajuan kendaraan
dilakukan secara bertahap, nilai pendekatan tadi masih berlaku. Jika sopir mengerem
kendaraannya secara tiba-tiba, speedometer tidak bisa menyesuaikan diri dengan
perubahan laju yang terjadi. Akibatnya, pengukuran kelajuan rata-rata pada selang waktu itu
bisa jadi akan berbeda dengan kelajuan sesaat kendaraan.
Kecepatan bergantung pada arah, sehingga kecepatan termasuk besaran vektor. Oleh
karena itu, kecepatan dapat bernilai positif atau negatif. Kecepatan 60 km/jam ke selatan
berbeda dengan kecepatan 60 km/jam ke utara, walaupunkeduanya memiliki besar/nilai
yang sama yaitu 60 km/jam. Kedua kecepatan ini berlawanan arah, sehingga jika kecepatan
ke arah selatan kita anggap positif ( ditulis + 60 km/jam ) maka kecepatan ke arah utara
bernilai negatif ( ditulis 60 km/jam ).
Jadi kecepatan adalah kelajuan yang arah geraknya ditentukan atau dinyatakan.
Kelajuan didevinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh suatu benda tiap satu satuan
waktu.
Kelajuan

Jarak
Selang waktu

dirumuskan

s
t

Dimana :
v kelajuan ( m/s )
s jarak yang ditempuh benda ( m )
t selang waktu yang diperlukan ( s )

Satuan kelajuan dalam SI adalah m/s, tetapi dalam kehidupan sehari-hari dipergunakan juga
satuan lain, yaitu km/jam, dimana 1 m/s = 3,6 km/jam.
Berdasarkan rumus kelajuan di atas, maka jarak yang ditempuh oleh suatu benda dapat
dirumuskan :

s v t

Jika pada posisi awal gerak, jarak benda terhadap suatu titik acuanadalah s o, maka setelah
beberapa waktu berlaku :
s so v t

Kecepatan dinyatakan sebagai besarnya perpindahan yang dilakukan oleh benda tiap satu
satuan waktu. Karena kecepatan dihubungkan dengan perpindahan, maka harus
memperhitungkan besar dan arahnya yang berarti kecepatan termasuk besaran vektor.
Kecepatan

Perpinda han
Selang
waktu

Dimana :
v kecepatan ( m/s )
s perpindahan
yang ditempuh benda ( m )
t selang
waktu
yang diperlukan ( s )

Kelajuan gerak suatu benda dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Kelajuan Tetap/Kelajuan konstan
Kelajuan tetap atau kelajuan konstan adalah kelajuan gerak suatu benda dimana tiap
bagian jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama. Biasanya laju konstan ini hanya bisa
terjadi dalam waktu sesaat, maka dari itu laju tetap ini sering disebut laju sesaat.
b. Kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata
Saat kita mengendarai sepeda motor atau mobil speedometer tidak selallu tetap, misal
jarak Solo Yogyakarta adalah 70 km dan ditempuh selama 2 jam, sehingga kita dapat
menyatakan bahwa kelajuan rata-rata motor/mobil itu adalah 35 km/jam. Tentu saja
motor/mobil tidak selalu bergerak dengan kelajuan 35 km/jam. Pada saat jalan lurus dan
sepi motor/mobil dapat melaju dengan kelajuan 60 km/jam bahkan mungkin lebih, tetapi
di jalan yang lalu lintasnya padat sekali mungkin hanya 20 km/jam ada kalanya berhenti
di lampu merah.
Kelajuan rata-rata adalah kelajuan gerak suatu benda yang menempuh jaraj tertentu
dimana tidak tiap bagian dari jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama. Untuk kelajuan
rata-rata berlaku persamaan :
v

s
t

Dimana :
s = jumlah jarak yang ditempuh ( m )
t = jumlah waktu tempuh ( s )
v = kelajuan rata-rata ( m/s )
Kecepatan rata-rata ditentukan berdasarkan persamaan :

dirumusk

Kecepatan rata rata

Perpindahan
Waktu tempuh

Ketidaksamaan kelakuan dan kecepatan terjadi hanya untuk nilai rata-rata, sedangkan
dalam selang waktu tertentu ( sesaat ) ketidaksamaan jarang dipersoalkan, tetapi ketika
di SLTA nanti akan dibahas tersendiri sampai kecepatan sesaat
Contoh soal dan Pemecahannya
1. Suatu benda yang bergerak ke arah timur sejauh 100 m, kemudian kembali ke barat sejauh
50 m. Jika waktu yang diperlukan adalah 25 sekon, tentukan kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata!
Pemecahan :
Gambar lintasan

