A. Pengertian Gerak
Banyak kejadian alam dalam kehidupan kita sehari-hari yang dapat dikaitkan dengan gerak.
Misalnya, mobil yang melintas di jalan raya, kereta api yang melintas di rel, dan bulan
mengelilingi bumi. Suatu benda dikatakan bergerak, bila kedudukannya berubah terhadap suatu
titik acuan. Ketika anda duduk di dalam bus yang bergerak meninggalkan terminal, maka
kemungkinan yang terjadi adalah :
1. Jika terminal di tentukan sebagai titik acuan, maka anda dan bus dikatakan bergerak
terhadap terminal sebab kedudukan anda dan bus berubah terhadap terminal.
2. Jika bus ditentukan sebagai titik acuan, maka anda dikatakan tidak bergerak ( diam ), sebab
anda tidak berubah kedudukannya terhadap bus.
Dalam Fisika, gerak suatu benda selalu dikaitkan dengan suatu titik acuan. Kedudukan adalah
letak benda yang diukur dari suatu titik acuan, sedangkan titik acuan adalah benda lain yang
digunakan sebagai patokan untuk mengukur kedudukan benda.
Gerak suatu benda selalu bersifat relatif, sebab pengertian gerak atau tidaknya suatu benda
ditentukan oleh keadaan si pengamat terhadap benda itu. Pengamat di pinggir jalan pastilah
melihat bahwa anda dan bus sedang bergerak terhadap sebuah kota, tetapi anda yang berada di
dalam bus melihat pengamat bergerak dengan arah berlawanan dengan arah gerak anda.
Berdasarkan uraian di atas, gerak menurut konsep fisika adalah sebagai berikut :
1. Benda dikatakan bergerak, bila kedudukannya berubah terhadap benda lain;
2. Benda dikatakan diam, bila kedudukan benda tidak berubah ( tetap ) terhadap benda lain.
3. Gerak mempunyai pengertian relatif ditinjau terhadap benda lain yang dipakai sebagai titik
acuan.
Gerak suatu benda menurut keadaannya dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak yang
sebenarnya dan gerak semu.
1. Gerak Sejati ( Gerak yang sebenarnya )
Gerak yang sebenarnya adalah gerak suatu benda yang dikaitkan oleh perubahan jarak dan
atau posisi suatu benda terhadap suatu titik acuan. Contohnya adalah kereta api yang
bergerak terhadap stasiun, bus yang bergerak meninggalkan halte, dan mobil yang bergerak
meninggalkan lampu merah. Gerak dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan
bentuk lintasannya, yaitu :
a. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak yang menempuh lintasan berbentuk garis ( tidak berbelokbelok ). Contoh : benda yang bergerak lurus dari suatu ketinggian dan trolly yang
meluncur pada papan luncur.
b. Gerak Melingkar
Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran atau bagian dari
lingkaran itu. Contoh : Sebuah bandul diikat dengan tali kemudian diputar arah horisontal
( a ), gerak ujung jarum jam yang mengelilingi pusatnya ( b ), dan dop ( untuk memompa
ban ) bergerak mengelilingi poros roda ( c ). Untuk jelasnya perhaikan gambar berikut ini!
(a)
(c)
(b)
c. Gerak Parabola
Gerak parabola adalah gerak benda dengan lintasan berbentuk parabola. Contoh : gerak
bola yang ditendang melambung ke atas, gerak peluru yang ditembakkan membentuk
sudut tertentu terhadap arah horisontal.
Pada gerak parabola ini ada fenomena yang
sangat menarik, yaitu ketika bola ditendang arah
horisontal dari suatu ketinggian, maka waktu
untuk jatuh sampai di tanah sama dengan bola
ketika jatuh bebas dari ketinggian tersebut.
Fenomena ini menunjukkan adanya gaya tarik
bumi ( gaya gravitasi bumi ) yang memberikan
percepatan ke bawah yang sama besarnya
kepada bola tersebut. Lihat gambar di samping!
Jatuh
bebas
Parabola
Contoh :
1. Pohon-pohon tampak bergerak berlawanan arah dengan arah gerak mobil ( pengamat di
dalam mobil ), pada hakikatnya yang bergerak adalah mobil dan pengamat yang berada
di dalam mobil.
