Anda di halaman 1dari 72

LOGO

Fisika Dasar
By. Asepta Surya Wardhana, ST, MT

AKAMIGAS STEM 2014

LOGO

Contents

Rencana Materi Kuliah

Pendahuluan

Kinematika Gerak

Kecepatan, GLB, GLBB

LOGO

BUKU ACUAN
Serway, Reymond A, Physics for Scientist and
Engineers with Modern Physics, 2nd Ed.; Saunders,
1986
Nolan, Peter J., 1993, Fundamentals of College
Physics, Wm. C. Brown Publisher, Melbourne, Australia.
Giancoli, Douglas C, Physics for Scientist and
Engineers, 2nd Ed., Prentice Hall, 1988.
Ohanian, Hans C., Physics, 2nd Ed, Norton, 1989.

LOGO

Rencana Materi Kuliah


1. Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan
Vektor
2. Kinematika Benda : Kecepatan Dan Percepatan Benda
3. Gerak 1 Dimensi, Gerak Linear Dan Gerak Rotasi
4. Gerak 2 Dimensi, Gerak Peluru Dan Gerak Melingkar,
Gerak Relatif
5. Dinamika Benda : Hukum Newton
6. Usaha Dan Energi, Kekekalan Energi
7. Momentum Dan Impuls, Kekekalan Momentum Linear
8. Kinematika Dan Dinamika Rotasi
9. Statika Dan Dinamika Fluida
10. Suhu Dan Kalor

LOGO

Kinematika Gerak Lurus


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

JARAK DAN PERPINDAHAN


KELAJUAN DAN KECEPATAN
PERCEPATAN
PERLAJUAN
GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
GERAK JATUH BEBAS
GERAK VERTIKAL KE ATAS

LOGO

Ketika Anda berjalan atau berlari dari suatu tempat ke


tempat lain berarti Anda telah melakukan perpindahan.
Demikian juga gerak benda-benda seperti ikan, burung,
sepeda, kereta api dan pesawat terbang merupakan beberapa
contoh gerak dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, suatu benda
dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan
kedudukan terhadap acuan atau titik tertentu. Misalnya
sebuah pesawat jet tempur sedang terbang meninggalkan
landasan. Landasan maupun pesawat dapat dijadikan titik
acuan.

LOGO

Jika landasan dijadikan sebagai titik acuan maka


pesawat dikatakan telah bergerak terhadap
landasan, karena kedudukan pesawat terhadap
landasan setiap waktu selalu berubah, yaitu
semakin jauh dari landasan. Akan tetapi, jika
pesawat dijadikan acuan terhadap pilot yang
mengemudikannya, pilot dikatakan tidak bergerak,
karena kedudukan pilot terhadap pesawat yang
dikemudikan setiap waktu tidak berubah. Titik-titik
yang dilalui pesawat disebut lintasan. Lintasan
pesawat sering terlihat dari asap yang
ditingalkannya.

LOGO

Jadi, jika suatu benda berubah kedudukannya


dalam selang waktu tertentu terhadap titik acuan,
benda tersebut dikatakan sedang bergerak. Suatu
benda disebut bergerak lurus jika lintasannya
berupa garis lurus.
Ilmu yang mempelajari gerak tanpa
memperhatikan penyebab dari gerak itu disebut
Kinematika,
sedangkan ilmu yang mempelajari gerak
dengan memperhatikan atau melibatkan gaya
sebagai penyebab benda berpindah disebut
Dinamika.

LOGO

Jarak

adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu


benda dalam selang waktu tertentu. Dalam ilmu fisika, jarak dan
panjang lintasan mempunyai pengertian yang sama. Panjang
lintasan dan jarak keduanya merupakan besaran skalar, yaitu
besaran yang hanya mempunyai besar saja, contohnya Anda
berangkat dari rumah menuju sekolah. Selama perjalanan
menuju ke sekolah, Anda menempuh jarak yang sama dengan
jarak yang Anda lalui dari rumah ke sekolah. Karena jarak tidak
memiliki arah maka jarak selalu bernilai positif.

Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda


setelah bergerak pada selang waktu tertentu. Perpindahan
merupakan besaran vektor sehingga selain memiliki besar juga
memiliki arah. Oleh karena itu, perpindahan dapat berharga
positif dan negatif.

LOGO

1. Perpindahan Sepanjang Sumbu X

Pada gambar di bawah ini, seorang pengendara sepeda


bergerak sepanjang sumbu x positif dengan posisi awal di
titik A (titik 4 m). Setelah sampai di C (titik +4m),
pengendara sepeda itu berhenti.

Posisi awal di titik A (pada titik x1= -4m) dan posisi akhir di
titik C pada titik x2 = +4m). Perpindahan dari titik A ke C
melewati titik B adalah :
s

= x2 x1
= +4m (- 4m)
=8m

Jarak antara titik A dan C adalah 8 m.

