Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KAJIAN FISIKA SEKOLAH I


“GERAK LURUS”

Dosen Pengampu
Dr. Jeane Verra Tumangkeng, M.Si
Dr. Jeanne Rende, M.Si

KELOMPOK 5

Putri Wulandari Potabuga (22 505 001)


Giscella Angelly Easter Mongi (22 505 008)
Efraim J. Lolowang (22 505 017)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN KEBUMIAN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan
rahmat, anugerah, kesehatan, dan kekuatan kepada kami kelompok tiga, sehingga Makalah
Kajian Fisika Sekolah 1 ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini, kami susun untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah “Kajian Fisika Sekolah
1”, tentunya dengan judul sesuai dengan materi pertama yaitu “GERAK LURUS”. Kami
berharap bahwasanya Makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua yang membaca Makalah ini.
Tidak lupa juga ucapan Terimakasih kepada Dosen mata kuliah Kajian Fisika Sekolah
1, juga kepada seluruh anggota kelompok yang membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Karena tanpa bantuan tersebut makalah ini pasti belum bisa terselesaikan, Terimakasih atas
kerja samanya.
Kami mengetahui, bahwa Makalah ini masih sangat jauh dari kata Sempurna, karena
minim nya pengetahuan kami. Maka dari itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun agar dalam penulisan berikut akan lebih baik lagi.

Tondano, 18 Februari 2023


DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. PETA KONSEP

Gerak Lurus

Gerak Lurus Gerak Lurus


Besaran-
Berubah
Besaran Beraturan Beraturan
Gerak Lurus (GLB) (GLBB)

Posisi, Jarak
Kelajuan dan Kecepatan Percepatan
Dan Percepatan
Kecepatan Konstan Konstan
Perpindahan

B. PENGANTAR MATERI
Gerak merupakan Fenomena keseharian yang kita alami dan kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari. Gerak yang dimaksud tidak hanya aktivitas yang kita lakukan
saja, namun termasuk benda-benda yang ada disekitar kita, selama benda tersebut
melakukan gerak.

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah suatu objek yang lintasannya berupa garis lurus. Jenis gerak ini
disebut juga translasi beraturan.
Pada rentang waktu yang sama, terjadi perpindahan yang besarannya sama. Gerak
lurus menandakan adanya perubahan posisi relatif terhadap titik acuan tertentu.

2. Besaran-Besaran Gerak Lurus


Pada gerak lurus, ada beberapa besaran yaitu posisi, jarak, perpindahan, kelajuan,
kecepatan, dan percepatan. Nah berikut adalah pembahasan tentang besaran-
besaran tersebut :

a. Posisi
Posisi adalah letak suatu benda pada waktu tertentu terhadap suatu acuan
tertentu. jadi, saat menentukan posisi suatu benda, kita harus tahu terlebih
dahulu acuannya apa, arahnya terhadap acuan ke mana, serta nilai dan
satuannya sejauh apa.

b. Jarak dan Perpindahan


Apakah selama ini kita selalu berpikir bahwa Jarak dan Perpindahan itu sama?
Jika iya, maka selama ini kita salah. Karena Jarak dan Perpindahan itu
berbeda.
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. Jarak
termasuk besaran skalar karena hanya memiliki nilai saja. Untuk mencari
Jarak suatu benda, maka tinggal menjumlahkan panjang lintasan yang dilalui
benda.
Sementara itu, Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda.
Perpindahan termasuk besaran Vektor karena memiliki nilai, juga arah, untuk
menentukan Perpindahan suatu benda, kita harus memperhatikan posisi awal,
posisi akhir benda, serta arah bendanya.

Rumus jarak :
S = Total
panjang
Rumus perpindahan :

Δx = Posisi Akhir-Posisi Awal


Δx = x2 – x1

satuan SI = m (meter)

Untuk kelajuan dan kecepatan ada dua jenis, yaitu kelajuan rata-rata
dan kecepatan rata-rata, serta kelajuan sesaat dan kecepatan sesaat!

c. Kelajuan rata-rata dan Kecepatan Rata-rata


Kelajuan rata-rata merupakan hasil bagi jarak total yang ditempuh benda
dengan selang waktu tempuhnya. Sedangkan kecepatan rata-rata merupakan
perpindahan benda dalam selang waktu tempuhnya.

Rumus kelajuan rata-rata :

s
V=
t

Keterangan :

V = Kelajuan rata-rata (m/s)

S = Jarak Tempuh (m)

t = Selang Waktu (s)


Rumus kecepatan rata-rata

Δx
V=
Δt
x 2−x 1
V=
t 2−t 1

Keterangan :

V = Kecepatan rata-rata (m/s)

X1 = Posisi awal (m)

X2 = Posisi Akhir (m)

t1 = Waktu Awal (s)

t2 = Waktu akhir (s)

d. Kelajuan Sesaat dan Kecepatan Sesaat

Konsep kelajuan sesaat dan kecepatan sesaat ini didapat dari jarak yang
ditempuh dari perpindahan benda dalam selang waktu yang sangat
singkat (mendekati nol). Sebenarnya, nilai dari kelajuan sesaat itu sama saja
dengan kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat merupakan turunan dari fungsi
posisi terhadap waktu. Untuk mencari kecepatan sesaat, kamu bisa gunakan
rumus berikut ini:

Keterangan :

V (t) = Fungsi Kecepatan dalam varibel t (m/s)

X (t) = Fungsi Posisi dalam variabel t (m)

t = Waktu (s)

e. Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan benda setiap satuan waktu. Contohnya
saat kita mengendarai Sepeda, kecepatan awalnya nol karena posisi masih
diam/belum bergerak. Kemudian, kita menambah kecepatan Sepeda seiring
perjalanan. Itu lah yang disebut dengan percepatan.