A
Jarak tempuh

C
= AB + BC
= 100 m + 50 m
= 150 m

Kelajuan rata rata

Perpindahan ( AC )

Jarak yang ditempuh 150 m

6 m/s
Waktu tempuh
25 s

= AB + BC
= 100 m + ( 50 m )
= 100 m 50 m = 50 m

Kecepatan rata rata

Perpindahan yang ditempuh


50 m

2 m/s
Waktu tempuh
25 s

2. Perhatikan gambar di samping!


Jika mobil bergerak dari titik P ke Q dengan
kelajuan tetap 20 m/s, kemudian mobil bergerak
dari Q ke R dengan kelajuan yang sama selama
20 sekon, maka tentukan :
a. Selang waktu dari P ke Q!
b. Kelajuan rata-rata dari P ke R!, dan
c. Kecepatan rata-rata dari P ke R!
Pemecahan :
a. Selang waktu

Jarak yang ditempuh dari P ke Q


400 m

20 s
Kelajuan rata rata
20 m/s

b. Jarak PQR = jarak PQ + jarak QR


= 400 m + 300 m = 700 m
Waktu PQR =waktu PQ + waktu QR
= 20 s + 20 s = 40 s
Kelajuan rata - rata

Jarak total PQR


700 m

17,5 m/s
Selang waktu total PQR
40 s

c. Segitiga PQR adalah segitiga siku-siku, sehingga PR atau perpindahan yang dialami
mobil dapat dihitung dengan theorema Phytagoras :
PR 2

PQ 2 QR 2
( 400 m) 2 (300m) 2
160.000 m 2 90.000 m 2 250.000 m 2

250.000 m 2 500 m
Perpindahan total PQR
500 m
Kecepatan rata - rata

12,5 m/s
Selang waktu total PQR
40 s

PR

C. Gerak Lurus Beraturan ( GLB )


Suatu benda dapat bergerak melalui lintasan lurus maupun lintasan yang tidak lurus. Gerak
melalui lintasan yang lurus disebut sebagai gerak lurus. Contoh gerak lurus adalh mobil yang
melalui jalan mendatar dan lurus, seorang pelari yang berlari di lintasan lurus, kereta api yang
berjalan di atas rel yang lurus. Contoh gerak yang tidak lurus adalah gerak jarum jam, gerakan
daun tertiup angin dan terbang, gerak ikan di kolam dan gerak terbang hewan pada umumnya.
1. Pengertian Gerak Lurus Beraturan
Pada gerak lurus beraturan ( GLB ), lintasan yang ditempuh benda berupa garis lurus dan
arah geraknya tetap. Oleh karena itu, perpindahan dapat kita ganti dengan jarak dan
kelajuan tetap dapat kita ganti dengan kecepatan tetap. Yang dimaksud kecepatan tetap
ialah benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Maka gerak lurus
beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada garis lurus yang pada selang waktu
yang sama akan menempuh jarak yang sama. Misalnya, sebuah mobil berkerak dengan
kecepatan 54 km/jam atau 15 m/s. Artinya setiap sekon mobil itu menempuh jarak 15 m.

Untuk 1 s pertama mobil menempuh jarak 15 m, 1 s kedua juga menempuh jarak 15 m, 1 s


ketiga juga 15 m dan seterusnya, sehingga dalam waktu 2 s menempuh jarak 30 m. Dari
gerak itu dapat dibuat tabel jarak dan selang waktu seperti tabel berikut :

Tabel hubungan jarak dan selang waktu pada GLB


Waktu ( sekon )

10

dst.

Jarak ( meter )

15

30

45

60

75

90

105 120 135 150 dst.