LOGO
Perpindahan sepanjang sumbu x negatif mempunyai arah
selalu ke kiri seperti ditunjukkan pada gambar 2.2. posisi awal sepeda
di titik C (titik +4m), kemudian meluncur dan berhenti di titik A (titik 4m).

Perpindahan dari titik C ke titik A dengan melewati titik B adalah :


s = x2 x1
= - 4 m (+4m)
=-8m
Jarak antara titik C dan A adalah 8 m.
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Jarak merupakan panjang lintasan gerak sebuah benda yang tidak memiliki arah
dan selalu bertanda positif.
2. Perpindahan hanya ditentukan oleh kedudukan awal dan kedudukan akhir
benda.
3. Perpindahan dapat bertanda (+) atau negatif (-) bergantung pada arah
perpindahan itu

LOGO

Contoh Soal
1. Sebuah sepeda motor bergerak ke arah timur sejauh 100 meter lalu
berbalik ke barat sejauh 50 meter. Tentukan jarak total dan perpindahan
total yang ditempuh sepeda motor
Jawab :

Besar perpindahan total


= 100 m 50 m = 50 meter
Jarak total = 100 m + 50 m
= 150 meter

Arah vektor perpindahan adalah


ke timur atau searah sumbu x positif

LOGO

Contoh Soal
2. Sebuah mobil bergerak ke arah utara sejauh 50 meter dan berbalik ke
arah selatan sejauh 50 meter. Tentukan jarak total dan perpindahan
total yang ditempuh mobil tersebut
Jawab :

Besar perpindahan total = 50 m 50 m = 0. Mobil tidak


melakukan perpindahan, karena kedudukan atau posisi
akhir sama dengan kedudukan atau posisi awal.

LOGO

Contoh Soal
Sebuah pesawat, terbang ke arah timur
sejauh 400 meter lalu berbelok arah ke
utara sejauh 300 meter. Tentukan jarak
total dan perpindahan total yang ditempuh
pesawat

LOGO

LOGO

B. KELAJUAN DAN KECEPATAN

Sering terjadi kekeliruan dalam memahami pengertian


kecepatan dan kelajuan. Dalam ilmu fisika, kecepatan dan
kelajuan memiliki makna berbeda. Agar Anda dapat
membedakan pengertian kecepatan dan kelajuan,
perhatikan dengan saksama pengamatan berikut!
Angkatlah bagian roda depan dari sepeda motor,
kemudian putarlah roda depan dengan tangan secara
berulang-ulang. Amati dengan saksama jarum penunjuk
kecepatan! Apa yang Ada baca? Jarum speedometer
terbaca dengan jelas bergerak naik sesuai dengan
kecepatan putaran roda depan. Semakin cepat roda depan
berputar, semakin tinggi angka yang ditunjukkan jarm
speedometer.

LOGO
Misalnya, angka yang terbaca pada speedometer
40
km/jam. angka tersebut merupakan kelajuan putaran dari
roda depan. Hasil pengamatan ini merupakan kelajuan yang
tidak memiliki arah. Jadi, kelajuan termasuk besaran skalar.
Contoh di atas membutuhkan bahwa sepeda motor diam di
tempat.
Kata kelajuan dalam bahasa Inggris adalah Speed,
sedangkan kecepatan adalah velocity. Kecepatan selalu
berhubungan dengan perpindahan. Oleh karena perpindahan
merupakan besaran vektor. Demikian juga, kecepatan
termasuk besaran vektor. Contoh sepeda motor bergerak ke
arah timur dengan kecepatan 60 km/jam. angka tersebut
terbaca pada jarum penunjuk speedometer. Jadi kecepatan
adalah kelajuan disertai dengan perpindahan.

LOGO

1. Kelajuan Rata-rata

Sebuah kendaraan yang sedang bergerak umumnya mengalami kelajuan yang


berbeda untuk setiap saat. Hal ini bergantung pada tingkat kemacetan di jalan raya.
Anda akan merasa nyaman ketika naik kendaraan di jalan bebas hambatan.
Bendingkan dengan ketika Anda naik kendaraan di dalam kota yang sempit dan
ramai. Jalan sempit dan ramai menyebabkan kelajuan kendaraan Anda terganggu.
Kadang-kadang kelajuan kendaraan tinggi, rendah, bahkan terhenti saat terhalang
oleh pintu lintasan kerta api.
misalnya, dalam perjalanan tersebut Anda menempuh jarak 120 km dalam
waktu 2 jam maka kelajuan rata-ratanya adalah :

jarak tempuh
Kelajuan rata-rata =
waktu tempuh

120
------- = 60 km/jam
2

LOGO

Kelajuan rata-rata adalah jarak totak yang ditempuh


dalam selang waktu tertentu. Jika kelajuan rata-rata
dilambangkan v, jarak yang ditempuh dilambangkan s,
dan waktu tempuh t, secara matematis persamaannya
dapat ditulis :

kelajuan rata-rata termasuk besaran skalar, karena


tidak bergantung pada arah perpindahan dari sebuah
benda, dan hanya bergantung pada jarak yang
ditempuhnya.

