Fisika Dasar
By. Asepta Surya Wardhana, ST, MT
LOGO
Contents
Pendahuluan
Kinematika Gerak
LOGO
BUKU ACUAN
Serway, Reymond A, Physics for Scientist and
Engineers with Modern Physics, 2nd Ed.; Saunders,
1986
Nolan, Peter J., 1993, Fundamentals of College
Physics, Wm. C. Brown Publisher, Melbourne, Australia.
Giancoli, Douglas C, Physics for Scientist and
Engineers, 2nd Ed., Prentice Hall, 1988.
Ohanian, Hans C., Physics, 2nd Ed, Norton, 1989.
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
Jarak
LOGO
Posisi awal di titik A (pada titik x1= -4m) dan posisi akhir di
titik C pada titik x2 = +4m). Perpindahan dari titik A ke C
melewati titik B adalah :
s
= x2 x1
= +4m (- 4m)
=8m
LOGO
Perpindahan sepanjang sumbu x negatif mempunyai arah
selalu ke kiri seperti ditunjukkan pada gambar 2.2. posisi awal sepeda
di titik C (titik +4m), kemudian meluncur dan berhenti di titik A (titik 4m).
LOGO
Contoh Soal
1. Sebuah sepeda motor bergerak ke arah timur sejauh 100 meter lalu
berbalik ke barat sejauh 50 meter. Tentukan jarak total dan perpindahan
total yang ditempuh sepeda motor
Jawab :
LOGO
Contoh Soal
2. Sebuah mobil bergerak ke arah utara sejauh 50 meter dan berbalik ke
arah selatan sejauh 50 meter. Tentukan jarak total dan perpindahan
total yang ditempuh mobil tersebut
Jawab :
LOGO
Contoh Soal
Sebuah pesawat, terbang ke arah timur
sejauh 400 meter lalu berbelok arah ke
utara sejauh 300 meter. Tentukan jarak
total dan perpindahan total yang ditempuh
pesawat
LOGO
LOGO
LOGO
Misalnya, angka yang terbaca pada speedometer
40
km/jam. angka tersebut merupakan kelajuan putaran dari
roda depan. Hasil pengamatan ini merupakan kelajuan yang
tidak memiliki arah. Jadi, kelajuan termasuk besaran skalar.
Contoh di atas membutuhkan bahwa sepeda motor diam di
tempat.
Kata kelajuan dalam bahasa Inggris adalah Speed,
sedangkan kecepatan adalah velocity. Kecepatan selalu
berhubungan dengan perpindahan. Oleh karena perpindahan
merupakan besaran vektor. Demikian juga, kecepatan
termasuk besaran vektor. Contoh sepeda motor bergerak ke
arah timur dengan kecepatan 60 km/jam. angka tersebut
terbaca pada jarum penunjuk speedometer. Jadi kecepatan
adalah kelajuan disertai dengan perpindahan.
LOGO
1. Kelajuan Rata-rata
jarak tempuh
Kelajuan rata-rata =
waktu tempuh
120
------- = 60 km/jam
2
LOGO
LOGO
2. Kelajuan Sesaat
Kelajuan rata-rata berbeda dengan kelajuan sesaat. Kelajuan
rata-rata tidak dilihat dari kedudukan benda itu berada, tetapi ditinjau dari
seluruh perjalanan benda itu dalam selang waktu tertentu.
Kelajuan sesaat bergantung pada kedudukan benda saat itu.
Misalnya, dalam perjalanan Jakarta Bandung, kelajuan sebuah bus
sepanjang lintasan tidak selalu sama. Pada saat melalui jalan tol, kelajuan
bus dapat melebihi 100 km/jam. Ketika menuju gerbang tol (hendak
membayar tiket) bus bergerak dengan kelajuan minimum sekitar 10
km/jam. Bahkan saat istirahat, kelajuan bus tersebut nol. Kelajuan sesaat
sebuah kendaraan dapat dilihat pada speedometer pada saat itu.
Perubahan jarum mencerminkan perubahan kelajuan dari sebuah benda.