2. Gerak semu harian matahari, pada hakikatnya yang bergerak adalah bumi mengelilingi
matahari tetapi tampak seolah-olah matahari yang bergerak mengelilingi bumi.
B. Besaran-besaran Gerak
1. Jarak dan Perpindahan
Kedudukan suatu benda dapat kita nyatakan terhadap suatu titik sembarang yang kita
namakan titik acuan. Kedudukan suatu benda dapat terletak di kiri atau kanan titik acuan.
Untuk membedakannya, kita dapat menggunakan tanda positif ( + ) dan negatif ( ).
Umumnya, kita tentukan bahwa kedudukan di sebelah kanan titik acuan bertanda positif ( + )
dan kedudukan di sebelah kiri benda bertanda negatif ( ). Selain itu kedudukan suatu
benda juga ditentukan oleh jaraknya terhadap titik acuan.
A ( XA )
0
2
7
+6
+ 10
+3
Kedudukan
C ( XC )
+7
+5
0
+ 13
+ 17
+ 10
B ( XB )
+2
0
5
+8
+ 12
+5
D ( XD )
6
8
13
0
+4
3
E ( XE )
10
12
17
4
0
7
Untuk membedakan pengertian jarak dan perpindahan, dapat diperhatikan tabel berikut ini!
Gerak benda melalui titik
Jarak
Perpindahan
OABCBA O D
23 satuan
3 satuan
ODED OABC
24 satuan
10 satuan
OABAOD O
16 satuan
0 satuan
ABC BAOD
20 satuan
6 satuan
EDOABA O
17 satuan
7 satuan
AC 2
32 42
9 16
25
AC
25 5 satuan
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan perbedaan antara jarak dan perpindahan :
No.
1.
2.
3.
4.
Jarak
Perpindahan
Merupakan panjang lintasan yang Merupakan panjang kedudukan akhir
dilalui benda
terhadap kedudukan awal ( jarak peta
atau jarak udara )
Selalu bernilai positif
Dapat bernilai negatif, nol atau positif
Besarnya dapat lebih besar dari pada Besarnya tidak mungkin melebihi dari
perpindahan ( minimal sama dengan jarak ( maksimal sama dengan jarak yaitu
perpindahan )
untuk bentuk litansan lurus )
Merupakan besaran skalar
Merupakan besaran vektor
x(m)
Seorang pengendara mobil mengendarai mobil dari titik A ke titik B kemudian kembali
lagi ke titik A, hitunglah jarak dan perpindahan yang dilakukan!
Pemecahan :
Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh mobil tersebut, yaitu :
Jarak
= AB + BA
= 11 + 11
= 22 m
Perpindahan adalah panjang posisi akhir terhadap posisi awal ( dalam soal posisi akhir
di titik A, posisi awalnya juga di titik A ), sehingga :
Perpindahan
= perpindahan A ke B + perpindahan B ke A
= 11 m + ( - 11 m )
= 11 m 11 m = 0 m
b. Budi berjalan dari A ke B mengikuti lintasan
setengah lingkaran. Jika diameter lingkaran
14 m, tentukan jarak dan perpindahan yang
dilakukan Budi!
Pemecahan :
Diketahui :
22
7
Diameter ( d ) = 2 r
Keliling Lingkaran = 2r = d
Jarak yang ditempuh Budi adalah setengah ligkaran, jadi
1
jarak keliling lingkaran
2
1
1 22
d 14 22 m
2
2 7
Kedudukan awal Budi di titik A dan kedudukan akhirnya di B. Jadi, perpindahan Budi
berupa garis lurus yang arahnya dari titik A ke titik B.
Perpindahan
= AB = diameter lingkaran
= 14 m, arahnya dari A ke B
Jadi besarnya jarak yang ditempuh adalah 22 m sedangkan perpindahannya 14 m dari A
ke B.
c. Amir mengendarai sepeda motor seperti gambar di
samping, ke arah selatan sejauh 8 km kemudian berbelok
ke timur sejauh 6 km. Tentukan jarak dan perpindahan
yang ditempuh Amir dari titik awalnya!
Pemecahan :
Jarak yang ditempuh Amir = AB + BC = 8 + 6 = 14 km
Jika ke kanan dan ke atas bernilai positif sedangkan ke kiri
dan ke bawah bernilai negatif, maka : AB = - 8 km dan BC
= 6 km.