LOGO

2. Kelajuan Sesaat
Kelajuan rata-rata berbeda dengan kelajuan sesaat. Kelajuan
rata-rata tidak dilihat dari kedudukan benda itu berada, tetapi ditinjau dari
seluruh perjalanan benda itu dalam selang waktu tertentu.
Kelajuan sesaat bergantung pada kedudukan benda saat itu.
Misalnya, dalam perjalanan Jakarta Bandung, kelajuan sebuah bus
sepanjang lintasan tidak selalu sama. Pada saat melalui jalan tol, kelajuan
bus dapat melebihi 100 km/jam. Ketika menuju gerbang tol (hendak
membayar tiket) bus bergerak dengan kelajuan minimum sekitar 10
km/jam. Bahkan saat istirahat, kelajuan bus tersebut nol. Kelajuan sesaat
sebuah kendaraan dapat dilihat pada speedometer pada saat itu.
Perubahan jarum mencerminkan perubahan kelajuan dari sebuah benda.
Untuk mengetahui kelajuan kendaraan pada suatu saat,
digunakan nilai limit dari kelajuan rata-rata pada selang waktu yang sangat
kecil, yaitu mendekati nol :

v
= lim
t0
t

LOGO

3. Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rata-rata suatu benda bergantung pada besar dan
arah perpindahan serta selang waktu yang dibutuhkan. Sebuah
kendaraan yang bergerak ke barat atau ke timur,d engan kelajuan yang
sama, tidak berarti memiliki kecepatan yang sama pula. Karena
kecepatan sangat bertangung pada arah perpindahan. Jadi, kecepatan
kendaraan pada contoh di atas berbeda, karena harus memperhatikan
tanda positif (+) atau negatif (-) dari arah perindahannya.
karena perpindahan merupakan besaran vektor, kecepatan ratarata juga termasuk besaran vektor. Persamannya adalah sebagai
berikut :
perpindahan
Kecepatan rata-rata =
selang waktu
Keterangan :
s = perpindahan (meter)
t = perubahan (sekon)
v = kecepatan rata-rata (m/s)

s
v =
t

LOGO

CONTOH

1. Seorang pelari menempuh satu putaran sepanjang 100 meter


dalam waktu 20 detik. Berapa kelajuan rata-rata dan besar
kecepatan rata-rata pelari tersebut ?
Panduan jawaban :
a) Kelajuan rata-rata :

LOGO

b) Besar kecepatan rata-rata ?


Pelari menempuh satu putaran penuh sehingga titik akhir
berhimpit dengan titik awal. Karenanya besar perpindahan = 0.

Kecepatan merupakan besaran vektor sehingga sesuai dengan


aturan penulisan besaran vektor, v dimiringkan.

LOGO

CONTOH

2. Speedometer sebuah mobil ketika mobil meninggalkan garasi


menunjukkan angka 10876 km dan pada saat mobil kembali ke
garasi menunjukkan angka 10976 km. Selang waktu mobil
bepergian adalah 2 jam. Berapa kelajuan rata-rata dan besar
kecepatan rata-rata mobil selama bepergian ?
Panduan jawaban :
a) Kelajuan rata-rata ?

Jarak tempuh mobil dicatat oleh speedometer. Untuk memperoleh


jarak tempuh mobil selama bepergian, kurangi saja angka awal yang
dicatat speedometer dengan angka akhir yang dicatat oleh
speedometer. Selisih angka akhir dengan angka awal merupakan jarak
tempuh mobil selama bepergian.

LOGO

b) Besar kecepatan rata-rata ?


Mobil keluar dari garasi dan setelah bepergian, mobil kembali
ke garasi. Titik awal (garasi) berhimpit dengan titik akhir
(garasi) sehingga besar perpindahan = 0 km.

LOGO

CONTOH

3. Sebuah mobil mainan bergerak ke timur sejauh 2 meter


selama 1 menit, lalu bergerak ke utara sejauh 4 meter
selama 2 menit. Berapa kelajuan rata-rata dan besar
kecepatan rata-rata mobil mainan ?
Panduan jawaban :
a) Kelajuan rata-rata ?
Jarak tempuh = 2 m + 4 m = 6 m
Waktu tempuh = 1 menit + 2 menit = 60 sekon + 120
sekon = 180 s

LOGO
b) Besar kecepatan rata-rata ?
Besar perpindahan = ?