Untuk mengetahui kelajuan kendaraan pada suatu saat,
digunakan nilai limit dari kelajuan rata-rata pada selang waktu yang sangat
kecil, yaitu mendekati nol :
v
= lim
t0
t
LOGO
3. Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rata-rata suatu benda bergantung pada besar dan
arah perpindahan serta selang waktu yang dibutuhkan. Sebuah
kendaraan yang bergerak ke barat atau ke timur,d engan kelajuan yang
sama, tidak berarti memiliki kecepatan yang sama pula. Karena
kecepatan sangat bertangung pada arah perpindahan. Jadi, kecepatan
kendaraan pada contoh di atas berbeda, karena harus memperhatikan
tanda positif (+) atau negatif (-) dari arah perindahannya.
karena perpindahan merupakan besaran vektor, kecepatan ratarata juga termasuk besaran vektor. Persamannya adalah sebagai
berikut :
perpindahan
Kecepatan rata-rata =
selang waktu
Keterangan :
s = perpindahan (meter)
t = perubahan (sekon)
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s
v =
t
LOGO
CONTOH
LOGO
LOGO
CONTOH
LOGO
LOGO
CONTOH
LOGO
b) Besar kecepatan rata-rata ?
Besar perpindahan = ?
LOGO
4. Kecepatan Sesaat
Kecepatan benda yang bergerak dengan kecepatan tetap sulit
dijumpai karena pada umumnya kecepatan gerak benda selalu
berubah. Kecepatan sesaat adalah kecepatan gerak sebuah benda
pada suatu titik dari lintasannya. Untuk mengtahui kecepatan
sesaat dari sebuah benda yang bergerak, perhatikan garifk
kedudukan terhadap waktu pada gambar 2.4! Jika perpindahan
kedudukan sebuah benda ( y) dalam selang waktu yang sangat
kecil yaitu ( t) maka kecepatan sesaat partikel adalah sebagai
berikut :
y
v =
t
LOGO
C. PERCEPATAN
Perubahan kecepatan
Percepatan =
Perubahan waktu
v
a =
t
Keterangan :
a = percepatan (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
LOGO
1. Percepatan Rata-rata
LOGO
LOGO
Troli terletak di atas bidang datar licin dengan posisi awal dalam keadan diam.
Setelah beban dilepaskan, maka beban w akan menarik troli melalui tali secara
perlahan. Gaya tarik tali menyebabkan kereta mulai bergerak dan semakin lama
semakin cepat. Dalam hal ini, terjadi perubahan kecepatan setiap selang waktu
tertentu secara beraturan. Perubahan kecepatan dibagi selang waktu disebut
percepatan.
Hubungan antara perubahan kecepatan terhadap perubahan waktu secara
grafis berupa garis lurus (liner), seperti pada gambar 2.6. Percepatan rata-rata dari
kereta yang dihubungkan dengan beban w melalui katrol dapat dituliskan :
v2 v1
a=
Keterangan :
a = percepatan rata-rata (m/s2)
v1 = kecepatan pada waktu t1 (m/s)
v2 = kecepatan pada t2 (m/s)
v3 v2
=
t2 t1
t3 t2
Untuk gerak beraturan, perubahan kecepatan (v) pada setiap tahapan yaitu
dari A ke B dan dari B ke C di dalam grafik pada gambar 2.7. dibagi selang waktu
(t) akan menghasilkan nilai yang konstan. Nilai ini disebut dengan percepatan
rata-rata.
LOGO
2. Percepatan Sesaat
LOGO
CONTOH
= 1.67 m/s
LOGO
D. PERLAJUAN
LOGO
LOGO
s = v.t.