Dengan menggunakan theorema Phytagoras dapat dihitung :
AC 2
AB 2 BC 2
( 8 ) 2 62
64 36 100
AC
100 10 km
Jarak
Selang waktu
dirumuskan
s
t
Dimana :
v kelajuan ( m/s )
s jarak yang ditempuh benda ( m )
t selang waktu yang diperlukan ( s )
Satuan kelajuan dalam SI adalah m/s, tetapi dalam kehidupan sehari-hari dipergunakan juga
satuan lain, yaitu km/jam, dimana 1 m/s = 3,6 km/jam.
Berdasarkan rumus kelajuan di atas, maka jarak yang ditempuh oleh suatu benda dapat
dirumuskan :
s v t
Jika pada posisi awal gerak, jarak benda terhadap suatu titik acuanadalah s o, maka setelah
beberapa waktu berlaku :
s so v t
Kecepatan dinyatakan sebagai besarnya perpindahan yang dilakukan oleh benda tiap satu
satuan waktu. Karena kecepatan dihubungkan dengan perpindahan, maka harus
memperhitungkan besar dan arahnya yang berarti kecepatan termasuk besaran vektor.
Kecepatan
Perpinda han
Selang
waktu
Dimana :
v kecepatan ( m/s )
s perpindahan
yang ditempuh benda ( m )
t selang
waktu
yang diperlukan ( s )
Kelajuan gerak suatu benda dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Kelajuan Tetap/Kelajuan konstan
Kelajuan tetap atau kelajuan konstan adalah kelajuan gerak suatu benda dimana tiap
bagian jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama. Biasanya laju konstan ini hanya bisa
terjadi dalam waktu sesaat, maka dari itu laju tetap ini sering disebut laju sesaat.
b. Kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata
Saat kita mengendarai sepeda motor atau mobil speedometer tidak selallu tetap, misal
jarak Solo Yogyakarta adalah 70 km dan ditempuh selama 2 jam, sehingga kita dapat
menyatakan bahwa kelajuan rata-rata motor/mobil itu adalah 35 km/jam. Tentu saja
motor/mobil tidak selalu bergerak dengan kelajuan 35 km/jam. Pada saat jalan lurus dan
sepi motor/mobil dapat melaju dengan kelajuan 60 km/jam bahkan mungkin lebih, tetapi
di jalan yang lalu lintasnya padat sekali mungkin hanya 20 km/jam ada kalanya berhenti
di lampu merah.
Kelajuan rata-rata adalah kelajuan gerak suatu benda yang menempuh jaraj tertentu
dimana tidak tiap bagian dari jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama. Untuk kelajuan
rata-rata berlaku persamaan :
v
s
t
Dimana :
s = jumlah jarak yang ditempuh ( m )
t = jumlah waktu tempuh ( s )
v = kelajuan rata-rata ( m/s )
Kecepatan rata-rata ditentukan berdasarkan persamaan :
dirumusk
Perpindahan
Waktu tempuh
Ketidaksamaan kelakuan dan kecepatan terjadi hanya untuk nilai rata-rata, sedangkan
dalam selang waktu tertentu ( sesaat ) ketidaksamaan jarang dipersoalkan, tetapi ketika
di SLTA nanti akan dibahas tersendiri sampai kecepatan sesaat
Contoh soal dan Pemecahannya
1. Suatu benda yang bergerak ke arah timur sejauh 100 m, kemudian kembali ke barat sejauh
50 m. Jika waktu yang diperlukan adalah 25 sekon, tentukan kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata!
Pemecahan :
Gambar lintasan
A
Jarak tempuh
C
= AB + BC
= 100 m + 50 m
= 150 m
Perpindahan ( AC )
6 m/s
Waktu tempuh
25 s
= AB + BC
= 100 m + ( 50 m )
= 100 m 50 m = 50 m
2 m/s
Waktu tempuh
25 s
20 s
Kelajuan rata rata
20 m/s
17,5 m/s
Selang waktu total PQR
40 s
c. Segitiga PQR adalah segitiga siku-siku, sehingga PR atau perpindahan yang dialami
mobil dapat dihitung dengan theorema Phytagoras :
PR 2
PQ 2 QR 2
( 400 m) 2 (300m) 2
160.000 m 2 90.000 m 2 250.000 m 2
250.000 m 2 500 m
Perpindahan total PQR
500 m
Kecepatan rata - rata
12,5 m/s
Selang waktu total PQR
40 s
PR
10
dst.