Untuk menyelidiki apakah suatu


benda melakukan gerak lurus
beraturan atau tidak, dapat
digunakan sebuah alat yang
disebut pewaktu ( ticker timer ).
Bagian utama dari alat ini adalah
pemukul baja yang dapat bergetar
karena pengaruh arus listrik
bolak-balik ( arus dari PLN ) yang
melalui lilitan kawat tembaga.
Frekuensi getaran pemukul sama
dengan frekuensi arus listrik yang
digunakan. Misalnya frekuensi
arus listrik PLN yang dihubungkan ke alat ini adalah 50 Hz maka pemukul juga akan
bergetar sebanyak 50 kali dalam waktu 1 sekon. Hal ini berarti bila pemukul baja
memerlukan waktu 1 /50 sekon untuk satu getaran. Waktu satu getaran ini disebut satu
ketikan.
Pada ujung bilah baja diberi skrup yang runcing tegak lurus bilah baja dan di bawahnya
dipasang karbon yang berbentuk lingkaran dan pusatnya dipasang paku payung ( pines ).
Kertas pita dipasang di bawah karbon, sehingga saat bilah bergetar mengenai karbon akan
membuat titik hitam pada kertas pita. Pemasangan pita pada alur memanjang diharapkan
tidak terlalu kencang sehingga bebas bergerak saat ditarik oleh benda yang bergerak. Saat
ticker timer dihubungkan dengan sumber tegangan dan kertas pita ditarik oleh benda akan
diperoleh jejak rekaman berupa titik titik hitam, sehingga dapat diketahui jenis gerak benda
sesui dengan pola titik titik yang ada pada kertas pita.
2. Grafik Gerak Lurus Beraturan
Pita ketik hasil rekaman untuk selang waktu yang sama dapat digunakan untuk membuat
grafik kelajuan terhadap waktu ( v t ). Perhatikan gambar percobaan berikut!

Dari percobaan tersebut di atas diperoleh hasil rekaman ticker timer seperti contoh berikut

:
Berdasarkan hasil rekaman ticker timer tersebut dapat
diartikan bahwa mobil mainan memiliki kecepatan tetap,
karena jarak antar titik sama.
Grafik kelajuan terhadap waktu dapat dibuat dengan cara
:
a. Memotong kertas pita tersebut diatas dengan jumlah
titik yang sama ( misal 10 ketikan )
b. Setiap potongan kertas pita dibaliknya diberi nomor
1, 2, dan seterusnya.
c. Tempelkan potongan kertas pita tersebut secara urut
dari kiri ke kanan pada koordinat kartesius.
Dari diagram batang yang terbentuk, terlihat bahwa
potongan-potongan kertas tersebut menunjukkan
titik terbawah dan titik teratas dari potonganpotongan kertas terletak dalam garis yang lurus.
Dengan demikian terbukti bahwa ada gerak lurus
beraturan ( GLB ) dalam waktu yang sama akan
menempuh jarak yang sama. Diagram tersebut
dapat diubah dalam sebuah grafik kecepatan
versus waktu ( v t ) seperti gambar di samping.
Pada GLB, kecepatan selalu tetap atau dengan
kata lain jarak sebanding dengan selang waktu. Sehingga secara matematis dapat dituliskan
dengan persamaan berikut.
a. Bila benda berasal dari titik acuan
s v t

Dimana :
s = jarak perpindahan yang ditempuh benda ( m )
v = kecepatan ( m/s )
t = waktu ( s )
b. Bila benda berasal dari tempat yang berjarak s o dari titik acuan
s so v t

Dimana :

s = jarak perpindahan yang ditempuh benda ( m )


so = jarak mula-mula dari titik acuan ( m )
v = kecepatan ( m/s )
t = waktu ( s )
Jarak yang ditempuh benda selama bergerak dapat dinyatakan dalam bentuk grafik s t .
Sebagai contoh, kita tinjau benda yang bergerak dengan kelajuan konstan. Misalnya, Rudi
mengendarai motor dengan kecepatan tetap 60 km/jam dan Bayu mengendari motor dengan
kecepatan tetap 90 km/jam. Jarak yang ditempuh Bayu dan Rudi disajikan dalam tabel
berikut.
Waktu
( jam )
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
1,4
1,6
1,8
2,0

Jarak yang
ditempuh Rudi
( km )
12
24
36
48
60
72
84
96
108
120

Jarak yang
ditempuh Bayu
( km )
18
36
54
72
90
108
126
144
162
180

Jika jarak tempuh Rudi dan Bayu dinyatakan


dalam bentuk grafik akan diperoleh seperti
grafik di atas.
Grafik tersebut menunjukkan bahwa Bayu
yang mengendarai motor dengan kecepatan
lebih besar memiliki grafik kemiringan lebih
besar. Jadi dapat disimpulkan bahwa makin
besar keiringan grafik jarak terhadap waktu
( grafik s t ), maka makin besar kelajuan
benda. Grafik jarak terhadap waktu pada
gerak lurus beraturan secara umum dapat
digambarkan sperti grafik di samping.
Gerak lurus beraturan mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut :
a. Lintasannya berupa garis lurus
b. Besarnya kecepatan selalu tetap ( percepatannya sama dengan nol )
Contoh dan Penyelesainnya
1. Pemukul pada pewaktu ketik ( ticker timer ) bergetar 100 kali dalam 1 sekon. Jarak setiap
ketikan yang terjadi pada pita 0,75 cm. Berapakah kecepatan mobil mainan tersebut ?