Besar perpindahan = 4,47 m

Besar kecepatan rata-rata = 0,025 m/s

LOGO

4. Kecepatan Sesaat
Kecepatan benda yang bergerak dengan kecepatan tetap sulit
dijumpai karena pada umumnya kecepatan gerak benda selalu
berubah. Kecepatan sesaat adalah kecepatan gerak sebuah benda
pada suatu titik dari lintasannya. Untuk mengtahui kecepatan
sesaat dari sebuah benda yang bergerak, perhatikan garifk
kedudukan terhadap waktu pada gambar 2.4! Jika perpindahan
kedudukan sebuah benda ( y) dalam selang waktu yang sangat
kecil yaitu ( t) maka kecepatan sesaat partikel adalah sebagai
berikut :
y

v =
t

LOGO

C. PERCEPATAN

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pada umunya benda tidak bergerak


dengan kecepatan tetap. Pada selang waktu tertentu, benda mengalami perubahan
kecepatan yang disebut percepatan.
Percepatan termasuk besaran vektor. Percepatan dan kecepatan sesaat suatu
benda yang bergerak antara lain dapat diketahui melalui pengamatan hasil
rekaman pewaktu ketik (ticker timer). Alat ini menghasilkan ketikan-ketikan lurus
pada sebuah pita sehingga jenis gerakan dapat diketahui melalui sederetan titiktitik yang terekam pada pita itu.
Percepatan dapat berharga positif atau negatif. Percepatan yang berharga
negatif disebut perlambatan, misalnya pada gerak vertikal ke atas dan pada
pengereman pada mobil yang sedang bergerak hingga berhenti. Percepatan
(acceleration = a) secara matematis dapat ditulis dengan persamaan

Perubahan kecepatan
Percepatan =
Perubahan waktu

v
a =
t

Keterangan :
a = percepatan (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)

LOGO

1. Percepatan Rata-rata

Percepatan rata-rata adalah hasil bagi perubahan


kecepatan dengan perubahan waktu.
perubahan kecepatan
Percepatan rata-rata =
selang waktu
v
a =
t
Keterangan :
v = perubahan kecepatan
t = perubahan waktu
a = percepatan rata-rata
Untuk melihat percepatan sebuah benda dapat digunakan
sebuah troli yang dihubungkan oleh tali dengan beban w melalui
sebuah katrol tetap.

LOGO

LOGO
Troli terletak di atas bidang datar licin dengan posisi awal dalam keadan diam.
Setelah beban dilepaskan, maka beban w akan menarik troli melalui tali secara
perlahan. Gaya tarik tali menyebabkan kereta mulai bergerak dan semakin lama
semakin cepat. Dalam hal ini, terjadi perubahan kecepatan setiap selang waktu
tertentu secara beraturan. Perubahan kecepatan dibagi selang waktu disebut
percepatan.
Hubungan antara perubahan kecepatan terhadap perubahan waktu secara
grafis berupa garis lurus (liner), seperti pada gambar 2.6. Percepatan rata-rata dari
kereta yang dihubungkan dengan beban w melalui katrol dapat dituliskan :

v2 v1
a=
Keterangan :
a = percepatan rata-rata (m/s2)
v1 = kecepatan pada waktu t1 (m/s)
v2 = kecepatan pada t2 (m/s)

v3 v2
=

t2 t1

t3 t2

Untuk gerak beraturan, perubahan kecepatan (v) pada setiap tahapan yaitu
dari A ke B dan dari B ke C di dalam grafik pada gambar 2.7. dibagi selang waktu
(t) akan menghasilkan nilai yang konstan. Nilai ini disebut dengan percepatan
rata-rata.

LOGO

2. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat berhubungan dengan besar dan arah dari kecepatan


sesaat. Percepatan adalah hasil bagi perubahan kecepatan dengan perubahan
waktu. Karena kecepatan merupakan besaran vektor, percepatan sesaat juga
termasuk besaran vektor.
untuk menghitung percepatan sesaat (a) dari gerak suatu benda
dibutuhkan waktu yang sangat singkat, yaitu nilai t mendekati nol. Secara
matematis persamaan percepatan sesaat (a) mempunyai penalaran yang
sama dengan kecepatan sesaat yang dapat ditulis sebagai berikut :
v
a = lim
t 0
t
Keterangan :
a = percepatan sesaat (m/s2)
v = perubahan kecepatan (m/s)
t = selang waktu (s)

LOGO

CONTOH

1. Suatu partikel bergerak sesuai dengan persamaan y = 4t3 + 2t2 + 3.


Berapa besar percepatan partikel pada detik ke 3 ?
Panduan jawaban :
y = 4t3 + 2t2 + 3
v = 12t2 + 4t
a = 24t + 4
a (3) = 24(3) + 4 = 76 m/s2
Percepatan partikel pada detik ke 3 adalah 76 m/s2
2. Sebuah sepeda motor mengalami percepatan sepanjang lintasan lurus
dari keadaan diam sampai 60 km/jam dalam waktu 10 sekon. Berapa besar
percepatan rata-rata sepeda motor tersebut ?
Panduan jawaban :

= 1.67 m/s

LOGO

D. PERLAJUAN

Pengertian perlajuan tidak sama dengan percepatan.


