Pernahkah Anda membayangkan bagaimana kalau dalam kehidupan ini tidak ada yang
bergerak?. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar kata “gerak” seperti mobil
bergerak, gerakan penari, gerakan pelari, gerakan pemain ski es dan lain-lain. Suatu benda
dikatakan bergerak bila kedudukannya berubah terhadap acuan tertentu. Misalnya anda duduk di
tempat tunggu terminal dan melihat bus bergerak meninggalkan terminal. Terminal Anda
tentukan sebagai acuan, maka bus dikatakan bergerak terhadap terminal. Penumpang bus tidak
bergerak terhadap bus, karena kedudukan penumpang tersebut setiap saat tidak berubah terhadap
bus. Setelah bus berjalan di jalan raya maka suatu saat bus akan berbelok ke kanan, berjalan
lurus lagi, belok ke kiri, kemudian lurus lagi dan seterusnya. Jalan yang dilalui bus yang
bergerak disebut “lintasan”. Lintasan dapat berbentuk lurus, melengkung, atau tak beraturan.
Dalam bab ini, kita akan berdiskusi dan belajar tentang gerak suatu benda tanpa
memperhatikan gaya penyebabnya dan memperhatikan gaya penyebabnya benda tersebut
bergerak serta menguraikan tentang gaya-gaya bekerja pada suatu benda.Dalam kinematika akan
di bahas hubungan antara waktu, perpindahan, jarak, kecepatan serta percepatan benda tanpa
melihat gaya penyebab gerak benda tersebut. Pembahasan kinematika gerak lurus ini juga
meliputi benda yang bergerak lurus beraturan (GLB) dan benda yang bergerak lurus berubah
beraturan (GLBB). Benda yang bergerak dengan kecepatan yang berubah-rubah secara
beraturan, gerak benda jatuh bebas, benda dilempar vertikal ke bawah dan ke atas akan dibahas
dalam GLBB
Tujuan Pembelajaran, setelah mempelajari gerak lurus ini kalian diharapkan mampu :
Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB) melalui percobaan dan pengukuran
besaran-besaran terkait.
Menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran terkait.
Menerapkan besaran-besaran fisika dalam GLB dan GLBB dalam bentuk persamaan dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
A. PENGERTIAN GERAK
Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukannya setiap saat terhadap
titik acuan (titik asalnya). Sebuah benda dikatakan bergerak lurus atau melengkung, jika lintasan
berubahnya kedudukan dari titik asalnya berbentuk garis lurus atau melengkung. Sebagai contoh
gerak jatuh bebas, gerak mobil di jalan yang lurus, gerak peluru yang ditembakkan dengan sudut
tembak tertentu (gerak parabola) dan sebagainya.
Perhatikan pula orang yang berolah raga lari di jalan, ia bergerak terhadap batu di pinggir jalan
maupun terhadap rumah-rumah dan pohon-pohon. Dengan demikian apakah yang dimaksud
gerak ? Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan kedudukan
terhadap titik tertentu sebagai acuan. Jadi jelaslah bahwa gerak adalah perubahan posisi
atau kedudukan terhadap suatu titik acuan tertentu.
Sekarang perhatikan orang yang berlari di mesin lari fitness atau kebugaran, Apakah ia
mengalami perubahan kedudukan terhadap tiang pegangan di mesin tersebut. Ternyata tidak.
Dalam fisika orang tersebut tidak dikatakan bergerak, karena tidak mengalami perubahan posisi
atau kedudukan dalam selang waktu yang ditempuhnya.
Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya lurus. Lintasan adalah tempat kedudukan titik-titik
yang dilalui oleh suatu benda yang bergerak. Suatu benda dikatakan bergerak jika kedudukannya
setiap saat berubah terhadap titik acuan. Kedudukan adalah letak suatu benda pada waktu
tertentu diukur dari titik acuan tertentu. Perthatikan ilustrasi berikut ini!
Mobil bergerak dari P ke Q menempuh jarak 100 km, berarti mobil tersebut telah
menempuh panjang lintasannya dihitung dari P (posisi awal) ke Q (posisi akhir) adalah sejauh
100 km. Dapat disimpulkan, jarak adalah merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh
benda sepanjang gerakannya (jarak sama juga dengan besar dari perpindahan). Dari
permasalahan di atas, mobil mengalami perubahan posisi dari P (awal/acuan) ke Q
(akhir/tujuannya), sehingga dapat disimpulkan bahwa mobil telah melakukan perpindahan yaitu
perubahan posisi suatu benda dari posisi awal (acuan) ke posisi akhirnya (tujuannya).
Perpindahan dapat bernilai positif ataupun negatif bergantung pada arah geraknya. Perpindahan
positif, jika arah geraknya ke kanan, negatif jika arah geraknya ke kiri.
Contoh Soal
Dari gambar di bawah ini, tentukan besarnya perpindahan yang dialami oleh benda, jika benda
melakukan gerakan dari posisi:
a) x1 ke x2
b) x1 ke x3
Penyelesaian:
Kelajuan adalah besaran yang tidak bergantung pada arah, sehingga kelajuan termasuk
besaran skalar. Di samping itu, kelajuan juga termasuk besaran skalar yang nilainya selalu
positif. Alat untuk mengukur kelajuan adalah spidometer. Spidometer selalu digunakan sebagai
alat ukur lelajuan pada semua kendaraan bermotor.
Kecepatan adalah besaran yang memiliki besar dan bergantung pada arah, sehingga
kecepatan termasuk besaran vektor. Alat untuk mengukur kecepatan benda disebutvelocimeter.
Velocimeter merupakan spidometer jenis linier yang memiliki skala bergerak dari angka negatif
hingga positif. Ketika mobil bergerak maju dengan kelajuan 60 km/jam, maka velocimeter akan
menunjuk angka +60 km/jam. Jika mobil bergerak mundur dengan kelajuan 60 km/jam, maka
velocimeter akan menunjuk angka –60 km/jam. Tanda positif (+) atau negatif (-) yang
ditunjukkan oleh velocimeter berturut-turut menyatakan arah maju dan arah mundur gerakan
mobil tersebut. Perlu diperhatikan bahwa, yang terukur tersebut adalah kelajuan dan kecepatan
sesaat.
Kelajuan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak total yang ditempuh dengan
selang waktu untuk menempuhnya. Sebagai contoh, Budi bergerak lurus ke Timur dari A ke B
pada jarak 10 m, kemudian ke Selatan dari B ke C pada jarak 15, dan ke Barat dari C ke D pada
jarak 10 m dan akhirnya berhenti di D. Perjalanan si Budi menghabiskan waktu 10 detik.
Kelajuan rata- rata Budi dari A sampai ke D adalah (10 m + 15 m + 5 m) : 10 s = 3,5m/s.
Dalam pembahasan gerak dikenal istilah kecepatan dan kelajuan. Kecepatan diartikan
sebagai perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan diartikan sebagai
jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Kecepatan termasuk besaran vektor, sedangkan kelajuan
merupakan besaran skalar.
Contoh :
Seorang siswa berjalan dengan lintasan segitiga ABC, seperti gambar . Selang waktu dari A ke C
10 sekon. Tentukan kelajuan dan Kecepatan siswa tersebut
Jawab :
Diketahui jarak AC = 7 m
Perpindahan AC = 5 m
D. PERCEPATAN
Benda yang bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan akan mengalami perubahan
kecepatan dalam selang waktu tertentu. Benda tersebut dikatakan mengalami percepatan.
Besarnya percepatan atau perlambatan (akselerasi) dapat ditentukan dengan membagi perubahan
kecepatan dengan selang waktu yang ditempuh.
Contoh Soal
Seorang polisi mengejar penjahat mula –mula dari keadaan diam kemudian menambah
kecepatannya menjadi 30 m/s dalam selang waktu 3 detik. Hitunglah percepatan benda ?
Jawab
E. GERAK LURUS
Menurut lintasannya gerak dapat dibedakan menjadi berbagai macam misalnya gerak lurus,
gerak parabola, gerak melingkar dan sebagainya.
Gerak suatu benda dalam lintasan lurus dinamakan gerak lurus. Sebuah mobil melaju di jalan
raya yang lurus merupakan contoh gerak lurus. Seorang siswa berlari mengelilingi lapangan
sepakbola juga merupakan contoh dari gerak lurus dengan empat segmen lintasan lurus yang
berbeda pada saat menempuh sisi-sisi lapangan yang berbeda.
Berdasarkan kelajuan yang ditempuhnya gerak lurus dapat dibedakan menjadi dua
yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
Dalam gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama.
Sebagai contoh, mobil yang melaju menempuh jarak 2 meter dalam waktu 1 detik, maka 1 detik
berikutnya menempuh jarak 2 meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak
dengan selang waktu selalu konstan, atau kecepatannya konstan. Dalam GLB kelajuan dan
kecepatan hampir sulit dibedakan karena lintasannya yang lurus menyebabkan jarak dan
perpindahan yang ditempuh besarnya sama.
dimana s adalah jarak dalam meter, t adalah waktu dalam sekon, dan v adalah kecepatan dalam
m/s. Pada gerak lurus beraturan pertambahan jarak (s) yang ditempuh terhadap waktu (t) dan
kecepatan (v) terhadap waktu (t)
contohnya : kereta listrik bawah tanah yang ada di negara maju, hanya memerlukan
waktu beberapa detik untuk mencapai kecepatan konstan dalam jangka waktu lama. Gerak lurus
beraturan kereta itu akan berakhir sewaktu kereta mulai direm saat memasuki stasiun
pemberhentian
Untuk menyelidiki gerak suatu benda dapat digunakan dengan suatu alat yang dinamakan ticker
timer atau pewaktu ketik. Alat ini dilengkapi pemukul yang dapat bergetar sesuai dengan
frekuensi listrik PLN, yaitu 50 Hz atau sebanyak 50 kali ketikan dalam satu detik. Dalam satu
ketikan diperlukan waktu 0,02 detik. Alat ticker timer dilengkapi dengan trolly atau mobil-
mobilan yang dapat bergerak, papan luncur dan pita rekaman. Dari pita rekaman akan terlihat
jenis gerak benda.
Benda bergerak lurus beraturan (GLB) akan menghasilkan tanda ketikan/ketukan yang jaraknya
selalu sama dalam selang waktu tertentu seperti pada gambar.
Untuk memahami benda yang bergerak lurus beraturan, lakukanlah aktivitas berikut ini secara
kelompok dan diskusikan hasilnya.
Contoh :
Sebuah mobil sedan dan truk bergerak dengan arah berlawanan.masing-masing dengan
kecepatan tetap 72 km/jam dan 36 km/jam. Hitung kapan dan dimana mobil sedan berpapasan
jika jarak kedua mobil mula-mula berjarak 27 km.
Jawab :
VS t + VT t = 27 km
72 t + 36 t = 27
Mobil sedan berpapasan dengan truk setelah 15 menit dan berjalan 15 km.
Untuk benda yang bergerak lurus berubah beraturan (GLBB) dipercepat akan menghasilkan
tanda ketukan yang jaraknya semakin besar dan perubahannya secara teratur, dan sebaliknya
apabila dihasilkan tanda ketikan semakin kecil berarti benda melakukan GLLB diperlambat.
Perhatikan contoh rekaman pita ketikan berikut ini.
Benda dari A ke B melakukan GLB, dari titik B sampai titik C mengalami GLBB dipercepat,
sedangkan dari C ke D mengalami GLBB diperlambat.
Penerapan GLBB dalam kehidupan sehari-hari
Benda yang mengalami gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan yang berubah
seiring dengan perubahan waktu. Dengan demikian dalam selang waktu yang sama, perubahan
jarak yang dicapai benda tidak sama. Bila perubahan jarak yang dicapai semakin bertambah
besar, berarti kecepatan benda semakin bertambah pula. Gerak semacam itu dinamakan gerak
lurus berubah beraturan dipercepat. Sebaliknya jika perubahan jarak yang dicapai semakin
berkurang, berarti kecepatan benda semakin lambat, maka gerak demikian disebut dengan gerak
lurus berubah beraturan diperlambat.
Kecepatan akhir pada saat tertentu berbeda dengan kecepatan awal pada saat t = 0 yaitu saat
peninjauan gerak dilakukan.
Persamaan untuk menentukan kecepatan akhir , jarak yang ditempuh, dan hubungan antara
kecepatan akhir dengan jarak, serta grafik hubungan v - t dapat dinyatakan sebagai berikut.
= vo + at
t
Hampir semua gerak yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak lurus berubah
beraturan. Namun demikian ada juga yang kombinasi antara GLB dan GLBB secara berselang-
seling.
36 biker menilai
Sering kali kita tanpa sadar bertanya-tanya di dalam hati ketika kita hendak melakukan suatu perjalanan.
Misalnya, Jika saya berangkat pukul 6 pagi, maka jam berapa saya akan tiba di kantor? Atau harus berjalan
dengan kecepatan berapa supaya saya bisa tiba di tempat tujuan pukul 7 pagi?
Mengukur jarak tempuh, waktu tempuh, dan kecepatan rata-rata kendaraan bermotor kita dapat dilakukan
dengan rumus fisika kinematika yaitu rumus mengukur gerak lurus beraturan (glb). Berikut ini ulasannya.
Kinematika adalah cabang fisika yang mempelajari gerak dengan menghiraukan penyebab gerak.
Mengenai penyebab gerak akan dibahas dalam Dinamika.
Gerak yang dibicarakan dalam bagian ini adalah gerak yang dialami benda pada sebuah lintasan
berbentuk garis lurus.(sebut saja jalan raya)
Gerak lurus beraturan berarti gerakan ini memiliki indikator kecepatan benda yang tetap, Tetap berarti
tidak berubah (dari awal hingga akhir kecepatan benda tidak berubah) dan dalam hal ini kita modifikasi
sebagai kecepatan rata-rata kendaraan.
Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan setiap satuan waktu.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah suatu gerak lurus yang mempunyai kecepatan konstan. Maka nilai
percepatannya adalah a = 0. Gerakan GLB berbentuk linear dan nilai kecepatannya adalah hasil bagi jarak
dengan waktu yang ditempuh.
Rumus:
Dengan ketentuan:
Jarak Jakarta – Bogor 60 km. Rossi berangkat ke Bogor dengan sepeda motor pukul07.30.
Kecepatan rata-rata 40 km/jam.
a. Berapa lama waktu tempuh yang dibutuhkan oleh Rossi untuk sampai ke Bogor ?
b. Pukul Berapakah Rossi tiba di Bogor?
Jawaban :
= Jarak : kecepatan
= 60 km : 40 km/jam
= 1, 5 jam
Jadi Rossi memerlukan waktu untuk menempuh jarak Jakarta – Bogor adalah
1,5jam = 1 jam 30 menit.
Jarak dari kota Purwokerto ke Cilacap 80 Km. Saprol mengendarai mobil berangkat
dari Purwokerto pukul 06.00 dan tiba di Cilacap pukul 08.00. Berapakah kecepatan rata-rata
Saprol mengendarai mobil ?
Jawaban :
Sebelum kita menghitung kecepatan rata-rata kita harus menentukan waktu yang digunakan
oleh Saprol yaitu = Tiba – berangkat
= pukul 08.00 – pukul 06.00
= 2jam
Jadi waktu yang digunakan oleh Saprol adalah 2 jam.
1. Penggaris : alat ukur panjang yg sederhana (biasanya dlm satuan cm, mm atau inchi)
2. Meteran : alat ukur panjang, biasanya utk panjang yg lbh dari 1 meter, utk keperluan teknis
bangunan ataupun jahit menjahit.
3. Jangka sorong : alat ukur panjang yg dpt dipakai utk mengukur panjang sisi luar & sisi dalam
sebuah benda ruang, ketelitian lbh tinggi drpd penggaris.
4. Micrometer : alat ukur panjang dgn ketelitian ukur besar, bisa nol koma sekian mm.
5. Timbangan duduk : alat ukur berat yg sederhana, biasanya satuan kg, utk penggunaan sehari2.
6. Timbangan pasar : alat ukur berat yg sederhana juga, biasanya utk menimbang benda dgn
berat yg lbh kecil drpd timbangan duduk.
7. Timbangan gantung : alat ukur berat dgn satuan kg, benda yg ditimbang biasanya digantung
pd alat tsb, misal dipakai di posyandu utk menimbang berat badan balita.
8. Neraca analitis : alat ukur berat dgn tingkat ketelitian tinggi, biasanya utk penggunaan di lab
analisa, bisa bbrp desimal di belakang koma dgn satuan gram atau mg.
9. Picnometer : alat ukur massa jenis suatu larutan.
10. pHmeter : alat ukur tingkat keasaman (pH) suatu larutan.
11. MCmeter : alat ukur kadar air suatu material.
12. Gelas ukur : alat ukur volume suatu bahan cair.
13. Higrometer : alat ukur kelembaban udara (Rh).
14. Termometer badan : alat ukur suhu badan makhluk hidup (biasanya berisi etanol yg diwarnai
merah).
15. Termometer ruangan : alat ukur suhu ruangan (biasanya berisi etanol yg diwarnai merah).
16. Termometer raksa : alat ukur suhu yg berisi air raksa, biasanya utk keperluan analisa di lab
penelitian.
17. Altimeter : alat ukur ketinggian suatu daerah dari permukaan air laut.
18. Barometer : alat ukur tekanan udara.
19. Manometer : alat ukur tekanan, merupakan alat ukur tekanan yg paling tua..
20. Voltmeter : alat ukur daya tegangan listrik.
21. Amperemeter : alat ukur kekuatan arus listrik.
22. Seismograf : alat ukur getaran gempa.
23. Pipet volume : alat ukur volume cairan yg akan diambil utk keperluan analisa di lab
penelitian.
24. Hardness meter : alat ukur tingkat kekerasan suatu material.
25. Viscometer : alat ukur kekentalan suatu cairan.
26. Opacimeter : alat ukur tingkat ke-putih-an suatu benda, biasanya kertas.
27. Tensimeter : alat ukur tekanan darah manusia.
28. Colorimeter : alat ukur tingkat gradasi warna suatu material.
29. Stopwatch : alat ukur waktu, biasanya utk mengukur berapa lama waktu telah berjalan dlm
suatu perlombaan ataupun penelitian di lab.
30. Jam : alat ukur waktu.
31. Desibel meter : alat ukur tingkat kebisingan.
32. Waterpass : alat ukur tingkat kerataan suatu permukaan bidang, biasanya dipakai oleh tukang
bangunan utk memastikan kerataan lantai.
33. Lux meter : alat ukur intensitas cahaya.
34. Calorimeter : alat ukur kalor suatu reaksi.
35. Brix meter : alat ukur derajat brix suatu material gula.
36. Kertas lakmus : kertas utk alat ukur pH paling sederhana, hanya utk menunjukkan apakah
cairan ybs asam atau basa atau netral.
37. Indikator Universal : kertas indikator utk mengukur derajat keasaman atau pH suatu cairan
berdasarkan gradasi warna yg dihasilkannya pd kertas tsb, tingkat ketelitiannya lbh rendah drpd
pHmeter elektrode di atas.
38. Tensile strength meter : alat ukur kekuatan material terhadap tarikan beban (diberi beban
gaya tertentu sampai benda tsb d.h.i kertas sampai tepat robek).
39. Stretch meter : alat ukur derajat kemuluran suatu benda, biasanya kertas atau lapisan film.
40. Porosimeter atau permeability meter : alat ukur porositas atau permeability suatu benda,
biasanya kertas.
41. Speedometer : alat ukur kecepatan gerak lurus suatu benda.
42. Alkohol meter : alat ukur derajat kandungan alkohol dlm suatu larutan.
43. Galvanometer : alat ukur listrik utk mengukur kuat arus & beda potensial listrik.
44. Venturimeter : alat utk mengukur laju aliran fluida (cairan ataupun gas).
45. Anemometer : alat ukur kecepatan angin.
46. Hidrometer : alat ukur berat jenis larutan elektrolit dalam aki.
47. Oscilloscope : alat ukur gelombang, biasanya utk keperluan media.
48. Vibration meter : alat ukur getaran pd manusia & mesin.
49. Frekuensi meter : alat ukur frekuensi getaran, satuan Hertz.
50. Magnetometer : alat ukur medan magnet.
51. Termokopel : alat ukur suhu, biasanya dimanfaatkan utk sensor dlm pengendalian proses.
52. Bulb termometer : alat untuk mengukur suhu bulb basah & suhu bulb kering.
53. Melting point meter : alat utk mengukur titik leleh suatu material.
54. kWh meter : alat utk mengukur besaran arus listrik yg telah dipakai selama waktu tertentu.
55. Salinity tester : alat utk mengukur tingkat kesadahan air.
56. Watt meter : alat untuk mengukur daya listrik.
57. Electric energy meter : alat utk mengukur besarnya energi listrik.
58. Ohm meter : alat ukur listrik yg dipakai utk mengukur hambatan suatu komponen.
59. Haze meter : alat utk mengukur tingkat keburaman (haze) suatu benda, misalnya lapisan
film.
60. Glossmeter : alat utk mengukur tingkat
2
0
Komentar
Jawaban Lainnya (2)
Berperingkat Tertinggi
Dinniy Elvandari Prinawati Dijawab 3 tahun yang lalu
1. stopwatch = alat pengukur waktu
2. voltmeter = alat pengukur tegangan
3. barometer = alat pengukur tekanan udara
4. termometer = alat pengukur suhu
5. altimeter = pengukur ketinggian dari permukaan laut
6. hygrometer = pengukur kelembaban
7. lakmus = alat pengukur pH
8. spektrometer = pengukur cahaya
9. speedometer = pengukur kecepatan
10. ohm-meter = pengukur hambatan
11. galvanometer = pengukur arus
12. wattmeter = pengukur daya
13. penggaris = pengukur panjang
14. timbangan = pengukur massa
15. planimeter = pengukur luas
Dapatkah kamu mengendarai sepeda sambil memperhatikan kecepatan sepedamu? Tentunya sangat sukar kamu
lakukan karena sepeda tidak dilengkapi dengan speedometer sebagai alat pengukur kecepatan. Lalu bagaimana
agar kamu tetap dapat mengetahui kecepatan sepeda yang kau kendarai. Kamu harus membagi jarak yang kau
tempuh selama bersepeda dengan waktu tempuhnya. Hasil itulah yang dinamakan kecepatan rata-rata sepedamu.
Kamu bersepeda berarti melakukan gerak. Dalam fisika gerak bersepeda itu dinamakan gerak lurus. Ada pula gerak
lainnya misalnya gerak parabola, seperti gerak bola yang ditendang melambung. Pada bab gerak ini kamu akan
memperdalam gerak sebagai ilmu kinematika, yaitu mempelajari gerak tanpa memperhatikan gayanya. Kemudian
dibahas pula tentang dinamika yaitu ilmu yang mempelajari tentang gerak dengan memperhitungkan gaya-gaya yang
menyertainya.
Kelajuan =
Kecepatan =
Contoh Soal
Seorang siswa berjalan dengan lintasan ABC, seperti gambar . Selang waktu dari A ke C 10 sekon. Tentukan kelajuan dan
Kecepatan siswa tersebut ?
Jawab : B 4 m C
5m
A 3 m
Diketahui
jarak AC = 7 m
Perpindahan AC = 5 m
2. Gambar berikut ini adalah grafik perpindahan terhadap waktu dari kecepatan mobil A, B C, dan D. Manakah yang memiliki
Kecepatan terbesar dan urutankan dari yang terbesar sampai terkecil.
perpindahan (m)
waktu (s)
1. Kecepatan Rata-rata
Ketika Kamu melakukan perjalanan dengan mobil dari suatu kota ke kota lain tentulah kamu melewati jalan yang tidak selalu
lurus dan naik turun. Misalnya dari Bandung ke Bogor melewati puncak. Kendaraan yang kamu gunakan kecepatannya berubah-
rubah. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang ditunjukan speedometer pada kendaraan. Oleh karena kecepatannya tidak tetap maka
sering ddigunakan istilah kecepatan rata- rata.
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan perpindahan benda dengan selang waktu yang diperlukan , sedangkan
kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh seluruhnya dibagi dengan selang waktu tempuh. Kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut.
V =
r Vr = kecepatan rata-rata, s = perpindahan,
t = selang waktu
V =
r Vr = kelajuan rata-rata, s = jarak , t = selang waktu
Menurut Sears dan Zemansky, kecepatan rata-rata adalah suatu besaran vektor yang sama arahnya dengan vektor s.
Berikut ini merupakan contoh tabel perjalanan Bus dari Semarang- Solo
Besaran 1 2 3 jumlah
Perpindahan (km) 35 25 50 110 km
Selang waktu
(menit) 20 20 50 90 menit
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditentukan kecepatan rata-rata dari Bus tersebut
V=
r = = = 73,3 km /jam
Contoh Analisis Grafik
Grafik berikut menyatakan hubungan antara jarak (s) terhadap waktu (t) dari benda yang bergerak. Bila s dalam m dan t dalam
sekon. Tentukan kecepatan rata-rata benda.
s (m) 10
5
2 6 t s)
Jawab. Dari grafik didapat :
V = r , s = 10 m, t = 6s
= 10 m/6 s = 1,67 m/s
2. Kecepatan Sesaat
Grafik berikut merupakan grafik hubungan perpindahan(s) dengan selang waktu (t). Grafik berupa garis lengkung, karena laju
benda tidak tetap. Kecepatan rata-rata dapat dihitung dengan v = , jika titik B mendekati titik A, maka selang waktu t
r
menjadi kecil, Untuk selang waktu t mendekati nol , B akan berimpit di A, maka ketika itu kecepatan yang terjadi disebut
kecepatan sesaat. Arah kecepatan sesaat di suatu titik searah dengan garis singgung di titik tersebut. Kecepatan sesaat sering
disebut dengan kecepatan benda.
V = lim
sesaat
t 0
s B
B
A
Analisa
Analisalah grafik berikut, kemudian jawablah di buku tugasmu!
1. Hitunglah kecepatan rata-rata dari sebuah
mobil selama 15 detik dengan grafik s – t seperti pada gambar berikut ini. Tentukan pula kecepatan
sesaat ketika mobil mencapai 10 detik pertama.
S (m)
10
2.
Ani pergi ke sekolah dengan naik sepeda berkecepatan 6 m/s. Kemudian langsung pulang karena ada bukunya yang ketinggalan.
Ketika pulang kecepatannya 4 m/s. Tentukan kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata Ani bersepeda..
tt
D. Percepatan
Benda yang bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan akan mengalami perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu.
Benda tersebut dikatakan mengalami percepatan.
Besarnya percepatan atau perlambatan (akselerasi) dapat ditentukan dengan membagi perubahan
kecepatan dengan selang waktu yang ditempuh.
a = =
dimana a adalah percepatan dalam m/s2 dan v adalah perubahan kecepatan dan tadalah selang waktu.
Berikut ini grafik hubungan perubahan kecepatan terhadap selang waktu
v v
vt
vo t (selang waktu) t (selang waktu)
Grafik A Grafik B
Dari grafik A terlihat bahwa perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu sama dengan kemiringan grafik. Semakin besar
kemiringan grafik semakin besar percepatan benda. Pada grafik B percepatan terbesar adalah A, kemudian B dan C, karena
kemiringan grafik terbesar adalah A, B kemudian C.