Pemecahan :
Selama satu sekon terjadi 100 keikan, artinya 1 ketikan

1
sekon
100

Jarak 1 keikan = 0,75 cm


Kecepatan mobil mainan adalah :
v

s 0,75 cm 75

75 cm/s
1
t
1
s
100

2. Sebuah mobil mainan bergerak lurus beraturan dan menempuh jarak 50 cm dalam 2 sekon.
Tentukan :
a. Kecepatannya!
b. Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 3 m!
Pemecahan :
a.

Jarak ( s ) 50 cm
t 25 s
s 50 cm

25 cm/s
t
2s
Jarak ( s ) 3 m 300 cm
v 25 cm/s

b.

s
300 cm

12 s
v
25 cm/s

3. Perhatikan gambar berikut ini!

Dua buah mobil A dan B terpisah pada jarak 100 m saling berhadapan, jika kedua mobil
berangkat dalam waktu yang sama, maka kapan dan di mana kedua mobil saling
berpapasan ?
Pemecahannya :
Cara I, Perhatikan gambar berikut ini!
10 m

10 m

100 m

1s

1s

1s

1s

15 m

15 m

Pada detik pertama jarak kedua mobil berkurang sebesar 10 m + 15 m = 25 m


Pada detik kedua jarak kedua mobil berkurang 25 m + ( 10 m + 15 m ) = 50 m dan
seterusnya.
Waktu yang diperlukan dapat dihitung dengan cara 100 m / 25 m = 4, berati butuh waktu 4
detik kedua mobil dapat berpapasan.
Jarak yang ditempuh sejauh 4 s x 10 m/s = 40 m dari posisi mobil A atau 4 x 15 m/s = 60 m
dari posisi semula mobil B
Cara II
Diketahui :
va = 36 km/jam = 10 m/s
vb = 54 km/jam = 15 m/s
ta = tb
sb = 100 m - sa
ta

sa
va

sa sb

va vb

tb

sb
,
vb

karena t a t b maka :

s a 100 m s a

va
vb

sa
100 m s a

10 m/s
15 m/s
15 s a 10 100 m s a

15 s a 1000 m 10 s a
15 s a 10 s a 1000 m
25 s a 1000 m
1000 m
40 m
25
s b 100 m 40 m 60 m
sa

ta

s a 40 m

4 s
v a 10 m/s

4. Perhatikan gambar berikut!

Mobil A dan B berangkat dari garis start yang sama, mobil A berangkat lebih awal setelah 4
detik mobil B baru berangkat. Kapan dan dimana mobil B dapat menyusul mobil A ?
Pemecahan :
Cara I :
Posisi setelah 4 sekon
1s
1s
1s
10 m
B

15 m

10 m
10 m
40 m

1s
10 m

A 10 m
1s

1s
Setelah 1 sekon pertama jarak mobil A dan mobil B mobil berkurang 15 m 10 m = 5 m
Setelah 1 sekon kedua jarak mobil A dan mobil B berkurang 5 m + ( 15 m 10 m ) = 10 m
dan seterusnya.
Waktu yang diperlukan mobil B agar dapat menyusul mobil A dapat dihitung dengan cara : 40
m / 5 m = 8, berarti butuh waktu 8 sekon atau 12 sekon sejak mobil A berangkat.
Sedangkan jarak yang ditempuh : sa = 10 m/s x 12 s = 120 m, sb = 15 m/s x 8 s = 120 m
Cara II :
Diketahui :
va = 36 km/jam = 10 m/s
vb = 54 km/jam = 15 m/s
sa = sb
tb = ta 4 s
Ditanyakan :
ta ... ?
sa/sb ... ?
Dijawab :

sa va t a

s b vb t b

s a s b v a t a vb t b

10 m / s t a 15 m / s t a 4 s
10 t a 15 t a 60 s
10 t a 15 t a 60 s
5 t a 60 s

60 s
12 s
5
s a v a t a 10 m / s 12 s 120 m
ta

t b t a 4 s 12 s 4 s 8 s
sb vb t b 15 m / s 8 s 120 m

D. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( GLBB )