Percepatan dari sebuah benda yang bergerak memiliki besar dan
arah. Oleh karena itu, percepatan termasuk besaran vektor,
sedangkan perlajuan hanya bergantung pada perubahan laju benda
yang bergerak dibagi dengan perubahan waktu dan tidak
bergantung pada arah. Oleh karena itu, nilai perlajuan sebuah
benda yang bergerak selalu berharga positif (+).
Persamaan perlajuan memiliki bentuk yang sama dengan nilai
percepatan. Pada sebuah benda yang bergerak, nilai perlajuan dan
nilai percepatannya sama besar.
Jadi, pada dasarnya perlajuan adlah nilai dari suatu percepatan.
Perlajuan sebuah benda yang bergerak dapat dirumuskan sebagai
berikut :
perubahan kelajuan
Perlajuan =
selang waktu

LOGO

Untuk membedakan antara perlajuan dan percepatan sebuah


benda yang bergerak. Mobil A bergerak dengan kecepatan 60
km/jam (bergerak ke kanan), sedangkan mobil B bergerak dengan
kecepatan -60 km/jam (bergerak ke kiri). Kecepatan kedua mobil
tersebut berbeda karena arah geraknya berbeda, tetapi kelajuan
kedua mobil itu sama, yaitu 60 km/jam.

LOGO

E. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Dalam kehidupan sehari-hari, jarang dijumpai benda yang bergerak beraturan,
karena pada umumnya gerak dari sebuah benda diawali dengan percepatan dan
diakhiri dengan perlambatan. Hal ini terjadi karena ada hambatan-hambatan. Sebagai
contoh, hambatan yang terjadi di jalan raya, disebabkan kendaraan yang tidak
seimbang dengan luas jalan. Fenomena tersebut menyebabkan bahwa gerak
kendaraan akan selalu berubah. Jadi, gerak lurus beraturan meruakan keadaan ideal
yang jarang untuk dijumpai. Akan tetapi, beberapa contoh pendekatan gerak lurus
beraturan dapat diungkapkan, misalnya gerak mobil di jalan tol dengan kecepatan
tetap dan gerak pesawat terbang pada ketinggian tertentu. Jika dalam selang waktu
yang sama pesawat terbang menempuh jarak yang sama, gerak pesawat itu disebut
gerak lurus beraturan.
Hubungan antara nilai perpindahan (s) dan nilai kecepatan dinyatakan
dengan persamaan :

s = v.t.
Catatan : Percepatan (a) = 0

LOGO

Jika pada gerak lurus berubah beraturan dibuatkan grafik


hubungan kecepatan terhadap waktu (v-t) maka jarak tempuh benda
dapat dinyatakan sebagai luas di bawah grafik kecepatan, seperti
ditunjukkan pada gambar 2.9.

Dari persamaan , diperoleh grafik perpindahan terhadap waktu


(s t), seperti pada gambar 2.10. Kemiringan grafik menunjukkan nilai
dari kecepatan sebuah benda. Dari grafik tersesbut, sudut 2
mempunyai kecepatan yang lebih besar daripada sudut 1. Hubungan
antar sudut dan kecepatan dapat dituliskan :
s
tan = = v
t
Jadi, semakin besar sudut yang dibentuk antara kecepatan benda
dengan waktu semakin besar pula kecepatan gerak lurus beraturan
tersebut.

LOGO

LOGO

GRAFIK PADA GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Grafik Jarak (s) waktu (t)


Jarak (s)

Grafik kecepatan(v) waktu(t)


kecepatan (v)

Grafik percepatan(a) waktu(t)


Percepatan (a)

LOGO

LOGO

1. Sebuah kapal laut bergerak dengan kecepatan konstan 50


km/jam ke arah utara. Berapa jarak tempuh kapal laut setelah
bergerak selama 2 jam ?
Panduan jawaban :
Tanpa rumus
Besar kecepatan kapal = 50 km/jam. Ini berarti kapal bergerak
sejauh 50 km selama 1 jam. Jadi setelah 1 jam kapal bergerak
sejauh 50 km. Setelah 2 jam kapal bergerak sejauh 2 x 50 km
= 100 km.
Menggunakan rumus

LOGO

F. GERAK LURUS BERUBAH


BERATURAN (GLBB)

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai beberapa contoh gerak


lurus berubah beraturan, bahkan kita dapat mengamati dengan mudah. Ambil
sebuah bola, kemudian lemparkan bola itu bertikal ke atas! Selama bergerak
vertikal ke atas, bola memengalami perlambatan secara beraturan menurut
selang wkatu tertentu. Pada titik tertinggi, kecepatannya nol. Pada saat bola
kembali jatuh menuju tanah, kecepatannya bertambah secara beraturan
menurut selang waktu tertentu. Jadi, gerak lurus berubah beraturan adalah
gerak dengan lintasan lurus dan percepatan tetap.
Gambar 2.11 menunjukkan grafik sebuah benda yang bergerak lurus
berubah beraturan dari keadaan awal v0. Setelah t sekon, kecepatan benda itu
berubah menjadi vt. Dari persamaan percepatan diperoleh :

v
a =
t
Telah kita ketahui bahwa v = vt v0 dan t = t t0 = t sehingga persamaan
menjadi :