Jarak ( meter )
15
30
45
60
75
90
Dari percobaan tersebut di atas diperoleh hasil rekaman ticker timer seperti contoh berikut
:
Berdasarkan hasil rekaman ticker timer tersebut dapat
diartikan bahwa mobil mainan memiliki kecepatan tetap,
karena jarak antar titik sama.
Grafik kelajuan terhadap waktu dapat dibuat dengan cara
:
a. Memotong kertas pita tersebut diatas dengan jumlah
titik yang sama ( misal 10 ketikan )
b. Setiap potongan kertas pita dibaliknya diberi nomor
1, 2, dan seterusnya.
c. Tempelkan potongan kertas pita tersebut secara urut
dari kiri ke kanan pada koordinat kartesius.
Dari diagram batang yang terbentuk, terlihat bahwa
potongan-potongan kertas tersebut menunjukkan
titik terbawah dan titik teratas dari potonganpotongan kertas terletak dalam garis yang lurus.
Dengan demikian terbukti bahwa ada gerak lurus
beraturan ( GLB ) dalam waktu yang sama akan
menempuh jarak yang sama. Diagram tersebut
dapat diubah dalam sebuah grafik kecepatan
versus waktu ( v t ) seperti gambar di samping.
Pada GLB, kecepatan selalu tetap atau dengan
kata lain jarak sebanding dengan selang waktu. Sehingga secara matematis dapat dituliskan
dengan persamaan berikut.
a. Bila benda berasal dari titik acuan
s v t
Dimana :
s = jarak perpindahan yang ditempuh benda ( m )
v = kecepatan ( m/s )
t = waktu ( s )
b. Bila benda berasal dari tempat yang berjarak s o dari titik acuan
s so v t
Dimana :
Jarak yang
ditempuh Rudi
( km )
12
24
36
48
60
72
84
96
108
120
Jarak yang
ditempuh Bayu
( km )
18
36
54
72
90
108
126
144
162
180
Pemecahan :
Selama satu sekon terjadi 100 keikan, artinya 1 ketikan
1
sekon
100
s 0,75 cm 75
75 cm/s
1
t
1
s
100
2. Sebuah mobil mainan bergerak lurus beraturan dan menempuh jarak 50 cm dalam 2 sekon.
Tentukan :
a. Kecepatannya!
b. Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 3 m!
Pemecahan :
a.
Jarak ( s ) 50 cm
t 25 s
s 50 cm
25 cm/s
t
2s
Jarak ( s ) 3 m 300 cm
v 25 cm/s
b.
s
300 cm
12 s
v
25 cm/s
Dua buah mobil A dan B terpisah pada jarak 100 m saling berhadapan, jika kedua mobil
berangkat dalam waktu yang sama, maka kapan dan di mana kedua mobil saling
berpapasan ?
Pemecahannya :
Cara I, Perhatikan gambar berikut ini!
10 m
10 m
100 m
1s
1s
1s
1s
15 m
15 m
sa
va
sa sb
va vb
tb
sb
,
vb
karena t a t b maka :
s a 100 m s a
va
vb
sa
100 m s a
10 m/s
15 m/s
15 s a 10 100 m s a
15 s a 1000 m 10 s a
15 s a 10 s a 1000 m
25 s a 1000 m
1000 m
40 m
25
s b 100 m 40 m 60 m
sa
ta
s a 40 m
4 s
v a 10 m/s
Mobil A dan B berangkat dari garis start yang sama, mobil A berangkat lebih awal setelah 4
detik mobil B baru berangkat. Kapan dan dimana mobil B dapat menyusul mobil A ?
Pemecahan :
Cara I :
Posisi setelah 4 sekon
1s
1s
1s
10 m
B
15 m
10 m
10 m
40 m
1s
10 m
A 10 m
1s
1s
Setelah 1 sekon pertama jarak mobil A dan mobil B mobil berkurang 15 m 10 m = 5 m
Setelah 1 sekon kedua jarak mobil A dan mobil B berkurang 5 m + ( 15 m 10 m ) = 10 m
dan seterusnya.