1. Percepatan
Saat benda bergerak terkadang memiliki kecepatan tetap, ada kalanya kecepatan gerak
suatu benda mengalami perubahan. Kecepatan gerak suatu benda yang mengalami
perubahan secara teratur, berarti setiap saat kecepatan gerak benda bertambah dengan
bilangan tetap. Bertambahnya kecepatan tiap satu satuan waktu disebut percepatan,
sedangkan berkurangnya kecepatan tiap satu satuan waktu disebut perlambatan.
Percepatan

perubahan kecepatan
waktu yang dibutuhkan

Percepaan dapat rumuskan sebagai berikut :


v
t
v vo
a t
t
at v t v o

Dimana :

v t v o at

v t kecepatan akhir ( m/s )

a percepatan ( m/s 2 )
v perubahan kecepatan ( m/s )
t waktu yang dibutuhkan ( s )
v o kecepatan mula mula ( m/s )

2. Pengertian Gerak Lurus Berubah Beraturan


Perhatikan gambar sebuah gerak mobil yang
menempuh lintasan lurus dengan kelajuan tidak tetap
seperti gambar di samping!
Dari gambar di samping mula-mula kelajuan mobil
nol, yaitu saat t = 0 s v = 0 m/s, setelah 1 sekon
kelajuannya 10 m/s ( t = 1 s dan v = 5 m/s ), setelah

2 sekon kelajuannya 10 m/s ( t = 2 s, dan v = 10 m/s ), setelah 3 sekon kelajuannya 15 m/s


( t = 3 s, dan v = 15 m/s ) dan seterusnya.
Perubahan kelajuan dari sekon 1 ke sekon 2 sama dengan perubahan kelajuan dari sekon 2
ke sekon 3, dan seterusnya. Ternyata, setiap penambahan 1 sekon kelajuan mobil
bertambah 5 m/s, sehingga dapat dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak lurus
berubah beraturan ( GLBB ).
Gerak lurus berubah beraturan adalah suatu gerak benda pada lintasan lurus dan
kelajuannya mengalami perubahan yang sama tiap sekonnya. Arah gerak lurus selalu tetap,
sehingga kelajuan dapat diganti dengan kecepatan dan berarti gerak lurus berubah
beraturan adalah suatu gerak benda pada lintasan lurus dan kecepatannya mengalami
perubahan yang sama tiap sekonnya.
Jika perbandingan perubahan kecepatan setiap selang waktu didefinisikan sebagai
percepatan, maka gerak lurus berubah beraturan dapat didefinisikan sebagai suatu jenis
gerak benda pada lintasan lurus dengan percepatan tetap. Pada percepatan tetap, selain
besarnya tetap, arah percepatan juga tetap. Jadi, jika suatu benda mempunyai percepatan
tetap tetapi arah geraknya berubah, maka benda itu dikatakan mengalami percepatan
berubah.
Kecepatan suatu benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan bertambah atau
berkurang secara tetap. Oleh karena itu, kecepatan rata-rata sama dengan setengah dari
penjumlahan kecepatan awal dan kecepatan akhirnya.
v vt
Jika v t v o at, maka
v o
2
(v v o v t )
s vo vt
s o
t

2
t
2
(2v o at)t
vo vt

s
t
2
2

s v o t 1 at 2
2
v t v o at
2

v t v o 2v o at a 2 t 2
2
2
v t v o 2a ( v o t 1 at 2 )
2
2
2
v t v o 2as

3. Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan


Untuk memperlihatkan gerak lurus berubah beraturan, kita juga dapat menggunakan
pewaktu ketik. Perhatikan percobaan berikut!

Perhatikan contoh hasil rekaman ticker timer pada percobaan gerak lurus berubah beraturan
berikut ini!

