Anda di halaman 1dari 5

Besaran Fisika pada Gerak Lurus

GuruMuda.Net
MATERI POKOK

BESARAN FISIKA PADA GERAK LURUS

I. Kompetensi Dasar
Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan
II. Indikator Hasil Belajar
Siswa dapat :
1. Mengetahui pengertian gerak lurus
2. Mengetahui besaran-besaran fisika pada gerak lurus
3. Membedakan jarak dan besar perpindahan
4. Membedakan kelajuan rata-rata dan besar kecepatan rata-rata
5. Membedakan kelajuan sesaat (kelajuan) dan kecepatan sesaat (kecepatan)
6. Memahami konsep percepatan
7. Menentukan besar percepatan rata-rata
III. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Gerak Lurus
2. Besaran-Besaran Fisika pada Gerak Lurus

Alexander San Lohat, S. Pd. | Fisika SMA Kelas X Semester 1

Besaran Fisika pada Gerak Lurus

GuruMuda.Net

Pengantar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati sesuatu yang bergerak. Gerakan kendaraan
seperti sepeda atau sepeda motor atau mobil di jalan raya, gerakan kapal di laut, gerakan pesawat di udara,
gerakan orang di jalan, merupakan beberapa contoh gerak yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan diri kita juga sering bergerak. Setiap pagi dan siang kita bergerak dari rumah ke sekolah atau dari
sekolah ke rumah. Ketika berpergian ke suatu tempat, kita pasti bergerak. Tanpa disadari, planet bumi
yang kita huni pun selalu dan sedang bergerak.
Gerak merupakan salah satu fenomena yang selalu kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Cabang
ilmu fisika yang mempelajari gerak disebut mekanika. Cabang mekanika yang membahas bagaimana
suatu benda bergerak, tanpa mempersoalkan penyebab gerakan disebut kinematika. Sebaliknya cabang
mekanika yang membahas penyebab gerakan benda dan menjelaskan mengapa benda bergerak demikian
adalah dinamika. Dalam pokok bahasan ini, setiap benda yang bergerak dianggap seolah-olah seperti
sebuah partikel atau sebuah titik (.). Benda yang bergerak dianggap seperti sebuah titik sekedar
menyederhanakan analisa kita. Bayangkan jika sebuah titik bergerak lurus maka lintasannya akan
membentuk sebuah garis lurus. Dalam hal ini titik tersebut hanya bergerak pada satu dimensi.
Dunia yang kita huni ini terdiri dari empat dimensi, yakni dimensi ruang-waktu. Dimensi ruang
terdiri dari panjang, lebar dan tinggi. Jika digambarkan dalam koordinat kartesius di atas kertas atau layar
komputer, dimensi ruang diwakili oleh sumbu x, y dan z. Sketsa gerakan benda biasa digambarkan pada
koordinat kartesius. Gerakan pada arah horisontal digambarkan sejajar sumbu x, gerakan pada arah
vertikal digambarkan sejajar sumbu y. Gerak lurus yang dilakukan oleh sebuah benda yang dianggap
partikel merupakan gerakan satu dimensi. Gerak lurus satu dimensi bisa terjadi pada arah horisontal
(sejajar sumbu x) atau terjadi pada arah vertikal (sejajar sumbu y).
Gerak Lurus
Gerak lurus merupakan gerakan yang lintasannya lurus. Suatu benda dikatakan melakukan gerak
lurus jika lintasan gerak benda tersebut lurus. Jika lintasannya bengkok maka benda tersebut tidak
melakukan gerak lurus. Terdapat banyak contoh gerak lurus dalam kehidupan sehari-hari. Dapatkah anda
menyebutkan contoh gerak lurus yang pernah anda lihat dalam kehidupan sehari-hari ?
Besaran Fisika Pada Gerak Lurus
1. Waktu
Ketika suatu benda bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, benda tersebut menempuh selang
waktu tertentu. Lambang waktu adalah t (time). Satuan sistem internasional waktu adalah sekon (s).
2. Jarak dan Perpindahan
Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. Jarak termasuk besaran skalar,
di mana besarnya tidak bergantung pada arah. Lambang jarak adalah s dan satuan sistem internasionalnya
adalah meter (m).
Perpindahan merupakan perubahan posisi suatu benda. Perpindahan
termasuk besaran vektor, karenanya perpindahan terdiri dari besar perpindahan
dan arah perpindahan. Besar perpindahan bergantung pada arah sehingga bisa
bertanda positif atau negatif. Apabila digambarkan pada koordinat kartesius
maka sesuai kesepakatan, jika arah perpindahan searah sumbu x positif dan
sumbu y positif maka besar perpindahan bertanda positif, sebaliknya jika arah
perpindahan searah sumbu x negatif dan sumbu y negatif maka besar
perpindahan bertanda negatif. Arah perpindahan juga biasa dinyatakan sesuai
arah mata angin (utara, timur, selatan, barat). Lambang besar perpindahan adalah s dan satuan sistem
internasionalnya adalah meter (m).
Contoh soal 1 :
Alexander San Lohat, S. Pd. | Fisika SMA Kelas X Semester 1