Contoh Soal
Seorang polisi mengejar penjahat mula–mula dari keadaan diam kemudian menambah kecepatannya menjadi 30 m/s dalam
selang waktu 3 detik. Hitunglah percepatan benda ?
Jawab
Diketahui vo = 0 m/s vt = 30 m/s t = 3 detik
v =
dimana s adalah jarak dalam meter, t adalah waktu dalam sekon, dan v adalah kecepatan dalam m/s. Pada gerak lurus beraturan
pertambahan jarak yang ditempuh terhadap waktu dapat digambarkan dalam grafik berikut ini.
s
Sedangkan kecepatan selalu konstan terhadap waktu, grafiknya dapat digambarkan sebagai berikut.
v
Kereta listrik bawah tanah yang ada di negara maju, hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk mencapai kecepatan konstan yang akan
ditempuh dalam waktu lama. Gerak lurus beraturan kereta itu akan berakhir sewaktu kereta mulai direm saat memasuki stasiun pemberhentian.
Gambar. Bantalan berjalan di bagian produksi suatu pabrik
Demikian pula alat produksi di suatu pabrik yang biasa disebut dengan bantalan berjalan atau meja berjalan selalu
mengalami gerak lurus beraturan sewaktu dihidupkan mesinnya.
Contoh
Sebuah mobil bergerak kecepatan tetap 36 km/jam. Hitung jarak yang ditempuh mobil selama 10 sekon. ?
Jawab :
Diketahui kecepatan v = 36 km/jam = 10 m/s
t = 10 sekon
s = v x t = 10 m/s x 10 sekon = 100 m
SOAL LATIHAN
Jawablah dengan benar!
1. Seekor semut menempuh lintasan berbentuk setengah lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Berapakah jarak yang ditempuh
semut dalam 2 detik? Berapakah perpindahannya dalam 2 detik?
2. Jika dalam waktu lima menit seorang atlit berlari menempuh jarak 600 meter. Tentukan kelajuan atlit lari tersebut !
3. Kecepatan sebuah kendaraan sebesar 72 km/jam dalam selang waktu 5 menit. Berapakah jarak yang telah ditempuh
kendaraan !
4. Busway melaju dengan kecepatan konstan 108 km/jam selama 2 jam. Tentukan jarak yang ditempuhnya !
5. Pesawat tempur F 117 melintas di udara dengan kecepatan tetap 216 km/jam, menempuh jarak 500 meter. Berapakah
waktu yang dibutuhkannya.
Benda dari A ke B melakukan GLB, dari titik B sampai titik C mengalami GLBB dipercepat, sedangkan dari C ke D mengalami
GLBB diperlambat.
Untuk menyelidiki gerak GLBB dipercepat beraturan dengan ticker timer lakukanlah kegiatan percobaan berikut ini.
Percobaan GLBB
Lakukan kegiatan mengamati gerak lurus berubah beraturan, dengan menggunakan peralatan yang terdiri dari sebuah troli, papan
luncur, ticker-timer beserta pitanya dan sebuah catu daya/power supply. Sudut miring papan luncur diperbesar supaya gaya
peluncur (gaya yang menyebabkan troli meluncur) menjadi lebih besar daripada gaya gesekannya. Letakkan troli di bagian atas
papan luncur kemudian lepaskan. Usahakan troli jangan sampai jatuh ke bawah. Selama troli bergerak ticker-timer yang
dihidupkan catu daya dapat merekam gerak troli melalui titik-titik (ketukan-ketukan) yang tampak di sepanjang pita yang
dihubungkan dengan troli (seperti gambar di bawah). Ukurlah jarak titik-titik pada pita. Cobalah! Buatlah grafiknya !
Soal Analisa
1. Orang bergerak menurut lintasan-lintasan anak panah pada gambar di samping. Bedakanlah
yang dimaksud jarak dan perpindahan menurut lintasan-lintasan tersebut !
2. Kereta api bawah tanah mengawali geraknya untuk mencapai kecepatan konstan di sepanjang perjalanannya, kemudian
mulai masinis mengerem ketika kereta hendak memasuki stasiun berikutnya. Jelaskan berbagai macam gerak lurus yang
telah di tempuh kereta ekspres tersebut !
3. Sebuah benda menghasilkan rekaman pita ketikan sebagai berikut ;
Analisalah gerak genda menurut ketukan pada pita rekaman itu !. Sebutkan jenis gerak yang dialami benda !
vt = vo + at
s = vo t + ½ at2
vt2 = vo2 + 2as
s = .t
Hampir semua gerak yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak lurus berubah beraturan. Namun demikian ada
juga yang kombinasi antara GLB dan GLBB secara berselang-seling.
Grafik atau kurva perubahan jarak terhadap perubahan waktu dapat di tunjukkan sebagai berikut.
s
t
Adapun grafik perubahan kecepatan terhadap perubahan waktu dapat di tunjukkan sebagai berikut.
v
t
Sedangkan grafik percepatan terhadap perubahan waktu dapat di tunjukkan sebagai berikut.
a
t
Aplikasi dari GLBB diantaranya adalah
1. Gerak seorang penerjun payung
2. Gerak mobil dalam balapan mobil
3. Gerak Jatuh Bebas
4. Gerak benda dilempar vertikal ke atas
5. Gerak benda dilempar vertikal ke bawah.
Contoh Soal
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 72 km/jam dalam waktu 2 menit mengalami percepatan 5 m/s2 . Tentukan jarak yang
ditempuh dan kelajuan akhirnya !
Jawab
Diketahui vo = 72 km/jam = 20 m/s
t = 2 menit = 120 sekon
a = 5 m/s2
Ditanya s = ? v t = ?
s = vo t + ½ a t2
= 20 x 120 + ½ 5 (120)2
= 36240 m
vt = vo + a t
= 20 + 5 x 120 = 620 m/s
Tugas
10 m/s
8 m/s
0 5 8 10 12 15 t (sekon)
2. Sebuah mobil mula-mula diam kemudian bergerak dengan percepatan 4 m/s . Bersamaan dengan itu seseorang mengendari
2
sepeda motor dengan kecepatan tetap 8 m/s. Kapan dan dimana mobil dan motor berpapasan jika mula-mula bergerak :
3. Gerak Vertikal
a. Gerak Vertikal ke Atas
Gerak Benda dilempar vertikal keatas (GVA) merupakan GLBB yang mengalami perlambatan dimana gesekan udara diabaikan
dan percepatan benda a = – g, g = percepatan gravitasi bumi.
Ketika benda mencapai titik puncak , kecepatan benda sama dengan nol atau
V = 0 , waktu untuk mencapai titik puncak ( t ) dapat ditentukan dengan persamaan kecepatan
t p
B
Persamaan pada GLBB
S = vo t + ½ at2
vt = vo + at
vt2 = vo2 + 2aS
Untuk gerak vertikal ke atas s=h dan berlaku a = -g
h = vo t – 1/2g t 2
v = vo – g t
t
vt2 = vo2 2gh
b. Gerak Vertikal ke Bawah
Gerak vertikal ke bawah (GVB) merupakan GLBB dimana benda dilempar ke bawah dengan kecepatan awal tertentu dan
gesekan udara diabaikan atau ditiadakan sebagai berikut :
v = vo + g t
t
Gambar di atas merupakan contoh gerak jatuh bebas (GJB) dari bola dan seekor kucing. Walaupun keduanya memiliki massa
yang berbeda akan tetapi mempunyai waktu jatuh yang sama. Hal ini disebabkan gesekan udara ditiadakan.
Gerak Jatuh Bebas merupakan gerak vertikal ke bawah tanpa kecepatan awal (v = 0 ) dan gesekan di udara diabaikan atau
o
h = 0 + 1/2 g t
2
v=0+gt
t
h=½gt 2
v = gt
t
vt2 = 2gh
Soal Analisa
t = 2 sekon.
2. Sebuah batu dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan 20 m/s dari tanah.
Tentukan ( g = 10 m/s2) :
1. Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik puncak
2. Tinggi benda ketika mencapai titik puncaik
3. Ketinggian benda saat 1 detik setelah dilempar
4. Waktu yang diperlukan batu untuk jatuh ke tanah lagi.
5. Kecepatan batu ketika tiba di tanah
Penyelesaian :
Diketahui v0 = 20 m/s g = 10 m/s2
Ditanya:
a. t = ….? v = 0
p t
v = vo – g t
t
0 = 20 – g t
t = 20 / 10 = 2 sekon
p
b. hmax = …..?
hmax = vo t – 1/2 g t2
= 20. 2 – ½ .10 .22 = 20 m
c. h = …. t = 1 sekon
h = vo t – 1/2 g t2 = 20 . 1 – ½ . 10 . 1 = 15 m
d. t = ….. (waktu naik dan turun)
S
e. v = ….?
t
v = vo – g t
t
= 20 – 10. 4
v = – 20 m/s ( tanda negatip menunjukkan arah kecepatan ke bawah)
t
Tugas
1.Pesawat terbang memerlukan panjang landasan 800 m untuk tinggal landas. Jika kecepatan pesawat saat roda pesawat terangkat
naik adalah 7200 km/jam dan pesawat mula-mula diam, berapa percepatan yang diperlukan pesawat itu ?
2.Bus malam Lorena melaju dengan kecepatan 800 m/s, dalam waktu 5 menit kecepatannya menjadi 1000 m/s. Tentukan
percepatan bus dan jarak yang ditempuh selama 5 menit itu !
3.Sebuah batu jatuh dari menara mercusuar setinggi 80 m. Hitung kapan batu mencapai tanah dan kecepatan ketika mencapai tanah.
Soal Latihan
Kerjakan dengan benar !
1. Pesawat terbang memerlukan panjang landasan 800 m untuk tinggal landas. Jika kecepatan pesawat saat roda pesawat
terangkat naik adalah 7200 km/jam dan pesawat mula-mula diam, berapa percepatan yang diperlukan pesawat itu ?
2. Bus malam Lorena melaju dengan kecepatan 800 m/s, dalam waktu 5 menit kecepatannya menjadi 1000 m/s. Tentukan
percepatan bus dan jarak yang ditempuh selama 5 menit itu !
3. Sebuah batu jatuh dari menara mercusuar setinggi 80 m. Hitung kapan batu mencapai tanah dan kecepatan ketika mencapai
tanah.
4. Sebuah bola kasti dilempar keatas dengan kecepatan 60 m/s.Hitunglah
A. Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik puncak
B. Tinggi benda ketika mencapai titik puncak
C. Ketinggian benda saat 1 detik setelah dilempar
D. Waktu yang diperlukan batu untuk jatuh ke tanah lagi.
E. Kecepatan batu ketika tiba di tanah
4. Penerapan GLB dan GLBB
a. Menganalisa grafik v – t untuk berbagai gerakan benda
Sebagaimana kamu ketahui pada bahasan sebelumnya berbagai gerak lurus adalah gerak lurus beraturan (GLB), gerak
lurus berubah beraturan dipercepat dan diperlambat serta perpaduan gerak-gerak tersebut. Berkut ini merupakan hubungan grafik
v – t beserta cara menentukan jarak yang ditempuh benda
V v
t
s = luas persegi panjang = v x t (gambar kiri)
0 t1 t2 t3 t
s = (luas persegi dari 0 – t ) + (luas segitiga dari (t – t ) –( luas segitiga t – t )
1 1 2 2 3
vperahu
Contoh soal:
Sebuah perahu motor menyeberangi sungai dengan kecepatan 4 m/s dengan arah tegak lurus arus air sungai.Jika kecepatan arus
sungai 2 m/s tentukan jarak yang ditempuh perahu setelah 2 sekon.
Penyelesaian
Diketahui : v = 4 m/s v = 2 m/s
p a
t = 2 sekon
Ditanya S = …?
Jawab: v =
R = = 2 m/s
S = v . t = 2
R .2=4 m
Tugas
1. Seseorang benda menyeberangi sungai, yang lebarnya 420 m kecepatan arusnya 2 1/2 m/s. Jika ia mengarahkan perahunya
siku-siku pada tepi sungai dengan kecepatan tetap sebesar 2 5/8 m/s, tentukanlah :
Pada
arah sumbu X benda mengalami GLB sedangkan pada arah sumbu Y benda mengalami GLBB akibat perpaduan kedua gerak itu
benda menempuh lintasan melengkung dan akhirnya jatuh kembali ke bumi. Secara mendalam gerak parabola semacam ini akan
dipelajari kelak di kelas XI
Persamaan pada sumbu x : v = v cos x o
x = v cos . t
o
y = v sin . t – g . t
o
2
tg =
Syarat benda mencapai titik tertinggi adalah v = 0 y
t =
max substitusikan ke : y = v sin . t – g . t
o
2
di dapat :
ymax =
Syarat mencapai titik terjauh adalah y = 0 atau waktu yang di tempuh benda adalah :
di dapat :
xmax =
Soal Latihan
Kerjakan dengan benar !
1. Sebuah peluru ditembakkan vertikal keatas dari kedudukan ( 0,25 m ) dengan kecepatan awal 20 m/det dan percepatan
grafitasi g = 10 m/det . 2
=
Namun bila tabung diisi udara batu mencapai dasar lebih dahulu karena bulu ayam terhambat oleh gesekan dengan
udara. Lihat gambar kiri.
Tugas
Buatlah perbandingan jenis gerak yang dilakukan oleh dua orang atlet menurut gambar berikut ini. Bagaimana kecepatan masing-
masing atlet dalam selang waktu yang sama? Apakah keduanya memiliki percepatan? Jelaskan pula tentang jarak yang ditempuh
keduanya dalam selang waktu yang sama!