Catatan : Percepatan (a) = 0
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
v
a =
t
Telah kita ketahui bahwa v = vt v0 dan t = t t0 = t sehingga persamaan
menjadi :
LOGO
vt v0
a = atau a.t = vt v0
t
Jadi, vt = v0 + a.t
(2.12)
Keterangan :
vt = kecepatan pada t sekon (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Dari gambar 2.11, dapat disimpulkan bahwa besarnya perpindahan yang dicapai
oleh benda sama dengan luas bidang kurva yang diarsir (bentuk trapesium) yang
dibatasi oleh kurva dan sumbu t, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jarak yang ditempuh (s) = luas bidang arsiran (trapesium)
s = luas trapesium
Keterangan :
vt = kecepatan pada t sekon (m/s)
s = (v0 + v1) . t
v0 = kecepatan awal (m/s)
= {(v0 + (v0 + a.t)} . t
a = percepatan (m/s2)
= (2v0 + a.t) t
t = waktu (s)
s = v0t + a.t2
LOGO
Persamaan jarak tempuh (s) sebuah benda yang bergerak lurus beraturan
merupakan fungsi kuadrat dari waktu (t). Jika dibuat grafik hubungan (s) terhadap
(t), akan diperoleh grafik berupa parabola seperti gambar 2.12 berikut :
LOGO
Nilai t dmasukkan ke dalam persamaan (2-13), sehingga diperoleh :
s = vo.t + a.t2
vt vo
vt vo
= + a
a
a
vo.vt vo2
vt2 2vo.vt + vo2
= + a
a
a2
2vo.vt 2 vo2
vt2 2vo.vt + vo2
= +
2a
2a
vt2 vo2
s = atau
2a
LOGO
GRAFIK PADA GERAK LURUS
X = Vo.t + at2
V = Vo + at
a = (V/Vo) : t
Vo2 = V2+ 2a.s
LOGO
LOGO
LOGO
2. Laju sebuah bus bertambah secara teratur dari 20 km/jam menjadi 50
km/jam dalam waktu 10 sekon. Tentukan (a) besar percepatan, (b) jarak yang
ditempuh, (c) laju rata-rata. Nyatakan dalam satuan meter dan sekon.
Panduan jawaban :
Diketahui :
vo = 20 km/jam = 20 (1000 m) / 3600 s = 5,5 m/s
vt = 50 km/jam = 50 (1000 m) / 3600 s = 13,8 m/s
t = 10 s
a) Besar percepatan
LOGO
LOGO
Contoh Soal
- Kecepatan mobil
X = Xo + Vo.t + 1/2a.t 2
V = Vo +at
= 7,5 + 2.5
= 62,5 m
= 17,5 m/s
Xo = 0
X = 62,5 m
Vo = 7,5 m/s
V = 17,5 m/s
LOGO
Jika percepatan pada gerak lurus berubah beraturan berharga negatif
maka gerak itu disebut juga gerak lurus diperlambat beraturan yaitu gerak
dengan lintasan beraturan terhadap waktu. Dalam kehidupan sehari-hari jarang
dijumpai gerak semacam itu, tetapi dalam pendekatannya dapat anda ambil
contoh gerak vertikal ke atas.
Persamaan gerak diperlambat beraturan dapat ditulis sebagai berikut :
vt = vo a.t
s = vo.t a.t2
vt2 = vo2 2.a.s
(2-16)
(2-17)
(2.18)
LOGO
GRAFIK PADA GERAK LURUS
V2 = Vo2- 2a.s
X = Vo.t - at2
V = Vo - at
a = (V/Vo) : t
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
Gerak jatuh bebas adalah gerak sebuah benda yang jatuh dari
ketinggian tertentu tanpa kecepatan awal. Contoh, buah durian jatuh
dari pohonnya. Akan lebih sempurna jika gerak jatuh bebas tanpa
dipengaruhi gaya Archimedes dengan gesekan udara. Artinya, tidak
ada gaya luar yang mendorong atau menghambat gerak jatuh sebuah
benda. Contoh, gerak jatuh yang dipengaruhi gaya Archimedes dan
gesekan udara diperlihatkan pada parasut untuk menghindari gerak
jatuh bebas ideal. Jadi, gerak jatuh bebas dapat didefinisikan sebagai
gerak jatuh tanpa kecepatan awal dari ketinggian tertentu dan hanya
dipengaruhi gaya gravitasi bumi.