Besaran Fisika pada Gerak Lurus

GuruMuda.Net

Seorang siswa bergerak ke timur sejauh 2 meter. Berapa jarak dan besar perpindahan siswa tersebut ?
a = posisi awal, b = posisi akhir.
Jarak (s) = 2 m
Besar perpindahan (s) = 2 m. Arah perpindahan = timur
Contoh soal 2 :
Seorang siswa bergerak ke timur sejauh 2 meter lalu bergerak ke barat sejauh 2 meter. Berapa jarak dan
besar perpindahan siswa tersebut ?
a = posisi awal dan posisi akhir
Jarak (s) = 2 m + 2 m = 4 m
Besar perpindahan (s) = 2 m 2 m = 0. Posisi akhir = posisi awal
sehingga tidak ada perpindahan.
Contoh soal 3 :
Seorang siswa bergerak ke timur sejauh 2 meter lalu bergerak ke barat sejauh 1 meter. Berapa jarak dan
besar perpindahan siswa tersebut ?
a = posisi awal, b = posisi akhir.
Jarak (s) = 2 m + 1 m = 3 m
Besar perpindahan (s) = 2 m 1 m = 1 m. Arah perpindahan = timur
3. Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor. Kecepatan
terdiri dari besar kecepatan dan arah kecepatan. Lambang kelajuan adalah v dan lambang besar kecepatan
adalah v (velocity). Satuan sistem internasional kelajuan dan besar kecepatan adalah meter per sekon
(m/s).
a. Kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata
Kelajuan rata-rata ( ) =
Besar kecepatan rata-rata ( ) =
Contoh soal 1 :
Seorang siswa bergerak ke timur sejauh 2 meter selama 1 sekon. Berapa kelajuan rata-rata dan besar
kecepatan rata-rata siswa tersebut ?
=
=
Arah kecepatan rata-rata = arah perpindahan = ke timur
Contoh soal 2 :
Seorang siswa bergerak ke timur sejauh 2 meter selama 1 sekon lalu bergerak ke barat sejauh 1 meter
selama 2 sekon. Berapa jarak dan besar perpindahan siswa tersebut ?
=
=
Arah kecepatan rata-rata = arah perpindahan = ke timur
b. Kelajuan sesaat dan kecepatan sesaat
Kelajuan sesaat = jarak yang sangat kecil yang ditempuh selama selang waktu yang sangat singkat.
Besar kecepatan sesaat = besar perpindahan yang sangat kecil yang ditempuh selama selang waktu yang
sangat singkat. Jika anda pernah mengendarai sepeda motor atau mobil, anda tentu pernah melihat
Alexander San Lohat, S. Pd. | Fisika SMA Kelas X Semester 1