1. Budi pergi ke sekolah naik sepeda. Jarak dari rumah ke sekolah 1,8 km dan kecepatan sepedanya konstan sebesar 3 m/s. Jika
masuk sekolah jam 07.00 jam berapa paling lambat Budi harus berangkat dari rumah.
2. Grafik hubungan antara jarak terhadap waktu pada gerak lurus beraturan adalah …
e
3. Sebuah benda mula-mula diam kemudian dipercepat 3 m/s . Setelah 5 detik kecepatannya menjadi …m/s
2
a.1, 2 dan 3 b. 1, 3 dan 4 c. 2;3 dan 4 d. 2 dan 4 e. 1,3 dan 4
6. Hasil ketukan ticker timer pada pita kertas saat terjadi gerak lurus dipercepat beraturan ditunjukan pada gambar….
a b c
d e
7. Grafik hubungan antara kecepatan dan waktu pada gerak lurus diperlambatberaturan adalah …
8. Sebuah kelereng kecepatan mula-mula 2 m/s setelah 8 sekon kecepatannya menjadi 9,6 m/s. Percepatan kelereng sebesar …
m/s
9. Sebuah mobil berkecepatan 72 km/jam kemudian direm dengan perlambatan 10 m/s . Berapa lama mobil akan berhenti.
2
10. Sebuah batu dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 40m di atas tanah. Jika g = 10m/s maka kecepatan batu saat
2
11. Grafik berikut menyatakan hubungan antara kecepatan v terhadap waktu t dari sebuah mobil yang bergerak lurus. Jarak yang
ditempuh dalam waktu 6 sekon adalah ….m
a.10 b.20 e 40
c. 24 d. 36
v (m/s)
6 9 t ( s)
12. Sebuah benda dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal 10 m/s dan ketinggian 15 m di atas tanah. Apabila percepatan
gravitasi 10 m/s , benda akan sampai di tanah setelah ….sekon
2
a. 3 b.4 c.5 d. 6 e. 7
13. Sebuah rakit menyeberangi sungai dengan arah kecepatan tegak lurus terhadap arus sungai. Kecepatan rakit 0,3 m/s dan
kecepatan arus 0,4 m/s. Rakit mencapai seberang dalam waktu 150 sekon. Lebar sungai adalah …. m
14. Grafik berikut ini merupakan hubungan kecepatan v terhadap waktu t. Bila jarak yang ditempuh mobil selama 4 sekon adalah
48 m. maka kecepatan awal mobil V adalah …m/s 0
v (m/s)
20
v0
t (s)
0 4
15. Grafik berikut ini merupakan hubungan kecepatan dan waktu..Berdasarkan grafik yang mempunyai percepatan terbesar
adalah …
0 t
16. Sebuah benda dengan massa 1 kg, jatuh bebas dari ketinggian 10 meter. Jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s , maka
2
a. 25 m/s d. 10 m/s
b. 20 m/s e. 5 m/s
c. 15 m/s
17. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 31,25 m. Jika percepatan gravitasi bumi di tempat itu 10 m/s , maka pada saat
2
a. 10 ms d. 20,6 ms
-1 -1
b. 5 ms e. 25 ms
-1 -1
c. 20 ms -1
18. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian h tanpa kecepatan awal. Jika percepatan gravitasi bumi di tempat itu g, maka
kecepatan bola pada waktu akan tiba di tanah adalah ….
a. √(2h/g) d. √(2h)
b. √(2g/h) e. √(gh)
c. √(2gh)
19. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s. Kemudian benda tersebut diberi gaya searah dengan kecepatan sebesar
30 N. Jika massa benda 1 kg, hitunglah kecepatan benda setelah bergerak sejauh 10 m !
a. 15 m/s d. 50 m/s
c. 25 m/s
20. Dari sebuah menara yang tingginya 100 m dilepaskan suatu benda. Jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s , maka kecepatan
2
c.10 m/s
21. Sebuah mobil bergerak dari keadaan diam dan mencapai kecepatan 40 m/s selama waktu 20 sekon. Percepatan rata-rata mobil
tersebut adalah ….
a. 0,2 ms d. 80 ms
-2 -2
b. 2 ms e. 800 ms
-2 -2
c. 20 ms -2
22. Massa benda 0,4 kg dilempar vertikal ke atas hingga mencapai ketinggian 5 meter. Jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s ,
2
a. 2 m/s d. 5 m/s
b. 4 m/s e. 10 m/s
c. 5 m/s
23. Misalkan jarak kota A – B adalah 180 km. Sebuah bus berangkat dari kota A pukul 08.00 dan sampai di kota B pukul 12.00.
Kecepatan rata-rata bus tersebut adalah ….
c. 17,5 m/s
24. Sebuah roket meluncur dengan kecepatan awal 4 m/s mendapat percepatan tetap 0,3 ms . Setelah 2 menit kecepatan roket itu
-2
adalah . . . .
a. 40 m/s
b. 36 m/s
c. 4,6 m/s
d. 4,3 m/s
e. 4 m/s
25. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h meter. Jika percepatan gravitasi bumi = g ms , tulis rumus yang menyatakan
-2
c. h = 2 g.t
26. Sebongkah batu yang massanya 2 kg, dilepaskan dari ketinggian 200 m dari permukaan tanah. Apabila percepatan gravitasi
bumi = 10 ms , kecepatan bongkahan batu tatkala melewati titik yang berada pada ketinggian 120 meter dari permukaan
-2
tanah adalah ….
c. 120 m/s
27. Benda yang massanya 1 kg berada di tempat yang tingginya 25 m, kemudian kecepatan benda tersebut adalah ….
a. 50 m/s
b . 32,5 m/s
c. 15 m/s
d. 12,5 m/s
e. 10 m/s
28. Sebuah benda bergerak lurus menurut grafik posisi (x) terhadap waktu (t)
di bawah ini :
X (m)
50
40
30
20
10
t (s)
0 2 3 4 5 6
1. 20
2. 16
3. 12
4. 9
5. 5
29. Di bawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri gerak lurus berubah beraturan adalah : …
1. kecepatannya berubah secara beraturan.
2. Percepatannya tetap dan = 0
3. Percepatannya sebanding dengan perubahan kecepatannya.
4. kecepatan awalnya selalu nol.
5. Berlaku persamaan v = v + 2ast
2
o
2
30.
v (m/det)
30
20 B
0 5 t (det)
Dua buah mobil A dan B bergerak lurus dari tempat yang sama dan menuju
arah yang sama dalam waktu bersamaan menurut grafik di atas, maka waktu
1. 5
2. 10
3. 15
4. 20
5. 30
Soal Uraian
Jawablah Pertanyaan dan soal berikut dengan benar!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan dan kelajuan serta berilahcontohnya !
7. Carilah lima contoh peristiwa yang termasuk gerak lurus berubah beraturan !
9. Titik X dan Y mulai bergerak secara serentak dari titik A. Jika dalam waktu 10 sekon X sampai di B dan Y sampai di C.
Tentukan kecepatan rata-rata titik X dan titik Y
C A B
-70 m 0 10m 80 m
10. Sebuah batu dijatuhkan dari atas menara yang tingginya 100 m tanpa kecepatan awal, jika g = 10 m/s Berapa waktu yang
2
11. Sebuah pesawat terbang memerlukan kecepatan 360 km/jam untuk tinggal landas. Jika panjang landasan yang tersedia 2 km.
Berapa percepatan pesawat untuk dapat tinggal landas?.
12. Seorang sopir taksi sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan 30 m/s. Tiba-tiba seorang anak menyeberang
jalan sambil berlari dan melintas di depan mobil selama 0,7 sekon. Jika sopir taksi dapat memperlambat mobilnya maksimum
sebesar 5 m/s dan berhenti. Berapa jarak minimum anak dan mobil ketika menyeberang jalan agar tidak tertabrak mobil
2
13. Grafik hubungan kelajuan mobil A dan B masing-masing terhadap waktu digambarkan sebagai berikut
V (km/jam) A
40 B
20
3 t (jam)
14. Sebuah titik materi dilemparkan dengan kecepatan awal 60 m dengan sudut elevasiq sehingga mencapai tinggi maksimum 45
m di atas tanah. Hitung q.
15. Sebuah benda A bergerak lurus dengan kecepatan tetap 10 m/s dari P, 10 detik kemudian berangkatlah B dari Q menuju arah
yang sama dengan A berkecepatan awal 5 m/s dan percepatan tetap 2 m/s , Jika PQ segaris dan berjarak 40 m, hitunglah
2
16. Sebuah benda A bergerak lurus dengan kecepatan tetap 10 m/s dari P, 10 detik kemudian berangkatlah B dari Q menuju arah
yang sama dengan A berkecepatan awal 5 m/s dan percepatan tetap 2 m/s , Jika PQ segaris dan berjarak 40 m, hitunglah
2
17. Sebuah benda dilemparkan ke atas dengan sudut elevasi 37 dan kecepatan awal 50 m/s. Hitunglah koordinat kedudukannya
o
18. Sebuah benda dijatuhkan bebas dari ketinggian 25,6 meter dari tanah, jika g = 9,8 m/s hitunglah waktu benda mencapai
2
19. v (m/s)
t (det)
6
Sebuah partikel bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan kelajuan seperti dilukiskan oleh grafik v-t di atas, Tentukan jarak yang
ditempuh benda selama 4 detik !
20. v(m/s)
8
0 4 8 10 t (detik)
Sebuah benda melakukan gerak lurus sepanjang sumbu x dengan kelajuan menurut grafik v-t di atas, pada saat t = 0, x = 4
meter. Hitung kecepatan rata-rata 10 detik pertama gerak benda tersebut.!
21. v(m/s)
4 2 t (s)
.
2 4 6
Suatu partikel bergerak sepanjang sumbu x dengan kelajun seperti grafik. Mula-mula partikel ada di x = 2 meter. Tentukan
kecepatan rata-rata partikel tersebut dari mula-mula sampai t = 6 detik !
22. Sebuah benda dengan massa 1 kg, jatuh bebas dari ketinggian 10 meter. Jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s , Berapa
2
23. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 31,25 m. Jika percepatan gravitasi bumi di tempat itu 10 m/s , Tentukan kecepatan
2
24. Suatu benda jatuh bebas dari ketinggian tertentu ke tanah. Apabila gesekan dengan udara diabaikan, Faktor apasajakah yang
mempengaruhi kecepatan benda pada saat mengenai tanah ?
25. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian h tanpa kecepatan awal. Jika percepatan gravitasi bumi di tempat itu g, Rumuskanlah
kecepatan bola pada waktu akan tiba di tanah !
26. Dari sebuah menara yang tingginya 100 m dilepaskan suatu benda. Jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s , Berapa
2
28. Benda yang massanya 1 kg berada di tempat yang tingginya 25 m, kemudian benda tersebut jatuh bebas. Jika telah
menempuh jarak 5 meter, berapa kecepatan benda tersebut ?
Glosarium
· Analisa Grafik = suatu metoda mengaanalisa gerak melalui grafik kartesius.
· Gerak Lurus Berubah Beraturan = gerak lurus dengan kecepatan selalu berubah.
· Kecepatan Rata-rata = perbandingaan antara jarak total yang ditempuh dengan waktu keseluruhan.
· Perpindahan = garis lurus terpendek yang menghubungkan titik awal dan titik akhir, tanpa mempedulikan
lintasannya.
Indeks Subjeks Halaman
· Analisa Grafik 93
· Gerak Lurus 96
· Gerak Parabola 110
· Jarak 90
· Kecepatan Rata-rata 91
· Kecepatan sesaat 91
· Percepatan 95
· Perpindahan 90
Indeks Author Halaman
· Bresnick 90
· Sears, Zemansky 93
Daftar Pustaka
Bresnick, Stephen D. (2002), Intisari Fisika, Jakarta, Hipokrates.
Sears, Francis Weston & Maark W. Zemansky (1991), Fisika untuk Universitas 1,Jakarta, Binacipta.