LOGO
vt v0
a = atau a.t = vt v0
t
Jadi, vt = v0 + a.t

(2.12)

Keterangan :
vt = kecepatan pada t sekon (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Dari gambar 2.11, dapat disimpulkan bahwa besarnya perpindahan yang dicapai
oleh benda sama dengan luas bidang kurva yang diarsir (bentuk trapesium) yang
dibatasi oleh kurva dan sumbu t, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jarak yang ditempuh (s) = luas bidang arsiran (trapesium)
s = luas trapesium
Keterangan :
vt = kecepatan pada t sekon (m/s)
s = (v0 + v1) . t
v0 = kecepatan awal (m/s)
= {(v0 + (v0 + a.t)} . t
a = percepatan (m/s2)
= (2v0 + a.t) t
t = waktu (s)
s = v0t + a.t2

LOGO

Persamaan jarak tempuh (s) sebuah benda yang bergerak lurus beraturan
merupakan fungsi kuadrat dari waktu (t). Jika dibuat grafik hubungan (s) terhadap
(t), akan diperoleh grafik berupa parabola seperti gambar 2.12 berikut :

Dalam menyelesaikan soal, kadang-kadang Anda memjumpai soal dengan


varibel t yang tidak diketahui. Untuk hal ini digunakan rumus persamaan GLBB
dengan mengeliminasi variabel t tersebut. Persamaan (2-12) dan 2-13) dapat
digabung untuk membentuk suatu persamaan tanpa variabel t.
vt = vo + a.t
vt vo
t =
a

LOGO
Nilai t dmasukkan ke dalam persamaan (2-13), sehingga diperoleh :
s = vo.t + a.t2
vt vo
vt vo
= + a
a
a
vo.vt vo2
vt2 2vo.vt + vo2
= + a
a
a2

2vo.vt 2 vo2
vt2 2vo.vt + vo2
= +
2a
2a
vt2 vo2
s = atau
2a

2.a.s = vt2 vo2

LOGO
GRAFIK PADA GERAK LURUS

BERUBAH BERATURAN (GLBB)


di Percepat ( a + )

Jarak (s) waktu (t)


Jarak (s)

X = Vo.t + at2

kecepatan (v) waktu (t)


kecepatan (v)

V = Vo + at

percepatan (a) waktu (t)


Percepatan (a)

a = (V/Vo) : t
Vo2 = V2+ 2a.s

LOGO

LOGO

LOGO
2. Laju sebuah bus bertambah secara teratur dari 20 km/jam menjadi 50
km/jam dalam waktu 10 sekon. Tentukan (a) besar percepatan, (b) jarak yang
ditempuh, (c) laju rata-rata. Nyatakan dalam satuan meter dan sekon.
Panduan jawaban :
Diketahui :
vo = 20 km/jam = 20 (1000 m) / 3600 s = 5,5 m/s
vt = 50 km/jam = 50 (1000 m) / 3600 s = 13,8 m/s
t = 10 s
a) Besar percepatan

b) jarak yang ditempuh


s = vot + at2 = (5,5 m/s)(10 s) + (0,83 m/s2)(10 s)2
s = 55 m + (0,415 m/s2)(100 s2) = 55 m + 41,5 m
s = 96,5 m
(c) laju rata-rata

LOGO

Sebuah pesawat terbang mulai bergerak dan


dipercepat oleh mesinnya 2 m/s2 selama 30,0 s
sebelum tinggal landas. Berapa panjang
lintasan yang dilalui pesawat selama itu ?
Jawab :
s = so + vot + at
s = 0 + (0)(30 s) + (2 m/s2)(30 s)
s= 900 m

LOGO

Contoh Soal

1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 27 km/jam, kemudian mobil dipercepat


dengan percepatan 2 m/s2.
Hitunglah kecepatan mobil dan jarak yang ditempuhnya selama 5 detik setelah percepatan
tersebut.
Jawab :
Vo = 27 km/jam = 27000 m /3600s = 7,5 m/s
Xo = 0, a = 2 m/s2, t = 5 s
- Jarak yang ditempuh mobil

- Kecepatan mobil

X = Xo + Vo.t + 1/2a.t 2

V = Vo +at
= 7,5 + 2.5

= 62,5 m

= 17,5 m/s

Xo = 0

X = 62,5 m

Vo = 7,5 m/s

V = 17,5 m/s

LOGO
Jika percepatan pada gerak lurus berubah beraturan berharga negatif
maka gerak itu disebut juga gerak lurus diperlambat beraturan yaitu gerak
dengan lintasan beraturan terhadap waktu. Dalam kehidupan sehari-hari jarang
dijumpai gerak semacam itu, tetapi dalam pendekatannya dapat anda ambil
contoh gerak vertikal ke atas.
Persamaan gerak diperlambat beraturan dapat ditulis sebagai berikut :

vt = vo a.t
s = vo.t a.t2
vt2 = vo2 2.a.s

(2-16)
(2-17)
(2.18)

Grafik kecepatan terhadap waktu pada gerak lurus diperlambat beraturan


dapat dilihat pada gambar 2.13.