Berdasarkan hasil rekaman ticker timer tersebut,


dapat diartikan bahwa mobil mainan bergerak
dipercepat, karena jarak titik-titiknya semakin besar.
Gambar grafik di samping menunjukkan bahwa untuk
selang waktu yang sama benda mengalami
penambahan kecepatan sebesar v. Penambahan
kecepatan tiap selang waktu ini kita sebut sebagai
percepatan. Diagram batang rekaman GLBB tersebut
dapat dikonversi menjadi grafik v t seperti grafik di
samping ini.
Dalam grafik jarak tempuh versus waktu dapat
disimpulkan bahwa benda memiliki kecepatan lebih
besar berdasarkan kemiringan gfrafik. Dengan cara
yang sama kita dapat membuat grafik kecepatan
terhadap waktu dan menyimpulkan benda yang
memiliki percepatan lebih besar berdsarkan
kemiringan grafik. Perhatikan data kecepatan tiga
benda berikut.
Waktu
(s)
0
5
10
15
20
25
30
35
40

Kecepatan Kecepatan Kecepatan


benda A
benda B
benda C
( m/s )
( m/s )
( m/s )
0
10
30
10
15
30
20
20
30
30
25
30
40
30
30
50
35
30
60
40
30
70
45
30
80
50
30

Data tersebut dapat dinyatakan dengan grafik di sampingnya


Grafik tersebut menunjukkan bahwa kurva untuk benda A memiliki kemiringan paling besar.
Kurva benda B memotong sumbu tegak pada nilai 10, hal ini menunjukkan kecepatan awal
benda B. Jadi, semakin besar percepatan suatu benda, maka semakin besar kemiringan
kurva v terhadap t. Jika percepatan benda sama dengan nol atau benda bergerak dengan
kecepatan konstan, kurva v terhadap t berupa garis mendatar ( seperti kurva benda C ).
4. Macam-macam Gerak Lurus Berubah Beraturan
a. Gerak lurus dipercepat beraturan
Gerak lurus dipercepat beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan bertambah secara tetap. Contoh gerak lurus dipercepat beraturan adalah
seorang yang naik sepeda di jalan menurun tanpa dikayuh, mobil dijalan bebas
hambatan yang sedang di gas, kelereng yang meluncur di papan luncur yang dipasang
miring, dan gerak benda jatuh bebas dari suatu
ketinggian tertentu.
Gerak lurus dipercepat beraturan mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
1) Lintasan berupa garis lurus
2) Kecepatannya
bertambah
secara
beraturan
3) Percepatannya tetap ( a > 0 )
4) Rumus yang berlaku adalah :

s t v o t 1 at 2
2
v t v o at
Dimana :
s t jarakperpindahan yang ditempuh ( m )
s o jarak perpindahan mula mula (m )
v t kecepatan akhir ( m/s )
v o kecepatan awal ( m/s )
a percepatan ( m/s 2 )
t waktu ( s )

Jarak yang ditempuh benda pada gerak lurus


berubah beraturan dapat buat grafik s terhadap
( s t ), untuk jelasnya dapat dilihat tabel
berikut ini yang menggambarkan hubungan
jarak terhadap waktu dengan kecepatan awal
sama dengan nol dan percepatannya 2 m/s2.
Waktu
(s)
0
1
2
3
4
5

Jarak
(m)
0
1
4
9
16
25

Contoh dan Penyelesainnya :


1. Sebuah mobil mula-mula diam, setelah 4 sekon kecepatnnya menjadi 10 m/s.
Tentukan :
a. Percepatan mobil

b. Jarak yang ditempuh setelah 4 sekon


Pemecahannya :
Di jawab
Diketahui :
v v o 10 m/s 0 m/s
a. a t

2,5 m/s 2
vo = 0 m/s
t
4
vt = 10 m/s
2
1
b. s t v o t 2 at
0 m/s 4 s 21 2,5 m/s 2 4 2
t=4s
Ditanyakan :
0 m 21 2,5 m/s 2 16 s 2
a. a .... ?
0 m 20 m 20 m
b. st .... ?
2. Sebuah mobil mula-mula diam, dalam waktu 4 sekon menempuh jarak 16 m,
tentukan :
a. Percepatan mobil
b. Kecepatan saat menempuh jarak 16 m.
Pemecahannya :
Diketahui :
vo = 0 m/s
st = 16 m
t=4s
Ditanyakan :
a. st ... ?
b. vt ... ?