3. Data
Dari data tersebut alat–alat ukur yang tepat untuk mengukur besaran pokok ditunjukkan data nomor ….
a. 1 dan 3
b. 3 dan 4
c. 3 dan 5
d. 1 dan 5
e. 2 dan 3
a. kg m s2 -1
b. kg m s 2 -2
c. kg m s2 -3
d. kg m s 2 2
e. kg m s
2 3
a. voltmeter
b. speedometer
c. ohmmeter
d. ampermeter
e. anemometer
a. gaya
b. usaha
c. daya
d. momentum
e. tekanan
a. neraca
b. jangka sorong
c. micrometer
d. mistar
e. meteran
a. 2,75. 10 -2
b. 2,75. 10 -3
c. 2,75. 10 -4
d. 2,75.10 -5
e. 2,75.10 -6
a. 1 saja
3 Daya Kg m s
2 -3
ML T
2 -3
b. 1 dan 2 saja
c. 1, 2 dan 3
d. 1 dan 3 saja
e. 2 dan 3 saja
10. Dua buah vektor sebesar 8 N dan 6 N masing-masing membentuk sudut 0 dan 60 terhadap sumbu x positip. Besarnya resultan
0 0
a 2
b. 3
c. 4
d. 12
e. 14
11. Dua gaya sama besar bertitik tangkap sama ternyata membentuk resultan yang nilainya sama dengan gaya tersebut, maka sudut
apit antar kedua gaya tersebut adalah …
a. 150 0
b. 120 0
c. 90 0
d. 60 0
e. 45 0
a. 120 0
b. 90 0
c. 60 0
d. 45 0
e. 30 0
e. GLBB
14. Eko mengendarai sepeda motor menempuh jarak 108 km dalam waktu 2 jam, maka kecepatannya ….m/s
a. 110
b. 60
c. 54
d. 15
e. 216
15. Sebuah benda bergerak lurus dengan kecepatan tetap 60 m/s, maka dalam waktu 5 sekon perpindahan benda tersebut …
a. 0,66 m
b. 12 m
c. 55 m
d. 300 m
e. 65 m
a. kecepatan tetap
c. percepatan tetap
d. percepatan berubah
e. Percepatan nol
17. Sebuah bus bergerak dengan kecepatan 40 km/jam sepanjang 20 km, maka waktu yang diperlukan adalah … jam
a. 2
b. 1
c. 0,5
d. 0,2
e. 0,1
18. Sebuah mobil berjalan 20 m/s direm hingga berhenti dalam waktu 4 detik, maka jarak yang ditempuh selama pengereman adalah
….meter
a. 5
b. 20
c. 40
d.80
e. 100
19. Kecepatan mobil diperbesar dari 10 m/s menjadi 30 m/s dan menempuh jarak 200 m. Maka percepatan mobil tersebut adalah
….m/s 2
a. 2
b. 4
c. 8
d. 9
e 10
20. Jika suatu kendaraan bergerak dengan arah dan kecepatan tetap selama 10 menit, gerak semacam ini adalah . …
21. Benda A dan B berada di atas tanah, kemudian saling dijatuhkan bebas. A lebih dahulu dijatuhkan baru kemudian B, maka jarak
antara A dan B selama masih bergerak di udara adalah …….
a. tetap
b. mengecil
c. membesar
22. Pada suatu saat terlihat kilat dan 10 detik kemudian terdengar suara gunturnya. Apabila kecepatan cahaya sebesar 3.10 m/s dan
8
kecepatan bunyi 340 m/s, maka jarak antara asal kilat dan pengamat adalah …..
a. 34 m
b. 3400 m
c. 10200 m
d. 3.10 m
8
e. 3.10 m
9
24. Suatu benda jatuh bebas dari ketinggian tertentu ke tanah. Apabila gesekan dengan udara diabaikan, kecepatan benda pada saat
mengenai tanah ditentukan oleh . . ..
e. massa dan ketinggiannya
25. Air dari sebuah bendungan jatuh mengenai roda turbin dengan kecepatan 30 m/s. Bila g = 10 m/s , tinggi bendungan
2
tersebut adalah ….m
a. 15
b. 25
c. 45
d. 55
e. 60
Soal Uraian
Jawablah dengan Benar!
1. Apa perbedaan besaran vektor dan besaran skalar ? Berilah contohnya masing-masing lima macam !
6. Sebuah balok massanya 50 gram berbentuk kubus dengan panjang rusuk 4 cm. Bagaimana cara menentukan
volumenya ? Berapakah massa jenisnya ?
7. Tulislah hasil
pengukuran berikut ini
a
c
8. Temukan dimensi dari beda potensial listrik. Hambatan listrik, konstanta gravitasi umum, konstanta Coulomb!
9. Resultan dua buah vektor yang saling tegak lurus adalah 35 satuan. Salah satu vektor besarnya 28 satuan. Hitunglah besar vektor
yang lain.
10. Resultan dua buah vektor yang besarnya 13 satuan dan 14 satuan adalah 15 satuan. Jika sudut yang diapit oleh vektor semula
yaitu q, maka hitunglah tg q.
12. Sebuah benda ditarik oleh dua buah gaya masing-masing besarnya 6 newton. Kedua gaya itu membentuk sudut 60 . Berapakah
0
13. Jika V = i + 3j
1
V = 3i – 2j
2
V = 4i – 4j
3
Hitunglah:
a. V x (V + V )
1 2 3
b. (V x V ) . V
1 2 3
v 0 8 satuan
1
0
v 45 2
2
0
satuan
v 60 6 satuan
3
0
v 135 4
4
0
satuan
v 180 4 satuan
5
0
v 240 6 satuan
6
0
Tentukan resultan dari keenam vektor tersebut dan arah yang dibentuk resultan tersebut dengan sumbu x.
15. Seseorang berjalan ke arah utara sejauh 4 m dan kemudian berlari ke arah selatan sejauh 6 m selama 4 detik. Tentukan:
16. Suatu mobil bergerak dipercepat beraturan dengan kecepatan awal 7,2 km/jam dan mempunyai percepatan 4 m/det . Setelah 2
menempuh jarak 112 m, gerakannya menjadi beraturan dengan kecepatan yang didapat pada saat itu. 15 detik kemudian
diganti lagi dengan perlambatan yang beraturan sebesar 8 m/det .
2
17. Pada sebuah benda yang mula-mula berada dalam keadaan diam bekerja suatu gaya yang berlawanan arah dengan gaya semula
sebesar 2,25 kg mulai bekerja pada benda itu. Sehingga setelah 60 detik benda berhenti. Hitung gaya tersebut (g = 10 m/det )
2
18. Sebuah kapal udara terbang dengan kecepatan 400 km/jam. Pada ketinggian tersebut ada angin dari barat dengan kecepatan 250
km/jam. Apabila arah yang dituju adalah tepat utara, dengan haluan berapa kapal udara itu harus dikemudikan? Dan berapa
kecepatan dasarnya?
19. Dari suatu tempat setinggi 600 m dari tanah ditembakkan suatu peluru dengan arah tegak lurus ke atas serta mempunyai
kecepatan awal 80 m/det. Berapa detik kemudian harus dilemparkan dari tempat tersebut suatu benda tegak lurus ke bawah
dengan kecepatan 25 m/det supaya benda dan peluru itu jatuh di tanah secara bersamaan? (g = 10 m/det )2
20. Sebuah mobil bergerak pada suatu jalan yang lurus pengemudi mencatat laju yang tertulis pada spedometer dan membuat grafik
v-t seperti gambar di bawah ini.
s (meter)
300
-200
3 5 7 t (menit)
a. Tentukan berapa jarak yang ditempuh dalam waktu 7 menit
Periode dan frekuensi berhubungan satu sama lain. Hubungan antara periode dan frekuensi sebagai berikut.
T = atau f =
2. Kecepatan Anguler dan Kecepatan Tangensial
Benda yang bergerak dalam lintasan melingkar menempuh busur lingkaran s dalam selang waktu tertentu t. Bila perubahan
busur lingkaran yang ditempuh sama tiap selang waktu yang sama, maka gerak melingkar semacam ini disebut gerak melingkar
beraturan.
Kelajuan tangensial (besar dari kecepatan tangensial ) atau sering disebut dengan kelajuan linier dirumuskan dengan :
v =
Arah vektor kecepatan tangensial selalu tegak lurus dengan arah vektor jari-jari dengan arah gerak benda
Jika s adalah keliling lintasan yang ditempuh benda dalam satu periode waktu maka
s = 2 r dan (t =T) sehingga kelajuan tangensial dirumuskan menjadi :
v =
Substitusikan T = ke dalam persamaan tersebut maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut.
v = 2 r f
v
s v
r
Gambar . Gerak melingkar memiliki dua kecepatan yaitu kecepatan tangensial dan kecepatan anguler.
Sudut yang ditempuh benda dalam selang waktu tertentu dinamakan kelajuan anguler atau kecepatan sudut benda dan pada gerak
melingkar beraturan selalu sama dalam selang waktu yang sama, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut.
=
Apabila sudut yang ditempuh benda dalam satu periode waktu t = T adalah = 2radian, maka kelajuan anguler dalam gerak
melingkar beraturan dirumuskan;
=
Tempatkan T = ke dalam persamaan tersebut maka akan diperoleh hubungan antara kelajuan anguler dengan frekuensi sebagai
berikut.
= 2 f
Hubungan antara kelajuan tangensial dengan kelajuan anguler dapat ditentukan dari;
= r
Persamaan hubungan antara kelajuan tangensial dengan kelajuan anguler tersebut dapat lebih disederhanakan menjadi sebagai
berikut.
v = .r
3. Percepatan Anguler dan Percepatan Tangensial
Dalam gerak melingkar beraturan selalu memiliki kelajuan anguler konstan. Perubahan kecepatan anguler tiap satuan waktu
dinamakan dengan percepatan anguler.
=
Karena gerak melingkar beraturan sama dengan nol maka = 0. Percepatan anguler tidak nol melainkan konstan yaitu pada
gerak melingkar berubah beraturan
Percepatan linier atau tangensial diperoleh dengan membagi perubahan kecepatan linier dengan selang waktu.
a=
Pada gerak melingkar beraturan v = 0 sehingga diperoleh a = 0. Sedangkan pada gerak melingkar beraturan nilai a = konstan.
4. Percepatan Sentripetal
Jika suatu benda yang mengalami gerak melingkar beraturan mempertahankan kecepatan tetap yang dimilikinya, berarti ada
percepatan yang selalu tegak lurus dengan arah kecepatannya, sehingga lintasannya selalu lingkaran. Percepatan yang diperlukan
mengarah ke arah pusat lingkaran dan disebut percepatan sentripetal. Menurut Sears dan Zemansky, karena arahnya yang ke pusat
inilah maka percepatan itu disebut percepatan sentripetal atau percepatan radial yang berarti mencari pusat.
Y X
v
v2 v1
v = v2 - v1
Gambar Benda mengalami gerak melingkar berpindah dari titik X ke titik Y
Benda yang bergerak dengan kecepatan v1 di titik X dan kecepatan v2 di titik Y pada suatu lingkaran berjari-jari r, menempuh
busur lingkaran sepanjang s = .r , maka analog dengan itu besar selang kecepatannya sebesar v = .v, sehingga percepatan
sentripetalnya adalah
a =
a =
karena =
maka a = .v
Substitusikan persamaan v = .r maka diperoleh a = 2. r atau a =
Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat dimanapun benda itu berada dan selalu tegak lurus dengan vektor
kecepatannyan
Gambar Arah percepatan sentripetal selalu tegak lurus vektor kecepatannya
5. Hubungan Antara Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
Antara Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) memiliki hubungan kesetaraan besaran-
besaran geraknya. Perhatikan tabel berikut ini.
s = . r
v = . r
a = . r
Contoh Soal
1.Sebuah roda berbentuk cakram homogen berputar 7.200 rpm. Hitunglah kecepatan linier sebuah titik yang berada 20 cm
dari sumbu putarnya.
Diketahui : = 7.200 rpm = 7.200 x = 240 rad/s
r = 20 cm = 0,2 m
Ditanya : v =…?
Jawab : v = .r
v = 240x 0,2 = 48 m/s
1. Suatu titik materi bergerak melingkar beraturan. Dua detik yang pertama menempuh busur sepanjang 40 cm, Bila jari-jari
lingkaran 5 cm, maka :
A. Tentukan kelajuan liniernya.
B. Tentukan kelajuan angulernya.
C. Dispacement angulernya ( sudut pusat yang ditempuh )
Diketahui : t = 2 s
s = 40 cm = 0,4 m
r = 5 cm = 0,05 m
Ditanya : a. v =…?
b. = …?
c. =….?
Jawab : a. v =
v = = 0,2 m/s
b. = = = 4 rad/s
c. = = = 8 rad atau = . t = 4 x 2 = 8 rad
1. Sebuah tamiya berputar mengikuti lintasan melingkar dengan kelajuan tetap 3 m/s dan periode 2 s. Jika jari-jari lintasan
lingkaran adalah 1 m, tentukan;
a. percepatan sentripetal tamiya
b. perubahan kecepatan tangensial tamiya selama bergerak 1 s, dan percepatan rata- rata tamiya selama itu.
Penyelesaian
v = 3 m/s
T=2s
r=1m
a. a = = = 9 m/s
s
2
Uji Kompetensi I
Jawablah Pertanyaan dan Soal Berikut dengan Benar!
1. Titik X dan Y mulai bergerak secara serentak dari titik A. Jika dalam waktu 10 sekon X sampai di B dan Y sampai di C.
Tentukan kecepatan rata-rata titik X dan titik Y
Y
X
CAB
-70 m 0 10m 80 m
1. Sebuah batu dijatuhkan dari atas menara yang tingginya 100 m tanpa kecepatan awal, jika g = 10 m/s Berapa waktu yang
2
4. Grafik hubungan kelajuan mobil A dan B masing-masing terhadap waktu digambarkan sebagai berikut
V (km/jam) A
40 B
20
1. t (jam)
Kapan kedua mobil A dan B dapat menempuh jarak yang sama.
1. Sebuah benda A bergerak lurus dengan kecepatan tetap 10 m/s dari P, 10 detik kemudian berangkatlah B dari Q menuju
arah yang sama dengan A berkecepatan awal 5 m/s dan percepatan tetap 2 m/s , Jika PQ segaris dan berjarak 40 m,
2
246
Suatu partikel bergerak sepanjang sumbu x dengan kelajun seperti grafik. Mula-mula partikel ada di x = 2 meter.
Tentukan kecepatan rata-rata partikel tersebut dari mula-mula sampai t = 6 detik !
1. Sebuah benda dengan massa 1 kg, jatuh bebas dari ketinggian 10 meter. Jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s , Berapa
2
4. Benda yang massanya 1 kg berada di tempat yang tingginya 25 m, kemudian benda tersebut jatuh bebas. Jika telah
menempuh jarak 5 meter, berapa kecepatan benda tersebut ?
5. Sebuah sepeda dikendarai pada kecepatan 8 m/s sepanjang lintasan melingkar yang mempunyai radius 40 m. Jari-jari
roda sepeda adalah 2/ m, tentukan;
a. kecepatan anguler sepeda,
b. kecepatan anguler roda sepeda
1. Drum mesin cuci berputar 1200 putaran dalam 1 menit.
a. Berapa periode dan frekuensi drum?
b. Berapa kelajuan anguler drum?
c. Jika diameter drum adalah 40 cm, berapakah kelajuan tangensial suatu titik di permukaan drum?