- Jika percepatan searah dengan arah gerak benda, maka:


 Gerak akan dipercepat (mengalami percepatan).
 Percepatan bernilai positif.

- Jika percepatan berlawanan arah dengan arah gerak benda, maka:

 Gerak akan diperlambat (mengalami perlambatan).


 Percepatan bernilai negatif.

Rumus Percepatan :

3. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak Lurus adalah gerak lurus yang memiliki kecepatan tetap, dan tidak adanya percepatan pada
objek. Sehingga nilai percepatan pada objek yang mengalami GLB adalah nol (a = 0). Sedangkan
pada sisi GLBB, benda akan mengalamu perubahan kecepatan. Kita bisa ambil contoh, jika dalam
kurun waktu 1 menit pertama, sebuah benda menempuh jarak 10 m, maka dalam selang 1 menit
berikutnya benda tersebut juga menempuh jarak 10 m. Walaupun berada pada jalan yang lurus sebuah
mobil tidak akan dapat menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang juga tetap, sehingga
akan sedikit sulit untuk mengalami kejadian GLB ini di dunia nyata. Karena pasti akan terjadi
percepatan atau perlambatan dari sebuah mobil, hal ini disebut dengan GLBB atau gerak lurus
berubah beraturan.

a. Ciri-Ciri Sebuah Benda Mengalami GLB

 Berada pada sebuah lintasan yang berupa garis lurus atau masih dapat dianggap
sebagai lintasan yang lurus
 Kecepatan benda tetap atau konstan
 Tidak Mempunyai percepatan (a=0)
 Pada kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding terbalik dengan
waktu.

b. Rumus Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berikut Rumus GLB:

Keterangan :

v = kecepatan (km/jam atau m/s)

s = perpindahan, atau biasanya juga disebut sebagai jarak tempuh (km atau m)

t = selang waktu atau waktu tempuh (jam, sekon)

4. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus
dengan percepatan tetap (konstan). Percepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap.
Perbedaan utama GLBB dan GLB (Gerak Lurus Beraturan) adalah GLB tidak
mempunyai percepatan sedangkan GLBB mempunyai percepatan (a). 
Nilai a (+) pada GLBB disebut percepatan sedangkan nilai a (-) pada GLBB
disebut perlambatan. Contoh peristiwa GLB adalah ketika kita melempar bola bowling ke
sasaran tembak, laju kereta api saat bergerak. Sedangkan contoh dari GLBB adalah saat
pengereman mobil untuk membuat mobil berhenti, seorang pebalap menurunkan laju
kendaraannya saat di tikungan.

a. Rumus GLBB
Keterangan :
v = kecepatan akhir (m/s)
vₒ = kecepatan awal (m/s)
s = jarak (meter)
t = waktu (sekon)
a = percepatan (m/s²)

b. Ciri-Ciri GLBB

 Lintasan lurus

 Kecepatan tidak konstan (berubah)

 Menimbulkan percepatan tidak nol

Nah, dengan demikian apabila GLBB kecepatan berubah, maka akan menimbulkan

percepatan. Dalam percepatan ada pemilihan tanda positif dan negatif. Jika dipercepat, maka

percepatannya positif (+) dan jika diperlambat, maka percepatannya negatif (-). Di bawah ini

adalah jenis-jenis GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) berdasarkan keadaan percepatan

sebagai berikut.

GLBB dipercepat adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan berubah

secara meningkat dan mengalami percepatan tetap/konstan (a = +). Contoh : benda yang

dijatuhkan dari ketinggian.


GLBB diperlambat adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan berubah

secara menurun dan mengalami perlambatan konstan (a = -). Contoh : Benda yang

dilemparkan ke atas.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pernah melihat benda bergerak dengan kecepatan yang

berubah-ubah. Seperti benda jatuh diatas ketinggian, benda itu mengalami kecepatan secara

bertahap selalu meningkat (dipercepat). Seperti benda pada saat diemparkan ke atas,

mengalami kecepatan secara bertahap berkurang (diperlambat). Peristiwa gerak itulah yang

dinamakan dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

D. CONTOH GLBB DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Bola yang dilempar ke atas. Apel yang jatuh dari pohonnya. Menendang bola secara

horizontal. Kendaraan yang mempercepat lajunya. Menghentikan bola yang menggelinding.