Waktu yang diperlukan mobil B agar dapat menyusul mobil A dapat dihitung dengan cara : 40
m / 5 m = 8, berarti butuh waktu 8 sekon atau 12 sekon sejak mobil A berangkat.
Sedangkan jarak yang ditempuh : sa = 10 m/s x 12 s = 120 m, sb = 15 m/s x 8 s = 120 m
Cara II :
Diketahui :
va = 36 km/jam = 10 m/s
vb = 54 km/jam = 15 m/s
sa = sb
tb = ta 4 s
Ditanyakan :
ta ... ?
sa/sb ... ?
Dijawab :
sa va t a
s b vb t b
s a s b v a t a vb t b
10 m / s t a 15 m / s t a 4 s
10 t a 15 t a 60 s
10 t a 15 t a 60 s
5 t a 60 s
60 s
12 s
5
s a v a t a 10 m / s 12 s 120 m
ta
t b t a 4 s 12 s 4 s 8 s
sb vb t b 15 m / s 8 s 120 m
1. Percepatan
Saat benda bergerak terkadang memiliki kecepatan tetap, ada kalanya kecepatan gerak
suatu benda mengalami perubahan. Kecepatan gerak suatu benda yang mengalami
perubahan secara teratur, berarti setiap saat kecepatan gerak benda bertambah dengan
bilangan tetap. Bertambahnya kecepatan tiap satu satuan waktu disebut percepatan,
sedangkan berkurangnya kecepatan tiap satu satuan waktu disebut perlambatan.
Percepatan
perubahan kecepatan
waktu yang dibutuhkan
Dimana :
v t v o at
a percepatan ( m/s 2 )
v perubahan kecepatan ( m/s )
t waktu yang dibutuhkan ( s )
v o kecepatan mula mula ( m/s )
2
t
2
(2v o at)t
vo vt
s
t
2
2
s v o t 1 at 2
2
v t v o at
2
v t v o 2v o at a 2 t 2
2
2
v t v o 2a ( v o t 1 at 2 )
2
2
2
v t v o 2as
Perhatikan contoh hasil rekaman ticker timer pada percobaan gerak lurus berubah beraturan
berikut ini!
s t v o t 1 at 2
2
v t v o at
Dimana :
s t jarakperpindahan yang ditempuh ( m )
s o jarak perpindahan mula mula (m )
v t kecepatan akhir ( m/s )
v o kecepatan awal ( m/s )
a percepatan ( m/s 2 )
t waktu ( s )
Jarak
(m)
0
1
4
9
16
25
2,5 m/s 2
vo = 0 m/s
t
4
vt = 10 m/s
2
1
b. s t v o t 2 at
0 m/s 4 s 21 2,5 m/s 2 4 2
t=4s
Ditanyakan :
0 m 21 2,5 m/s 2 16 s 2
a. a .... ?
0 m 20 m 20 m
b. st .... ?
2. Sebuah mobil mula-mula diam, dalam waktu 4 sekon menempuh jarak 16 m,
tentukan :
a. Percepatan mobil
b. Kecepatan saat menempuh jarak 16 m.
Pemecahannya :
Diketahui :
vo = 0 m/s
st = 16 m
t=4s
Ditanyakan :
a. st ... ?
b. vt ... ?
Dijawab :
a. s t v o t 21 at 2
16 m 0 m/s 4 s 21 a 4 s
16 m 0 21 a 16 s 2
16 m
2 a
16 s 2
a 2 m/s 2
b. v t v o at 0 m/s 2 m/s 2 4 s 8 m/s
Di jawab
v t v o 18 m/s 2 m/s
4 m/s 2
t
4
b. s t v o t 21 at 2
2 m/s 4 s 21 2 m/s 2 4 2
a. a
8 m 21 4 m/s 2 16 s 2
8 m 32 m 40 m
menanjak tanpa dikayuh, dan kelereng yang dilempar ke atas. Gerak lurus diperlambat
beraturan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Lintasannya berbentuk garis lurus;
2) Kecepatannya berkurang secara beraturan;
3) Perlambatannya berharga negatif ( a < 0 );
4) Rumus yang berlaku adalah :
s t v o t 1 at 2
2
v t v o at
Dimana :
s t jarakperpindahan yang ditempuh ( m )
s o jarak perpindahan mula mula (m )
v t kecepatan akhir ( m/s )
v o kecepatan awal ( m/s )
a percepatan ( m/s 2 )
t waktu ( s )
Jarak yang ditempuh benda pada gerak lurus berubah beraturan diperlambat dapat buat
grafik s terhadap t ( s t ), untuk jelasnya dapat dilihat tabel berikut ini yang
menggambarkan hubungan jarak terhadap
waktu dengan kecepatan awalnya 10 m/s dan
perlambatannya 2 m/s2.