1. Pada suatu saat kelajuan anguler sebuah keping CD yang berdiameter 12 cm adalah 314 rad/s.
a. Berapa frekuensi dan periodenya?
b. Tentukan kelajuan tangensial suatu titik yang berjarak 3 cm dan 6 cm dari pusat keping CD.
2.2. G a y a
Isaac Newton menemukan hukum-hukum Newton tentang gerak yang mendasari mekanika dalam Fisika, khususnya kinematika
dan dinamika. Selanjutnya beliau juga menemukan hukum gravitasi Newton yang menjelaskan secara gamblang interaksi benda-
benda di seluruh alam semesta ini.
1. Gaya
Gaya merupakan salah satu konsep fisika yang sangat abstrak. Gaya dapat berupa dorongan atau tarikan yang bekerja
pada sebuah benda.
Sebagai contoh mobil dapat bergerak karena didorong oleh gaya mesin, namun bila mobil mogok dan memerlukan
orang yang mendorong mobil mogok itu, dikatakan orang memberikan gaya dorong yang bersumber dari tenaga
ototnya.
Gambar. Mobil bisa bergerak karena adanya gaya mesin
Gaya dapat diartikan juga sebagai interaksi antara sebuah benda dengan lingkungannya. Sebagai contoh gaya gravitasi
matahari, bulan dan bumi seperti pada gambar. Gaya gravitasi adalah interaksi antara sebuah benda bermassa m dengan
benda lain di sekitarnya.
Secara umum gaya dapat ditimbulkan oleh listrik, magnet, elektromagnet, otot, gravitasi, gesekan, fluida, pegas,
partikel inti atom, dan sebagainya. Sehingga kita mengenal gaya listrik, gaya magnet, gaya elektromagnet, gaya otot,
gaya tegangan tali, gaya gesekan, gaya pegas, gaya apung/Archimedes, gaya inti, dan sebagainya.
Pada gaya pegas dapat membuat getaran beban yang dipasang di ujungnya apabila beban tersebut di tarik atau diberi
simpangan maksimum kemudian dilepas. Gerakan beban yang demikian itu disebut gerak harmonik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan
perubahan gerak. Dengan demikian jika benda ditarik/didorong dan sebagainya maka pada benda bekerja
gaya dan keadaan gerak benda dapat dirubah. Gaya adalah penyebab gerak. Gaya termasuk besaran
vektor, karena gaya ditentukan oleh besar dan arahnya.
Pengertian lain dari gaya adalah bahwa gaya merupakan penyebab timbulnya percepatan atau perlambatan. Besarnya
gaya atau beberapa gaya yang diberikan pada sebuah kilogram standard didefinisikan sebagai percepatan dengan
ketentuan bahwa bila gaya yang mempercepat 1 m/s sebuah massa kilogram standard didefinisikan sebesar 1 newton
2
(N).
Arah percepatan selalu searah dengan arah gaya. Arah tersebut ditunjukkan dengan arah anak panah. Sedangkan
panjang garis mewakili besar gaya.
Contoh
1. Gambarlah dua buah gaya yang setitik tangkap yang membuat sudut lancip.
Jawab:
1. Gambarlah dua buah gaya 80 N dan 100 N yang setitik tangkap dan mengapit sudut 50º
Jawab:
2. Resultan dari Beberapa Gaya
Gaya, demikian pula percepatan adalah besaran vektor, sehingga jika beberapa buah gaya bekerja pada sebuah benda,
maka gaya total yang bekerja pada benda itu merupakan jumlah vektor dari gaya-gaya tersebut yang biasa disebut
dengan resultan gaya ( R atau FR). Bila gaya- gaya bekerja pada benda mempunyai arah yang sama (berarti masing-
masing gaya saling membentuk sudut 0) maka resultan gaya dapat ditentukan dengan menjumlahkan gaya-gaya
tersebut secara aljabar. Persamaan resultan yang dimaksud dapat dituliskan sebagai berikut.
R = F + F
1 2
=
Dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut.
Penjumlah gaya segaris :
Bila gaya- gaya bekerja pada benda berlawanan arah ( berarti masing-masing gaya saling membentuk sudut 180) maka
resultan gaya dapat ditentukan dengan mengurangkan gaya-gaya tersebut secara aljabar. Persamaan resultan yang
dimaksud dapat dituliskan sebagai berikut.
R = F – F
1 2
Percobaan Mandiri
Tujuan :
Lakukan percobaan ini menggunakan dinamometer, dan beberapa buah beban logam.
1.Gantungkan sebuah bebah pada pengait dinamometer pada arah vertikal. Gaya berat beban ditunjukkan oleh skala
F1.
2. Gabungkan kedua beban dan pasang pada dinamometer kemudian catat gaya F2
3. Gambarlah skema gaya-gaya searah tersebut dan hitunglah resultan gayanya.
4. Ulangi untuk beban-beban yang berbeda
5. Buatlah laporan percobaanmu.
Contoh
Perhatikan gambar di bawah ini, di sana ada dua buah gaya 80 N dan 100 N yang bekerja di benda P dan kedua gaya
saling membentuk sudut 50. Untuk menghitung resultan gaya digunakan rumus resultan jajaran genjang sebagai
berikut.
Jawab:
F = F + F + 2F F cos
R 1
2
2
2
1 2
F = 16400 + 9280
R
F = 25680
R
F = 160 N
R
* Berat (w) merupakan besaran vektor di mana besarnya tergantung pada tempatnya ( percepatan gravitasi pada
tempat benda berada ).
Massa (m) sebuah benda adalah karakteristik benda itu yang mengkaitkan percepatan benda dengan gaya
(atau resultan gaya) yang menyebabkan percepatan tersebut. Massa adalah besaran skalar. Massa di mana-
mana selalu bernilai tetap, kecuali benda tersebut mengalami pengurangan materi, misalnya mengalami
pecah, sobek atau aus, maupun mengalami penambahan materi sejenis misalnya dua potong besi dilas
dengan bahan yang sama.
Berat sebuah benda dalam bahasa Inggris weight (w) adalah sebuah gaya yang bekerja pada benda tersebut
dari benda-benda lain (atau benda-benda astronomi). Gaya berat sebenarnya adalah gaya gravitasi pengaruh
benda astronomi terdekat terhadap benda tersebut. Benda astronomi yang paling dekat dengan kehidupan
kita adalah bumi, sehingga gaya berat sering dinyatakan secara matematis sebagai berikut :
w=mg
dimana m adalah massa benda, g menyatakan vektor percepatan gravitasi bumi yang bernilai 9,8 m/s atau 2
biasanya dibulatkan menjadi 10 m/s , dan w adalah gaya berat dalam satuan Newton (dalam SI) atau dyne
2
(dalam CGS).
Gaya berat adalah besaran vektor, sehingga bila sebuah benda bermassa m diletakkan di sekitar dua atau
lebih benda astronomi, maka gaya berat benda tersebut merupakan jumlah vektor dari setiap gaya berat yang
ditimbulkan olah masing-masing benda astronomi. Hal itu biasanya dijumpai pada sistem makro misalnya
pada sistem tatasurya. Bayangkanlah pada saat bumi, bulan dan matahari terletak dalam satu garis lurus,
maka pada tiap-tiap benda tersebut mengalami vektor resultan gaya berat/gravitasi yang ditimbulkan oleh
masing-masing benda astronomi disekitarnya.
Berat benda-benda di permukaan bumi tidak sama di setiap bagian bumi, berat benda di kutub lebih besar
daripada berat benda yang sama di khatulistiwa. Berat benda yang berada di ketinggian tertentu dari
permukaan bumi lebih kecil daripada berat benda yang sama di permukaan bumi. Hal itu disebabkan oleh
jarak benda kepusat bumi berpengaruh terhadap nilai gaya berat. Gaya berat berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara benda dengan pusat bumi. Lebih mendalam hal itu akan dikaji dalam pembahasan
tentang bab gravitasi.
1. Hukum-hukum Newton
Isaac Newton (1642 – 1727) dilahirkan di sebuah perkampungan Inggris di tahun Galileo meninggal. Pada mulanya dia seorang
yang sederhana dan kemudian dia bersinar menjadi seorang ilmuwan terbesar yang pernah dikenal. Di masa kecilnya dia sakit-
sakitan, suka bertengkar, dan seorang yang jarang bergaul. Itulah yang menyebabkan dia tidak pernah menikah sampai akhir
hayatnya. Ketika dia berusia 20 tahun, dia membeli sebuah buku astrologi di pekan raya, Dengan membaca buku tersebut dia
tidak bisa memahami tentang trigonometri. Kemudian dia membeli lagi buku trigonometri. Dia tidak mengikuti pendapat
geometri Euclid dalam buku Elements of Geometry itu. Dua tahun kemudian dia menemukan kalkulus diferensial. Pada tahun
1666, sebagai mahasiswa di Cambridge University dia berlibur di desa terpencil di Woolsthrope, tempat kelahirannya. Pada
tahun itu dia menemukan diferensial dan kalkulus integral, membuat penemuan fundamental tentang cahaya, dan mulai
memikirkan hukum gravitasi umum. Newton termasuk salah seorang yang kerap menyimpan karya-karyanya dan tidak segera
menerbitkannya.
1. Hukum I Newton
Sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam di tempatnya sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya,
misalnya gaya tektonisme/gempa, gaya mesin dari buldoser. Demikian pula bongkahan batu meteor di ruang angkasa
hampa udara sana akan terus bergerak selamanya dengan kecepatan tetap sampai ada gaya yang mengubah
kecepatannya misalnya gaya gravitasi suatu planet atau gaya lain yang menghentikannya misalnya tubrukan dengan
meteor lain. Memang benar bahwa sebuah benda akan tetap diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya.
Demikian pula sebuah benda akan tetap bergerak lurus beraturan (kecepatan benda tetap) jika gaya atau
resultan gaya pada benda nol. Pernyataan ini merupakan pernyataan alami, dan apabila digabung akan
merupakan rumusan hukum I Newton yang menyatakan bahwa :
Sebuah benda akan tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan jika tidak ada resultan gaya yang
bekerja pada benda itu. Jadi, jika jumlah gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah nol, maka ada dua kemungkinan
keadaan benda yaitu benda dalam keadaan diam atau benda sedang bergerak dengan kecepatan benda konstan.
Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan
tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.
Tentunya gaya-gaya konservatif seperti gaya berat dan gaya normal selalu ada dan sama besar serta berlawanan
sehingga saling meniadakan. Keadaan benda diam demikian itu disebut keseimbangan. Perhatikan gambar mainan
sederhana dari gabus, korek api, mur dan kawat yang tetap dalam kesetimbangan karena resultan gaya nol.
Jadi jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (F = 0), maka
percepatan benda juga sama dengan nol (a = 0) dan benda tersebut :
- Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau
- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
Bagian kedua dari pernyataan itu dapat dipahami sebagai berikut. Jika lintasan awal gerak benda itu perlu suatu
dorongan (yang dalam hal ini disebut gaya atau resultan gaya). Begitu pula bila diinginkan mengubah kecepatan benda
baik mempercepat atau memperlambat, maka juga diperlukan gaya. Jadi bila tidak ada gaya atau resultan gayanya nol
maka bentuk lintasan lurus dan kecepatan benda akan selalu tetap.
Jadi benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan awal jika benda tidak dikenai gaya atau resultan gaya. Hal
ini yang menyebabkan seringnya hukum I Newton disebut sebagai hukum kelembaman/inertia (malas/inert untuk
berubah dari keadaan awal).
Dalam persamaan matematis hukum I Newton sering dituliskan sebagai berikut.
F = 0
dimana F adalah resultan gaya yang bekerja pada benda.
Kesimpulan : F = 0 dan a = 0 Karena benda bergerak translasi, maka pada sistem koordinat Cartesius
dapat dituliskan
F = 0 dan F = 0.
x y
Gambar . Astronot di ruang tanpa bobot dapat diam melayang bila tidak ada gaya
Resultan gaya sama dengan nol membuat benda sangat lembam, contohnya seorang astronot tidak akan bergerak ke
mana-mana di ruang hampa bila Ia sendiri tidak mengubah resultan gaya menjadi tidak sama dengan nol. Cara yang
bisa dilakukan misalnya menghidupkan roket kecil di punggungnya atau menarik tali yang terikat di pesawat angkasa
luar (space shuttle).
2. Hukum II Newton
Bila ada resultan gaya yang timbul pada sebuah benda, dapat dipastikan benda tersebut akan bergerak dengan suatu
percepatan tertentu. Bila benda semula dalam keadaan diam akan bergerak dipercepat dengan percepatan tertentu,
sedangkan bila benda semula bergerak dengan kecepatan tetap akan berubah menjadi gerak dipercepat atau
diperlambat. Resultan gaya yang bekerja pada benda yang bermassa konstan adalah setara dengan hasil kali massa
benda dengan percepatannya. Pernyataan inilah yang dikenal sebagai hukum II Newton. Secara matematis hukum
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
F = m . a
dimana m adalah massa benda dalam satuan kg, a adalah percepatan benda dalam satuan m/s , 2
2. Jika pada beberapa benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku :
F =m . a
F + F – F = ( m + m ) . a
1 2 3 1 2
3. Jika pada benda bekerja gaya yang membentuk sudut dengan arah mendatar maka berlaku :
F cos = m . a
Hukum II Newton inilah yang boleh kita sebut sebagai hukum Newton tentang gerak.
3. Hukum III Newton
Hukum III Newton mengungkapkan bahwa, gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada masing-masing
benda adalah sama besar dan berlawanan arah.