LOGO
GRAFIK PADA GERAK LURUS

BERUBAH BERATURAN (GLBB)


di Perlambat ( a - )

Jarak (s) waktu (t)


Jarak (s)

kecepatan (v) waktu (t)


kecepatan (v)

percepatan (a) waktu (t)


Percepatan (a)

V2 = Vo2- 2a.s

X = Vo.t - at2

V = Vo - at

a = (V/Vo) : t

LOGO

LOGO

Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus


dengan kecepatan 60 km/jam. karena ada
rintangan, sopir menginjak pedal rem sehingga
mobil mendapat perlambatan (percepatan yang
nilainya negatif) 8 m/s2. berapa jarak yang
masih ditempuh mobil setelah pengereman
dilakukan ?

LOGO

Untuk menyelesaikan soal ini dibutuhkan ketelitian dan logika. Perhatikan


bahwa yang ditanyakan adalah jarak yang masih ditempuh setelah
pengereman dilakukan. Ini berarti setelah pengereman, mobil tersebut
berhenti. dengan demikian kecepatan akhir mobil (vt) = 0. karena kita
menghitung jarak setelah pengereman, maka kecepatan awal (v0) mobil = 60
km/jam (dikonversi terlebih dahulu menjadi m/s, 60 km/jam = 16,67 m/s ).
perlambatan (percepatan yang bernilai negatif) yang dialami mobil = 8 m/s2.
karena yang diketahui adalah vt, vo dan a, sedangkan yang ditanyakan
adalah s (t tidak diketahui), maka kita menggunakan persamaan dengan :

LOGO

G. GERAK JATUH BEBAS

Gerak jatuh bebas adalah gerak sebuah benda yang jatuh dari
ketinggian tertentu tanpa kecepatan awal. Contoh, buah durian jatuh
dari pohonnya. Akan lebih sempurna jika gerak jatuh bebas tanpa
dipengaruhi gaya Archimedes dengan gesekan udara. Artinya, tidak
ada gaya luar yang mendorong atau menghambat gerak jatuh sebuah
benda. Contoh, gerak jatuh yang dipengaruhi gaya Archimedes dan
gesekan udara diperlihatkan pada parasut untuk menghindari gerak
jatuh bebas ideal. Jadi, gerak jatuh bebas dapat didefinisikan sebagai
gerak jatuh tanpa kecepatan awal dari ketinggian tertentu dan hanya
dipengaruhi gaya gravitasi bumi.
Gerak jatuh secara ideal dapat dipahami dengan mengamati
benda yang dijatuhkan dalam ruang hampa udara, sehingga tidak ada
pengaruh gaya Archimedes dan gesekan udara. Gerak jatuh dalam
ruang hampa udara membuktikan bahwa benda jatuh tidak ditentukan
oleh bentuk dan massanya. Percobaan ini telah dilakukan oleh Galileo
Galilei.

LOGO

Perhatikan gambar 2.15 (a)! Di dalam


tabung berisi udara sehelai bulu ayam dan
sebuah batu dari posisi yang sama
dijatuhkan secara bermasamaan. Terlihat
bahwa batu lebih dahulu menyentuh dasar
tabung daripada bulu ayam. Keterlambatan
bulu ayam disebabkan gaya gesekan udara
dan gaya Archimeds yang bekerja pada

permukaan bidang bulu ayam lebih besar


daripada batu sehingga batu jatuh ke dasar
tabung dengan kecepatan lebih tinggi.
Batu dan bulu ayam jatuh bersama

LOGO

Pada gambar 2.15 (b) sehelai bulu ayam dan sebuah batu yang samasama dijatuhkan dalam tabung hampa udara. Ternyata bulu ayam dan batu
menyentuh dasar tabung pada saat yang bersamaan. Jadi, dari dua percobaan
tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya gerak jatuh bebas setiap selang
waktu dipengaruhi oleh percepatan gravitasi (g). (biasanya g = 9,8 m/det2)
Jika sebuah benda jatuh bebas dengan kecepatan awal vo = 0 maka
persamaan kecepatan benda tersebut adalah sebagai berikut :
vt = vo a.t
vt = 0 + g.t
vt = g.t
(2.19)
Jarak vertikal ke bawah yang ditempuh benda setelah t sekon dinyatakan
dengan persamaan :
s = vo.t + a.t2
h = 0 + g.t2
h = g.t2
(2.20)
vt2 = vo2 + 2gh

LOGO

Gambar 2.16

LOGO
Keterangan :
v = kecepatan pada t sekon (m/s)
h = ketinggian benda yang diukur dari kedudukan awal (m)
t = waktu tempuh (sekon)
Pada gambar 2.16, sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h meter di
atas tanah. Untuk sampai di permukaan tanah, benda tersebut membutuhkan
waktu tempuh t sekon. Maka, akan diperoleh persamaan sebagai berikut.
Dari persamaan 2-20 diturunkan persamaan sebagai berikut :
h = g.t2
2h
t =
(2.21)
g
Keterangan :
t = waktu tempuh (s)
h = ketinggian benda (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

LOGO

Kecepatan saat benda menyentuh tanah


adalah :
vB = vo + a.t
t= 0+g

2h

vB =

2 gh

Arah kecepatan benda pada


gerak jatuh bebas selalu
menuju pusat bumi.