Dijawab :

a. s t v o t 21 at 2

16 m 0 m/s 4 s 21 a 4 s

16 m 0 21 a 16 s 2

16 m
2 a
16 s 2

a 2 m/s 2
b. v t v o at 0 m/s 2 m/s 2 4 s 8 m/s

3. Sebuah mobil mula-mula bergerak dengan kecepatan 2 m/s kemuadian dipercepat


sehingga dalam waktu 4 sekon kecepatnnya 10 m/s, tentukan :
a. Percepatan mobil
b. Jarak yang tempuh selama 4 sekon
Pemecahannya :
Diketahui :
vo = 0 m/s
vt = 10 m/s
t=4s
Ditanyakan :
c. a .... ?
d. st .... ?

Di jawab
v t v o 18 m/s 2 m/s

4 m/s 2
t
4
b. s t v o t 21 at 2
2 m/s 4 s 21 2 m/s 2 4 2
a. a

8 m 21 4 m/s 2 16 s 2
8 m 32 m 40 m

b. Gerak lurus diperlambat beraturan


Gerak lurus diperlambat beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan berkurang tetap. Contoh gerak lurus diperlambat beraturan adalah gerak
lurus sebuah mobil yang sedang melaju di jalan bebas hambatan, kemudian direm,
sehingga kecepatannya berkurang secara tetap, seorang yang naik sepeda di jalan yang

menanjak tanpa dikayuh, dan kelereng yang dilempar ke atas. Gerak lurus diperlambat
beraturan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Lintasannya berbentuk garis lurus;
2) Kecepatannya berkurang secara beraturan;
3) Perlambatannya berharga negatif ( a < 0 );
4) Rumus yang berlaku adalah :

s t v o t 1 at 2
2
v t v o at
Dimana :
s t jarakperpindahan yang ditempuh ( m )
s o jarak perpindahan mula mula (m )
v t kecepatan akhir ( m/s )
v o kecepatan awal ( m/s )
a percepatan ( m/s 2 )
t waktu ( s )

Jarak yang ditempuh benda pada gerak lurus berubah beraturan diperlambat dapat buat
grafik s terhadap t ( s t ), untuk jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini yang
menggambarkan hubungan jarak terhadap
waktu dengan kecepatan awalnya 10 m/s dan
perlambatannya 2 m/s2.
Waktu
(s)
0
1
2
3

Jarak
(m)
0
9
16
21

4
5

24
25

Contoh soal dan Penyelesaiannya


1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 36 km/jam dalam waktu 5 sekon mobil
baru berhenti, tentukan :
a. Perlambatan mobil
b. Jarak yang ditempuh mobil selama pengereman
Pemecahannya :
Di jawab
Diketahui :
v t v o 0 m/s 10 m/s
2 m/s 2
vo = 36 km/jam = 10 m/s a. a t
5
vt = 0 m/s
2
1
b. s t v o t 2 at
10 m/s 5 s 21 2 m/s 2 5 2
t=5s
50 m 21 2 m/s 2 25 s 2
Ditanyakan :
e. a .... ?
50 m 25 m 25 m
f. st .... ?
2. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tertentu, sehingga saat direm dalam
waktu 4 sekon mobil menempuh jarak 48 m, tentukan :
a. Perlambatan mobil
b. Kecepatan awal mobil
Pemecahannya :
Diketahui :
vt = 0 m/s
st = 48 m
t=4s
vt = vo + at
0 m/s = vo + at
vo = at
vo = at

Dijawab :

a. s t v o t 21 at 2 48 m a 4 s 4 s 21 a 4 s
48 m a 16 s 2 21 a 16 s 2
48 m a 21 a 16 s 2

48 m 1,5a 16 s 2 24a s 2
48 m
a
2 m/s 2
24 s 2
b. v t v o at

0 m/s v o 2 m/s 2 4 s
0 m/s v o 8 m/s

Ditanyakan :
c. a ... ?
d. vo ... ?

v o 8 m/s
v o 8 m/s

3. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 72 km/jam, kemudian direm hingga


berhenti. Jika mobil mengalami perlambatan sebesar 5 m/s 2, kapan dan dimana
mobil akan berhenti ? a. v t v o at 0 m/s v o at
Penyelesaiannya :

Dijawab :
b. s t

v o at
t

v o 20 m/s

4s
a
5 m/s 2

v o t 21 at 2
20 m/s 4 s 21 5 m/s 2 4 s
80 m 21 5 16 m
80 m 40 m 40 m

vo = 72 km/jam
= 20 m/s
vt = 0 m/s
a = 5 m/s2
Ditanyakan :
a. t ... ?
b. st

c. Gerak jatuh bebas ( GJB )