Penekanan pada hukum ini adalah adanya dua benda, dalam arti gaya aksi diberikan oleh benda pertama, sedangkan
gaya reaksi diberikan oleh benda kedua. Hukum ini dikenal sebagai hukum aksi-reaksi, dan secara matematis dapat di
tuliskan sebagai berikut.
Faksi = – Freaksi
Yang menjadi penekanan dalam hukum ini adalah bahwa gaya aksi dan gaya reaksi yang terjadi adalah dari dua benda
yang berbeda, bukan bekerja pada satu benda yang sama. Gaya berat dan gaya normal pada sebuah buku yang
tergeletak di meja bukan merupakan pasangan gaya aksi-reaksi. Pasangan gaya aksi-reaksi adalah gaya berat buku
terhadap bumi w dengan gaya tairk bumi terhadap buku w’. Pasangan gaya aksi-reaksi lainnya adalah gaya berat buku
terhadap meja F dan gaya tekan meja terhadap buku (gaya normal) N. Bukan berarti di sini buku memiliki dua gaya
berat, melainkan gaya berat itu tetap satu yang ada sebagai gaya gravitasi (gaya medan) dan berfungsi sebagai gaya
sentuh terhadap meja.
N
wF
Gambar Gaya-gaya pada sebuah buku yang terletak di atas meja
Pasangan gaya aksi-reaksi misalnya pada seorang siswa yang menarik tali yang terikat pada paku di dinding. Gaya aksi
adalah gaya tarik anak pada tali. Gaya gesek pada tangan siswa yang timbul bukan gaya reaksi, melainkan gaya
tegangan tali itulah gaya reaksi
Perhatikan pula gambar orang yang mendorong kulkas berikut ini. Gaya dorong tangan orang terhadap
dinding kulkas F sebagai gaya aksi, dan karena sifat inersianya kulkas terasa menekan tangan orang
dengan gaya –F sebagai gaya reaksi. Pasangan gaya aksi-reaksi dalam kejadian tersebut F dan –F. Tanda
negatif hanya menunjukkan arah berlawanan.
Pernahkah Anda mengamati roda mobil yang berputar di jalan beraspal? Pasangan gaya aksi-reaksi menurut
hukum III Newton ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini. Putaran roda disebabkan karena adanya
gaya F yaitu gaya gesekan roda dengan jalan. Gaya inilah sebagai gaya aksi yang mana jalan aspal akan
memberikan gaya reaksi –F dengan arah berlawanan seakan gaya ini mendorong mobil maju ke depan.
Pada sistem gravitasi benda astronomi misalnya bumi terhadap benda lain yang terpisah sejauh r dari pusat bumi misalnya
pesawat ulang-alik yang mengangkasa tentunya ada gaya tarik bumi F terhadap pesawat. Gaya gravitasi F inilah sebagai gaya
aksi, yang mana menimbulkan gaya reaksi –F berupa gaya tarik pesawat terhadap bumi.
Gambar Pesawat ulang-alik yang mengangkasa meninggalkan bumi saling berinteraksi dengan bumi dengan gaya tarik F dan – F.
Gaya-gaya gravitasi inilah yang dinamakan dengan gaya aksi-reaksi. Gaya F bekerja pada pesawat akibat pesawat ditarik oleh
bumi. Sedangkan gaya – F bekerja pada bumi akibat bumi ditarik oleh pesawat.
Ketentuan penamaan gaya aksi dan gaya reaksi sebenarnya dapat dipertukarkan garena gaya-gaya itu munculnya saling
bersamaan satu sama lain.
1. Penerapan Hukum-hukum Newton
1. Aplikasi gaya-gaya pada sistem benda
1. Pada sebuah benda yang diam di atas lantai
Perhatikan beberapa keadaan dan besar gaya normal pada beberapa kasus lain.
Dua buah benda m dan m dihubungkan dengan karol tetap melalui sebuah
1 2
tali yang diikatkan pada ujung-ujungnya. Apabila massa tali diabaikan, dan
tali dengan katrol tidak ada gaya gesekan, maka akan berlaku persamaan-
persamaan sebagai berikut.
Bila m m maka sistem akan bergerak ke arah m dengan percepatan sebesar
1 2 1
a m/s .2
T = m .g – m .a T = m .g + m .a
1 1 2 2
Karena gaya tegangan tali di mana-mana sama, maka kedua persamaan dapat digabungkan dapat digabungkan :
m . g – m . a = m . g + m . a
1 1 2 2
m . a + m . a = m . g – m . g
1 2 1 2
( m + m ) . a = ( m – m ) . g
1 2 1 2
a=
Persamaan ini digunakan untuk mencari percepatan benda yang dihubungkan dengan katrol.
Cara lain untuk mendapatkan percepatan benda pada sistem katrol dapat ditinjau keseluruhan sistem :
Oleh karena itu semua gaya yang terjadi yang searah dengan arah gerak sistem
diberi tanda +, yang berlawanan diberi tanda .
F=m.a
w – T + T – T + T – w = ( m + m ) . a
1 2 1 2
( m – m ) . g = ( m + m ) . a
1 2 1 2
a=
2. Gaya gesek
Gesekan antara permukaan benda yang bergerak dengan bidang tumpu benda akan menimbulkan gaya gesek yang
arahnya senantiasa berlawanan dengan arah gerak benda.
Ada dua jenis gaya gesek yaitu :
gaya gesek statis (f ) : bekerja pada saat benda diam (berhenti) dengan persamaan :
s
f = N s s
gaya gesek kinetis (f ) : bekerja pada saat benda bergerak dengan persamaan :
k
f = . N k k
Gaya gesek merupakan gaya sentuh, artinya gaya ini muncul jika permukaan dua zat bersentuhan secara fisik, dimana gaya gesek
tersebut sejajar dengan arah gerak benda dan berlawanan dengan arah gerak benda. Untuk menentukan gaya gesek suatu benda
perhatikan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Upayakan kita menganalisis komponen-komponen gaya yang bekerja pada benda dengan menggambarkan uraian
gaya pada benda tersebut. Peruraian gaya-gaya ini akan membuat kita lebih memahami permasalahan lebih mudah.
2. Tentukan besar gaya gesek statis maksimun dengan persamaan :
fsmak = s . N
dimana :
fsmak = gaya gesek statis maksimum (N)
s = koefisien gesek statis. Nilai koefisien ini selalu lebih besar dibanding
nilai koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)
3. Tentukan besar gaya yang bekerja pada benda yang memungkinkan menyebabkan benda bergerak. Kemudian
bandingkan dengan gesar gaya gesek statis maksimum.
a. Jika gaya penggerak lebih besar dari gaya gesek statis maksimum, maka benda bergerak, sehingga gaya gesek yang bekerja
adalah gaya gesek kinetis, dengan demikian :
fk = k . N
dimana :
fk = gaya gesek kinetis (N)
k = koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)
b. Jika gaya penggerak sama dengan gaya gesek statis maksimum, maka benda dikatakan tepat akan bergerak, artinya masih
tetap belum bergerak, sehingga gaya gesek yang bekerja pada benda sama dengan gaya gesek statis maksimumnya.
c. Jika gaya penggeraknya lebih kecil dari gaya gesek statis maksimumnya, maka benda dikatakan belum bergerak, dan
gaya gesek yang bekerja pada benda sebesar gaya penggerak yang bekerja pada benda.
3. Penerapan Hukum Newton Pada Bidang Datar
Untuk memahami bekerjanya sebuah gaya - gaya pada bidang datar perhatikan analisis beberapa contoh soal berikut ini :
Contoh :
1. Sebuah buku bermassa 200 gram berada di atas meja yang memiliki koefisien gesek statik dan kinetik dengan buku
sebesar 0,2 dan 0,1. Jika buku di dorong dengan gaya 4 N sejajar meja, maka tentukan besar gaya gesek buku pada
meja ? (g = 10 m/s2)
Penyelesaian :
f = . N
smak s
f = . w
smak s
f = . m.g
smak s
f = 0,2 . 0,2.10
smak
f = 0,4 N
smak
F=4N>f smak
maka gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya gesek kinetis.
f = . N k k
f = . w k k
f = . m.g
k k
f = 0,1 . 0,2.10
k
f = 0,2 N
k
f = . w
smak s
f = . m.g
smak s
f = 0,3 . 10.10
smak
f = 30 N smak
F=5N<f smak
maka gaya gesek yang bekerja pada benda adalah gaya yang diberikan pada balok. Jadi gaya geseknya f =
F=5N
3. Akmal menarik balok di atas lantai kasar dengan gaya 10 N. Jika gaya tarik yang dilakukan Akmal
membentuk sudut 60° terhadap lantai, dan massa balok 8 kg, maka tentukan besar koefisien gesek
statisnya, saat balok dalam kondisi dalam keadaan tepat akan bergerak !
Penyelesaian :
Fy = 0
F cos = f smak
N + F sin 60° = w
N = w – F sin 60°
Fx = 0
F cos = f
F cos = (w – F sin 60°)
s
= 0,07
s
4. Saat Hafidz menghapus papan tulis, ia menekan penghapus ke papan tulis dengan gaya 8 N. Jika berat
penghapus 0,8 N dan koefisien gesek kinetis penghapus dan papan tulis 0,4, maka tentukan gaya yang
harus diberikan lagi oleh Hafidz kepada penghapus agar saat menghapus ke arah bawah kecepatan
penghapus adalah tetap !
P
enyelesaian :
A = gaya tekan pada penghapus ke
papan tulis (N)
N = gaya normal (N)
w = gaya berat penghapus (N)
B = gaya dorong ke penghapus
ke arah bawah (N)
f = gaya gesek dalam soal ini adalah gaya gesek kinetis (N)
Pada sumbu x, penghapus tidak mengalami pergerakan, sehingga resultan pada sumbu x atau sumbu mendatar adalah
nol
F = 0x
A–N=0
A=N
8 newton = N
N = 8 newton
Pada sumbu y, penghapus bergerak ke bawah dengan kecepatan tetap, percepatannya adalah nol,
sehingga pada sumbu y berlaku persamaan :
F = 0 y
f – w – B = 0
k
. N – w – B = 0
k
0,4 . 8 – 0,8 – B = 0
B = 2,4 N
5. Sebuah balok bermassa 400 gram berada di atas lantai datar dengan koefisien gesek statis dan kinetis
0,2 dan 0,1. Jika balok yang mula-mula diam diberi gaya mendatar sebesar 4 N selama 5 sekon, tentukan
percepatan yang dialami balok !
P
enyelesaian :
f = . N
smak s
f = . m . g
smak s
f = . m . g
smak s
St = vo . t + ½ . a. t2
St = 0 . 2 + ½ . 18. 22
St = 36 m.
7. Fitri mendorong balok yang mula-mula diam di atas lantai dengan koefisien gesek statis dan kinetis 0,3 dan 0,1.
Jika massa balok 4 kg dan gaya mendatar yang diberikan 20 N selama 5 s, maka tentukan kecepatan akhir dari
balok !
P
enyelesaian:
f = . N
smak s
f = . m . g
smak s
fsmak = 0,3 . 4 . 10
fsmak = 12 N
F = 20 N > fsmak, sehingga benda bergerak, dan besar gaya geseknya adalah gaya gesek kinetis.
f = k . N
f = k . m . g
f = 0,1 . 4 . 10
f=4N
F = m . a
F–f=m.a
20 – 4 = 4 . a
16 = 4 . a
a = 4 m/s 2
v = v + a . t
t o
v = 0 + 4 . 5
t
v = 20 m/s
t
8. Dua balok A dan B bertumpukan di atas lantai seperti gambar. Massa balok A yang berada di bawah adalah 3 kg
dan massa balok B yang di atas adalah 2 kg. Jika koefisien gesek statis dan kinetis antara balok A dan B adalah 0,3
dan 0,2, sedang koefisien gesek statis dan kinetis antara balok A dan lantai adalah 0,2 dan 0,1, maka tentukan
percepatan maksimum sistem agar balok B tidak tergelincir dari balok A yang ditarik gaya F !
Penyelesaian :
N
ba = gaya normal pada balok b terhadap
balok a
Nab = gaya normal pada balok a terhadap b
Na lantai= gaya normal pada balok a
terhadap lantai
wb = berat benda b
wa = berat benda a
fba = gaya gesek benda b terhadap a
fab = gaya gesek benda a terhadap b
fa = gaya gesek benda a terhadap lantai
F = gaya tarik pada sistem di benda A
Jika diuraikan pada masing-masing balok gaya gaya yang bekerja adalah :
Pada balok A Pada balok B
Pada benda B (balok atas), resultan pada sumbu y bernilai nol,
Fy = 0
Nba – wb = 0
Nba = wb
Nba = mb . g
Nba = 2 . 10 = 20 N dimana besar nilai Nba sama dengan Nab, hanya arah berlawanan
Pada benda A, resultan gaya vertikal yang bekerja pada benda A bernilai nol, sehingga diperoleh :
Fy = 0
N a lantai – Nab – wa = 0
N a lantai – Nba – ma . g = 0
N a lantai – 20 – (3 . 10) = 0
N a lantai – 20 – 30 = 0
N a lantai = 50 N
Sistem yang melibatkan benda A dan B dan arah gerak benda ke kanan,
Fx = m . a
F + fba – fab – f a lantai = (ma + mb) . a
(fba dan fab merupakan pasangan gaya aksi reaksi yang memiliki besar sama, namun arah berlawanan dan bekerja pada dua benda,
yaitu fba pada balok B, dan fab pada balok A, sehingga keduanya dapat saling meniadakan)
F – f a lantai = (ma + mb) . a
F – k . N a lantai = (ma + mb) . a
F – 0,1 . 50 = (3 + 2) . a
F–5=5a
a = persamaan (1)
Besar percepatan sistem ini berlaku untuk benda A dan benda B, sehingga jika persamaan (1) diberlakukan pada
balok B, maka besar resultan gaya di balok B pada arah mendatar dapat dinyatakan :
Fx = m . a
fba = mb . a
nilai gaya gesek pada balok B (fba), merupakan nilai gaya gesek statis maksimum, agar diperoleh percepatan maksimum dalam
sistem, dan balok B tetap tidak bergerak terhadap balok A :
fba = fsmak
fsmak = mb . a persamaan (1) kemudian di substitusikan dalam persamaan ini
. N = m .
s ba b
. w = m .
s b b
. m .g = m .
s b b
. g =
s
0,3 . 10 =
15 = F – 5
F = 20 N
(gaya maksimum yang dapat diberikan pada sistem agar balok B tidak bergerak ke belakang)
Sehingga besar percepatan sistem, yang nilainya sama untuk balok A dan B diperoleh dengan memasukkan nilai F
dalam persamaan (1), yaitu :
a=
a=
a = 3 m/s 2
9. Balok A = 2 kg dihubungkan dengan tali ke balok B = 4 kg pada bidang datar, kemudian balok B dihubungkan
dengan katrol di tepi bidang datar, lalu dihubungkan dengan balok C = 4 kg yang tergantung di samping bidang
datar. Jika koefisien gesek kinetik dan statis antara balok A dan B terhadap bidang datar adalah 0,3 dan 0,2, dan
massa katrol diabaikan, maka tentukan tegangan tali antara balok A dan B !