Besaran Fisika pada Gerak Lurus

GuruMuda.Net

speedometer, pengukur kelajuan. Ketika mengendarai sepeda motor, kelajuan sesaat sepeda motor
berubah-ubah dan nilainya ditunjukkan oleh speedometer.
Dalam fisika, kelajuan sesaat sering disingkat kelajuan. Demikian juga kecepatan sesaat sering
disingkat kecepatan. Perlu diketahui bahwa kita bisa menggantikan besar kecepatan dengan kelajuan. Hal
ini dikarenakan besar kecepatan dianggap sama dengan kelajuan. Besar kecepatan dianggap sama dengan
kelajuan karena jarak dan besar perpindahan menjadi sama jika sangat kecil. Walaupun jarak dan besar
perpindahan tidak selalu sama (bandingkan dengan pembahasan soal jarak dan perpindahan), tetapi jika
jarak dan besar perpindahan sangat kecil maka keduanya pasti mempunyai nilai yang sama.
4. Percepatan
Percepatan merupakan besaran vektor karenanya mencakup besar percepatan dan arah
percepatan. Lambang percepatan adalah a (acceleration). Satuan SI percepatan adalah meter per sekon
kuadrat (m/s2).
a. Percepatan rata-rata
Besar percepatan rata-rata ( ) =
Contoh soal :
Sebuah mobil mulai bergerak ke timur dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan sebesar 10 m/s
selama 5 sekon. Hitung besar percepatan rata-rata !
=

= 2 m/s2. Arah percepatan rata-rata ke timur.

Secara rata-rata, besar kecepatan mobil bertambah 2 m/s setiap satu sekon. Jika besar percepatan mobil
konstan maka besar kecepatan mobil selalu bertambah 2 m/s setiap satu sekon. Jika besar percepatan
mobil tidak konstan maka besar kecepatan mobil tidak selalu bertambah 2 m/s setiap satu sekon. Bisa jadi,
besar kecepatan mobil bertambah 1 m/s pada sekon pertama, lalu bertambah 3 m/s pada sekon kedua...
Tapi secara rata-rata, ketika bergerak selama 5 sekon, besar kecepatan mobil bertambah 2 m/s setiap satu
sekon.
b. Percepatan sesaat
Percepatan sesaat merupakan perubahan kecepatan selama selang waktu yang sangat singkat.
Percepatan sesaat sering disebut percepatan. Karenanya jika dikatakan percepatan maka yang
dimaksudkan adalah percepatan sesaat. Suatu benda dikatakan mengalami percepatan jika kecepatannya
berubah. Kecepatan juga merupakan besaran vektor, yang mencakup besar kecepatan dan arah kecepatan.
Karenanya terdapat tiga kondisi di mana suatu benda yang bergerak dikatakan mengalami percepatan.
Pertama, suatu benda dikatakan mengalami percepatan jika besar kecepatan atau kelajuannya berubah
(arah kecepatan konstan). Contoh pertama, sebuah mobil mula-mula diam (v = 0). Satu sekon kemudian
lajunya bertambah menjadi 5 m/s. Laju mobil bertambah karenanya mobil dikatakan mengalami
percepatan. Contoh kedua, sebuah mobil pada mulanya bergerak dengan laju 5 m/s. Satu sekon kemudian
mobil berhenti. Laju mobil berkurang karenanya mobil dikatakan mengalami percepatan negatif atau
mobil mengalami perlambatan. Kedua, suatu benda dikatakan mengalami percepatan jika arah
kecepatannya berubah (besar kecepatan atau kelajuan konstan). Arah kecepatan = arah perpindahan = arah
gerakan. Ketiga, suatu benda dikatakan mengalami percepatan jika besar dan arah kecepatannya berubah.

Alexander San Lohat, S. Pd. | Fisika SMA Kelas X Semester 1

Besaran Fisika pada Gerak Lurus

GuruMuda.Net

Referensi :
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan TeknikJilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit Erlangga.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan). Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Serway, Raymond A. & Jewett, Jhon W. 2004. Fisika Untuk Sains dan Teknik (Terjemahan). Jakarta :
Penerbit Salemba Teknika

Alexander San Lohat, S. Pd. | Fisika SMA Kelas X Semester 1

Anda mungkin juga menyukai