Gerak jatuh bebas merupakan salah satu gerak lurus dipercepat beraturan. Jatuh bebas
artinya jatuh akibat gaya tarik bumi tanpa dipengaruhi gaya lain. Contoh benda yang
melakukan gerak jatuh bebas adalah buah kelapa jatuh dari pohonnya. Percepatan
benda yang melakukan gerak jatuh bebas disebut percepatan jatuh bebas dan
dilambangkan dengan huruf g. Di bumi percepatan gravitasi g bernilai 9,80 m/s 2.
Sesungguhnya nilai g berfariasi di berbagai tempat di permukaan bumi. Di sekitar
katulistiwa nilai g bernilai paling kecil, yaitu sebesar 9,782 m/s 2, sedangkan di sekitar
kutub g bernilai paling besar, yaitu sekitar 9,832 m/s 2. Nilai g yang biasa digunakan
adalah 9,80 m/s2. Jika di suatu tempat memiliki nilai g = 9,80 m/s 2, berarti kecepatan
benda yang melakukan gerak jatuh bebas di tempat itu akan bertambah sebesar 9,80
m/s2 setiap detiknya. Jarak yang ditempuh oleh benda yang melakukan gerak jatuh
bebas dapat dirumuskan sebagai berikut :
s

1 2
gt
2

atau

2s
t2

atau

2s
g

Dimana :
s = jarak yang ditempuh suatu benda / ketinggian ( m )
g = percepatan gravitasi ( m/s2 )
t = waktu yang diperlukan ( s )
Pada gerak jatuh bebas, saat t = 0 s maka kecepatannya 0 m/s karena benda jatuh
tanpa kecepatan awal. Setiap sekon kecepatannya akan bertambah sebesar nilai
gravitasi di tempat tersebut ( 9,80 m/s 2 untuk memudahkan perhitungan dalam soal-soal
dibulatkan menjadi 10 m/s2 ).
Kecepatan benda pada saat ntertentu dapat di hitung dengan :
Vt = gt
Dimana :
vt = kecepatan pada saat tertentu/akhir ( m/s )

atau
v
t t
g

g
t

= percepatan gravitasi ( m/s2 )


= waktu yang diperlukan ( s )

Conoh soal dan penyelesaiannya :


1. Sebuah benda dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari sebuah menara yang tingginya
100 m. Jika percepatan gravitasi di tempat itu 10 m/s 2, tentukan :
a. Waktu untk mencapai dasar menara!
b. Kecepatan benda saat menyentuh dasar menara!
Pemecahannya
Diketahui :
st = 80 m
vo = 0 m/s
g = 10 m/s2
Ditanyakan :
a. t ... ?
b. vt ... ?

Dijawab :
21 g t 2

a. s t

80 m 21 10 m/s 2 t 2
80 m 2
160 m
t2 t2
16 s 2
2
10 m/s
10 m/s 2
t 16 s 2 4 s
b. v t g t 10 m/s 2 4 s 40 m/s

2. Sebuah batu bata merah jatuh tanpa kecepatan awal dari suatu ketinggian
bangunan, setelah 8 sekon benda sampai di tanah. Jika percepatan gravitasi di
tempat itu 10 m/s2, tentukan :
a. Kecepatan benda saat menyentuh dasar bangunan!
b. Ketinggian bangunan!
Pemecahannya
Diketahui :
t=4s
vo = 0 m/s
g = 10 m/s2

Dijawab :
a. v t gt 10 m/s 2 8 s 80 m/s
b. s t 21 gt 2 21 10 m/s 2 8 s

21 10 m/s 2 64 s 2
320 m

Ditanyakan :
a. vt ... ?
b. st ... ?
3. Buah kelapa jatuh dari tangkainya sehinga saat menyentuh tanah kecepatannya
menjadi 80 m/s. Jika percepatan gravitasi di tempat itu 10 m/s 2, tentukan :
a. Waktu untuk mencapai tanah!
b. Tinggi pohon kelapa!
Penyelesaian

Dijawab :

Diketahui :
vt = 80 m/s

a. t

vt
20 m/s

2s
g 10 m/s 2

b. s t 21 gt 2 21 10 m/s 2 2 s
21 10 m/s 2 4 s 2
20 m

vo = 0 m/s
g = 10 m/s2
Ditanyakan :
a. t ... ?
b. st ... ?

Anda mungkin juga menyukai