Penyelesaian :
f smak a = s . Na dimana Na = wa = ma . g sehingga :
f = . m . g
smak a s a
f = 0,3 . 2 . 10
smak a
f = 6 N
smak a
f = . m . g
smak b s b
f = 0,3 . 4 . 10
smak b
f smak b = 12 N
Sedang gaya penggerak sistem adalah wc :
wc = mc . g
wc = 4 . 10
wc = 40 N
Ternyata gaya penggerak 40 N, dan gaya penghambat 6 + 12 = 18 N, sehingga masih besar gaya penggerak, maka
sistem dalam keadaan bergerak, dan gaya gesek yang diperhitungkan adalah gaya gesek kinetis.
f k a = k . Na dimana Na = wa = ma . g sehingga :
f k a = k . ma . g
f k a = 0,2 . 2 . 10
f = 4 N
ka
f = . m . g
kb k b
f = 0,2 . 4 . 10
kb
f k b = 8 N
F = m .a
wc – T2 + T2 – T2 + T2 – fkb – T1 + T1 – fka = (ma + mb + mc) . a
40 – 8 – 4 = (2 + 4 + 4) . a
28 = 10 . a
a = 2,8 m/s2
Tegangan tali antara A dan B adalah T1, yang dapat diperoleh dengan memperhatikan balok A atau B.
Misalkan diperhatikan balok A, maka diperoleh :
Fa = ma . a
T1 – 4 = 2 . 2,8
T1 – 4 = 5,6
T1 = 9,6 N
Percobaan Mandiri
Tujuan :
Menentukan koefisien gesek statis suatu benda pada sebuah permukaan
Petunjuk teknis :
Gunakan satu jenis bahan dengan menvariasi massanya, kemudian tariklah bahan tersebut pada sebuah permukaan dengan
menggunakan dinamometer. Pada saat tepat akan bergerak, akan menunjukkan nilai gaya gesek statis maksimumnya.
Soal Latihan
Kerjakanlah dengan benar !
1. Sebuah balok dengan massa 2 kg diletakkan di atas meja yang mempunyai koefisien gesek statis dan kinetis
0,4 dan 0,2. Tentukan gaya gesek yang bekerja pada balok, jika balok ditarik gaya mendatar sebesar 4 N !
2. Dua balok A = 3 kg dan B = 5 kg dihubungkan tali dan diletakkan di atas lantai yang mempunyai koefisien
gesek statis dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok B ditarik gaya 40 N dengan arah 60° terhadap bidang datar,
maka tentukan tegangan tali antara balok A dan B.
3. Balok bermassa 200 gram yang mula-mula diam diberi gaya mendatar 1 N selama 10 sekon. Jika balok
berada di atas lantai dengan koefisien gesek statis dan kinetis 0,2 dan 0,1, maka tentukan jarak yang
ditempuh balok selama diberi gaya !
4. Dua balok A = 0,5 kg dan B = 2 kg ditumpuk, dengan balok A di atas dan balok B di bawah. Jika koefisien
gesek statis dan kinetis antara balok A dan B adalah 0,2 dan 0,1, serta koefisien gesek statis dan kinetis
antara balok B dengan lantai adalah 0,3 dan 0,1, maka tentukan gaya maksimum yang dapat digunakan
untuk menarik B agar balok A tidak bergerak terjatuh dari atas balok B !
4. Penerapan Hukum Newton pada Bidang Miring
C
Gambar 8.Anak meluncur pada lengkungan miring di suatu kolam renang
obalah Anda perhatikan, apa yang akan terjadi saat seorang anak bermain pada sebuah bidang miring yang mengkung-lengkung
di suatu kolam renang, tiba-tiba air yang mengalir pada bidang miring lengkung itu dimatikan ? Perhatikan pula mengapa seorang
yang mengangkat kotak besar dan berat pada sebuah truk, cenderung menggunakan bidang miring ? Bayangkan juga, apa yang
akan terjadi, jika saat naik tangga, ternyata tangga tersebut penuh berlumuran dengan oli, ?
Bidang miring dapat menyebabkan suatu benda bergerak atau diam. Prinsip untuk memahami gaya yang
mempengaruhi gerakan pada bidang miring sama dengan pada bidang datar, hanya peruraian gaya pada bidang
miring tidak sama dengan bidang datar.
Contoh Soal
1
. Suatu balok bermassa 200 gram berada di bidang miring dengan kemiringan 30° terhadap bidang datar. Jika
koefisien gesek statis dan kinetis antara balok dan bidang miring 0,25 dan 0,1, serta nilai percepatan gravitasi 10 m/s 2, maka
tentukan gaya gesek yang bekerja pada balok !
Penyelesaian :
f = . N
smak s
f = . N
k k
fsmak = 0,2 . 2 . 10 .
fsmak = 2 .
fsmak = 3,46 N
w sin 30° = m . g. . sin 30°
w sin 30° = 2 . 10 . 0,5
w sin 30° = 10 N
Ternyata gaya penggeraknya lebih besar dibanding dengan gaya gesek statis maksimumnya, sehingga gaya gesek
yang berlaku adalah gaya gesek kinetis.
f = . N
k k
w sin 30° – f = m . a k
10 – 1,73 = 2 . a
a = 4,135 m/s , maka lintasan yang ditempuh pada bidang miring adalah :
2
S = v . t + ½ a t
t o
2
S = 0 + ½ . 4,135 . 2
t
2
S = 8,27 m
t
3
. Seorang pemain ski mulai meluncur pada suatu bidang miring dengan kemiringan 37°. Tentukan kecepatannya
setelah menempuh waktu 6 s , jika koefisien gesek sepatu pemain ski dan es adalah 0,1 !
Penyelesaian :
Karena koefisien gesek yang diketahuhi hanya satu yaitu 0,1, maka dapat disimpulkan bahwa pemain ski dapat bergerak, artinya
gaya penggeraknya lebih besar dibanding gaya gesek statis maksimumnya, sehingga gaya geseknya tentunya senilai dengan gaya
gesek kinetisnya. Ingat : sudut 37° merupakan sudut yang dapat dikatakan “Istimewa”, nilai sin 37° = 0,6 dan cos 37° = 0,8 .
fk = k . N
fk = k . w cos 37°
fk = k . m . g . cos 37°
fk = 0,1 . m . 10 . 0,8
fk = 0,8 m N
w sin 30° = w sin 37°
w sin 30° = m . g. . sin 37°
w sin 30° = m . 10 . 0,6
w sin 30° = 6 m N
F x = m . a
w sin 30° – fk = m . a
6 m – 0,8 m = m . a semua ruas dibagi dengan m, maka
a = 5,2 m/s2 ,maka kecepatan akhirnya adalah :
vt = vo + a . t
vt = 0 + 5,2 . 6
vt = 31,2 m/s
Soal Latihan
Kerjakan dengan benar !
1. Suatu balok berada pada bidang miring dengan kemiringan 37°. Jika massa balok 4 kg dan koefisien gesek
statis dan kinetis balok terhadap bidang miring adalah 0,3 dan 0,1, dan mula-mula balok diam, maka
tentukan :
a. pecepatan balok
b. kecepatan balok setelah 2 sekon
c. jarak yang ditempuh balok dalam 2 sekon
2
. Suatu balok I bermassa 2 kg berada pada suatu bidang miring dengan kemiringan 57°. Jika balok I dihubungan
dengan tali ke balok II bermassa 3 kg melalui sebuah katrol dan tergantung bebas disisi yang lain seperti pada
gambar, serta koefisien gesek statis dan kinetis antara balok I dengan bidang miring adalah 0,2 dan 0,1, maka
tentukan :
a. percepatan sistem
b. tegangan tali antara balok I dan II
3. Beban massa 5 kg mengalami gaya F , F dan F masing-masing 10 N, 25 N dan 20 N. Berapakah percepatan
1 2 3
melingkar. Pembahasan semacam ini akan dijumpai pada bab usaha dan energi.
Gaya sentripetal tidak diperdalam lagi karena telah dibahas pada bab terdahulu. Silakan kamu lihat kembali pada
percepatan tersebut!
Uji Kompetensi II
Jawablah dengan Benar!
1. Kendaraan dengan massa 1000 kg mempunyai rem yang menghasilkan 3000 N.
a. Kendaraan bergerak dengan kecepatan 30 m/det, di rem.
Berapa lama rem bekerja sampai kendaraan berhenti.
b. Berapa jarak yang ditempuh kendaran selama rem bekerja ?
1. Sebuah benda mendapat gaya sebesar 30 N, sehingga dalam waktu 6 detik kecepatannya
menjadi 30 m/det dari keadaan diam.
Berapa berat benda jika g = 10 m/det2.
1. Sebuah mobil mula – mula bergerak dengan kecepatan 36 km/jam, 10 detik kemudian
kecepatan mobil 72 km/jam. Tentukan gaya yang dilakukan mesin mobil untuk
menggerakan mobil jika massa 1 ton ?
2. Seorang siswa mempunyai massa 50 kg. Jika percepatan gravitasi di bumi 9,8 m/s2, dan
percepatan gravitasi di bulan 1,6 m/s2, berapakah berat siswa tersebut di bumi ? Berapa
beratnya di bulan ?
1. Dari gambar disamping ini. Tentukan :
a. Gaya tegangan tali
b. Gaya yang dikerjakan engsel terhadap balok penopang.
Jika massa balok diabaikan.
1. Kendaraan yang massanya 1000 kg bergerak dari kecepatan 10 m/det menjadi 20 m/det
selama 5 detik.
Berapakah gaya yang bekerja pada benda ?
1. Pada sebuah benda yang mula-mula berada dalam keadaan tidak bergerak bekerja gaya K
selama 4,5 detik. Setelah itu K dihilangkan dan gaya yang berlawanan arahnya dengan
semula dan besarnya 2,25 N mulai bekerja pada benda tersebut, sehingga setelah 6 detik
lagi kecepatannya = 0. Hitunglah gaya K.
2. Sebuah benda berada dibidang miring kasar dengan sudut kemiringan 37o dan koefisien
gesekan kinetiknya 0,2 Jika massa benda 5 kg dan ditarik dengan gaya 10 newton,
tentukan arah gerak benda, tentukan pula jarak yang ditempuhnya selama 5 detik jika
mula-mula dalam keadaan diam.
3. Sebuah mobil menempuh belokan pada jalan datar, yang memiliki jari-jari kelengkungan 9
m. Koefisien gesekan statis antara ban dan jalan 0,4 dan g = 10 m/s2. Berapa kelajuan
maksimum yang diperbolehkan agar mobil dapat membelok tanpa slip.
4. Sebuah balok m diletakkan di atas bidang miring yang licin dengan kemiringan 37°
(perhatikan gambar).
Jika percepatan gravitasi bumi 10 ms-2, berapakah percepatan balok saat meluncur pada
bidang miring?
1. Benda yang massanya 100 gram melakukan gerak melingkar beraturan sebanyak 120 kali
tiap menit. Jari-jari lingkarannya 20/2 cm dan kecepatannya 3 m/s. Hitunglah :
1. periode getaran
2. gaya sentripetal yang dialami benda
1. Sebuah benda dengan massa 4 kg meluncur pada bidang datar licin dengan kecepatan 30
m/s, kemudian diberi gaya 10 N kearah belakang, hitunglah :
1. Perlambatan benda
2. Waktu hingga benda berhenti
3. Jarak dari awal hingga benda berhenti
1. Dua balok bermassa m1 = 2,3 kg, dan m2 = 1,2 kg bersentuhan di atas meja kasar . Balok
m2 di sebelah kanan balok m1. Sebuah gaya horisontal mengarah ke kanan sebesar F = 3,2
N bekerja pada balok m1. Tentukan:
1. Percepatam sistem
2. Gaya kontak antara kedua balok.
1. Dua balok dihubungkan oleh tali seperti ditunjukkan gambar di bawah. Sudut bidang
miring terhadap horizontal adalah 42o , dan balok di atas bidang miring bermassa 6.7 kg.
1. Tentukan massa balok yang menggantung agar system setimbang.
2. Hitung gaya tegangan tali.
1. Manakah di antara balok-balok berikut ini yang bergerak, jika F1 = F2 = F3 = 10 N