Gerak jatuh secara ideal dapat dipahami dengan mengamati
benda yang dijatuhkan dalam ruang hampa udara, sehingga tidak ada
pengaruh gaya Archimedes dan gesekan udara. Gerak jatuh dalam
ruang hampa udara membuktikan bahwa benda jatuh tidak ditentukan
oleh bentuk dan massanya. Percobaan ini telah dilakukan oleh Galileo
Galilei.
LOGO
LOGO
Pada gambar 2.15 (b) sehelai bulu ayam dan sebuah batu yang samasama dijatuhkan dalam tabung hampa udara. Ternyata bulu ayam dan batu
menyentuh dasar tabung pada saat yang bersamaan. Jadi, dari dua percobaan
tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya gerak jatuh bebas setiap selang
waktu dipengaruhi oleh percepatan gravitasi (g). (biasanya g = 9,8 m/det2)
Jika sebuah benda jatuh bebas dengan kecepatan awal vo = 0 maka
persamaan kecepatan benda tersebut adalah sebagai berikut :
vt = vo a.t
vt = 0 + g.t
vt = g.t
(2.19)
Jarak vertikal ke bawah yang ditempuh benda setelah t sekon dinyatakan
dengan persamaan :
s = vo.t + a.t2
h = 0 + g.t2
h = g.t2
(2.20)
vt2 = vo2 + 2gh
LOGO
Gambar 2.16
LOGO
Keterangan :
v = kecepatan pada t sekon (m/s)
h = ketinggian benda yang diukur dari kedudukan awal (m)
t = waktu tempuh (sekon)
Pada gambar 2.16, sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h meter di
atas tanah. Untuk sampai di permukaan tanah, benda tersebut membutuhkan
waktu tempuh t sekon. Maka, akan diperoleh persamaan sebagai berikut.
Dari persamaan 2-20 diturunkan persamaan sebagai berikut :
h = g.t2
2h
t =
(2.21)
g
Keterangan :
t = waktu tempuh (s)
h = ketinggian benda (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
LOGO
2h
vB =
2 gh
LOGO
1. Buah mangga terlepas dari tangkainya dan jatuh ke tanah. Jika
tangkai buah berjarak 10 meter dari permukaan tanah dan massa
buah mangga 5 gram, tentukan (a) besar kecepatan buah mangga
ketika tiba di tanah, (b) selang waktu buah mangga mencapai
tanah.
Panduan jawaban :
Diketahui :
h = 10 m, g = 9,8 m/s2
LOGO
2. Sebuah helikopter mengalami kerusakan mesin dan jatuh
bebas dari ketinggian 500 meter. (a) kapan helikopter
menyentuh permukaan tanah ? (b) berapa laju helikopter ketika
menyentuh permukaan tanah ?
Pembahasan :
Diketahui :
h = 500 m, g = 9,8 m/s2
a.Kapan helikopter menyentuh permukaan tanah
LOGO
LOGO
Keterangan :
h = ketinggian benda dari kedudukan awal (m)
v = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu tempuh (s)
vt = kecepatan pada t sekon (m/s)
LOGO
LOGO
(2-26)
LOGO
Tinggi maksimum benda diperoleh dari persamaan berikut :
h = vo . t g t2
vo
= vo
g
vo
g
g
vo2
hmax =
2g
(2.27)
Keterangan :
t
= waktu tempuh sampai mencapai tinggi maksimum (s)
vo = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
hmax = tinggi maksimum (m)
LOGO
1. Seorang pemain baseball melempar bola sepanjang sumbu Y dengan kecepatan
awal 12 m/s. Berapa waktu yang dibutuhkan bola untuk mencapai ketinggian
maksimum dan berapa ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola tersebut?
Jawab :
h = 7,3 m
V = Vo + gt
t = (V-Vo)/g = (0 - 12) / (-9,8) = 1.2 s
Ketinggian maksimum yang dicapai :
v- v o
0 - (12 m/s 2 )
h=
=
= 7,3 m
2a
2 (- 9.8 m/s 2 )
2
Y=0
LOGO