Waktu
(s)
0
1
2
3
Jarak
(m)
0
9
16
21
4
5
24
25
Dijawab :
a. s t v o t 21 at 2 48 m a 4 s 4 s 21 a 4 s
48 m a 16 s 2 21 a 16 s 2
48 m a 21 a 16 s 2
48 m 1,5a 16 s 2 24a s 2
48 m
a
2 m/s 2
24 s 2
b. v t v o at
0 m/s v o 2 m/s 2 4 s
0 m/s v o 8 m/s
Ditanyakan :
c. a ... ?
d. vo ... ?
v o 8 m/s
v o 8 m/s
Dijawab :
b. s t
v o at
t
v o 20 m/s
4s
a
5 m/s 2
v o t 21 at 2
20 m/s 4 s 21 5 m/s 2 4 s
80 m 21 5 16 m
80 m 40 m 40 m
vo = 72 km/jam
= 20 m/s
vt = 0 m/s
a = 5 m/s2
Ditanyakan :
a. t ... ?
b. st
1 2
gt
2
atau
2s
t2
atau
2s
g
Dimana :
s = jarak yang ditempuh suatu benda / ketinggian ( m )
g = percepatan gravitasi ( m/s2 )
t = waktu yang diperlukan ( s )
Pada gerak jatuh bebas, saat t = 0 s maka kecepatannya 0 m/s karena benda jatuh
tanpa kecepatan awal. Setiap sekon kecepatannya akan bertambah sebesar nilai
gravitasi di tempat tersebut ( 9,80 m/s 2 untuk memudahkan perhitungan dalam soal-soal
dibulatkan menjadi 10 m/s2 ).
Kecepatan benda pada saat ntertentu dapat di hitung dengan :
Vt = gt
Dimana :
vt = kecepatan pada saat tertentu/akhir ( m/s )
atau
v
t t
g
g
t
Dijawab :
21 g t 2
a. s t
80 m 21 10 m/s 2 t 2
80 m 2
160 m
t2 t2
16 s 2
2
10 m/s
10 m/s 2
t 16 s 2 4 s
b. v t g t 10 m/s 2 4 s 40 m/s
2. Sebuah batu bata merah jatuh tanpa kecepatan awal dari suatu ketinggian
bangunan, setelah 8 sekon benda sampai di tanah. Jika percepatan gravitasi di
tempat itu 10 m/s2, tentukan :
a. Kecepatan benda saat menyentuh dasar bangunan!
b. Ketinggian bangunan!
Pemecahannya
Diketahui :
t=4s
vo = 0 m/s
g = 10 m/s2
Dijawab :
a. v t gt 10 m/s 2 8 s 80 m/s
b. s t 21 gt 2 21 10 m/s 2 8 s
21 10 m/s 2 64 s 2
320 m
Ditanyakan :
a. vt ... ?
b. st ... ?
3. Buah kelapa jatuh dari tangkainya sehinga saat menyentuh tanah kecepatannya
menjadi 80 m/s. Jika percepatan gravitasi di tempat itu 10 m/s 2, tentukan :
a. Waktu untuk mencapai tanah!
b. Tinggi pohon kelapa!
Penyelesaian
Dijawab :
Diketahui :
vt = 80 m/s
a. t
vt
20 m/s
2s
g 10 m/s 2
b. s t 21 gt 2 21 10 m/s 2 2 s
21 10 m/s 2 4 s 2
20 m
vo = 0 m/s
g = 10 m/s2
Ditanyakan :
a. t ... ?
b. st ... ?