Orang yang meluncur di atas papan salju. Berkendara di jalanan yang menanjak atau

menukik. Orang yang melakukan bungy jumping dan terjun payung. Kendaraan yang

memperlambat lajunya dengan mengerem. Benda yang jatuh di bidang miring (seperti

seorang anak yang meluncur di perosotan).

E. CONTOH SOAL DAN PEMBAHASANNYA

1. Icha berlari pada lintasan lurus dan menempuh jarak 100 m dalam 10 sekon.
Tentukan kecepatan dan waktu yang diperlukan Icha untuk menempuh jarak 25
m!

Pembahasan:

Diketahui :
a. Δx = 100 m
b. Δt = 10 s
Ditanyakan :
a. v =…?
b. t = …? (Jika Δx = 25 m)
Jawab :
a. Kecepatan Icha
Δx 100
v = v = 10
= 10 m/s

b. Waktu untuk menempuh jarak 25 m


Δx = v x Δt

Δx
Δt =
v

25
=
10

= 2,5 s

Contoh soal 2.6, No.1 halm 50 (Bse_Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X_Setya Nurachmandani)

2. Sitompul mengendarai motor dengan percepatan 4 m/s 2. Tentukanalah kecepatan


Sitompul setelah bergerak selama 10 sekon, jika kecepatan nol!

Pembahasan :

Diketahui :
a. a = 4 m/s2
b. t = 10 s
c. v0 = 0
Ditanyakan :
Vt = …..?
Jawab :
V t = v0 + a . t
= 0 + 4 . 10
= 40 m/s
Jadi, kecepatannya setelah 10 sekon adalah 40 m/s

Contoh soal 2.7, No. 1 halm 56 (Bse_Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X_Setya Nurachmandani)
3. Dari kecepatan 15 m/s, Ajeng mempercepat kecepatan mobil nya dengan
kecepatan tetap 2 m/s2. Tentukan waktu yang diperlukan Ajeng untuk menempuh
jarak 54 Meter!

Pembahasan :

Diketahui :
a. a = 2 m/s2
b. s = 54 m
c. v0 = 15 m/s
Ditanyakan :
t = ….?
Jawab :

1
S = v0t + at
2
1 2
54 = 15t + 2t
2
54 = t2 + 15 t
0 = t2 + 15 t
0 = t2 + 15 t
0 = (t + 18) (t – 1)
Untuk 0 = t + 18, maka t + -18 (hal ini tidak mungkin karena mobil dipercepat
bukan diperlambat)
Untuk 0 = t – 13, maka t = 3 (pengganti t yang benar karena mobil dipercepat)
Jadi, waktu yang dibutuhkan Ajeng untuk menempuh jarak 54 meter adalah 3
detik.

Contoh soal 2.7, No. 2 halm 56 (Bse_Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X_Setya Nurachmandani)

4. Suatu mobil bergerak menempuh jarak 200 km dengan kecepatan tetap pada 40
km/jam. Jika mobil tersebut berangkat pada pukul 10.00 WIB maka pada pukul
berapa mobil tersebut sampai ditempat tujuan?

Pembahasan :

Waktu yang diperlukan mobil tersebut menempuh jarak 200 km dapat


menggunakan persamaan (2.7) yaitu :
s s
V= atau t =
t v

200 km
t= = 5 jam
40 km/ jam

10.00 WIB + 5 jam = 15:00 WIB.

Jadi, mobil tersebut akan sampai ditempat tujuan pada pukul 15:00 WIB.

Contoh soal 1, halm 40 (Bse_Fisika untuk SMA dan MA kelas X_karyono, Dwi Satya Palupi, Suharyanto)

5. Benda yang semula diam kemudian didorong sehingga bergerak dengan percepatan
tetap 4 m/s2. Berapakah besar kecepatan benda tersebut setelah bergerak 6 s?

Pembahasan:
Diketahui :
v0 = 0
a = 4 m/s
t=6s
 
Ditanyakan : vt = ?
Jawab :
vt = v0 + a.t
= 0 + 4 m/s2 . 6s
= 24 m/s

Jadi, besar kecepatan benda tersebut setelah bergerak 6 s adalah 24 m/s.

Di akses melalui : https://www.medcom.id/pendidikan/tips-pendidikan/gNQ8QQvK-fisika-kelas-10-gerak-lurus-berubah-


beraturan

6. Mobil yang semula bergerak lurus dengan kecepatan 6 m/s berubah menjadi 12 m/s
dalam waktu 6 s. Bila mobil itu mengalami percepatan tetap, berapakah jarak yang
ditempuh dalam selang waktu 5 s itu ?

Pembahasan :
Diketahui : v0 = 6 m/s
vt = 12 m/s
t=5s
Ditanya : s = ? Jawab:
 
Untuk menyelesaikan soal ini kita harus mencari persamaan percepatannya dahulu
Vt = V0 + a.t
12 = 6 m/s + a . 5 s
12 – 6 = 5a
a = 6/5, a = 1,2 m/s2
Di akses melalui : https://www.medcom.id/pendidikan/tips-pendidikan/gNQ8QQvK-fisika-kelas-10-gerak-lurus-berubah-
beraturan

Anda mungkin juga menyukai