LOGO
1. Buah mangga terlepas dari tangkainya dan jatuh ke tanah. Jika
tangkai buah berjarak 10 meter dari permukaan tanah dan massa
buah mangga 5 gram, tentukan (a) besar kecepatan buah mangga
ketika tiba di tanah, (b) selang waktu buah mangga mencapai
tanah.
Panduan jawaban :
Diketahui :
h = 10 m, g = 9,8 m/s2

Tidak perlu terkecoh dengan massa. Massa tidak diperhitungkan


dalam gerak jatuh bebas.

LOGO
2. Sebuah helikopter mengalami kerusakan mesin dan jatuh
bebas dari ketinggian 500 meter. (a) kapan helikopter
menyentuh permukaan tanah ? (b) berapa laju helikopter ketika
menyentuh permukaan tanah ?
Pembahasan :
Diketahui :
h = 500 m, g = 9,8 m/s2
a.Kapan helikopter menyentuh permukaan tanah

b. laju helikopter ketika menyentuh permukaan tanah

LOGO

H. GERAK VERTIKAL KE ATAS

Jika sebuah benda dilemparkan ke atas seperti pada gambar


2.17, selama perjalanan di sepanjang lintasan lurusnya benda
selalu mengalami percepatan gravitasi bumi yang arahnya ke
bawah. Gerak vertikal ke atas maupun vertikal ke bawah
memiliki percepatan gravitasi sama besar, tetapi arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda.
Gerak vertikal ke atas berupa gerak diperlambat, karena
semakin ke atas kecepatannya semakin berkurang. Pada
ketinggian maksimum, kecepatan benda menjadi nol (vt = 0).
Pada keadaan itu, benda berhenti sesaat, lalu jatuh bebas ke
bawah. Rumus yang digunakan pada gerak lurus berlaku untuk
gerak vertikal ke atas dan gerak jatuh bebas.
pada gerak vertikal ke atas, berlaku persamaan :
vt = vo g.t
(2.23)
h = vo . t g.t2
(2.24)
vt2 = Vo - 2 g h
(2.25)

LOGO

Keterangan :
h = ketinggian benda dari kedudukan awal (m)
v = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu tempuh (s)
vt = kecepatan pada t sekon (m/s)

LOGO

Contoh gerak vertikal ke atas

LOGO

Sebuah benda yang dilemparkan vertikal ke atas lalu jatuh dan


kembali ke titik semula memiliki jarak tempuh yang sama dengan
panjang lintasan yang dilalui benda selama bergerak. Akan tetapi,
benda tidak memiliki harga perpindahan atau besar perpindahannya
sama dengannol.
Gambar 2.18 memperlihatkan grafik hubungan kecepatan
terhadap waktu dari sebuah benda yang bergerak vertikal ke atas,
lalu jatuh kembali ke titik semula. Titik balik menunjukkan bahwa
kecepatan benda di puncak lintasan gerak adalah nol. Waktu yang
dibutuhkan sepanjang lintasan adalah sebagai berikut :
s = vo . t g t2
0 = vo . t g t2
2vo
Tbolak-balik =
g

(2-26)

LOGO
Tinggi maksimum benda diperoleh dari persamaan berikut :
h = vo . t g t2
vo
= vo
g

vo
g
g

vo2
hmax =
2g

(2.27)

Keterangan :
t
= waktu tempuh sampai mencapai tinggi maksimum (s)
vo = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
hmax = tinggi maksimum (m)

LOGO
1. Seorang pemain baseball melempar bola sepanjang sumbu Y dengan kecepatan
awal 12 m/s. Berapa waktu yang dibutuhkan bola untuk mencapai ketinggian
maksimum dan berapa ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola tersebut?
Jawab :

Percepatan bola ketika meninggalkan pemain adalah


a = -g.
Kecepatan pada ketinggian maksimum adalah V = 0

h = 7,3 m

Waktu untuk mencapai ketinggian maksimum :

V = Vo + gt
t = (V-Vo)/g = (0 - 12) / (-9,8) = 1.2 s
Ketinggian maksimum yang dicapai :
v- v o
0 - (12 m/s 2 )
h=
=
= 7,3 m
2a
2 (- 9.8 m/s 2 )
2

Y=0

LOGO

Anda mungkin juga menyukai